Anda di halaman 1dari 18

PENCEGAHAN KEKERASAN

SEKSUAL DI KAMPUS
Elisabeth A. S. Dewi (Nophie) | elisabeth.dewi@unpar.ac.id
DEFINISI PENCEGAHAN
KEKERASAN SEKSUAL
Pasal 1 Ayat 1 & 3 Permendikbud no. 30 th. 2021

• Kekerasan Seksual (KS) adalah setiap perbuatan merendahkan,


menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau
fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa
dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan
psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan
reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan
pendidikan tinggi dengan aman dan optimal.
• Pencegahan adalah tindakan/cara/proses yang dilakukan agar
seseorang atau sekelompok orang tidak melakukan Kekerasan
Seksual di Perguruan Tinggi.
PRINSIP PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL
Pasal 3 Permendikbud no. 30 th. 2021

Kesetaraan hak dan


Kepentingan terbaik Keadilan dan aksesibilitas bagi
Akuntabilitas
bagi korban kesetaraan gender penyandang
disabilitas

Jaminan
Independen Kehati-hatian Konsisten
ketidakberulangan
Mahasiswa Pendidik
SASARAN PENCEGAHAN
KEKERASAN SEKSUAL
Pasal 4 Permendikbud no. 30 th. 2021
Tenaga Kependidikan Warga Kampus

Masyarakat umum
yang berinteraksi
dalam pelaksanaan
Tridharma
BENTUK KEKERASAN SEKSUAL
Pasal 5 Permendikbud no. 30 th. 2021

Kekerasan Seksual mencakup tindakan yang


Ujaran diskriminatif
dilakukan secara verbal, nonfisik, fisik, dan/atau
melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Memperlihatkan alat kelamin tanpa
persetujuan korban

Rayuan, lelucon, siulan bernuansa


seksual

Mengirimkan pesan bernuansa


seksual tanpa persetujuan
BENTUK KEKERASAN SEKSUAL
Pasal 5 Permendikbud no. 30 th. 2021

Membujuk/mengancam untuk melakukan


Menatap dengan nuansa seksual
kegiatan seksual tanpa persetujuan

Merekam foto/rekaman bernuansa Memberi hukuman bernuansa


seksual tanpa persetujuan seksual

Menyebarkan informasi/rekaman Menyentuh, meraba, memeluk,


bernuansa seksual tanpa persetujuan mencium tanpa persetujuan

Mengintip/sengaja melihat kegiatan Membuka pakaian tanpa


korban di ruangan yang bersifat pribadi persetujuan
BENTUK KEKERASAN SEKSUAL
Pasal 5 Permendikbud no. 30 th. 2021

Mempraktikan budaya komunitas Memaksa/ memperdayai korban untuk


bernuansa seksual hamil

Melakukan percobaan perkosaan, Membiarkan terjadinya kekerasan


tanpa terjadi penetrasi seksual

Melakukan perkosaan dengan penetrasi Melakukan perbuatan kekerasan


benda/bagian tubuh selain alat kelamin seksual lainnya

Memaksa/ memperdayai korban untuk


melakukan aborsi
STRATEGI PENCEGAHAN
KEKERASAN SEKSUAL CDC
LIMA KERANGKA KOMPONEN
• Comperhensive Prevention (Pencegahan Komperhensif):
Strategi dan pendekatan yang melengkapi dan memperkuat
satu sama lain di seluruh model “sosial-ekologis”.
• Infrastructure (Infrastruktur): Sistem dan struktur organisasi
dasar yang diperlukan untuk menerapkan strategi pencegahan
KS secara efektif di universitas.
• Audience (Partisipan): Partisipan yang ditargetkan, termasuk
penerima dan pengamat pesan, kampanye, atau strategi
pencegahan.
• Partnership and Sustainability (Kemitraan dan Keberlanjutan):
Pengembangan hubungan kerja yang sehat dengan pemangku
kepentingan dan mitra dapat memperkuat dan menyelaraskan
upaya pencegahan KS berkelanjutan.
• Evaluation (Evaluasi): Mengidentifikasi apa yang berhasil dan
tidak dari implementasi program, kebijakan, atau praktik.
PENCEGAHAN KOMPERHENSIF:
MODEL SOSIAL-EKOLOGIS

Hubungan Komunitas Masyarakat


Individual
(Relationship) (Community) (Societal)
CONTOH PENCEGAHAN KOMPERHENSIF
INFRASTRUKTUR
PARTISIPAN
(Mahasiswa, Dosen, Tenaga Pendidik, dan Orang Tua)

Menyesuaikan Rencanakan
Identifikasi vocal upaya pencegahan pendekatan yang
point untuk kelompok/ berbeda dalam jenis
komunitas tertentu institusi

Gunakan media
Libatkan orang tua Mendorong adanya
sosial dan
mahasiswa bystander aktif
pendekatan proaktif
KEMITRAAN DAN KEBERLANJUTAN
Mengembangkan MoU dengan mitra
Menjalankan mitra dengan layanan
yang terlibat dalam pelaksanaan Tri
kesehatan dan rujukan lainnya.
Dharma PT.

Mememperoleh dukungan dari pemimpin Melibatkan mahasiswa dalam


jurusan/fakultas/universitas. perencanaan dan pelaksanaan program.

Membuat kelompok/komite satuan tugas


khusus.
EVALUASI

Evaluasi berkala program, praktik, dan kebijakan pencegahan KS

Fokuskan hasil pada pengurangan perilaku KS

Menilai dan merefleksi hasil penilaian dan penelitian partisipatif dengan partisipan

Memperbarui secara berkala model logika dan pendekatan program pencegahan

Menjalin hubungan antara pihak peneliti dan partisipan program pencegahan


KEBIJAKAN PERMENDIKBUD
SELARAS DENGAN STRATEGI CDC
Bagaimana keterlibatan Anda
dalam upaya pencegahan kekerasan
seksual di kampus?
Silakan acungkan tangan atau menulis pada kolom komentar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai