Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL STUDI KASUS

Disusun oleh :
Tsabit Bisma Yunas 18915058

PROGRAM STUDI PROFESI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018
Judul jurnal : Studi kasus perilaku agresif remaja di pondok pesantren
Tahun : 2015
Jurnal : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Penulis : Elvia Netrasari

1. Deskripsi kasus
Berdasarkan hasil obervasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan
bahwa terdapat permasalahan antar santri dan santri dengan pengasuhnya.
Permasalahan-permasalahan tersebut berupa terdapat santri yang mengancam agar
menuruti kemauannya, beberapa santri melanggar aturan pondok pesantren, terdapat
santri putri yang suka menarik jilbab teman sampai mengakibatkan tangisan dan
amarah, terdapat santri yang ketahuan mengumpat, terdapat santri yang suka
mengejek dan merendahkan santri lainnya dengan perkataan.
2. Alasan peneliti memilih studi kasus
Peneliti ingin mengetahui bentuk, faktor penyebab dan dampak dari perilaku agresif
yang terjadi di pondok pesantren. Menurut peneliti, perilaku agresif akan
mengakibatkan dampak yang tidak baik pada pendidikan islam pondok pesantren.
Maka dari itu, peneliti berpikir bahwa para pengasuh pondok pesantren sangat perlu
dan penting untuk memahami perilaku agresif yang terjadi di lingkungan pondok
pesantren agar dapat memperlakukan dengan tepat dan baik kepada santri-santri yang
berperilaku agresif.
3. Subjek
Penelitian ini menggunakan subjek sebanyak 3 santri dengan karakteristik remaja usia
sekitar 12-21 tahun, tinggal di asrama pondok pesantren, santri remaja yang
mempunyai kecerendungan perilaku agresif berdasarkan laporan pengasuh atau santri
lainnya.
4. Historical social
Peneliti tidak memaparkan tentang historical social terkait penelitian studi kasus ini.
5. Konteks kasus
a. Bentuk perilaku agresif
Perilaku agresif yang muncul berupa verbal seperti mengejek teman, mengumpat,
dan non verbal seperti memukul, mendorong, menendang
b. Faktor penyebab terjadinya perilaku agresif
Didapatkan bahwa subjek berperilaku agresif karena mencari perhatian, kurang
mendapatkan kasih sayang, kurang mampu mengelola emosi,
c. Dampak perilaku agresif
Dampak yang terjadi subjek tidak memiliki teman atau dijauhi teman-teman,
sering mendapatkan hukuman berupa hafalan surat dan subjek menjadi bahan
pembicaraan orang lain.
6. Lesson Learn
Peneliti tidak mencamtumkan lesson learn dari hasil penelitian studi kasusnya.
Bagian akhir penelitian, peneliti memberikan sejumlah saran kepada subjek, orang tua
atau keluarga dan pengasuh atau ustad untuk berupaya dalam hal mencegah
munculnya perilaku agresif pada santri.

Anda mungkin juga menyukai