Anda di halaman 1dari 48

Keselamatan

Pengangkutan
Bahan Peledak di
Industri Migas
By: Hardiyono
Hardiyono, SH.,MH.

1. Pendidikan 4. Penulis buku /Jurnal


a. Magister Ilmu Hukum (S2) a. Buku Investigasi Kejadian (HAKI-2019)
b. Ilmu Hukum (S1) b. Buku Praktek Investigasi Kejadian (HAKI-2019)
c. Manajemen Informatika (D3) c. Jurnal inspeksi storage tank dengan menggunakan metode risk
2. Pengalaman kerja based inspection
a. Explosive Coordinator-PDC/PHKT d. Jurnal Identifikasi Bahaya dan Risiko pada aktivitas Pengupasan
Permukaan Tanah dan Pengangkutan Top Soil dan Overburden di
b. Officer LMF-Pertamina Hulu Indonesia PT.Alam Jaya Pratama Kutai Kertanegara
c. Sr. Supv. SCM-Pertamina EP. Sanga-Sanga e. Jurnal Implementasi Kesehatan Kerja pada pembuatan area
d. Sr. Explosive Coordinator-PHKT Drilling di Kalimantan Timur
e. Explosive Coordinator-Chevron Indonesia/IDD f. Jurnal Kebijakan Pengendalian Risiko Kesehatan dan Keselamatan
Kerja pada tenaga kerja di Crane Barge PT. Tanjungpura
f. Explosive Officer- Unocal Indonesia Balikpapan
g. Safety Specialist-Unocal Indonesia 5. Training
h. Security Investigator-Union Oil a. Pengelolaan Dangerous Goods di Pelabuhan sesuai dengan IMDG
3. Pengalaman Akademisi Code dan PM Perhubungan No. 16 Tahun 2021
a. Dosen Universitas Balikpapan b. Pengelolaan bahan peledak Migas
b. Ketua Tim pengajar Fire Advanced c. Hukum Pertambangan
c. Koordinator Pengajar Training Bahan Peledak Migas d. Perancang Hukum Kontrak
d. Pengajar Inspektur Bahan Peledak-PPSDM Cepu e. Penyelesaian sengketa bisnis Arbitrasi Internasional
e. Pengajar K3 Perkantoran-PPSDM Cepu f. Sea Survival & Offshore Emergency Procedure
f. Anggota tim Perumus RSKKNI & RKKNI Migas g. Pegelolaan limbah B3
g. Anggota tim Perumus Bahan Peledak-SNI 6911-2022 h. Amdal A
i. Ahli K3 Umum
j. Security
Kontrak Pekerjaan

Contact
E-Line

P&A Drilling WLI


Kontrak Pengadaan
dan Perizinan

Kontrak Kontrak
Perizinan Importasi
Bisnis Proses

Plan Do

Check Action
Perencanaan Operasional

losses
Direncanakan
Flow Chart Pembelian Bahan Peledak

Permintaan Handak dari


Pengiriman Handak dari Handak di terima di PLB
Service Company Client
Manufacture ke Indonesia Importir

Proses review oleh tim


Proses PO Importir ke Handak dikirim ke Sercom
internal Service Company
Manufacture Client

Permintaan penawaran Proses PO Dari Sercom ke


dari Sercom ke Importir Importir
Shaped Charges

Prima Cord

Detonator
Packing list Shipping Invoice

Persyaratan MSDS Permit P2


Importasi

Izin P3 (Pemilikan,
Izin Gudang Penguasaan dan
Penyimpanan
Peraturan
Importasi
Bahan SKEP Izin Dit.Jen
Bais TNI
Peledak KEMHAN Kapolri Daglu
Flow Chart Importasi dari Subang
Charter Flight

Gudang Pengguna akhir


1. Izin Gudang
2. Izin Penyimpanan

Cargo
Product Center Gudang Non
Gudang PLB
(LN) PLB
• Izin Importasi • Master List • Izin P2
dari Mabes • Pay duty Pembelian
Polri dan
Bisnis Proses (Dahana) Penggunaan
Handak
Importasi • Izin P3
• Izin Gudang
• Packing List
• Invoice
Pengawasan (Supervision-Controlling)

Penetapan Standar

Penentuan Pengukuran

Pelaksanaan Kegiatan

Pembandingan kegiatan dengan Standar


(Gap Analysis)

Tindakan Koreksi
Tujuan Pengawasan

Budgeting

Prosedur

Authority
Badan SKK Dit.Jen
Pengawasan Polri
Migas Migas
UU DARURAT NO. 12 TAHUN 1951

PERATURAN HUKUM ISTIMEWA SEMENTARA

PASAL 1

BARANG SIAPA TANPA HAK MEMASUKKAN ke INDONESIA, BUAT, TERIMA,


COBA PEROLEH, MENYERAHKAN, MENGUASAI, BAWA, PUNYA PERSEDIAAN
PADANYA atau PUNYAI dalam MILIKNYA, SIMPAN, ANGKUT, SEMBUNYIKAN,
GUNAKAN atau MENGELUARKAN dari INDONESIA

Di HUKUM dengan HUKUMAN MATI atau HUKUM PENJARA SEUMUR HIDUP


atau PENJARA SEMENTARA SETINGGI-TINGGINYA 20 TAHUN
“Swiss Cheese
Theory”
Dasar Hukum

PERKAP NO. 17/2017 TENTANG PERIZINAN,


PENGAWASAN, DAN PENGENDALIAN BAHAN
PELEDAK KOMERSIAL
SNI 6911-2022 PENANGANAN BAHAN PELEDAK
KOMERSIAL YANG AMAN PADA KEGIATAN
MINYAK DAN GAS BUMI
PENETAPAN JENJANG KUALIFIKASI NASIONAL
BIDANG PENGELOLAAN HANDAK DI PEMBORAN
DAN KERJA ULANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA
NASIONAL INDONESIA BIDANG PENGELOLAAN
HANDAK DI PEMBORAN DAN KERJA ULANG
Persyaratan
Pengangkutan
Pengangkutan IZIN ANGKUT
SPRINT
PENGAWALAN
Darat, Laut dan
Udara
Bahan Peledak
KESELAMATAN
TRANSPORTASI
UDARA
HELIKOPTER
▪ Helikopter yang mengangkat bahan peledak komersial tidak dibenarkan membawa
bahan atau penumpang lain kecuali pilot, co-pilot, petugas pengamanan dan tim
bahan peledak komersial.
▪ Bahan peledak komersial dapat digantung di bawah helikopter dengan jarak 5 m
dan/atau di dalam kabin penumpang tergantung pada pilihan pilot.
▪ Bahan peledak komersial jenis detonator harus ditempatkan terpisah dalam safety
box dengan bahan peledak komersial jenis lainnya.
▪ Helikopter yang sedang mengangkut bahan peledak komersial, penggunaan
peralatan transmitter, radar, radio, dan sejenisnya dalam penerbangan dibatasi.
Harus tidak merokok atau membawa benda-benda yang dapat menimbulkan
percikan api di dalam helikopter.
▪ Harus tidak ada kegiatan peledakan bahan peledak komersial jika helikopter sedang
terbang melintas di atas atau sedang berada di helipad di daerah peledakan
▪ Melakukan bongkar muat pada pukul 07.00 – 18.00 waktu setempat dan apabila
harus dilaksanakan pada malam hari dalam keadaan terpaksa di lapangan udara
harus dilengkapi izin dari penanggung jawab lapangan udara dengan dilengkapi
sarana penerangan listrik yang memadai dengan jarak minimum 10 m dari bahan
peledak komersial.
• Pengangkutan bahan peledak komersial dengan
memakai pesawat carter sebagaimana ketentuan
yang berlaku.
• Pesawat udara yang mengangkat bahan peledak
komersial tidak dibenarkan membawa bahan atau
penumpang lain kecuali pilot, co-pilot, petugas
pengamanan dan tim bahan peledak komersial.
• Bahan peledak komersial jenis detonator harus
ditempatkan terpisah dalam safety box dengan
bahan peledak komersial jenis lainnya.
• Pesawat udara yang sedang mengangkut bahan
peledak komersial, penggunaan peralatan
transmitter, radar, radio, dan sejenisnya dalam
penerbangan dibatasi.
• Harus tidak merokok atau membawa benda-benda
yang dapat menimbulkan percikan api di dalam
pesawat udara.
• Melakukan bongkar muat pada pukul 07.00 – 18.00
waktu setempat dan apabila harus dilaksanakan
pada malam hari dalam keadaan terpaksa di
lapangan udara harus dilengkapi izin dari
penanggung jawab lapangan udara dengan
dilengkapi sarana
• penerangan listrik yang memadai dengan jarak

Pesawat udara minimum 10 m dari bahan peledak komersial.


TANGGUNG JAWAB • Selama dalam perjalanan,
PILOT/CO-PILOT awak pesawat harus tidak
merokok dan minum yang
mengandung alkohol di
dalam pesawat
udara/helikopter
• Awak pesawat harus selalu
dalam keadaan waspada
serta mampu menentukan
langkah-langkah yang perlu
ditempuh bila terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
• Keselamatan pesawat
udara/helikopter dan bahan
peledak komersial menjadi
tanggung jawab pilot.
Pengangkutan Bahan
Peledak

Kereta
Truck Gerobak
Api
Persyaratan Pengemudi
Keselamatan Pengangkutan bahan peledak
Transportasi Bongkar Muat
Darat
Pengisian Bahan Bakar
Prosedur Keadaan Darurat
Persyaratan
pengemudi dan
petugas/pengawal

• Pengemudi harus berpengalaman dan


memiliki SIM yang masih berlaku dan surat-
surat kendaraan harus lengkap.
• Pengemudi harus dikawal oleh petugas
POLRI dan satuan pengamanan.
• Selama dalam perjalanan, petugas yang
mengawal dan pengemudi serta kenek
Harus tidak merokok dan minum yang
mengandung alkohol.
• Petugas yang mengawal harus selalu dalam
keadaan waspada.
• Petugas harus selalu dapat menentukan
langkah-langkah yang perlu ditempuh bila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
• Keselamatan kendaraan menjadi tanggung
jawab pengemudi, sedangkan pengamanan
pengangkutan bahan peledak komersial
menjadi tanggung jawab petugas pengawal.
Pengangkutan
bahan peledak
• Dilengkapi bendera merah dengan ukuran 60 cm x 60 cm, dengan
tulisan “BERBAHAYA” berwarna putih dengan ukuran tinggi huruf 20
cm.
• Bila menggunakan kendaraan lebih dari satu, kendaraan yang paling
belakang dipasang kain warna merah ukuran 150 cm x 50 cm dengan
tulisan “BERBAHAYA” berwarna putih dengan ukuran tinggi 30 cm,
• Iring-iringan dua kendaraan yang membawa bahan peledak komersial
harus berada pada jarak aman minimum 25 m antar kendaraan.
• Jarak kendaraan pengawal dengan kendaraan yang mengangkut
bahan peledak komersial harus berada minimum 25 m dan
maksimum kecepatan 60 km/jam pada jalan kering.
• Pada saat berhenti, harus memperhatikan faktor keamanan dan
keselamatan kerja bahan peledak komersial dan lalu lintas,
menghindari tempat yang ramai dan harus tidak berhenti ditengah
perjalanan sebelum mencapai tujuan, kecuali waktu istirahat dan saat
keadaan terpaksa dengan tetap memperhatikan keamanan dan
keselamatan bahan peledak komersial.
• Harus tidak berhenti kurang dari 500 m dari pemukiman dan tidak
kurang dari 100 m dari jalur lintasan kereta api.

• Jika rute kendaraan pengangkut mengharuskan penggunaan


angkutan penyebrangan, maka hanya kendaraan yang mengangkut
bahan peledak komersial sejenis yang boleh disebrangkan.
Bongkar muat bahan peledak

Maksimum muatan yang dibolehkan


Melakukan bongkar muat pada pukul
adalah 80 % dari kemampuan muatan
07.00 – 18.00 waktu setempat dan Harus tidak merokok dan memakai
kendaraan. Bahan peledak komersial
apabila harus dilaksanakan pada pakaian yang menimbulkan listrik statis
jenis detonator harus tidak diangkut
malam hari dalam keadaan terpaksa di misalnya, terylin, nylon pada waktu
dengan kendaraan yang sama yang
lapangan udara harus dilengkapi izin bongkar muat atau pegangkutan bahan
mengangkut bahan peledak komersial
dari penanggung jawab lapangan udara peledak komersial.
lainnya. Tapi harus dimuat di
dengan dilengkapi sarana
kendaraan lain.

Selama dalam perjalanan, bahan


Bahan peledak komersial diangkut Harus tidak mengangkut bahan bakar, peledak komersial yang diangkut harus
dalam kotak yang tertutup. Bahan minyak tanah, atau bahan-bahan lain tidak di bongkar atau dipindahkan ke
peledak komersial yang mengeluarkan yang mudah terbakar bersama-sama kendaraan lain tanpa memberitahu
cairan sama sekali harus tidak diangkut dengan bahan peledak komersial POLRI setempat dan pimpinan
perusahaan.
Pengisian bahan
bakar
• Kendaraan diisi bahan bakar
terlebih dahulu sebelum dimuat
bahan peledak komersial dan
pengisian bahan bakar di
perjalanan sedapat mungkin
dihindari.
• Apabila diperlukan pengisian
bahan bakar kendaraan di
perjalanan, agar diambil tindakan
pencegahan bahaya kebakaran,
mesin dalam keadaan mati dan
rem tangan di aktifkan.
• Pada waktu akan mengisi bahan
bakar, apabila lebih dari satu unit
kendaraan maka harus
dilaksanakan secara bergantian
dan mesin harus dimatikan
Prosedur keadaan
darurat
• Pada waktu hujan lebat/petir agar menghentikan kendaraan di
tempat yang aman
• Dalam keadaan darurat harus bermalam, maka petugas
pengawal harus melaporkan kepada POLRI dan instansi yang
berwenang setempat dan bila perlu bantuan untuk
pengamanan.
• Bila dalam perjalanan terjadi kerusakan kendaraan, maka
prosedur kendaraan darurat untuk iring-iringan kendaraan
pengangkut bahan peledak komersial harus ditetapkan.
• Apabila kendaraan yang mengangkut bahan peledak komersial
akan melewati jalan kereta api yang tidak dijaga oleh petugas,
maka kendaraan harus dihentikan terlebih dahulu dengan jarak
kurang lebih 100 m dari rel, kemudian petugas pengawal
mengadakan pengecekan ada atau tidaknya kereta api yang
akan lewat.
• Apabila terjadi kebakaran pada kendaraan iring-iringan maka
prosedur keadaan darurat untuk iring-iringan kendaraan
pengangkut bahan peledak komersial harus diterapkan. Dapat
dilihat pada Lampiran G.
Keselamatan Transportasi Laut
PROSEDUR PENGANGKUTAN
LAUT/PERAIRAN

• Bahan peledak komersial harus diamankan jauh dari


mesin kapal dan harus dipisahkan dari barang lain.
• Kapal tersebut harus mengibarkan bendera dengan
tanda explosive dan tanda peringatan lainnya berwarna
merah sesuai dengan ketentuan peraturan dalam
pelayaran
• Kapal harus dilengkapi dengan alat pemadam
kebakaran yang memadai ditempatkan dekat daerah
penyimpanan bahan peledak komersial.
• Bahan peledak komersial harus dikawal minimum dua
petugas keamanan.
PROSEDUR PENGANGKUTAN
LAUT/PERAIRAN

Bongkar muat bahan peledak komersial hanya boleh berlangsung di lokasi yang
ditetapkan

Pemuatan bahan peledak komersial harus tidak melebihi kapasitas daya muat
kapal dan harus sesuai dengan surat izin pengangkutan yang dikeluarkan oleh
POLRI.

Kotak kayu dan/atau kontainer yang berisi bahan peledak komersial harus
diletakkan disesuaikan jarak agar tidak menimbulkan gesekan atau bunga api.

Bahan peledak komersial harus terlindung dari basah karena air laut atau
hujan.

Harus tidak mengangkut bahan peledak komersial bersama-sama dalam satu


ruangan dengan barang-barang yang mempunyai sifat mudah terbakar dan
bahan berbahaya lainnya. misalnya alkohol, terpentin, dan bahan lainnya
PETUGAS PENGAWAL DAN NAHKODA

• Selama dalam perjalanan, kapten, petugas


pengawal, dan awak kapal harus tidak
merokok dan minum yang mengandung
alkohol.
• Petugas harus selalu dalam keadaan
waspada serta menentukan langkah-
langkah yang perlu ditempuh bila terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
• Keselamatan kapal menjadi tanggung jawab
nahkoda, sedangkan pengamanan
pengangkutan bahan peledak komersial
menjadi tanggung jawab pengawal yang
ditugaskan.
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN
PELEDAK KOMERSIAL LEPAS PANTAI

• Jenis bahan peledak komersial yang boleh disimpan di atas instalasi pengeboran adalah hanya
bahan peledak komersial untuk keperluan logging, perforating dan sejenisnya untuk pemotongan
pipa selubung atau conductor;
• Jenis bahan peledak komersial untuk keperluan lainnya wajib dimintakan izin khusus dari Instansi
terkait;
• Jumlah bahan peledak komersial yang boleh disimpan diatas instalasi pengeboran hanyalah
sebanyak yang layak untuk digunakan dalam waktu singkat;
• Pada lokasi penyimpanan bahan peledak komersial sementara, jika penyimpanan tersebut
dibutuhkan maka area penyimpanan harus jauh dari sumber panas, sumber dentuman atau
guncangan dan tempat tinggal kru lepas pantai (living quarter), jarak yang aman sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
• Jarak aman bahan mudah terbakar minimum 7,62 m (25 ft) dari kontainer sementara.
• Ketebalan dinding kontainer 3,18 mm (1/8 inci) sampai dengan 15,88 mm (5/8 inci) terbuat dari
baja.
• Bola pelampung dilengkapi dengan tali sepanjang 100 m diletakan diatas container sementara,
digunakan untuk digunakan untuk kedalaman laut 50 meter dan pendeteksi sensor dipasang
untukoperasi laut dalam.
• Kelembaban container sementara harus dijaga 80% dari temperature ruangan.
• Bagian container bagian dalam harus dilapisi dengan ketebalan minimum 5 mm
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN
PELEDAK KOMERSIAL LEPAS PANTAI

Bola pelampung dilengkapi dengan tali sepanjang 100 m diletakkan diatas


kontainer sementara, digunakan untuk kedalaman laut 50 m dan pendeteksi
sensor dipasang untuk operasi laut dalam.
Termometer terpasang didalam dan/atau diluar kontainer sementara dengan
maksimal temperatur didalamnya 35° C.

Kontainer sementara harus di desain agar bagian atas kontainer menjadi titik
terlemah apabila terjadi ledakan yang tidak disengaja.

Tiga gembok yang dipasang pada kontainer sementara dilengkapi dengan


penutup yang terbuat dari baja dengan ketebalan 6,35 mm (1/4 inci) agar
tidak mudah untuk dipotong dan di gergaji.

Kelembaban didalam kontainer sementara harus terjaga 80% dari


temperatur ruangan.

Bagian dalam kontainer harus dilapisi dengan kayu dengan ketebalan


minimum 5 mm.
PEMBONGKARAN BAHAN PELEDAK KOMERSIAL

• Bongkar muat bahan peledak komersial hanya diperbolehkan pada


siang hari dan terlindungi dari sinar matahari secara langsung.
• Pada saat bongkar muat harus dilakukan pengawasan agar bahan
peledak komersial ditempatkan dengan baik.
• Melakukan bongkar muat pada pukul 07.00 – 18.00 waktu setempat
dan apabila harus dilaksanakan pada malam hari dalam keadaan
terpaksa dipelabuhan harus dilengkapi izin dari administrasi pelabuhan
dengan dilengkapi sarana penerangan listrik yang memadai dengan
jarak minimum 5 m dari bahan peledak komersial.
• Pada lepas pantai, melakukan bongkar muat pada pukul 07.00 – 18.00
waktu setempat dan apabila harus dilaksanakan pada malam hari
dalam keadaan terpaksa atas persetujuan penanggung jawab lapangan
dengan dilengkapi sarana penerangan listrik yang memadai dengan
jarak minimum 5 m dari bahan peledak komersial.
PROSES HAZARD ANALYSIS
INFORMASI BAHAN PELEDAK
LAPORAN
BULANAN

Net Explosive
Hardiyono
082151519968
hardiyono35@gmail.com

48

Anda mungkin juga menyukai