Anda di halaman 1dari 11

Nama : Dina Kurniasari

NIM: 181611101007

TM 5 MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

1. Puskesmas memiliki prinsip penyelenggaraan yang meliputi paradigma sehat,


Pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi tepat
guna serta keterpaduan dan kesinambungan.
Jelaskan.
a) Paradigma sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen
dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
b) Pertangungjawaban wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya
c) Kemandirian masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat
d) Pemerataan
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan
e) Teknologi tepat guna
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan
teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan
dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan
f) Keterpaduan dan kesinambungan
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM
dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang
didukung dengan manajemen Puskesmas
2. Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan
karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan maka puskesmas dapat
dikategorikan menjadi
a. Puskesmas kawasan perkotaan
b. Puskesmas kawasan pedesaan
c. Puskesma kawasan terpencil dan sangat terpencil
Jelaskan.
a) Puskesmas kawasan perkotaan
Wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4
(empat) kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:

1. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada sektor non agraris,
terutama industri, perdagangan dan jasa;

2. memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km,
memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel;

3. lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik; dan/atau

4. terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan memiliki


karakteristik sebagai berikut:
1. memprioritaskan pelayanan UKM; pelayanan UKM dilaksanakan dengan
melibatkan partisipasi masyarakat;

2. pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan


yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat;

3. optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan


jejaring fasilitas pelayanan kesehatan; dan

4. pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan


yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.
b) Puskesmas kawasan pedesaan
Memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan pedesaan sebagai
berikut:

1. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor agraris;

2. memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan
radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas
berupa bioskop atau hotel;

3. rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (Sembilan puluh persen; dan

4. terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan pedesaan memiliki


karakteristik sebagai berikut:

1.pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat;

2.pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan


yang diselenggarakan oleh masyarakat;

3.optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan


jejaring fasilitas pelayanan kesehatan; dan

4.pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan


masyarakat perdesaan. Pasal 24

c) Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil


Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil merupakan Puskesmas yang
wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau, atau pesisir;
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang pergi
dari ibu kota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada
sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan pedesaan memiliki
karakteristik sebagai berikut:

1. memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi tenaga


kesehatan;

2. dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan kewenangan


tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan;

3. pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan lokal;

4. pendekatan pelayanan menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat di


kawasan terpencil dan sangat terpencil;

5. optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan


jejaring fasilitas pelayanan kesehatan; dan

6. pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus pulau/cluster
dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk meningkatkan aksesibilitas
3. Jelaskan tentang struktur organisasi puskesmas
A) Struktur Organisasi Puskesmas Perkotaan
Adapun struktur organisasi puskesmas perkotaan adalah sebagai berikut:

Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling
rendah sarjana, memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di
Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen
Puskesmas.

Kasubag Tata Usaha


Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi Puskesmas,
kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.

Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat


Membawahi:

1. pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS


2. pelayanan kesehatan lingkungan
3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4. pelayanan gizi yang bersifat UKM
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

Penanggungjawab UKM Pengembangan


Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:

1. pelayanan kesehatan jiwa


2. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4. pelayanan kesehatan olahraga
5. pelayanan kesehatan indera
6. pelayanan kesehatan lansia
7. pelayanan kesehatan kerja
8. pelayanan kesehatan lainnya
Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:

1. pelayanan pemeriksaan umum


2. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4. pelayanan gawat darurat
5. pelayanan gizi yang bersifat UKP
6. pelayanan persalinan
7. pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat inap
8. pelayanan kefarmasian
9. pelayanan laboratorium

Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas


pelayanan kesehatan
Membawahi:

1. Puskesmas Pembantu
2. Puskesmas Keliling
3. Bidan Desa
4. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

B) Struktur Organisasi Puskesmas Perdesaan


Struktur organisasi puskesmas perdesaan memiliki pola yang sama dengan puskesmas
perkotaan atau tidak ada yang berbeda sama sekali. Yaitu sebagai berikut:

Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling
rendah sarjana, memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di
Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen
Puskesmas.
Kasubag Tata Usaha
Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi Puskesmas,
kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.

Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat


Membawahi:

7. pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS


8. pelayanan kesehatan lingkungan
9. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
10. pelayanan gizi yang bersifat UKM
11. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
12. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

Penanggungjawab UKM Pengembangan


Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:

9. pelayanan kesehatan jiwa


10. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
11. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
12. pelayanan kesehatan olahraga
13. pelayanan kesehatan indera
14. pelayanan kesehatan lansia
15. pelayanan kesehatan kerja
16. pelayanan kesehatan lainnya

Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium


Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:

10. pelayanan pemeriksaan umum


11. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
12. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
13. pelayanan gawat darurat
14. pelayanan gizi yang bersifat UKP
15. pelayanan persalinan
16. pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat inap
17. pelayanan kefarmasian
18. pelayanan laboratorium

Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas


pelayanan kesehatan
Membawahi:

5. Puskesmas Pembantu
6. Puskesmas Keliling
7. Bidan Desa
8. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

C) Struktur Organisasi Puskesmas Terpencil dan Sangat Terpencil

Struktur organisasi puskesmas terpencil dan sangat terpencil lebih sederhana karena
disesuaikan dengan keterbatasan sumber daya manusia di Puskesmas kawasan Terpencil
dan Sangat Terpencil.

Pola struktur organisasi Puskesmas yang dapat dijadikan acuan Puskesmas di


kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil adalah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas; dengan kriteria yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
minimal diploma tiga bila tidak tersedia tenaga kesehatan dengan pendidikan sarjana,
memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas
minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
2. Kepala sub bagian Tata Usaha, yang bertanggung jawab membantu kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah
tangga. Bendahara termasuk dalam bagian Tata Usaha.
3. Penanggungjawab UKM Esensial, UKM Pengembangan dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat.
4. Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
5. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan, yang membawahi:
 Puskesmas Pembantu
 Puskesmas Keliling
 Bidan Desa
 Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4. Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas.
Jelaskan tentang sistem informasi dan pelaporan di puskesmas

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas merupakan sistem untuk pencatataan


kunjungan pasien, pelayanan, dan pembayaran, dan juga untuk pelaporan data data kunjungan
dan pelayanan

Fitur fitur:
- Registrasi Pasien (Baru dan Lama)
- Pelayanan Pasien
- Pelayanan Detail Pasien
- Pemabayaran/Kasir
- Pelaporan Kunnjugan Pasien(Baru dan Lama)
- Pelaporan Pelayanan dan detailnya
- Pelaporan Kubnjungan Per Poli Klinik
- Pelaporan PBI dan Non PBI
- Pelaporan PerDiagnosa
- Pelaporan Kebutuhan Obat

SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan
upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua data hasil
kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data yang berkaitan, serta
dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai kebutuhan secara
benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat. Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal: (1) pencatatan, pelaporan, dan
pengolahan; (2) analisis; dan (3) pemanfaatan. Frekuensi pelaporan sebagai berikut: (1)
bulanan; (2) tribulan; (3) tahunan. Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA,
imunisasi, KB, dan penggunaan obat-obat. Laporan tribulanan meliputi kegiatan puskesmas
antara lain kunjungan puskesmas, rawat tinggal, kegiatan rujukan puskesmas pelayanan
medik kesehatan gigi. Laporan tahunan terdiri dari data dasar yang meliputi fasilitas
pendidikan, kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dan lingkungan kedinasan, data
ketenagaan puskesmas dan puskesmas pembantu.
Pelaporan terpadu Puskesmas menggunakan tahun kalender yaitu dari bulan
Januari sampai dengan Desember dalam tahun yang sama. Adapun formulir Laporan
yang digunakan untuk kegiatan SP2TP adalah:
1) Laporan bulanan, yang mencakup: Data Kedakitan (LB.1), Data Obat-
Obatan (LB.2), Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan Penyakit menular (LB.3) serta
Data Kegiatan Puskesmas (LB.4);
2) laporan Sentinel, yang mencakup: Laporan Bulanan Sentinel (LB1S) dan,
Laporan Bulanan Sentinel (LB2S);
3) Laporan Tahunan, yang mencakup: Data dasar Puskesmas (LT-1), Data
Kepegawaian (LT-2) dan, Data Peralatan (LT-3).

Laporan Bulanan (LB) dilakukan setiap bulan dan baling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II. Laporan tribulan sentinel LB1S dan LB2S
setiap tanggal 10 bulan berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II, Dati I dan Pusat
(untuk LB1S ke Ditjen PPM dan LB2S ke Ditjen Binkesmas), sedangkan Laporan Tahunan
(LT) dikirim selambat-lambatnya tanggal 31 januari tahun berikutnya. Khusus untuk laporan
LT-2 (data Kepegawaian) hanya di isi bagi pegawai yang baru/belum mengisi formulir data
Kepegawaian

Silahkan dikerjakan masing-masing. Jawaban dikirim melalui email.


Ditunggu sampai pukul 11.00

Anda mungkin juga menyukai