HEMOTORAKS
Oleh:
Elsani Rapar 210141010047
Frenky Awuy 210141010051
Nurlana Ali 18014101071
Supervisor Pembimbing:
dr. Wega Sukanto, Sp. BTKV
3
LEMBAR PENGESAHAN
“HEMOTORAKS”
Oleh:
Elsani Rapar 210141010047
Frenky Awuy 210141010051
Nurlana Ali 18014101071
Telah dibacakan, dikoreksi dan disetujui pada Maret 2023 untuk memenuhi tugas
Kepaniteraan Klinik Madya di Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado
Supervisor Pembimbing
3
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. VYR
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tanggal lahir/Usia : 6 Februari 2002 / 21 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Waleo 2, Kema
Suku/Bangsa : Indonesia
Ruangan : A Bawah
MRS : 3 Maret 2023
No. RM : 00782057
B. Anamnesis
Pasien laki-laki berusia 21 tahun datang ke RSUP Kandou Manado dengan
keluhan luka dan nyeri pada daerah dada, lengan kiri, dan lutut kiri akibat ditikam
oleh orang tidak dikenal dialami 6 jam SMRS, awalnya pasien sedang menghadiri
pesta tiba-tiba datang beberapa orang yang tidak dikenal menyerang pasien dengan
pisau, ukuran pisau tidak diketahui. Pasien diserang dari arah depan, postur orang
yang menyerang pasien lebih tinggi dari pasien. Pasien kemudian dibawa ke RS
Hermana, setelah dilakukan penanganan awal pasien dirujuk ke RSUP Kandou
untuk mendapat penanganan lanjut.
C. Pemeriksaan Fisik
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
TD : 93/52 mmHg
HR : 96 kali per menit
RR : 24 kali per menit
3
SB : 36,2 oC
Saturasi O : 98% via NC 4 lpm
VAS :4
Kepala : Konjungtiva anemis (+)
Leher : tidak ditemukan kelainan
Thorax:
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri=kanan, tampak luka
terjahit
dengan ukuran 2 cm, perdarahan aktif (-)
Palpasi : Stem fremitus kiri normal, kanan menurun
Perkusi : sonor kiri, redup kanan
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/menurun, Rh-/-, Wh-/-
Abdomen :
Inspeksi : Datar lemas
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-) defans muskular (-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2 detik
Regio lengan kiri 10 cm ke distal dari bahu: luka
terjahit dengan ukuran 2 cm, perdarahan aktif (-)
Regio elbow sinistra: luka terjahit ukuran 2 cm,
perdarahan aktif
Regio antebrachii 9 cm ke distal dari lipat siku: luka
terjahit ukuran 1,5 cm, perdarahan aktif (-)
Regio genu anterior: luka terjahit ukuran 1 cm,
perdarahan aktif (-)
Regio cruris 7 cm ke arah distal dari genu: luka terjahit
ukuran 1.5 cm, perdarahan aktif (-)
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium (3/3/2022)
Hb : 9.7 gr/dl
Leukosit : 19.300/uL
Hematokrit : 27.1 %
Trombosit : 254.000 /uL
GDS : 169 mg/dL
Ur / Cr : 23 / 0.9 mg/dL
Na / K / Cl : 135 / 4.7 / 105 mmol/L
E. Diagnosis
Suspek hemothorax dextra ec vulnus ictum regio hemithoraks dextra
F. Tatalaksana
Care plan:
Oksigenasi
IVFD Nacl 0.9%
Pasang kateter urine
Farmakologis:
Analgetik
Antibiotik
Antitetanus
ii
Pemasangan chest tube dengan system WSD dextra sampai kemungkinan
torakotomi
Evaluasi cairan initial
Evaluasi produksi per jam
Primary Survey
A : Clear
B : 24kpm + O2 4 lpm via nasal kanul
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri=kanan, tampak luka terjahit
dengan ukuran 2 cm, perdarahan aktif (-)
Palpasi : Stem fremitus kiri normal, kanan menurun
Perkusi : sonor kiri, redup kanan
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/menurun, Rh-/-, Wh-/-
Assesment : Hematothorax ec vulnus ictum regio parasternal
Sikap : Oksigenasi + Pro WSD sampai kemungkinan torakotomi
eksplorasi
C : 96x/m, regular, kuat angkat, akral hangat, CRT<2”
D : Alert
E : Dada
iii
Luka di tutup
Operasi selesai
Re-Assesment
A : Clear
B : 18kpm + O2 4 lpm via nasal kanul
Thorax :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri=kanan, terpasang chest tube
dengan undulasi (+), buble (-), produksi (-)
Palpasi : Stem fremitus kiri normal, kanan menurun
Perkusi : sonor kiri, redup kanan
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/menurun, Rh-/-, Wh-/-
C : 80x/m, regular, kuat angkat, akral hangat, CRT<2”
D : Alert
E : Dada
Secondary Survey
A : tidak ada
M : tidak ada
P : tidak ada
L : 9 jam SMRS
E : halaman rumah
iv
PENDAHULUAN
mortalitas. Cedera dada terjadi pada sekitar 60% dari pasien dengan
yang tiba di instalasi gawat darurat dengan trauma tumpul atau penetrasi
dapat terjadi, ketika adanya trauma pada dinding dada yang awalnya
1
dengan hemotoraks yang sangat minimal sedangkan kebanyakan pasien
dengan trauma dinding dada, tanda-tanda shok seperti hipotensi, dan nadi
(gelisah), cyanosis, anemia, deviasi trakea ke sisi yang tidak terkena, gerak
napas atau menghilang pada sisi yang terkena, dullness pada perkusi,
(organ kecil pada paru yang mirip kantong), kegagalan sirkulasi karena
maka kondisi pasien dapat bertambah buruk karena akan terjadi akumulasi
gagal napas dan meninggal, fibrosis atau skar pada membrane pleura,
Pada trauma thoraks perlu dipikirkan juga syok berasal dari trauma
2
di organ intrathorakal. Pemasangan intubasi diperlukan untuk mengontrol
3
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi Toraks
rongga thorax, meruncing pada bagian atas dan berbentuk kerucut terdiri
4
dinding anterior thorax. Musculus latissimus dorsi, trapezius,
5
mediastinum bersama ± sama dengan pleura parietalis, yang melapisi
dinding dalam thorax dan diafragma. Pleura sedikit melebihi tepi paru
pada setiap arah dan sepenuhnya terisi dengan ekspansi paru ± paru
mempersarafi sensorik.11,12
2. Fisiologi Pernapasan
tekanan yang terdapat antara atmosfir dan alveolus akibat kerja mekanik
diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot yaitu
6
sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan otot seratus,
udara dan atmosfir menjadi terbalik, sehingga udara mengalir keluar dari
paru-paru sampai udara dan tekanan atmosfir menjadi sama kembali pada
akhir ekspirasi.13,14
gas melintasi membrane alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari
tekanan parsial antara darah dan fase gas. Tekanan parsial oksigen dalam
atmosfir pada permukaan laut besarnya sekitar 149 mmHg. Pada waktu
oksigen diinspirasi dan sampai di alveolus maka tekanan parsial ini akan
dengan udara dalam ruangan sepi anatomik saluran udara dan dengan uap
7
oksigen di kapiler darah paru-paru dan alveolus berlangsung kira-kira
0,25 detik dari total waktu kontak selama 0,75 detik. Hal ini
waktu difusi. Pada beberapa penyakit misal; fibosis paru, udara dapat
8
menghidupi jaringan tubuh.
B. Definisi
dinding dada dan paru-paru (rongga pleura). Sumber darah mungkin dari
Kondisi ini biasanya merupakan akibat dari trauma tumpul atau tajam. Hal
C. Etiologi
dengan multi-trauma.17,18,19
paru.17,19
9
Penyebab lain yang jarang dilaporkan yang mengakibatkan
D. Faktor Risiko
1. Traumatik
2. Non Traumatik
empat, yaitu:22
thromboastenia
10
aorta. Hipertensi dan kelainan kongenital pada aorta juga dapat
menyebabkan diseksi aorta atau aneurisma
E. Klasifikasi
11
Gambar 4. Klasifikasi Hemotoraks23
F. Patofisiologi24
Respons fisiologis terhadap hemotoraks terdiri dari respons awal dan akhir.
1. Respons Hemodinamik
12
hingga 750 ml biasanya tanpa respon hemodinamik yang signifikan dan
ikatan pleura yang sudah ada sebelumnya, adhesi mungkin terjadi untuk
2. Respons Respiratorik
langsung atau tidak langsung. Gagal napas yang terjadi secara tidak
dari respons paru itu sendiri. Dinding dada dan cedera jantung atau
13
jumlah darah yang relatif kecil di rongga pleura mungkin memiliki efek
yang serupa dengan hematoma subdural kronis, yang menarik cairan dari
darah.
inflmasi pada lapisan pleura visceral dan parietalis. Dinding dada dan
14
Gambar 4. Skema Patofisiologi Trauma Toraks25
G. Manifestasi Klinis
menurun atau tidak ada, redup pada perkusi, asimetri dinding dada, deviasi
trakea, hipoksia, tekanan nadi sempit, dan hipotensi. Inspeksi dinding dada
datang.26
H. Diagnosis
15
yang tinggi, pemeriksaan fisik, dan pencitraan toraks. Hemotoraks harus
dicurigai pada setiap pasien dengan trauma dada, apakah tembus atau
tumpul, prosedur toraks invasif baru-baru ini, atau efusi pleura yang tidak
ukuran efusi.27
lateral yang dilakukan dengan hati-hati adalah radiografi polos yang paling
16
ini membutuhkan intervensi segera.Computed tomography (CT) telah
menjadi hal yang biasa dalam evaluasi pasien yang terluka, dan
darah sampai terbukti sebaliknya. Jika sifat cairan dalam ruang pleura
radiografi dada harus dievaluasi lebih lanjut dengan CT, terutama pada
I. Tatalaksana
atau ketujuh di garis mid-axillary pada sebagian besar pasien oleh operator
analisis prospektif baru-baru ini dari tabung ukuran 28F hingga 32F
17
dibandingkan dengan tabung 36F hingga 40F pada 293 pasien di pusat
pada pasien dengan kehilangan darah akut 1500 mL atau lebih setelah
pada saran bahwa pasien dengan drainase persisten 250 mL atau lebih
18
Gambar 5. Algoritma pendekatan terapi hemotoraks traumatik dan hemotoraks
spontan19
J. Komplikasi
dengan benar), fibrosis atau jaringan parut pada selaput pleura dan jaringan
K. Prognosis
darah dan seberapa cepat pengobatan diberikan. Dalam kasus trauma besar,
hasilnya juga akan bergantung pada tingkat keparahan cedera dan tingkat
perdarahan.28
19
20
KESIMPULAN
Hemotoraks adalah masalah yang relatif umum, paling sering akibat cedera
pengobatan sangat penting. Pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil drainase
evakuasi darah dari rongga pleura dengan chest tube dengan atau tanpa
jumlah kehilangan darah dan seberapa cepat pengobatan diberikan. Dalam kasus
trauma besar, hasilnya juga akan bergantung pada tingkat keparahan cedera dan
tingkat perdarahan.
21
DAFTAR PUSTAKA
11. Putz R, Pabst R. (2006). Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 1,2, 22nd, ed.
alih bahasa, Y. Joko Suyono; editor edisi bahasa Indonesia, Liliana Sugiharto.
Jakarta: EGC.
12. Snell R. Clinical Anatomy by Regions. 9th ed. New York: Lippincott
Williams & Wilkins; 2012
13. Sherwood L. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. 2nd ed. (Pendit BU, ed.).
Jakarta: EGC; 2001.
14. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11th ed.
Pennsylvania: Elsevier Saunders; 2006.
22
15. ACS Commite on Trauma. Advanced Trauma Life Support (ATLS) Student
Course Manual. 9th ed. Chicago: American College of Surgeon.
16. ACS Commite on Trauma. Advanced Trauma Life Support (ATLS) Student
Course Manual. 10th ed. Chicago: American College of Surgeon.
19. Boersma WG, Stigt JA, Smit HJM. Treatment of haemothorax. Respir Med.
2010;104(11):1583–7. http://dx.doi.org/10.1016/j.rmed.2010.08.006
24. Mahoozi, Hamid Reza; Volmerig, Jan; Hecker, Erich. Modern Management
of Traumatic Hemothorax. Journal of Trauma & Treatment. 2016; 5(3).
doi:10.4172/2167-1222.1000326
25. Mostafa, Ezzeldin & El Midany, Ashraf & Elnahas, Yasser & Elsayed, Hany
& Mansour. Perspectives in Cardiovascular & Thoracic Surgery Volume IV:
General Thoracic Surgery (GTS). 2017.
26. Gomez LP, Tran VH. Hemothorax. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL) : StatPearls Publishing; 2022
27. Friedberg J, Stewart SJ. Hemothorax. In: Murray & Nadel's textbook of
Respiratory Medicine. 7th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2022. p. 1570–4.
23