Tugas Mata Kuliah Aqidah Islam
Tugas Mata Kuliah Aqidah Islam
Disusun Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2018
TOKOH MUHAMMADIYAH
B. KEISTIMEWAAN/PERISTIWA PENTING
a. Pengajian yang diasuh KH. Ibrahim memakai metode sorogan dan weton
Sorogan adalah mengaji dengan diajar satu per satu, terutama untuk
anak-anak muda yang ada di Kauman pada saat itu; sedangkan weton
adalah kyai membaca sedang santri-santrinya mendengarkan dengan
memegang kitabnya masing-masing. Pengajian dilaksanakan setiap hari,
kecuali hari Jum`at dan Selasa. Dalam menerapkan dua macam metode
tersebut dipakai waktu yang berbeda, yaitu pada pagi hari mulai pukul
07.00 sampai 09.00 dengan cara sorogan, dan pada sore hari sesudah
ashar sampai kurang lebih pukul 17.00 dengan cara weton.
b. Ia adalah seorang penghafal (hafidh) al-Quran dan ahli qira'ah (seni baca
Al-Quran), serta mahir berbahasa Arab
c. Pada tahun 1924, Ibrahim mendirikan Fonds Dachlan yang bertujuan
membiayai sekolah untuk anak-anak miskin. Pada tahun 1925, ia juga
mengadakan khitanan massal. Di samping itu, ia juga mengadakan
perbaikan badan perkawinan untuk menjodohkan putra-putri keluarga
Muhammadiyah. Dakwah Muhammadiyah juga secara gencar
disebarluaskan ke luar Jawa (AR Fachruddin, 1991).
d. Pada periode kepemimpinan KH. Ibrahim telah diselenggarakan sepuluh
kali Rapat Tahunan Muhammadiyah yang terus-menerus memilihnya
sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Mulai tahun 1926, istilah
Rapat Tahunan Muhammadiyah diganti menjadi Kongres Muhammadiyah
yang bertempat di Surabaya sebagai Kongres Muhammadiyah ke-5.