Anda di halaman 1dari 9

persepsi dan perilaku remaja….

(Galuh Putri Hardikna Sempati)1

PERSEPSI dan PERILAKU REMAJA TERHADAP MAKANAN


TRADISIONAL DAN MAKANAN MODERN

Penulis 1: Galuh Putri Hardikna Sempati


Penulis 2: Dr. Dra. Badraningsih L, M. Kes
Universitas Negeri Yogyakarta
galuh_sempati@yahoo.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi dan perilaku remaja terhadap makanan
tradisional dan makanan modern. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan metode
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah 1) Hasil perbandingan remaja di Kelurahan
Mantrijeron lebih memiliki persepsi baik terhadap makanan modern dibandingkan makanan
tradisional, karena persepsi remaja terhadap makanan tradisional mendapatkan hasil 86
remaja masuk kedalamnya, sedangkan pada point persepsi terhadap makanan modern
mendapatkan hasil 172 remaja masuk didalamnya. (2) Hasil perbandingan perilaku remaja di
Kelurahan Mantrijeron lebih memiliki perilaku remaja yang condong memilih makanan
modern, hal ini dikarenakan jumlah remaja yang lebih condong memilih makanan tradisional
mendapatkan hasil 110 remaja masuk kedalamnya, sedangkan pada point perilaku
remajaterhadap makanan modern mendapatkan hasil 148 remaja masuk didalamnya.

Kata kunci :Persepsi Remaja, Perilaku Konsumen, Makanan Tradisional, Makanan Modern

Perception and Behavior Of Teenagers Against Traditional Foods And Modern Food.

Abstract
The purpose of this research that is know the perception of teenagers to traditional food and
modern food. The research is research survey with descriptive of quantitative methods.The
result of this research is 1 ) The comparison on a teenager at the Mantrijeron more have the
good against of modern food than traditional foods , because the perception of teenagers to
food traditional get the result 86 teenagers burn , while in point perceptions of modern food
get the result 172 teenagers in it. 2 ) The results of comparison behavior on a teenager at
theMantrijeron had more behavior teens who tend to choose of modern food , it is due to the
amount of teenager 's more tend to choose food traditionally get the result 110 teenagers in
its entrance , while in point teenagers against behavior of modern food from getting to the
contributions of 148 teenager enter therein

Key word: Perception of teenagers,behavior of consumen, traditional foods, modern food.

PENDAHULUAN proses aktif yang memegang peranan,


Persepsi dalam arti umum
bukan hanya stimulus yang mengenainya
adalah pandangan seseorang terhadap
tetapi juga individu sebagai satu kesatuan
sesuatu yang akan membuat respon
dengan pengalaman - pengalamannya,
bagaimana dan dengan apa seseorang akan
motivasi serta sikapnya yang relevan
bertindak. Persepsi seseorang merupakan
dalam menanggapi stimulus (Walgito,
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)2

2002). Persepsi seseorang terhadap menuju kehidupan yang lebih urban dan
makanan yaitu pikiran apa yang mendasari modern yang ikut berpengaruh terhadap
seseorang untuk nantinya digunakan dalam kebiasaan makan di masyarakat.
memilih dan menggunakan atau Pada zaman modern yang serba
mengkonsumsi jenis makanan apa yang praktis ini pilihan jenis makanan sudah
diinginkan oleh konsumen itu sendiri. sangat beragam. Salah satu pilihan bagi
Jenis makanan yang ada didunia ini juga masyarakat perkotaan yang sibuk dengan
sangat beragam, namun ada dua jenis aktifitas yaitu memilih untuk makan
makanan yang tidak asing didengar oleh makanan modern (fast food) (Mufidah,
masyarakat luas, yaitu makanan tradisional 2012:2). Makanan cepat saji (fast food)
dan makanan modern. adalah makanan yang tersedia dalam
Makanan tradisional terbentuk oleh waktu cepat dan siap disantap, seperti fried
proses perkembangan yang berjalan chiken, hamburger atau pizza. Mudahnya
bertahun-tahun, yakni proses penyesuaian memperoleh makanan siap saji di pasaran
antara makanan yang kita konsumsi memang memudahkan tersedianya variasi
dengan jenis-jenis bahan makanan yang pangan sesuai selera dan daya beli. Selain
ada serta bentuk aktivitas yang dijalankan itu, pengolahan dan penyiapannya lebih
masyarakat setempat. Menurut mudah dan cepat,cocok bagi mereka yang
Sastroamidjojo dalam Eliazer tahun 2013 selalu sibuk ( Sulistijani, 2002). Fenomena
makanan tradisional merupakan makanan makanan cepat saji atau makanan modern
yang biasa dimakan sejak beberapa juga dapat dilihat dari munculnya berbagai
generasi, terdiri dari hidangan yang cocok kedai-kedai makanan cepat saji yang
dengan selera, tidak bertentangan dengan bermunculan di pinggir jalan. Bahkan
agama, kepercayaan masyarakat setempat untuk saat ini jarang dijumpai restaurant
serta terbuat dari bahan makanan serta yang menjual makanan tradisional. Hal ini
bumbu-bumbu yang tersedia setempat. dikarenakan sudah berkurangnya
Kebiasaan makan masyarakat di masa kegemaran masyarakat untuk
lampau salah satunya dengan makan mengkonsumsi makanan tradisional karena
makanan tradisional. Saat itu kehidupan dianggap kurang praktis. Terlebih untuk
masih didominasi oleh suasana tradisional kalangan remaja lebih memilih untuk
sehingga semua aktivitas masih serba mengkonsumsi makanan modern.
santai dan relatif nyaman. Keadaan Menurut hasil penelitian yang
demikian secara berangsur berubah, dilakukan oleh Health Education Authority
sejalan perubahan kehidupan masyarakat tahun 2013, usia 15-34 tahun adalah
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)3

konsumen terbanyak yang memilih menu METODE PENELITIAN


Jenis Penelitian
fast food. Walaupun di Indonesia belum Penelitian adalah sebuah cara untuk
ada data pasti, keadaan tersebut dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-
dipakai sebagai cermin dalam tatanan pertanyaan atau rumusan masalah dengan
masyarakat kita, bahwa rentang usia menggunakan prosedur yang sistematis dan
tersebut adalah golongan pelajar dan ilmiah (Endang, 2013:1). Penelitian ini
golongan muda yang mana masih memiliki termasuk kedalam jenis penelitian survey

banyak aktivitas fisik yang dilakukan. dengan pendekatan deskriptif kuantitatif.

Banyaknya faktor yang ada saat Tempat dan Waktu Penelitian

inilah yang memicu terjadinya perilaku Tempat yang digunakan untuk

konsumen. perilaku konsumen menurut meneliti persepsi remaja terhadap makanan

Kotler dan Keller (2008:214): Perilaku tradisional dan makanan modern berada di

konsumen adalah studi bagaimana Kelurahan Mantrijeron, Mantrijeron,

individu, kelompok dan organisasi Yogyakarta. Sedangkan waktu

memilih, membeli, menggunakan dan penelitiannya adalah bulan Januari 2016

menempatkan barang, jasa, ide atau sampai Desember 2016.

pengalaman untuk memuaskan keinginan Populasi dan Sampel

dan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen Populasi

merupakan hasil dari pikiran bawah sadar, populasi dalam penelitian ini adalah

sementara riset secara inheren merupakan seluruh remaja yang berdada di Kelurahan

proses sadar. Pengendali utama perilaku Mantrijeron Yogyakarta. Populasi yang

konsumen sendiri adalah pikiran bawah diambil disini adalah Remaja dengan dasar

sadar dari seorang konsumen itu sendiri pertimbangan : 1) Menurut Health

(Philip Graves, 2010:3) sehingga dapat Education Authority tahun 2013, usia 15-

kita ketahui bahwa ada kesinambungan 34 tahun adalah konsumen terbanyak yang

antara persepsi seorang remaja sebagai memilih menu fast food. 2) dipilihnya

konsumen terhadap perilaku remaja remaja karena remaja pemikiran terhadap

terhadap makanan yang mereka pilih. makanan masih sering berubah ubah.

Sehubungan dengan uraian diatas, peneliti Menurut data yang diperoleh dari

tertarik untuk mengetahui bagaimana Kelurahan Mantrijeron, Kelurahan ini

persepsi remaja terhadap makanan memiliki 4 wilayah dengan 20 RW. Dari

tradisional dengan makanan modern. total keseluruhan populasi remaja yang


dimiliki oleh Kelurahan Mantrijeron dari
jumlah remaja laki laki dan perempuan
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)4

terdapat total 991 remaja yang tinggal menggambarkan data yang telah terkumpul
didalamnya. (Sugiyono, 2013:148).
Tingkat besaran statistic deskriptif
Sampel
berupa rata-rata (mean), nilai tengah (median),
Teknik pengambilan sampel pada frekuensi terbanyak (mode), dan simpangan
penelitian ini menggunakan teknik baku (standard deviation) kemudian penentuan
purposive sampling yaitu diambil 6 RW kecenderungan variabel. Pengkategorian data
dari 20 RW yang ada di Kelurahan dilakukan berdasarkan Mean Ideal dan

Mantrijeron. Pada Teknik ini hanya RW Standard Deviationideal yang didapatkan.


Mengacu kepada pembagian kategori menurut
08, RW 09, RW 10, RW 11, RW 17, dan
Anas Sudjono (2011:170) dibagi menjadi
RW 18 yang berkesempatan menjadi
empat kriteria hasil yaitu tinggi, cukup,
sampel penelitian karena menurut data
kurang, rendah.
yang ada di Kelurahan Mantrijeron 6 RW
tersebut memiliki remaja yang banyak dan
HASIL PENELITAN
dianggap mencukupi jumlah sampel yang
Persepsi Remaja Terhadap Makanan
dibutuhkan oleh peneliti . Populasi remaja
Tradisional Ataupun Makanan Modern
yang ada di Kelurahan Mantrijeron
penelitian ini menghasilkan data
yogyakarta berjumlah 991 remaja. Jika
persepsi remaja terhadap makanan tradisional
menggunakan taraf kesalahan 5% maka
lebih rendah dibandingkan persepsi remaja
jumlah sampel yang harus didapatkan
terhadap makanan modern. Hasil ini dapat
yaitu 258 remaja. dilihat melalui diagram lingkaran pembanding
Metode Pengumpulan Data persepsi remaja terhadap makanan tradisional
Dalampenelitian teknik dan makanan modern pada gambar 1.

pengumpulan data menggunakan kuesioner


(angket) yang nantinya akan mengukur
persepsi sikap dan perilaku konsumen dan makanan
86
tradisional
wawancara sebagai penguat hasil yang
172 makanan
diperoleh dari angket. Instrumen tes berbentuk modern

angket pernyataan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini yaitu dengan deskriptif Gambar 1. Pembanding Persepsi Remaja

Kuantitatif. Statistic deskriptif adalah statistic Terhadap Makanan Tradisional dan Makanan

yang digunakan untuk menganalisis data Modern

dengan cara mendeskripsikan atau


persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)5

Dapat dilihat pada point persepsi perilaku remaja terhadap makanan tradisional
terhadap makanan tradisional didapatkan hasil dan makanan modern pada gambar 2.
86 remaja masuk kedalamnya, sedangkan pada
point persepsi terhadap makanan modern
didapatkan hasil 172 remaja masuk makanan
didalamnya. Ini menunjukan bahwa memang 110 tradisional

148 makanan
remaja khususnya yang berada di kawasan modern
Kelurahan Mantrijeron cenderung memiliki
persepsi yang baik terhadap makanan modern
dibandingkan persepsi mereka terhadap
makanan tradisional. Gambar 2. Diagram pembanding perilaku
Persepsi adalah proses ketika remaja terhadap makanan tradisional dan
seseorang memilih, mengorganisasi dan
makanan modern.
menginterpretasikan informasi yang datang
Dapat dilihat pada point perilaku
menjadi suatu arti tersendiri untuk
remaja terhadap makanan tradisional hanya
menciptakan gambaran secara keseluruhan
mendapatkan hasil 110 remaja yang masuk
(Kotler, 2005). Lalu jika dihubungkan dengan
kedalamnya, sedangkan pada point perilaku
penelitian ini persepsi yang merupakan proses
remaja terhadap makanan modern
pemikiran seseorang untuk mengambil suatu
mendapatkan hasil 148 remaja masuk
keputusan akan menghasilkan remaja yang
didalamnya. Ini membuktikan bahwa perilaku
cenderung lebih memilih makanan modern
remaja khususnya remaja yang tinggal di
untuk mereka konsumsi dan tidak menutup
kawasan Kelurahan Mantrijeron lebih condong
kemungkinan jika makanan tradisional akan
memilih untuk mengkonsumsi makanan
luntur sedikit demi sedikit jika tidak adanya
modern dibandingkan mengkonsumsi
sosialisasi atau pembekalan tentang
makanan tradisional.
pentingnya memelihara atau mengkonsumsi
Pikiran bawah sadar mendorong
makanan tradisional di kalangan remaja
makan sebagai respon atas stimulus fisik
khususnya di daerah Kelurahan Mantrijeron
atau emosional tertentu, yang menyela dan
memicu konsumsi tanpa memperdulikan
Perilaku Remaja Terhadap Makanan
tujuan sadar mereka. Pada akhirnya
Tradisional dan Makanan Modern
Penelitian ini menghasilkan data dorongan pikiran bawah sadar yang kita
perilaku remaja lebih condong memilih gambarkan sebagai kebiasaan,emosi, atau
makanan modern dibandingkan dengan impuls sering memasukan pengaruh yang
makanan tradisional. Hasil ini dapat dilihat lebih kuat pada perilaku kita daripada
melalui diagram lingkaran pembanding tujuan kita dan bukan kebetulan kalau
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)6

perusahaan makanan cepat saji sering proses pengambilan persepsi mempunyai


meluncurkan produk yang sebenarnya pengaruh yang signifikan untuk
konsumen tidak butuhkan (Philip Graves, menentukan persepsi pada remaja yang
2010:14). Sama halnya dalam penelitian nantinya akan memberikan kepuasan
ini yang menunjukan hasil bahwa persepsi terhadap apa yang sudah diinterprestaskan.
mendorong remaja untuk mempunyai Jika dilihat dari 2 perbedaan jenis
perilaku yang lebih cenderung untuk makanan persepsi remaja terhadap
mengkonsumsi makanan modern makanan tradisional dan persepsi remaja
dibandingkan mengkonsumsi makanan terhadap makanan modern, penelitian ini
tradisional, dilihat dari hasil persepsi menghasilkan data persepsi remaja
remaja yang lebih condong berpersepsi terhadap makanan tradisional lebih rendah
baik terhadap makanan modern dan dibandingkan persepsi remaja terhadap
perilaku remaja juga lebih memilih untuk makanan modern.Persepsi yang merupakan
mengkonsumsi makanan modern proses pemikiran seseorang untuk mengambil
dibandingkan persepsi dan perilaku suatu keputusan akan menghasilkan remaja
mereka terhadap makanan tradisional. yang cenderung lebih memilih makanan
modern untuk mereka konsumsi dan tidak
PEMBAHASAN
Persepsi Remaja Terhadap Makanan menutup kemungkinan jika makanan

Tradisional Ataupun Makanan Modern tradisional akan luntur sedikit demi sedikit jika
tidak adanya sosialisasi atau pembekalan
Penelitian mengenai persepsi
tentang pentingnya memelihara atau
terhadap makanan tradisional dan makanan mengkonsumsi makanan tradisional di
modern disini telah melewati beberapa kalangan remaja khususnya di daerah
proses yang saling mempengaruhi satu dan Kelurahan Mantrijeron.
yang lainnya seperti halnya hasil penelitian
yang dilakukan oleh Regina Yamin Tahun Perilaku Remaja Terhadap Makanan
2013 yang berjudul “Persepsi Nilai, Tradisional dan Makanan Modern

Persepsi Kualitas, dan Citra Terhadap Perilaku konsumen adalah studi

Kepuasan Konsumen Pada PT. Astra bagaimana individu, kelompok dan

International Daihatsu Di Manado”. organisasi memilih, membeli,

Penelitian tersebut memberikan gambaran menggunakan dan menempatkan barang,

tentang variabel yang memiliki pengaruh jasa, ide atau pengalaman untuk

dominan terhadap Persepsi Konsumen, memuaskan keinginan dan kebutuhan

yaitu Citra Pembuat (merk) . Sehingga mereka (Kotler dan Keller, 2008: 214).
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)7

Proses proses untuk mendapatkan sikap SIMPULAN DAN SARAN


atau perilaku konsumen pada penelitian ini Simpulan
yaitu memilih, membeli, dan Remaja yang tinggal di Kelurahan
menggunakannya. Pada penelitian ini Mantrijeron memiliki persepsi yang baik
semua proses tersebut sudah dicakup dan terhadap makanan modern dibandingkan
berada pada kategori cukup. makanan persepsi mereka terhadap

Seperti halnya penelitian yang makanan tradisional. Hasil ini didukung

dilakukan oleh Mita Kuroifah (2014) yang oleh hasil dari perilaku remaja terhadap

berjudul “Pengaruh Daya Tarik Iklan makanan tradisional dan makanan modern

Makanan Instan Di Televisi Terhadap yang memiliki hasil bahwa perilaku remaja

Perilaku Konsumsi Makanan Pada yang tinggal di Kelurahan Mantrijeron

Mahasiswa Kos Program Studi Pendidikan cenderung memilih untuk mengkonsumsi

Teknik Boga FT UNY”. Penelitian ini makanan modern dibandingkan

menunjukan daya tarik iklan makanan mengkonsumsi makanan tradisional. Hasil

instan di televisi yang mempunyai nilai ini mungkin sangat memprihatinkan bagi

paling tinggi menurut responden sebagian masyarakat karena tidak menutup

diantaranya suara jelas, tampilan jelas, kemungkinan jika persepsi dan perilaku

gerakan jelas, efektif, dan efisien.Sama remaja terhadap makanan modern lebih

halnya dalam penelitian ini yang tinggi dibandingkan makanan tradisonal

menunjukan hasil bahwa persepsi sedikit demi sedikit maka konsumsi remaja

mendorong remaja untuk mempunyai terhadap makanan tradisional akan luntur

perilaku yang lebih cenderung untuk atau bahkan bisa hilang, dan remaja

mengkonsumsi makanan modern ditakutkan sama sekali tidak mengenal apa

dibandingkan mengkonsumsi makanan saja yang termasuk makanan tradisional

tradisional, dilihat dari hasil persepsi jika tidak diadakanannya sosialisasi atau

remaja yang lebih condong berpersepsi pembekalan terhadap remaja tentang

baik terhadap makanan modern dan pentingnya mengkonsumsi makanan

perilaku remaja juga lebih memilih untuk tradisional.

mengkonsumsi makanan modern


dibandingkan persepsi dan perilaku Saran

mereka terhadap makanan tradisional. Berdasarkan hasil penelitian mengenai


Persepsi dan sikap atau perilaku konsumen
pada remaja di Kelurahan Mantrijeron
dapat diberikan saran sebagai berikut:
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)8

Remaja hendaknya tetap dibiasakan didaerah kelurahan mantrijeron


untuk mengkonsumsi makanan tradisional terpengaruh sehingga lebih menunjukkan
baik itu makanan yang disajikan dirumah sikap lebih memilih atau lebih tertarik
atau yang dibeli diluar rumah. Hal ini pada makanan modern saja. Selain itu
dilakukan supaya tidak hilang atau keberadaan restaurant tradisional juga
lunturnya makanan tradisional yang diolah dapat menjadi media perantara untuk
saat ini dan supaya mereka juga dapat mengenalkan makanan tradisional kepada
mengetahui dan tidak asing dengan wisatawan asing, mengingat lingkungan di
makanan turun temurun dari nenek Kelurahan Mantrijeron sering dikunjungi
moyang sendiri. Selain itu sebenarnya oleh wisatawan dari mancanegara.
makanan tradisional jauh lebih
mengandung banyak nilai gizi DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan dengan makanan modern Anas Sudijono. (2011). Pengantar
Evaluasi Pendidikan. PT. Raja
yang berupa makanan siap saji. Hal ini
Grafindo Persada. Jakarta.
bisa dilaksanakan dengan adanya
Endang Mulyatiningsih,(2013).Metodologi
sosialisasi kepada masyarakat melalui
Penelitian Terapan Bidang
LSM atau Kelurahan mengenai baiknya Pendidikan. Bandung: Alfabeta
mengkonsumsi dan menjaga makanan
Glanz, Karen, Barbara. K.R., Frances,
tradisional agar tetap terjaga di kemudian (2013). Health Behavior & Health
Education Theory,Research, &
hari.
Practise. San Fransisco: Jossey
Sebaiknya restaurant yang berada Bass.

disekitar lingkungan Kelurahan Graves, Philip. (2015). Consumer.ology:


Mantrijeron sedikit diseleksi atau dibatasi Mitos Riset Pasar, Kebenaran
tentang Konsumen, dan Psikologi
oleh pihak Kelurahan Mantrijeron Berbelanja. Terj. Dharma. Jakarta:
sehingga restaurant yang berada disekitar Elex Media Komputindo.

Kelurahan Mantrijeron sendiri tidak Kotler, Philip dan Keller, (2008). Prinsip-
cenderung kepada restaurant modern saja Prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi
12,Erlangga, Jakarta.
yang lebih banyak berdiri. Hal ini
disarankan supaya lebih seimbang saja Kotler, Philip. (2005). Manajamen
Pemasaran,Jilid 1 dan 2. Jakarta:
antara restaurant yang menjual makanan PT. Indeks Kelompok Gramedia.
tradisional dan makanan modern dan tidak
Kuroifah, Mita. (2014).“ Pengaruh Daya
ada yang lebih menonjol untuk keduanya. Tarik Iklan Makanan Instant di
Hal ini juga supaya remaja yang tinggal Televisi Terhadap Perilaku
Konsumsi Makanan Pada
persepsi dan perilaku remaja…. (Galuh Putri Hardikna Sempati)9

Mahasiswa Kos Program Studi Sulistijani.D. A. (2002). Sehat dengan


Pendidikan Teknik Boga FT UNY”. Menu Berserat. Jakarta:Trubus
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Agriwidya.
Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta Walgito, B. (2002). Pengantar Psikologi
Umum. Ed. 3. Yogyakarta: Adi
Mufidah,Fatchul.2012. Cermati Penyakit-
Penyakit yang rentan Diderita
Anak Usia Sekolah. Yogyakarta Yamin, Regina. (2013).“ Persepsi Nilai,
:FlashBooks.
Persepsi Kualitas, dan Citra
Sugiyono, (2005). Metode Penelitian Terhadap Kepuasan Konsumen
Bisnis,CV Alfabeta, Bandung.
Pada PT. Astra International
Daihatsu di Manado”. Jurnal
EMBA,Manado

Anda mungkin juga menyukai