Anda di halaman 1dari 4

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bagian ini peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan


hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Kemudian
peneliti memberikan beberapa saran yang memungkinkan kepada pihak-pihak
terkait yang berkepentingan dengan penelitian. Adapun kesimpulan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kesimpulan Umum :

Kelompok teman sebaya siswa di sekolah adalah kelompok yang


terbentuk di dalam lingkungan sekolah berdasarkan persamaan usia,
tingkatan kelas, minat atau hobi yang sama, serta tujuan yang sama
Kelompok ini biasanya terbawa hingga keluar lingkungan sekolah.
Kelompok sebaya tidak memiliki struktur organisasi yang jelas hanya
mengandalkan solidaritas atau kepentingan didalam kelompoknya.Perilaku
bullying merupakan tindakan delikuen remaja yang secara sosiologis
disebabkan oleh pergaulan remaja dengan lingkungan sosialnya. Perilaku
bullying merupakan tindakan agresif menganggu, melukai, menyakiti
seseorang yang berada pada posisi lemah secara fisik maupun psikis.
Perilaku bullying secara umumterbagi ke dalam tiga jenis yaitu bullying
secara fisik, bullying secara verbal dan bullying secara psikis. Berdasarkan
hasil analisis data dan pengujian hipotesis, ditemukan fakta bahwa
kelompok teman sebaya menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya
perilaku bullying siswa di sekolah. Solidaritas serta interaksi yang terjadi
dalam kelompok teman sebaya mempengaruhi anggotanya untuk
Dara Agnis Septiyuni, 2014

Pengaruh Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di
Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


133

melakukan hal-hal yang dianggap sebagai sebuah bentuk pembuktian


sebagai anggota kelompok serta bukti kepatuhan terhadap norma-norma
dalam kelompok teman sebaya yang telah desepakati.

2. Kesimpulan Khusus :

Siswa memiliki kelompok teman sebaya di sekolahnya dengan


kecenderungan mempertimbangkan persamaan usia, tingkatan kelas, dan
minat serta hobi yang sama dalam pemilihan kelompoknya, yang
ditunjukkan oleh tanggapan positif dari sebagian besar responden.
Interaksi siswa dengan kelompok teman sebaya termasuk dalam kategori
yang cukup intens atau akrab. Hal ini ditunjukkan dari hasil skoring
frekuensi jawaban perdimensi dimana variabel ini secara keseluruhan
termasuk dalam kategori baik. Kemudian siswa pernah melakukan
tindakan bullying di sekolah baik berupa bullying secara verbal, bullying
secara fisik, maupun bullying secara psikis, ditunjukkan oleh tanggapan
positif terhadap perilaku bullying dari sebagian besar responden
Berdasarkan hasil skoring frekuensi jawaban, bullying yang paling sering
dilakukan oleh siswa adalah bullying secara psikis dimana beberapa
tindakan yang paling sering dilakukan adalah mengucilkan dan
mendiamkan siswa yang tidak disukai. Berdasarkan hasil analisis koefisien
korelasi, terdapat hasil pengujian yang menunjukkan bahwa hubungan
yang terjadi antara variabel kelompok teman sebaya dengan variabel
perilaku bullyingadalah hubungan yang positif dan signifikan dengan nilai
korelasi sebesar 0,360 dan ρ < 0,05 artinya kelompok teman sebaya
berpengaruh terhadap terjadinya perilaku bullying siswa di sekolah,
dengan kontribusi pengaruh sebesar 13%.

Dara Agnis Septiyuni, 2014

Pengaruh Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di
Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


134

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka penulis


dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Saran bagi pihak sekolah :


a. Hendaknya guru yang berkewajiban memberikan sanksi yang tegas
kepada siswa yang kedapatan melakukan tindakan-tindakan yang
dinilai dapat mengancam atau menyakiti siswa lain.
b. Mengintensifkan bagian Bimbingan dan Penyuluhan dalam
mengawasi siswa-siswi yang dipandang dapat melakukan tindakan-
tindakan agresif terhadap siswa lain.
c. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan
bersahabat untuk meminimalisir terjadi nya perilaku kekerasan
atau bullying siswa di sekolah.
2. Saran bagi siswa :
a. Siswa hendaknya lebih selektif dalam memilih teman dan dalam
bergaul dengan teman sebaya. Sekalipun terlanjur telah berteman
dengan dengan mereka yang sering melakukan tindakan
menyimpang, maka alangkah baiknya jika siswa dapat lebih bisa
memilih mana yang pantas untuk diikuti dan mana yang tidak.
b. Siswa hendaknya lebih meningkatkan kesadaran beragama sebagai
benteng pertahanan agar tidak mudah terpengaruh melakukan hal-
hal buruk yang dilakukan oleh teman disekelilingnya.
Dara Agnis Septiyuni, 2014

Pengaruh Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di
Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


135

3. Saran bagi peneliti selanjutnya :


a. Untuk penelitian selanjutnya, apabila akan meneliti hal yang sama
dianjurkan untuk menganalisis persamaan regresi agar dapat
diketahui bentuk matematis antara hubungan variabel X dengan
variabel Y.
b. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, alangkah baiknya
apabila peneliti selanjutnya meneliti faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perilaku bullying seperti pola asuh orang tua,
lingkungan sekolah, dan media.
c. Dalam membantu perkembangan ilmu dan pengetahuan,
diharapkan peneliti selanjutnya agar mencari lebih banyak teori
dari berbagai referensi yang tersedia di buku, jurnal nasional
maupun internasional yang relevan dengan penelitian agar
mendapatkan hasil penenlitian yang lebih maksimal.

Dara Agnis Septiyuni, 2014

Pengaruh Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di
Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai