Anda di halaman 1dari 1

EXIT

OSCE OBGYN
Friday, 28 December 2018 15.05

APN 58 langkah
1. Tanda gejala kala dua (dor-an, tek-nus, per-jol, vul-ka)
2. Siap alat siapkan diri (clemek, cuci, sarung, oksitosin)
a. Kain steril 3
b. Partus set : 2 gunting, 2 klem, 1 needle holder, jarum, benang
c. Sepatu bots
d. Lampu
e. Handschone 2 pasang
f. Betadine dan kassa untuk VT
3. Pastikan pembukaan lengkap (VT,DJJ)
4. Siap ibu dan keluarga (beritahu ibu bapak)
5. Bimbinglah ibu untuk mengeran (2,3,1 langkah)
6. Siap siap untuk menolong (handuk, bokong, buka sarung
7. Tolong kepala bahu badan (3,1,2 langkah)
8. Penanganan bayi baru lahir (2,3,2,2 langkah)
9. Managemen aktif kala 3
10. Oksi PTT Plasenta Masage (3,2,1 langkah)
11. Perdarahan segera periksa (4T)
12. Paska tindakan tujuh belas

Perdarahan paska persalinan

Perdarahan > 500 cc normal, >1000 cc SC


Dini <24 jam, dalam >24 jam
Penyebab (4T):
• Atonia uteri
• Laserasi jalan lahir
• Ruptur uteri
• Inversio uteri
• Retensio plasenta
• Sisa plasenta
• Koagulopati

*Management aktif kala 3


1. Pemberian suntik oksitosin
1 menit pertama setelah bayi lahir 10 IU IM 1/3 distal fastus lateralis
2. Penegangan tali pusat terkendali
a. Klem pada 5-10 cm dari vulva
b. 1 tangan di simfisis pubis, 1 tangan di klem
c. Massage dan dorong ke arah dorsokranial
3. Massage fundus uteri
a. Evaluasi kontraksi uterus

Tatalaksana bila atonia uteri:


1. Tentukan syok atau tidak, bila ada -> ABC
2. Massase uterus, oksitosin 10 IU IM dilanjutkan dengan 20 IU dalam
500cc dekstrose 5% 40 tpm
3. Bila ada perbaikan -> teruskan oksitosin
4. Bila tidak ada perbaikan -> laparatomi

Ruptur perineum
Robeknya mukosa vagina dan atau kulit badan perineum yang disebabkan
oleh proses persalinan normal, episiotomi atau trauma lainnya
Derajat :
• 1 : hanya mengenai mukosa vagina dan/atau kulit perineum
• 2 : Robekan mncapai otot-otot perineum tapi tidak mengenai
spingter ani
• 3 : mencapai spingter ani
○ 3a : 50% > otot spingter ani eksterna
○ 3b: 50% < otot spingter ani eksterna
○ 3c: otot spingter ani interna
• 4 : 3+robekan mukosa anus

Abortus
Berakhirnya kehamilan <20 minggu / BB janin <500 gram
Dibagi menjadi abortus spontan dan buatan
Klasifikasi :
• Abortus Imminens
○ Mengancam, namun masih dapat dipertahankan, pendarahan
minimal, nyeri perut minimal
○ PF : ostium tertutup
○ USG : masih ada tanda kehidupan
○ Terapi : rawat jalan, hindari hubungan seksual, USG tiap 1
minggu , rujuk SpOG
• Abortus Insipien
○ Abortus sedang berlangsung, perdarahan +, nyeri +
○ PF : Ostium terbuka, janin masih dalam rahim
○ Terapi : evakuasi, uterotonika paska evakuasi
○ Antibiotik : ampisilin 3x1 gram dan metronidazole 3x500 mg
PO
• Abortus Inkomplit
○ Sebagaian kehamilan telah keluar melalui kanalis servikalis
namun masih ada yang tersisa
○ Perdarahan +++, nyeri/kontraksi ++, bisa syok
○ PF : Ostium terbuka
○ Atasi syok jika ada, transfusi jika Hb <8gr/dl
○ Uterotonik :
§ Ergometrin tab 3x0,125 mg
§ Misoprostol
• Abortus komplit
○ Seluruh buah kehamilan
○ Perdarahan sedikit, nyeri jarang
○ PF : Ostium tertutup, uterus kosong
○ Terapi : Antibiotik 3 hari (ampisilin dan metronidazole) +
uterotonika

Jangan lupa pemeriksaan spekulum dulu baru VT

ANC (Antenatal care)

Anam :
1. Identitas
2. GPA
3. HPHT
4. Keluhan?

10 T (sebelum pemeriksaan kencing dulu) :

DJJ normal : 120-160x/mnt


Menggunakan lenek (tidak boleh dipegang pakai tangan)
• 5 detik berapa banyak
• Istirahat 5 detik
• Sampai 15 detik x 4

Lila normal : > 23,5 cm

Tinggi fundus uteri > 12 minggu (setinggi simfisis pubis)


Tafsiran partus :
• HPHT -> hari + 7, bulan -3, tahun +1

Usia kehamilan :
Jeda bulan x 41/3 + beda hari

Leopold

Pemeriksaan penunjang pada ANC:


1. Darah lengkap
2. HBsAg
3. HIV
4. GDS
5. SGOT-PT
6. Ureum Creatinine
7. Golongan darah
8. Urinalisis

Pemeriksaan USG min 3x :


1. Trimester 1 sebelum week 6
2. Trimester 2 sebelum week 20
3. Sebelum lahiran

Status imunisasi :
1. TT 1 : waktu ANC 1
2. TT 2 : 1 bulan setelah TT1
3. TT 3 : 6 bulan setelah TT2
4. TT 4 : 1 tahun setelah TT3
5. TT 5 : 1 tahun setelah TT4

Farmakologis : berikan untuk 1 bulan


1. Tablet Fe 60 mg 1x1
2. Asam folat 400 mcg 1x1, jika ada riwayat gangguan otak 4 mg
3. Obat sesuai keluhan

Temu wicara : kontrol bulan depan, edukasi sebulan musti naik lebih dari
1 kg

Kontrasepsi

Pasang IUD :
1. Inform consent, cuci tangan, handschone * pasien pipis
2. Siapkan alat-alat (tenakulum,sonde, IUD, spekulum)
3. Pasien posisi litotomi (pake lampu)
4. Lakukan pemeriksaan VT
5. Gunakan spekulum untuk membuka mulut vagina dan melihat
serviks
6. Masukan tenakulum kedalam vagina untuk menahan serviks dan
uterus dalam posisi yang diinginkan
7. Masukan sonde ke dalam uterus untuk melihat kedalaman dan
posisi uterus
8. Masukan IUD secara perlahan dan sisakan kurang lebih 3 cm di
dalam

Pasang Implant:
1. Informed consent, cuci tangan, handscone
2. Bersihkan area yang akan dimasukan implan dengan alkohol swab
3. Berikan anestesi lokal untuk mencegah nyeri
4. Buat insisi kecil pada kulit lengan atas
5. Masukkan implant kdalam kulit
6. Tutup insisi dengan menggunakan perban yang tersedia

Pre-eklamsi
Hipertensi disertai proteinuria setelah kehamilan 20 minggu
Dd: HT gestasional, HT kronik
Tanyakan :
1. Pandangan buram
2. Nyeri kepala
3. Nyeri abdomen/uluh hati
4. Penurunan kesadaran

Klasifikasi :
1. Ringan
a. TD 140-160/90-110
b. Proteinuria >300 mg/24 jam atau pada urin dipsstik +1
2. Berat
a. TD >160/110
b. Proteinuria >2 gram/24 jam atau +2 pada urin
c. Trombosit <100.000
d. SGOT-PT meningkat

Tatalaksana :
1. Ringan
a. Tirah baring/ miring ke kiri
b. Pantau TD 2x/hari, proteinuria 1x/hari
c. Antioksidan
d. Kontrol 2x/minggu
e. Usia kehamilan >37 minggu, pertimbangkan terminasi
2. Berat
a. Infus RL
b. MgSO4 IV kontinue
i. Dosis awal 4 gram dilarutkan dalam 100cc RL selama
15-20 mnt
ii. Dosis pemeliharaan 10 gram dalam 500cc RL 20-30 tpm

Syarat pemberian MgSO4 :


1. RR >16x/mnt
2. Urin output >0,5 cc/kgBB/jam
3. Reflex patella +
4. Tersedia kalsium glukonas 10% (diberikan IV 3-5 mnt)

Penghentian MgSO4:
1. Ada tanda-tanda intoksikasi
2. Setelah 24 jam paska salin
3. Dalam 6 jam paska salin terjadi perbaikan tensi

Obat anti hipertensi diberikan jika TD >180/110 mmHg


Berikan nifedipin 10 mg tiap 30 mnt max 120mg/24 jam (4x pemberian)
Target turun 20% dari MAP
Jika tidak mempan -> labetalol 10 mg IV awal (naikkan tiap 10 mnt)

Obat lainnya : antipiretik, anti nyeri/untuk gelisah -> petidin HCl 50-75 mg
1x

HEG
1. Dosylamin 10 mg dan piridoxin 10 mg
2. Dimenhydrinate IV 50 mg + 50 cc Nacl 20 mnt

Korioamnionitis
1. Ampicillin 3x1 gram
2. Gentamicin 3x500 mg
3. Metronidazole 3x500 mg

KPD : Amoxillin 3x500 mg

Anda mungkin juga menyukai