Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi dan perilaku remaja terhadap makanan
tradisional dan makanan modern. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan metode
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah 1) Hasil perbandingan remaja di Kelurahan
Mantrijeron lebih memiliki persepsi baik terhadap makanan modern dibandingkan makanan
tradisional, karena persepsi remaja terhadap makanan tradisional mendapatkan hasil 86
remaja masuk kedalamnya, sedangkan pada point persepsi terhadap makanan modern
mendapatkan hasil 172 remaja masuk didalamnya. (2) Hasil perbandingan perilaku remaja di
Kelurahan Mantrijeron lebih memiliki perilaku remaja yang condong memilih makanan
modern, hal ini dikarenakan jumlah remaja yang lebih condong memilih makanan tradisional
mendapatkan hasil 110 remaja masuk kedalamnya, sedangkan pada point perilaku
remajaterhadap makanan modern mendapatkan hasil 148 remaja masuk didalamnya.
Kata kunci :Persepsi Remaja, Perilaku Konsumen, Makanan Tradisional, Makanan Modern
Perception and Behavior Of Teenagers Against Traditional Foods And Modern Food.
Abstract
The purpose of this research that is know the perception of teenagers to traditional food and
modern food. The research is research survey with descriptive of quantitative methods.The
result of this research is 1 ) The comparison on a teenager at the Mantrijeron more have the
good against of modern food than traditional foods , because the perception of teenagers to
food traditional get the result 86 teenagers burn , while in point perceptions of modern food
get the result 172 teenagers in it. 2 ) The results of comparison behavior on a teenager at
theMantrijeron had more behavior teens who tend to choose of modern food , it is due to the
amount of teenager 's more tend to choose food traditionally get the result 110 teenagers in
its entrance , while in point teenagers against behavior of modern food from getting to the
contributions of 148 teenager enter therein
2002). Persepsi seseorang terhadap menuju kehidupan yang lebih urban dan
makanan yaitu pikiran apa yang mendasari modern yang ikut berpengaruh terhadap
seseorang untuk nantinya digunakan dalam kebiasaan makan di masyarakat.
memilih dan menggunakan atau Pada zaman modern yang serba
mengkonsumsi jenis makanan apa yang praktis ini pilihan jenis makanan sudah
diinginkan oleh konsumen itu sendiri. sangat beragam. Salah satu pilihan bagi
Jenis makanan yang ada didunia ini juga masyarakat perkotaan yang sibuk dengan
sangat beragam, namun ada dua jenis aktifitas yaitu memilih untuk makan
makanan yang tidak asing didengar oleh makanan modern (fast food) (Mufidah,
masyarakat luas, yaitu makanan tradisional 2012:2). Makanan cepat saji (fast food)
dan makanan modern. adalah makanan yang tersedia dalam
Makanan tradisional terbentuk oleh waktu cepat dan siap disantap, seperti fried
proses perkembangan yang berjalan chiken, hamburger atau pizza. Mudahnya
bertahun-tahun, yakni proses penyesuaian memperoleh makanan siap saji di pasaran
antara makanan yang kita konsumsi memang memudahkan tersedianya variasi
dengan jenis-jenis bahan makanan yang pangan sesuai selera dan daya beli. Selain
ada serta bentuk aktivitas yang dijalankan itu, pengolahan dan penyiapannya lebih
masyarakat setempat. Menurut mudah dan cepat,cocok bagi mereka yang
Sastroamidjojo dalam Eliazer tahun 2013 selalu sibuk ( Sulistijani, 2002). Fenomena
makanan tradisional merupakan makanan makanan cepat saji atau makanan modern
yang biasa dimakan sejak beberapa juga dapat dilihat dari munculnya berbagai
generasi, terdiri dari hidangan yang cocok kedai-kedai makanan cepat saji yang
dengan selera, tidak bertentangan dengan bermunculan di pinggir jalan. Bahkan
agama, kepercayaan masyarakat setempat untuk saat ini jarang dijumpai restaurant
serta terbuat dari bahan makanan serta yang menjual makanan tradisional. Hal ini
bumbu-bumbu yang tersedia setempat. dikarenakan sudah berkurangnya
Kebiasaan makan masyarakat di masa kegemaran masyarakat untuk
lampau salah satunya dengan makan mengkonsumsi makanan tradisional karena
makanan tradisional. Saat itu kehidupan dianggap kurang praktis. Terlebih untuk
masih didominasi oleh suasana tradisional kalangan remaja lebih memilih untuk
sehingga semua aktivitas masih serba mengkonsumsi makanan modern.
santai dan relatif nyaman. Keadaan Menurut hasil penelitian yang
demikian secara berangsur berubah, dilakukan oleh Health Education Authority
sejalan perubahan kehidupan masyarakat tahun 2013, usia 15-34 tahun adalah
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)3
Kotler dan Keller (2008:214): Perilaku tradisional dan makanan modern berada di
merupakan hasil dari pikiran bawah sadar, populasi dalam penelitian ini adalah
sementara riset secara inheren merupakan seluruh remaja yang berdada di Kelurahan
konsumen sendiri adalah pikiran bawah diambil disini adalah Remaja dengan dasar
(Philip Graves, 2010:3) sehingga dapat Education Authority tahun 2013, usia 15-
kita ketahui bahwa ada kesinambungan 34 tahun adalah konsumen terbanyak yang
antara persepsi seorang remaja sebagai memilih menu fast food. 2) dipilihnya
terhadap makanan yang mereka pilih. makanan masih sering berubah ubah.
Sehubungan dengan uraian diatas, peneliti Menurut data yang diperoleh dari
terdapat total 991 remaja yang tinggal menggambarkan data yang telah terkumpul
didalamnya. (Sugiyono, 2013:148).
Tingkat besaran statistic deskriptif
Sampel
berupa rata-rata (mean), nilai tengah (median),
Teknik pengambilan sampel pada frekuensi terbanyak (mode), dan simpangan
penelitian ini menggunakan teknik baku (standard deviation) kemudian penentuan
purposive sampling yaitu diambil 6 RW kecenderungan variabel. Pengkategorian data
dari 20 RW yang ada di Kelurahan dilakukan berdasarkan Mean Ideal dan
angket pernyataan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini yaitu dengan deskriptif Gambar 1. Pembanding Persepsi Remaja
Kuantitatif. Statistic deskriptif adalah statistic Terhadap Makanan Tradisional dan Makanan
Dapat dilihat pada point persepsi perilaku remaja terhadap makanan tradisional
terhadap makanan tradisional didapatkan hasil dan makanan modern pada gambar 2.
86 remaja masuk kedalamnya, sedangkan pada
point persepsi terhadap makanan modern
didapatkan hasil 172 remaja masuk makanan
didalamnya. Ini menunjukan bahwa memang 110 tradisional
148 makanan
remaja khususnya yang berada di kawasan modern
Kelurahan Mantrijeron cenderung memiliki
persepsi yang baik terhadap makanan modern
dibandingkan persepsi mereka terhadap
makanan tradisional. Gambar 2. Diagram pembanding perilaku
Persepsi adalah proses ketika remaja terhadap makanan tradisional dan
seseorang memilih, mengorganisasi dan
makanan modern.
menginterpretasikan informasi yang datang
Dapat dilihat pada point perilaku
menjadi suatu arti tersendiri untuk
remaja terhadap makanan tradisional hanya
menciptakan gambaran secara keseluruhan
mendapatkan hasil 110 remaja yang masuk
(Kotler, 2005). Lalu jika dihubungkan dengan
kedalamnya, sedangkan pada point perilaku
penelitian ini persepsi yang merupakan proses
remaja terhadap makanan modern
pemikiran seseorang untuk mengambil suatu
mendapatkan hasil 148 remaja masuk
keputusan akan menghasilkan remaja yang
didalamnya. Ini membuktikan bahwa perilaku
cenderung lebih memilih makanan modern
remaja khususnya remaja yang tinggal di
untuk mereka konsumsi dan tidak menutup
kawasan Kelurahan Mantrijeron lebih condong
kemungkinan jika makanan tradisional akan
memilih untuk mengkonsumsi makanan
luntur sedikit demi sedikit jika tidak adanya
modern dibandingkan mengkonsumsi
sosialisasi atau pembekalan tentang
makanan tradisional.
pentingnya memelihara atau mengkonsumsi
Pikiran bawah sadar mendorong
makanan tradisional di kalangan remaja
makan sebagai respon atas stimulus fisik
khususnya di daerah Kelurahan Mantrijeron
atau emosional tertentu, yang menyela dan
memicu konsumsi tanpa memperdulikan
Perilaku Remaja Terhadap Makanan
tujuan sadar mereka. Pada akhirnya
Tradisional dan Makanan Modern
Penelitian ini menghasilkan data dorongan pikiran bawah sadar yang kita
perilaku remaja lebih condong memilih gambarkan sebagai kebiasaan,emosi, atau
makanan modern dibandingkan dengan impuls sering memasukan pengaruh yang
makanan tradisional. Hasil ini dapat dilihat lebih kuat pada perilaku kita daripada
melalui diagram lingkaran pembanding tujuan kita dan bukan kebetulan kalau
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)6
Tradisional Ataupun Makanan Modern tradisional akan luntur sedikit demi sedikit jika
tidak adanya sosialisasi atau pembekalan
Penelitian mengenai persepsi
tentang pentingnya memelihara atau
terhadap makanan tradisional dan makanan mengkonsumsi makanan tradisional di
modern disini telah melewati beberapa kalangan remaja khususnya di daerah
proses yang saling mempengaruhi satu dan Kelurahan Mantrijeron.
yang lainnya seperti halnya hasil penelitian
yang dilakukan oleh Regina Yamin Tahun Perilaku Remaja Terhadap Makanan
2013 yang berjudul “Persepsi Nilai, Tradisional dan Makanan Modern
tentang variabel yang memiliki pengaruh jasa, ide atau pengalaman untuk
yaitu Citra Pembuat (merk) . Sehingga mereka (Kotler dan Keller, 2008: 214).
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)7
dilakukan oleh Mita Kuroifah (2014) yang oleh hasil dari perilaku remaja terhadap
berjudul “Pengaruh Daya Tarik Iklan makanan tradisional dan makanan modern
Makanan Instan Di Televisi Terhadap yang memiliki hasil bahwa perilaku remaja
instan di televisi yang mempunyai nilai ini mungkin sangat memprihatinkan bagi
diantaranya suara jelas, tampilan jelas, kemungkinan jika persepsi dan perilaku
gerakan jelas, efektif, dan efisien.Sama remaja terhadap makanan modern lebih
menunjukan hasil bahwa persepsi sedikit demi sedikit maka konsumsi remaja
perilaku yang lebih cenderung untuk atau bahkan bisa hilang, dan remaja
tradisional, dilihat dari hasil persepsi jika tidak diadakanannya sosialisasi atau
Kelurahan Mantrijeron sendiri tidak Kotler, Philip dan Keller, (2008). Prinsip-
cenderung kepada restaurant modern saja Prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi
12,Erlangga, Jakarta.
yang lebih banyak berdiri. Hal ini
disarankan supaya lebih seimbang saja Kotler, Philip. (2005). Manajamen
Pemasaran,Jilid 1 dan 2. Jakarta:
antara restaurant yang menjual makanan PT. Indeks Kelompok Gramedia.
tradisional dan makanan modern dan tidak
Kuroifah, Mita. (2014).“ Pengaruh Daya
ada yang lebih menonjol untuk keduanya. Tarik Iklan Makanan Instant di
Hal ini juga supaya remaja yang tinggal Televisi Terhadap Perilaku
Konsumsi Makanan Pada
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)9