Anda di halaman 1dari 1

Pra sejarah Tapak Suci telah dimulai sejak lahirnya putera K.H.

Syuhada yang bernama Ibrahim, tahun


1872 di Pondok Pesantren Banjarnegara (Jawa Tengah). Setelah menikah dengan puteri K.H. Ali Ibrahim
kemudian mendirikan Pondok Pesantren Binorong di Banjarnegara. sepulang dari ibadah haji, Ibrahim
berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.

Pondok pesantren Binorong, berkembang pesat, diantara santri-santrinya antara lain : Achyat adik misan
Ibrahim, M. yasin adik kandung dan Sudirman.

Tahun 1921 dalam konferensi Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, K.H. Busyro bertemu dengan dua
kakak beradik; A. Dimyati dan M. Wahib, yang selanjutnya berguru pada K.H. Busyro.

Aliran Pencak Silat Banjaran yang pada awalnya dikembangkan melalui Pondok Pesantren Binorong atas
restu Pendekar Besar K.H. Busyro, Pendekar Besar M. Wahib diizinkan untuk membuka perguruan dan
menerima murid.

Tahun 1925 dibukalah Perguruan Pencak Silat di kauman dengan nama CIKAUMAN.

perguruan Cikauman, dipimpin langsung oleh Pendekar Besar M. Wahib dan Pendekar Besar A. Dimyati,
salah satu muridnya adalah M. Syamsuddin.

Setelah dinyatakan lulus dari perguruan Cikauman, M. Syamsuddin diizinkan untuk menerima murid dan
mendirikan perguruan SERANOMAN.

Perguruan Seranoman melahirkan seorang Pendekar Muda M. Zahid yang mempunyai seorang murid
Moh. Barie Irsyad.

Pendekar Moh. Barie Irsyad, sebagai murid angkatan ke-6 yang telah dinyatakan lulus dalam menjalani
pengglembengan oleh Pendekar M. Zahid.

Atas desakan murid-murid Perguruan Kasegu kepada Pendekar Moh. Barie Irsyad, untuk mendirikan
satu perguruan yang menggabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kasegu). Maka
suatu kenyataan sejarah bahwa PERGURUAN TAPAK SUCI telah ditakdirkan untuk lahir pada tanggal 31
Juli 1963 di Yogyakarta dan berkembang di seluruh Nusantara dan Mancanegara

Anda mungkin juga menyukai