Anda di halaman 1dari 12

i

MAKALAH

Anre gurutta

K.H. ABDUL MALIK

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 2

1. Rosmianti
2. Yuslindah
3. Fira yuniar

INSTITUT AGAMA ISLAM AS'ADIYAH SENGKANG


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
2021/2022
ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Anre
Gurutta “K.H Abdul Malik” ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan-
kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.
Untuk itu sumbang saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan
dari semua pihak guna perbaikan dalam makalah-makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Sengkang, 19 November 2021

Penulis
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2


A. Biografi K.H Abdul Malik............................................................... 2
B. Perjalanan K.H Abdul Malik........................................................... 3

BAB III PENUTUP .................................................................................... 11


Kesimpulan dan penutup ..................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dakwah dalam islam merupakan tugas yang sangat mulia, yang juga
merupakan tugas para Nabi dan Rasul, juga merupakan tanggung jawab
seorang muslim. Dakwah bukanlah pekerjaan mudah, tidak mudah seperti
membalikan telapak tangan, dan juga tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang.
Dalam sejarahnya ada seorang sosok ulama yang harum namanya dan
menjadi panutan msyarakat Islam di Sulawesi khususya di Kab. Wajo, sebagai
seorang ulama yang sadar akan memikul amanah dalam menyampaikan
risalah Agama Islam. Beliau bernama K.H Abdul Malik.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa K.H Abdul Malik?
2. Bagaimana biografi dan perjalanan Anre Gurutta K.H Abdul Malik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui biografi Anre Gurutta K.H Abdul Malik
2. untuk mengetahui perjalanan Anre Gurutta K.H Abdul Malik
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi K.H Abdul Malik


Anre Gurutta. H. Abdul Malik adalah sosok ulama yang harum namanya
dan menjadi panutan msyarakat Islam di Sulawesi khususya di Kab. Wajo,
sebagai seorang ulama yang sadar akan memikul amanah dalam
menyampaikan risalah Agama Islam sebaian hidup dan kehidupannya
dicurahkan untuk menyampaikan Risalah-Nya. Nama lengkap Beliau ABDUL
MALIK nama penggilanya Gurutta MALIK namun yang populer dengan
panggilan ANRE GURUTTA, Gelar ini merupakan pengakuan masyarakat
Islam di daerah Bugis sulawesi selatan. AG.H. ABDUL MALIK, Lahir pada
tahun 1922 M, disalah satu kampung yg bernama Timoreng Desa Limporilau
Kec. Belawa Kab. Wajo. dan meninggal dunia di Ujung Pandang/Makassar,
pada tgl 14 Juni 2000 M. dan dikuburkan di Belawa Kab. Wajo. Ayahnya
Bernama H. Muhammad seorang tokoh masyarkat yg menguasai Ilmu Agama
Islam dan sangat dihormati oleh masyarakat Mange Belawa Kab. Wajo. dan
Ibunya bernama Hj, Muhana seorang perempuan yang saleh dan aktif dalam
berbagai pengajian di kampung halamannya. Dari perkawinan Muhammad
dengan Muhana mereka dikaruniai tiga anak, diantaranya: Hj. Lanna, Hj.
Summa dan H. Abd. Malik (AGH. ABDUL MALIK). Sebagai anak bungsu
dan satu-satunya laki-laki Abd. Malik mendapatkan perhatian dan curahan
kasih sayang orang tuanya, Muhammad adalah orangtua yang bijaksana,
meskipun Abd. Malik tumpuan harapan satu-satunya untuk melanjutkan cita-
citanya ke arah yang lebih maju, Muhammad tetap memberikan kesempatan
kepada anaknya untuk bergaul dan bermain sebagaimana anak2 sebaya
lainnya. Abd. Malik tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga
yang agamais.
Tahun 1947 M. Abd. Malik Kawin dengna Zubaedah saudara sebapak
dengan AG.KH. Yunus Maratan. dan putri AGH. Maratan seorang Qadhi dan
ulama besar. dari perkawinannya mereka dikaruniai enam orang putra-putri: 1.
3

Hafsah, 2. H. Abd. Muiz, 3. H. Husain, 4. Hj. Maryam, 5. H. Syarifuddin, 6.


Drs. H. Muh. Zuhdi, tidak beberapa lama setelah lahir putra-putrinya istri
tercinta yang mendampinginya selama di Makkah Al-Mukarramah dipanggil
oleh Allah Swt…Setelah istri pertamanya meninggal dunia AGH. ABDUL
MALIK kawin lagi pada tahun 1962 M.dengan seorang gadis yang bernama
Hj. Suwarsiah dar perkawinannya yang kedua mereka dikaruniai oleh Allah
swt. anak 10 orang. diantaranya: 1. H. Mizwar, 2. Nurbayati, 3. Anas, 4.
Alauddin, 5. Fakhrussalam, 6. Nru Alam, 7. Anwar Sadat, 8. St. Ridha, 9.
Afidah, 10. Nurul Kamar
B. Perjalanan K.H Abdul Malik
Sebelum GURUTTA MALIK memasuki jenjang pendidikan formal
beliau belajar mengaji dibawa bimbingan orang tuanya (H. Muhammad).
selama 3 bulan GURUTTA MALIK mampu menamatkan dan lancar
membaca Al-qur’an. pendidikan formalnya dimulai di sekolah
Muhammadiyah Belawa (1930-1934), setelah menamatkan pendidikannya di
sekolah Muhammadiyah Beliau tetap mengikuti pengajian yang ada di
kampung halamannya bersama masyarakat, Sejak kecil GURUTTA MALIK
memperlihatkan tanda2 klu kelak nanti akan menjadi ulama besar dan
mahsyur di Masyarakat, karena keuletan dan ketekunannya mengikuti
pengajian. Setelah mendengar kabar dari beberapa ulama di Belawa, bahwa di
Sengkang ada ulama Besar Anre Gurutta Syekh Haji Muhammad As’ad
keturunan Bugis yang lahir di Makkah Al-Mukarramah membuka pengajian
Khalaqah yang diikuti santri dari berbagai daerah GURUTTA MALIK
meminta doa restu kepada kedua orang tuanya yang tercinta meninggalkan
kampung halamannya menuju sengkang untuk melanjutkan pendidikannya.
pada tahun 1935-1941 GURUTTA MALIK mengikuti pendidikan pada
Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) di sengkang. yang didirikan oleh Anre
Gurutta Syekh Haji Muhammad As’ad. selama di sengkang Beliau sangat giat
belajar mengaji dan memperdalam ilmu agamanya pada beberapa ulama besar
pembina Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI). Berbekal pengalaman yang
masih hijauh sebagai guru bantu selama di sengkang dan demi mengembang
amanah yang berat dari Anre Gurutta Syekh Haji Muhammad As’ad yang
4

mengutusya, GURUTTA MALIK kembali kekampung halamannya Belawa


mengajarkan ilmu yang diperolehnya dan mengembangkan dakwah islamiyah
di tengah2 masyarakat. Pada tahun 1947 GURUTTA MALIK berangkat ke
tanah suci Makkah Al-Mukarramah bersama istrinya Zubaedah atas izin orang
tua dan mertuanya untuk menghafal al-qur’an pada seorang Ulama penghafal
Al-qur’an yang berada di Mesjid Haram Makkah Al-Mukarramah. berkat
ketekunan dan kecerdasan beliau serta doa dari orang tuanya GURUTTA
MALIK mampu menamatkan hafalan Al-qur’an 30 Juz dalam kurung waktu
satu tahun lebih. setelah manamatkan hafalannya GURUTTA MALIK yang
sangat mencntai pengetahuan , kemudian mengikuti pengajian di pesantren
Darul Ulum Addiniyah pada tahun 1948-1949, pesantren ini mengajarkan
kitab-kitab klasik Islam dari beberapa ulama besar di Makkah Al-
Mukarramah.
Pengalaman mengajar AG. KH. ABDUL MALIK mulai tahun 1940-
1941 di Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) di sengkang. waktu itu
GURUTTA MALIK masi berstatus santri namun karena amanah dan
kepercayaan dari Anre Gurutta KH. Muhammad As’ad yang menjadi gurunya
dia melaksanakan tugas itu dengan ikhlas walaupun tidak diberikan honor.
Karena prinsip yang melekat pada GURUTTA MALIK Barang siapa
mengajarkan satu huruf Insya Allah akan ditambahkan ilmunya oleh Allah
swt. Berdasrkan pengalaman Beliau mengajar kurang lebih satu tahun
GURUTTA MALIK diberikan amanah sebagai kepala sekolah Madrasah
Arabiyah Islamiyah (MAI) di Belawa pada tahun 1941-1947 M. menurut
putrinya ketika Beliau di Makkah ditengah-tengah kesibukannya menghafal
al-qur’an Beliau juga sempat mengajar mengaji kepada warga mukmin dari
berbagai penjuru dunia. .Pada tahun 1947 sekembali dari Makkah AG. KH.
ABDUL MALIK diangkat menjadi Qadhi di Belawa, sebuah amanah yang
cukup berat. sebagai Qadhi dan tokoh masyarakat beliau ramah dan murah
senyum dan tidak membeda-bedakan masyarkat, selama tinggal di Belawa
AG. KH. ABDUL MALIK aktif memberikan pengajian di mesjid jami Belawa
sekaligus membangun dan memperluas mesjid jami Belawa sehingga pada
bulan Ramadhan pengunjung dari berbagai daerah seperti Pare-pare, Barru,
5

sidrap, bone dan masyarkat wajo datang berkunjung meyaksikan keberagaman


masyarkat Belawa dan mendengarkan pengajian yang dibawkan oleh AG. KH.
ABDUL MALIK.
Intensitas pengajian GURUTTA MALIK pasca dari Makkah semakin
meningkat baik sebelum shalat Isya maupun sesudah Shalat subuh, bagi laki2
dewasa diwajibkan ikut melaksanakan shalat jumat sedangkan bagi
peremupan Beliau mengadakan pengajian hari kamis yang disebut dengan
MAKKAMMISI,. Selain pengajian diadakan di Belawa AG. KH. ABDUL
MALIK juga mengadakan secara intensif pengajian di Wonomulyo Kab.
Polman sulawesi Barat dua kali dalam satu bulan, dalam pengajian tersebut
awal hanya dihadiri oleh para pedangan yg berasal dari Belawa yang pada saat
itu merantau dan lama kelamaan masyarakat setempatpun ikt dalam pengajian
yang diadakan oleh AG. KH. ABDUL MALIK…Kiprahya dalam bidang
politik pernah diamanhkan sebagai ketua anak cabang Masyumi Kec. Belawa
pada tahun 1950-1959 M. kemudian pada tahun 1963-1987 Beliau memangku
jabatan sebagai ketua MWC. Nahdatul Ulama Kec. Belawa kemidian beliau
juga terpilih sebgai mustsyar Nahdatul Ulama Kab. Wajo pada tahun 1988,
keyakinan beliau memikul amanah sebgai pemimpin umat senangtiasa
dikembalikan kepada Allah swt. manusia hanya bisa berebcana itulah menjadi
dasar perjuangan AG. KH. ABDUL MALIK…Keberhasilan AG. KH.
ABDUL MALIK memimpin dalam memimpin Madrasah As’adiyah di
Belawa menjadi pertimbangan utama para peserta muktamar Ke- VIII
As’adiyah di kota Sengkang pada tgl 14-16 juni 1988 memilih beliau sebagai
ketua umum BP, As’adiyah yang ke-V, terpilihya sebagai ketua umum BP,
As’adiyah dalam Muktamar ke-VIII As’adiyah merupakan amanat besar
dalam meningkatkan perguruan As’adiyah kedepannya…AG. KH. ABDUL
MALIK selaku ketua umum BP, As’adiyah memanfaatkan potensi alumni
As’adiyah yang sukses diberbagai bidang dan memperkuat jaringan baik
dalam negeri maupun jaringan luar negeri(Pemerintah Saudi arabiyah dan
Universitas Al-azhar Kairo mesir).
Pada umumnya masyarakat sulawesi selatan dan kab.Wajo khusunya
dapat dikatakan sebagai masyarakat adat, adat tersebut merupakan hasil dari
6

wujud budaya yang amat besar pengaruhya terhadap prilaku masyarakt,


sehingga konsep pelaksaan dakwah yang diterapkan oleh AG. KH. ABDUL
MALIK sangat menitip beratkan kepada pemurnian akidah Islam, karena
pemahaman masyarakat waktu itu menganggap bahwa mencampur adukan
islam dengan dogma yang mereka warisi dari nenek moyangnya seperti
pemahaman yang berkembang saat itu istilah Sempajang Teppettu, Jenne
Telluka penafsiran yang semacam ini menurut AG. KH. ABDUL MALIK
sangat keliru dan bertentangan ajaran Islam, oleh karena itu AG. KH. ABDUL
MALIK megadakan kunjungan di pelosok desa yang ada di Kab. Wajo suatu
hal yang tidak pernah Beliua Sampaikan yakni pemurnian Aqidah Islam
hankan tidak ragu dan segan mengutarakan tentang bahaya syirik yang
merupakan dosa besar.
AG. KH. ABDUL MALIK juga tidak terlepas dari wasiat AG.KH. Muh.
As’ad yaitu para santri dan masyarkat dan dilakukan dengan 2 cara yaitu
formal dan non formal seperi di Madrasah/sekolah dan pengajian Khalaqah di
mesjid. AG. KH. ABDUL MALIK berpendapat bahwa sebelum anak
mengenal dan mengecap pendidikan maka anak lebih dahulu dibekali dengna
pendidikan dan nilai2 keagamaan, hal ini disebabkan karena pada masa kanak-
kanak merupakan suatau masa anak sangat peka menerima rangsangan dari
luar.
Disamping AG. KH. ABDUL MALIK melakukan dakwah dan
mendirikan lembaga pendidikan Islam Beliau juga membina kader-kader
muballigh dalam melakukan dakwah di tengah-tengah masyarakat. Berkat
usaha yang dilakukan oleh AG. KH. ABDUL MALIK perkembangan islam
mengalami peningkatan berkat kerjasama dengan santri yang dibinanya
selama ini.
Usaha-usaha AG. KH. ABDUL MALIK melalui dakwah maupun dalam
bidang pendidikan untuk mengembangkan islam di Kab. Wajo tentunya
mendapatkan tantangan sama dengan yang dialami oleh para ulama lainnya.
pada umumnya mereka mengalami hambatan yang sama namun cara
mengatasinya yang berbeda, karena masing-masing mempunyai metode
tersendiri. Adapun hamabatan yang dialami AG. KH. ABDUL MALIK ialah
7

adanya aliran-aliran yang timbul dari umat islam itu sendiri kepercayaan di
luar islam seperti kepercayaan yang anut oleh masyarakat towani Tolotang
dan sebagian umat islam masih menganut paham animisme, akan tetapi Beliau
tidak pernah mundur menghadapi hambatan tersebut, karena belia selalu
mencari solusinya, adapun motede yang dipakai Beliau dalam mengatasi
hambatan tersebut yaitu dengan cara pendekatan nasehat, hikmat, persuasif
serta pendakatan secara adat istiadat/kebudayaan dmasyarakat.
8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anre Gurutta. H. Abdul Malik adalah sosok ulama yang harum namanya
dan menjadi panutan msyarakat Islam di Sulawesi khususya di Kab. Wajo,
sebagai seorang ulama yang sadar akan memikul amanah dalam
menyampaikan risalah Agama Islam sebaian hidup dan kehidupannya
dicurahkan untuk menyampaikan Risalah-Nya.

B. Penutup
Demikian makalah sederhana yang dapat kami susun. Besar harapan
semoga dapat bermafaat bagi semua.
9

DAFTAR PUSTAKA

https://asadiyahpusat.org/2016/07/24/biografi-anre-gurutta-h-abdul-malik/

Anda mungkin juga menyukai