2
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA Halaman: 97 – 104
November 2020
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan buku teks siswa SMA kelas XI antara Buku Sekolah
Elektronik (BSE) dan buku Non-BSE ditinjau pada komponen kelayakan isi, penyajian materi ajar, penyajian
pembelajaran, dan kebahasaan. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain analisis isi dengan pendekatan
deskriptif. Sampel pada penelitian ini menggunakan masing-masing dua buku dari jenis BSE dan non-BSE. Teknik
pengumpulan data, yaitu: 1) menyiapkan data; 2) mendefinisikan unit-unit analisis; 3) mengembangkan kategori
dan skema coding; 4) melakukan coding, dan; 5) menyajikan data. Instrumen penilaian yang digunakan telah
disediakan oleh Kemendikbud melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hasil penilaian menunjukkan
bahwa secara umum pada komponen kelayakan isi, penyajian materi ajar, dan penyajian pembelajaran, BSE lebih
unggul daripada non BSE karena non-BSE belum mampu mencapai seluruh tujuan pembelajaran. Pada
komponen kebahasaan, buku BSE dan buku non-BSE memiliki kualitas yang sebanding karena kedua jenis buku
telah memenuhi hampir seluruh butir penilaian menurut BSNP.
Kata kunci: Kelayakan Isi, Penyajian Materi Ajar, Penyajian Pembelajaran, Kebahasaan, Buku BSE, Buku non-
BSE
Abstract
This research aims to describe the comparison of grade XI high school textbooks between Electronic School Books
(BSE) and Non-BSE books reviewed on the content feasibility component, presentation of teaching materials,
presentation of learning, and language. This qualitative study uses a content analysis design with a descriptive
approach which means there is no specific hypothesis testing. The samples in this study used two books of both
BSE and non-BSE types. Data collection techniques, namely: 1) preparing data; 2) define analysis units; 3)
develop coding categories and schemes; 4) coding, and; 5) presents the data. The assessment instrument has
been provided by the Ministry of Education through the National Standards Board of Education (BSNP). The
assessment results show that in general on the content feasibility component, presentation of teaching materials,
and presentation of learning, BSE is more qualified than non BSE because non-BSE has not been able to achieve
all learning objectives. In the linguistic component, BSE books and non-BSE books have comparable quality
because both types of books have fulfilled almost all assessment items according to BSNP.
Keywords: Content Eligibility, Teaching Materials Presentation, Learning Presentation, Language, BSE, non-BSE
How to cite: Rofidah, R., Junus, M., & Hakim, A. (2020). Analisis Perbandingan Buku Teks Fisika Siswa SMA
Kelas XI Antara Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan Buku Non BSE Ditinjau Pada Komponen
Kelayakan Isi, Penyajian Materi Ajar, Penyajian Pembelajaran, dan Kebahasaan, 1(1). pp. 97 -
104. Retrieved from http://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/JLPF
Copyright © November 2020, Jurnal Literasi Pendidikan Fisika
e-ISSN:2721-0529 | p-ISSN:2714-5689
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 2, NOVEMBER 2020 98
e-ISSN:2721-0529 | p-ISSN:2714-5689
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 2, NOVEMBER 2020 99
miskonsepsi pada buku cetak dan buku BSE pembelajaran, dan kebahasaan pada buku teks
memiliki konsep yang sesuai dengan silabus siswa SMA kelas XI antara Buku Sekolah
pembelajaran. Elektronik (BSE) dan Buku Non BSE ?”
Penelitian yang dilakukan sebelumnya
mendapatkan hasil yang berbeda, sehingga METODE
pada penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
perbandingan kualitas buku BSE dan non-BSE
menggunakan densain analisis isi dengan
untuk mata pelajaran fisika kelas XI, terutama
pendekatan deskriptif sehingga tidak ada
pada komponen kelayakan isi, penyajian materi
pengujian hipotesis tertentu, namun hanya
ajar, penyajian pembelajaran, dan kebahasaan.
menggambarkan secara detail mengenai aspek-
Namun, penelitian dibatasi hanya pada BAB 3
aspek tertentu pada suatu teks (Eriyanto, 2015).
dan BAB 4, yaitu materi fluida statis dan fluida
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
dinamis. Selain itu, penelitian juga dilakukan
buku BSE dan Non-BSE pada mata pelajaran
pada halaman tertentu sesuai dengan butir
Fisika kelas XI untuk SMA/MA yang beredar luas
penilaian pada instrumen penelitian.
di kalangan sekolah dari berbagai percetakan.
Pertanyaan penelitian yang muncul adalah
Sampel penelitian yang digunakan akan
“Bagaimana perbandingan kualitas komponen
ditampilkan pada Tabel 1. berikut.
kelayakan isi, penyajian materi ajar, penyajian
e-ISSN:2721-0529 | p-ISSN:2714-5689
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 2, NOVEMBER 2020 100
e-ISSN:2721-0529 | p-ISSN:2714-5689
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 2, NOVEMBER 2020 101
dan dimensi keterampilan (KI 4). Pada grafik non-BSE 2 memiliki nilai rerata terendah
hasil penilaian pada komponen kelayakan isi yaitu hanya 2.45.
yang ditampilkan oleh Gambar 1. dapat kita
ketahui bahwa secara umum BSE 1 memiliki 3. Komponen kebahasaan
nilai rerata tertinggi, yaitu 8,21, sedangkan
non-BSE 2 memiliki nilai rerata terendah Komponen Kebahasaan
yaitu hanya 1.95.
10
1. Komponen penyajian materi ajar 5
0
Komponen Penyajian
Materi Ajar
10 BSE 1 BSE 2 Non BSE 1 Non BSE 2
5
Gambar 4. Hasil penilaian pada komponen
0 kebahasaan
Teknik Penyajian Pendukung Penyajian
Materi
Pada grafik hasil penilaian pada
BSE 1 BSE 2 Non BSE 1 Non BSE 2 komponen kebahasaan yang ditampilkan
oleh Gambar 4. dapat kita ketahui bahwa
Gambar 2. Hasil penilaian pada komponen
secara umum BSE 2 memiliki nilai rerata
penyajian materi ajar
tertinggi, yaitu 8,07, sedangkan non-BSE 2
memiliki nilai rerata terendah yaitu hanya
Pada grafik hasil penilaian pada
7.28.
komponen penyajian materi ajar yang
ditampilkan oleh Gambar 2 dapat kita
PEMBAHASAN
ketahui bahwa secara umum BSE 1 memiliki
nilai rerata tertinggi, yaitu 8,25, sedangkan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
non-BSE 2 memiliki nilai rerata terendah analisis isi yang sampel penelitiannya berupa
yaitu hanya 4.75. buku teks siswa dengan jenis buku BSE dan non-
BSE. Adapun analisis yang dilakukan terhadap
2. Komponen penyajian pembelajaran sampel terdiri dari beberapa komponen, yaitu
komponen kelayakan isi, penyajian materi ajar,
Komponen Penyajian penyajian pembelajaran, dan kebahasaan.
Pembelajaran Analisis pertama dilakukan pada komponen
kelayakan isi yang terdiri atas empat
10
subkomponen, yaitu dimensi sikap spiritual (KI
5 1), dimensi sikap sosial (KI 2), dimensi
0 pengetahuan (KI 3), dan dimensi keterampilan
Teknik Penyajian Kelengkapan (KI 4). Penilaian pada masing-masing sub
Penyajian
komponen pada setiap jenis buku akan
BSE 1 BSE 2 Non BSE 1 Non BSE 2 ditampilkan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil penilaian komponen kelayakan isi.
Gambar 3. Hasil penilaian pada komponen
Jenis Buku
penyajian pembelajaran Sub
Non- Non-
komponen BSE 1 BSE 2
BSE 1 BSE 2
Pada grafik hasil penilaian pada KI 1 8 8,5 8.5 1
komponen penyajian pembelajaran yang KI 2 9 9 8 1
KI 3 7,6 7.7 7.7 4.8
ditampilkan oleh Gambar 3. dapat kita KI 4 8,25 7.5 7.5 1
ketahui bahwa secara umum BSE 2 memiliki
nilai rerata tertinggi, yaitu 8,62, sedangkan
e-ISSN:2721-0529 | p-ISSN:2714-5689
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 2, NOVEMBER 2020 102
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat kita akan ditampilkan pada Tabel 3 berikut.
ketahui bahwa secara umum, komponen
Tabel 3. Hasil penilaian komponen kelayakan isi
kelayakan isi pada BSE lebih berkualitas Jenis Buku
daripada non-BSE. Hal ini dikarenakan pada Sub
BSE BSE Non- Non-
Komponen
kedua BSE telah memuat hampir seluruh bagian 1 2 BSE 1 BSE 2
Teknik
yang ada pada butir penilaian dengan baik, 7.75 7.75 8.25 6.75
Penyajian
sedangkan non BSE 2 merupakan buku dengan Pendukung
poin terendah karena banyak sekali butir penyajian 7.4 7.5 8 2.75
materi
penilaian yang tidak dimuat di dalamnya butir
penilaian. Pada buku non-BSE 2, tujuan
Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat kita
pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi
ketahui bahwa secara umum, komponen
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) tidak dapat
kelayakan isi pada BSE lebih berkualitas
tercapai. Tujuan pembelajaran pada KI 1 tidak
daripada non-BSE. Hal ini dikarenakan pada
tercapai karena tidak ada satupun ajakan agar
kedua BSE telah memuat hampir seluruh bagian
siswa dapat meningkatkan rasa syukur atas
yang ada pada butir penilaian, hanya saja BSE
penciptaan tuhan. Tujuan pembelajaran pada KI
tidak memuat kunci jawaban soal latihan pada
2 tidak tercapai karena tidak memuat satupun
akhir buku. Non-BSE 1 mendapatkan poin
kegiatan yang dapat dilakukan siswa untuk
penilaian tertinggi, hal ini dikarenakan materi
melatih kecakapan personal maupun sosialnya.
yang disajikan memiliki hubungan yang lebih
Tujuan pembelajaran pada KI 3 tidak tercapai
koheren dalam menunjukkan hubungan
karena terdapat materi yang tidak dimuat,
antarkonsepnya, sedangkan non-BSE 2
sehingga tujuan pembelajaran yang tidak dapat
mendapatkan poin yang termasuk ke dalam
dicapai pada KI 3, yaitu mengidentifikasi
kategori kurang karena banyak butir penilaian
penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari
yang tidak dimuat, yaitu tidak adanya
dan menjelaskan penyelesaian masalah terkait
pembangkit motivasi pada awal BAB, tidak
penerapan azas kontinuitas dan azas Bernoulli.
adanya peta konsep pada awal BAB dan
Tujuan pembelajaran pada KI 4 tidak tercapai
rangkuman pada akhir BAB, tidak ada contoh
karena terdapat materi yang tidak dimuat,
soal latihan pada setiap BAB, tidak ada
sehingga tujuan pembelajaran yang tidak dapat
rujukan/sumber acuan termasa untuk teks, tabel,
dicapai pada KI 4, yaitu sebagai beikut :
gambar, dan lampiran, tidak adanya kunci
a. Merancang percobaan yang memanfaatkan
jawaban soal latihan pada akhir buku, dan tidak
sifat-sifat fluida statik, berikut presentasi
terdapat penamaan pada tabel, gambar, dan
hasil percobaan dan pemanfaatannya
lampiran.
b. Melakukan percobaan yang memanfaatkan
Setelah melakukan analisis pada komponen
sifat-sifat fluida statik, berikut presentasi
penyajian materi ajar, selanjutnya analisis
hasil percobaan dan pemanfaatannya
dilakukan pada komponen penyajian
c. Membuat laporan hasil percobaan
pembelajaran yang terdiri dari dua
d. Mempresentasikan penerapan hukum-
subkomponen, yaitu teknik penyajian dan
hukum fluida statik
kelengkapan penyajian. Penilaian pada masing-
e. Membuat ilustrasi tiruan aplikasi Azas
masing sub komponen pada setiap jenis buku
Bernoulli (alat venturi, kebocoran air, atau
akan ditampilkan pada Tabel 4. berikut.
sayap pesawat) secara berkelompok
f. Mempresentasikan laporan hasil produk
Tabel 4. Hasil penilaian komponen penyajian
tiruan aplikasi azas Bernoulli. pembelajaran
Analisis kedua yang dilakukan adalah pada Jenis Buku
komponen penyajian materi ajar. Komponen Sub
BSE BSE Non- Non-
Komponen
penyajian materi ajar terdiri dari dua 1 2 BSE 1 BSE 2
Teknik
subkomponen, yaitu teknik penyajian dan Penyajian
8.6 8.4 7.2 2.2
pendukung penyajian. Penilaian pada masing- Kelengkapan 7.7 8.84 7.3 2.7
masing sub komponen pada setiap jenis buku
e-ISSN:2721-0529 | p-ISSN:2714-5689
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 2, NOVEMBER 2020 103
Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat kita Pada komponen kebahasaan, BSE dan non-
ketahui bahwa secara umum, komponen BSE memiliki kualitas yang sama, yaitu termasuk
penyajian pembelajaran pada BSE lebih ke dalam kategori “baik”. Kedua buku BSE telah
berkualitas daripada non-BSE. Seluruh BSE memuat seluruh butir penilaian, hanya saja pada
telah memuat seluruh bagian yang ada pada BSE 1 masih terdapat kekurangan yang terletak
butir penilaian, hanya saja pada BSE 1 belum pada beberapa ejaan yang tidak sesuai dengan
memuat daftar tetapan konstanta) alam. Pada PUEBI, sedangkan kekurangan non-BSE
non-BSE 1 telah memuat seluruh butir penilaian, terletak pada bahasa yang digunakan oleh
akan tetapi proses pendekatan ilmiah tidak penulis belum mampu merangsang siswa untuk
sepenuhnya dilakukan ketika menyelesaikan mencari jawaban atas pertanyaan yang ada di
materi atau melakukan kegiatan dan tidak dalam uraian materi.
memuat glosarium, sedangkan non-BSE 2 Dari analisis pada keempat komponen di
mendapatkan poin yang termasuk ke dalam atas, hasil penilaian menunjukkan bahwa secara
kategori kurang karena tidak memuat banyak umum pada komponen kelayakan isi, penyajian
butir penilaian, yaitu tidak adanya keterlibatan materi ajar, dan penyajian pembelajaran, BSE
aktif peserta didik, pembelajaran tidak berpusat lebih berkualitas daripada non BSE. Hal ini
pada siswa, tidak terlihat komunikasi yang dikarenakan non-BSE belum memenuhi hampir
interaktif dari penulis, tidak terdapat kegiatan seluruh butir penilaian, seperti belum mampu
yang menggunakan pendekatan ilmiah, tidak mencapai seluruh tujuan pembelajaran
adanya glosarium, daftar indek (daftar kunci), berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari
daftar tetapan (konstanta) alam, dan daftar Kompetensi Inti 3 (KI 3) dan Kompetensi Inti 4 (KI
pustaka. 4). Pada komponen kebahasaan, buku BSE dan
Analisis terakhir dilakukan pada komponen buku non-BSE memiliki kualitas yang sama. Hal
kebahasaan. Komponen kebahasaaan terdiri ini dikarenakan kedua jenis buku telah
dari tujuh sub-komponen, yaitu kesesuaian memenuhi hampir seluruh butir penilaian
dengan peserta didik, komunikatif, dialogis dan menurut BSNP.
interaktif, logis, koherensi dan keruntutan alur
pikir, kesesuaian dengan kaidah Bahasa PENUTUP
Indonesia yang benar, dan penggunaan istilah
Kesimpulan
dan simbol/lambang. Penilaian pada masing-
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
masing sub-komponen pada setiap jenis buku
maka dapat disimpulkan bahwa secara umum
akan ditampilkan pada Tabel 5 berikut.
pada komponen kelayakan isi, penyajian materi
Tabel 5. Hasil penilaian komponen kebahasaan ajar, dan penyajian pembelajaran, BSE lebih
Jenis Buku unggul daripada non BSE. Hal ini dikarenakan
Sub Komponen BSE BSE Non- Non- non-BSE belum memenuhi hampir seluruh butir
1 2 BSE 1 BSE 2
Sesuai dengan penilaian, seperti belum mampu mencapai
perkembangan 8.5 8.5 8.5 8 seluruh tujuan pembelajaran berdasarkan
peserta didik Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti 3
Komunikatif 9 9 8 7
Dialogis dan (KI 3) dan Kompetensi Inti 4 (KI 4). Pada
9 9 9 6
interaktif komponen kebahasaan, buku BSE dan buku
Lugas 8 8 8 8 non-BSE memiliki kualitas yang sebanding. Hal
Koherensi dan
ini dikarenakan kedua jenis buku telah
keruntutan alur 8 8 8 8
pikir memenuhi hampir seluruh butir penilaian
Kesesuaian menurut BSNP.
dengan kaidah
Bahasa 6.5 7 7 7
Indonesia yang Implikasi
benar Selain kelayakan isi materi yang disajikan
Penggunaan pada buku, penyajian materi ajar, penyajian
istilah dan 7 7 7 7
simbol/lambang pembelajaran dan kebahasaan pun hendaknya
e-ISSN:2721-0529 | p-ISSN:2714-5689
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 2, NOVEMBER 2020 104
dijadikan pertimbangan bagi guru untuk Buku Cetak Fisika SMP Kelas VIII Pada
menentukan buku teks yang hendak digunakan Materi Gaya dan Tekanan. Skripsi, tidak
karena akan membantu siswa untuk lebih dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
memahami materi pembelajaran fisika sehingga
proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih Lasmi, N. K. (2017). Buku Siswa FISIKA Mandiri
efektif baik bagi guru maupun siswa. (Mengasah Kemampuan Diri). Jakarta :
ERLANGGA.
Saran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2
Bagi guru, hendaknya lebih selektif dalam Tahun 2008 Tentang Buku, Pub. L. No. 2,
memilih buku teks yang akan dijadikan sumber 1 (2008).
belajar dalam proses belajar mengajar sehingga
proses pembelajaran dapat lebih bermakna. Putri, N. I. (2017). Perbandingan Kualitas Buku
Bagi penulis dan penerbit, hendaknya Sekolah Elektronik (BSE) dan Non-BSE
Pada Mata Pelajaran Fisika Untuk Sekolah
menambah kualitas buku dengan cara Menegah Atas Dengan Menggunakan
memperhatikan dan memahami kriteria-kriteria Instrumen Science Textbook Rating
buku teks yang baik menurut instrumen penilaian System (STRS) Dilihat Dari Aspek Fisik
yang dibuat oleh BSNP. Bagi peneliti lain, Buku Pendekatan Intruksional dan Bantuan
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan Untuk Guru. Skripsi, tidak dipublikasikan.
Universitas Negeri Yogyakarta.
referensi untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai perbandingan kualitas buku BSE dan Setia, D. T. (2017). Perbandingan Kualitas Buku
non-BSE jika ditinjau dari komponen kelayakan Elektronik Sekolah (BSE) dan Non-BSE
isi, penyajian materi ajar, penyajian Pada Mata Pelajaran Fisika SMA : Telaah
pembelajaran, dan kebahasaan. Science Textbook Rating System. Skripsi,
tidak dipublikasi. Universitas Negeri
Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Zhang, Y., & Wildemuth, B. M. (2009). Qualitative
Agustina, L., & Sahidin, D. (2018). Buku Siswa Analysis of Content. Applications of Social
FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. CV. Research Methods to Questions in
Depok : ARYA DUTA. Information and Library Science, pg.3-5.
e-ISSN:2721-0529 | p-ISSN:2714-5689