Anda di halaman 1dari 9

NOTULEN KEGIATAN

FORUM KOORDINASI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TINGKAT PROVINSI


Hotel Novotel Semarang , 14-15 Maret 2023

Judul : Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi


Hari dan Tanggal : Selasa – Rabu, 14-15 Maret 2023
Narasumber : 1. Laporan Penyelenggara (drg. Widwiono.,M.Kes)
2. Sambutan, Arahan, dan Pembukaan (Sumarno, SE, MM)
3. Analisa Stunting Jawa Tengah dalam SSGI Tahun 2022 (Pretty
Multihartina, Ph.D).
4. Sambutan BKKBN RI (Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd)
5. Bidang Pelayanan Intervensi Spesifik (Yuni Rahayuningtyas,
SKM.,M.Kes)
6. Bidang Pelayanan Intervensi Sensitif (Dr. Muhammad Ali, ST.,MT )
7. Bidang Perencanaan , Monitoring dan Evaluasi (Danik Aneswati)
8. Bidang Data dan Manajemen Pengetahuan (Drs. Yuli Arsianto, MM)
9. Bidang Kominfo dan Pendampingan Keluarga (Rika)
Notulis : 1. Nadia Ayu Irma N, MKM
2. Arindita Oktavina, A.Md.Gz
Peserta : 1. 70 orang Peserta Kabupaten/Kota (OPD dan Bappeda)
2. 80 orang Peserta TPPS Provinsi, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa
Tengah dan Satgas Stunting Provinsi

PEMBAHASAN/DISKUSI
HARI I
SESI I : PEMBUKAAN
NO URAIAN KEGIATAN PEMBAHAS
1. Laporan Penyelenggara Drg. Widwiono,
- Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pada tanggal 25 Januari M.Kes
2023 di Jakarta yang merupakan kegiatan Rakernas. 13 Februari
2023 Rakerda Program Bangga Kencana dibuka oleh Gubernur
Jawa Tengah. Penurunan stunting di Jawa Tengah menurun dari
20,9 ke 20,8 menurut SSGI, menurut Kab/ Kota turun 10%. Apa
yang harus dipersiapkan saat Agustus mendatang akan dilakukan
survey lagi sama deengan survey SSGI. Harapannya dengan rakor
bersama mudah-mudahan sampai bulan Agustus bisa on the track,
harapannya Kab/ Kota tidak ada kenaikan stunting. Tahun 2024
target stunting menurun minimal 14%.
2. Sambutan, Arahan, dan Pembukaan Sumarno, SE, MM
- Mengevaluasi di tahun 2022 apa kekurangan sehingga stunting (Sekretaris Daerah
penurunannya masih belum signifikan. Mengevaluasi termasuk Prov. Jateng)
metode seperti sampling. Di Jateng juga fokus penanganan
kemiskinan ekstrim termasuk di dalamnya adalah stunting.
Kebanyakan lokus dari permasalahan adalah di desa. Harus ada
kolaborasi untuk mengatasi semua permasalahan yang ada di desa
sehingga lebih komprehensif. Problemnya adalah ketika sudah
menyiapkan anggaran ketika sudah sampai lapangan tidak sesuai
kriteria. Harapannya di forum ini bagian dari evaluasi sehingga dapat
merumuskan bagaimana upaya untuk menurunkan angka stunting di
Jawa Tengah.
3. Analisa Stunting Jawa Tengah dalam SSGI Tahun 2022 Pretty Multihartina,
- Tahun 2045 harapannya status Indonesia berubah dari negara Ph.D. (Kepala
berkembang ke negara maju. Metode pelaksanaan survey SSGI Pusat Badan
(Stunting, Wasting, Underweight, Overweight) dan determinannya Kebijakan
menggunakan sampling dari BPS Pusat bukan dari KemenkesRI. Pembangunan
Faktor Determinan meliputi : Ada atau tidaknya kepemilikan JKN dan Kesehatan
Ketersediaan Jamban. Pengukuran SSGI menggunakan standart Kemenkes)
WHO.
- Angka stunting SSGI cenderung menetap dari 20.9% di 2021
menjadi 20.8% di 2022. Sebenarnya ada kesuksesan penurunan
stunting tapi tidak signifikan. Yang paling penting yaitu :
penimbangan setiap bulan, jika ada penurunan dalam penimbangan
tersebut harus diwaspadai (dibutuhkan surveilans yang menangani
kasus dengan cepat). Penurunan BB pada anak sering disebut
weight faltering. Penimbangan bukan hanya berfokus ke bulan
Februari dan Agustus saja melainkan penimbangan harus dikawal
setiap bulan, kadernya dilatih dan diberikan edukasi.
- Prioritas pengukuran SSGI yaitu baduta dan balita, skrining anemia
bumil, Konsumsi Tablet Tambah Darah Rematri dan Pemeriksaan
Kehamilan sejumlah 6 kali. Untuk Form SSGI sendiri tidak bisa
memunculkan by name by address karena tidak ada gunanya.
Dikarenakan SSGI itu merupakan prevalensi dalam populasi. Tujuan
survey tersebut dalam bentuk angka.
- Harapannya dengan data yang ada agar bisa focus terhadap
penanganan stunting dan bisa duduk bareng berkolaborasi dengan
perguruan tinggi seperti Poltekkes Kemenkes terdekat. Pencegahan
stunting jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting.
Diskusi
1. Bu Danik Aneswati – Bappeda :
Sudah disampaikan bagaimana SSGI diukur, yang di daerah harus
merespon seperti apa karena tidak semudah yang sudah dijelaskan,
ketika daerah diundang dan ditanya berapa target penurunan
stunting di Jawa Tengah menjadi bingung. Berharap dari Kemenkes,
ada instruksi untuk mengarahkan daerah untuk mempersempit gap
dari dua data tersebut.
Angka stunting mulai kelihatan meningkat di usia di atas 6 bulan,
apakah maknanya harus fokus pada perbaikan MPASI? Supaya
intervensi tidak terlalu jauh kemana-mana.
Saran masukan ada konsolidasi antara Kemenkes dan BKKBN
melalui TPK untuk memantau sampai di tingkat keluarga, peyaluran
tablet tambah darah dan anemia tidak sinkron.
Jawaban:
- Penyaluran TTD besar tapi yang diminum oleh ibu sedikit sehingga
masih banyak yang mengalami anemia.
Angka SSGI adalah angka prevalensi yang disepakati berdasarkan
penghitungan BPS.
Untuk SSGI banyak yang menyarankan by name by address tapi
harus dilihat formulirnya.
2. Marko Jumaidi - Bappeda Kab Blora
- Apa penyebab utama stunting ? angka SSGI Blora 31% tahun ini
meningkat sedikit. Sudah berkoordinasi dengan tenaga lapangan,
penyebab yang tertinggi karena pola asuh, dibuktikan di lapangan
ada orang tua yang merasa anaknya tidak stunting.
Jawaban:
- Bisa jadi pola asuh memang benar, jadi pemahaman penting sekali
di masyarakat, harus ada semacam model yang dicontohkan.
Ke depan akan dilakukan kajian lebih lanjut untuk memberikan
pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat.
3. Ahmad Jaenudin (Dinsos Pengendalian Penduduk dan KB Kab.
Purworejo)
- Indikator SSGI di Kab Purworejo yang lemah bagian apanya sebagai
dasar untuk intervensi yang spesifik.
Perbedaan angka apakah akan terus berlarut atau akan ada potensi
nanti akan sama.
Jawaban:
- Untuk data lebih lanjut di BPS, termasuk akan melibatkan program
studi gizi di Poltekkes, universitas termasuk cara penanganan
stunting.
4. Muh. Nasir - Dinsos Kab. Klaten
- Apakah penanganan stunting sudah sesuai atau belum?
Jawaban:
- Lebih berkoordinasi dengan kader
- Dengan data yang ada kita fokus untuk intervensi penanganan
stunting dengan pentahelik tidak hanya pemerintah, tapi harus
secara langsung juga dari masyarakat, dan media massa
5. Bappeda Pati
Pertanyaan:
- Seolah-olah upaya yang sudah dilakukan tidak menjawab persoalan
terkait stunting, strategi apa yang harus dilakukan terkait hal ini?
- Dasar SSGI itu apa untuk mengambil data?
- Berapa persen kevalidan hasil SSGI?
Jawaban:
- Salah satu strategi dengan forum seperti hari ini
- Membedah satu-satu apa yang telah dikerjakan oleh BKKBN,
dinkes, dan pihak lain sehingga dapat bertemu strategi yang paling
tepat
- Jangan mempermasalahkan angka survey, tapi lihat di lapangan
seperti apa
2. Sambutan BKKBN RI Deputi ADPIN
- Pemda, Kabupaten/Kota sudah memberikan komitmen yang tinggi BKKBN Pusat
dalam menurunkan stunting. Semua serius menghadapi isu stunting. (Drs. Sukaryo
Pada tahun 2022 sudah menunjukkan penurunan, statement ini Teguh Santoso,
sudah diutarakan oleh presiden dan kemenkes. Jawa Tengah meski M.Pd)
kecil juga mengalami penurunan. Untuk mencapai penurunan 7,6
persen dibutuhkan intervensi yang fokus dan berdampak jangka
pendek. Upaya yang perlu dilakukan saat ini hingga bulan Agustus
agar semua intervensi yang dilakukan dampaknya dapat dirasakan
dalam jangka pendek. Sasaran kunci yang mau nikah, yang hamil,
yang memilik baduta/ yang menyusui.
- Jangka pendek adalah asupan gizi/ makunan bagi balita/ baduta.
Juga dilakukan dengan kolaborasi/ gotong royong termasuk tim TPK
yang berjumlah 87.000. Jawa Tengah merupakan salah satu dari
prioritas penurunan stunting. Harus dilakukan kolaborasi dan
koordinasi oleh semua pihak secara pentahelik dalam upaya
percepatan penurunan stunting. Dukungan management oleh
pemerintah dari sektor dana alokasi khusus harap dapat
dimaksimalkan secara optimal penggunaan sumber pembiayaan.
Upaya percepatan penurunan stunting terus diperkuat. Mengelola
fertilitas penting, ada hubungannya dengan derajat KIA dan
kesejahteraan keluarga.
PANEL 1
Paparan Rencana Kegiatan dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023
1. Bidang Pelayanan Intervensi Spesifik Yuni
- Skrining anemia kita mengawal sekolah mana yang sudah memiliki Rahayuningtyas,
HB meter atau belum, kalau skrining anemia ini dikawal mulai dari SKM.,M.Kes
puskesmas dulu , kegiatannya ada atau tidak, pelaporan puskesmas
apakah puskesmas tersebut memantau atau tidak kegiatan tersebut.
Jika satu saja yang miss akan berpengaruh kepada output hasil
- Asi eksklusif pencapaiannya kita harus mengawal kader yang
berorientasi asi ini agar paham dan menyampaikan kepada ibu ibu
yang di sekitar mereka lalu nakesnya terlatih konseling menyusui
atau tidak. Target dari perpres no 72 tahun 2021 yang belum
tercapai adalah target asi eksklusif nah ini semua adalah tugas kita
bersama untuk mensosialisasikan terkait asi eksklusif
- Capaian ibu hamil mengkonsumsi TTD juga masih rendah. Untuk
input EPPGBM tersebut harus wajib diinput setiap bulan dengan
capaian 80-100% yang berkaitan dengan target penurunan stunting
sebesar 16%
- Prevalensi stunting tertinggi di kabupaten tegal terendah di kota
semarang, wasting tertinggi kab pekalongan terendah kota
semarang
Diskusi :
1. Bu Eni – Biro Kesra
Input data EPPGBM perbulan akan valid kalau di input 100%
sebenarnya bisa perbuan tetapi untuk narik datanya bagaimana?
Soalnya kader juga kesusahan. Kami juga belum mengetahui secara
spesifik perbedaan stunting , wasting dan underweight. Harapannya
agar kami sebagai tim tahu mengenai hal tersebut
Jawaban : Terkait eppgbm memang bisa ditarik kapanpun bisa
namun perjanjian kita dengan kab/kota yaitu setiap tanggal 5.
Secara program kami juga ingin mengetahui teman teman awarre
terkait pencatatan dan pelaporan kalau tanpa data kita mau
bagaimana. Dan alhamdulilah 2 bulan ini naik untuk input eppgbm.
Tetapi tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang dimana
input eppgbm hanya 50%. Kami harus membuat strategi lagi kepada
teman teman melalui SK ke kabupaten/kota. Kemudian kaitan
underweight, wasting sebenarnya kita kaitkan dengan umur dimana
kita mengukur anak tersebut untuk menganalisis stunting atau tidak.
Alurnya bisa dilihat di buku KIA ada yang seperti grafik pertumbuhan
(garis merah, hijau atau kuning) dan dikaitkan ukuran BB, TB dan
umur
2. DinsosP3KB Kabupaten Pati
Ini sebenarnya dasar untuk kabupaten/kota melakukan intervensi,
karena yang kita lihat data eppgbm dan ssgi cukup jauh
Jawaban : Memang ada perbedaan yang menjadi tugas kita
bersama agar 100%. Kita bisa meng-counter hasil SSGI dengan
EPPGBM dan pastikan alatnya memang terstandar dan pastikan
seluruh posyandu aktif dan penuhi ketersediaan antropometrinya
dan sampaikan ke kader bagaimana cara pengukuran yang benar
dengan metode yang standar. Memang variasi dilapangan sangat
besar
3. Baperlitbang Brebes
Dimana kunci awal adalah TTD memastikan ibu hamil dan remaja
mengkonsumsi itu. Kita sebetulnya ada permasalahan dimana TTD
yang ada saat ini kurang menarik dengan alasan mual dan kadang
lupa. Jadi untuk cakupan TTD pasti diatas 90% tetapi nyatanya
masih ada kasus bumil kek. Dan banyak juga TTS itu sampai ke
sasaran tetapi tidak diminum. Pada kesempatan ini apakah bisa
memberikan masukan agar TTD itu bisa menarik diminum?
Jawaban : Ini juga sulit agar mereka paham dan akhirnya mau
mengkonsumsi secara rutin. Di TTD kita dengan indikator bukan
hanya diterima tetapi sampai diminum ke sasaran. Mungkin ada
berbagai strategi yang dipunyai kab/kota seperti gerakan minum
TTD bersama dan misalnya kaitannya dengan pemberian nama pil
glowing, pil cantik, pil pintar. Sekali lagi ini semua perlu bertahap dan
edukasi kita memang belum masiv. Mereka belum mempunyai
kesadaran penuh untuk melakukan itu
2. Bidang Pelayanan Intervensi Sensitif Dr. Muhammad
- Data SPAM desa ada di 11 kabupaten contohnya di kabupaten Ali, ST.,MT
banyumas (desa karakemiri dan desa adegan), brebes (bangbayan
dan negla), pati (sugiluhur), wonosobo (banyumodal dan mojosari),
boyolali (sanggih, tanjong, gragal), klaten, pemalang.
- Pembangunan SPAM regional di bulan april sampai november
dengan dana APBN
Diskusi :
1. DinsosP3KB Kabupaten Pati
Kira kira intervensi sensitive yang paling berpengaruh itu seperti
apa? Apakah harus berdasarkan audit stunting untuk di explore lebih
lanjut
Jawaban : Untuk air bersih dan sanitasi merupakan pelayanan dasar
dan ada hukumnya. Yang terpenting dari hasil audit dilihat dari
kurangnya air bersih. Ketika membutuhkan bantuan rumah layak
huni, kurangnya air minum dan akses jamban. Oleh karena itu sama
sama penanganannya dikemas dalam kemiskinan extrem. Sapiteng
itu konsepnya tidak merembes dan tidak bocor jadi dikatakan aman
2. Baperlitbang Brebes
Terkait jamban yang menjadi permasalahan ada 1 daerah dan ada
aturan daerah tinggi tidak bisa membuat sapiteng itu salah satu di
daerah bantarkawung. Apakah ada solusi terkait jamban dan juga
masalah air karena didaerah harus ada sumber air.
Jawaban : Nah hal ini harus kita rekayasa untuk sumur bor,
penadahan air hujan dan bantuan dari kami alirkan ke desa yang
sangat membutuhkan
PANEL 2
Paparan Rencana Kegiatan dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023
1 Bidang Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Danik Aneswati
- Nanti kami akan Menyusun dan melakukan penilaian tim penilai
provinsi dan kami mengundang bapak/ibu kabupaten/kota untuk
melakukan penilaian aksi konvergensi. Bagaimana kalau kita
bekerjasama dengan PT atau akademisi untuk membantu
melakukan pengukuran dan progress progress terkait stunting
2 Bidang Data dan Manajemen Pengetahuan Drs. Yuli Arsianto,
- Berdasarkan SSGI 2022 ada 5 kabupaten yang mengalami MM
peningkatan. Pembelajaran baik terkait penanganan stunting yaitu
di Kabupaten Demak menggunakan dana desa untuk intervensi
stunting, Kabupaten Cilacap terkait penimbangan diberikan
intervensi PMT di tahap 1 sehingga tampak di penimbangan
selanjutnya. Harapan kami TPPS kabupaten/kota mempunyai alat
advokasi , fgd jadi intervensinya akan lebih fokus kepada sasaran
3 Bidang Komunikasi Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga Rika
Diskusi :
1. DinsosP3KB Kabupaten Rembang
Bagaimana cara membuat media sosial yang menarik untuk
masyarakat karena masyarakat cenderung ke media sosial tiktok,
instagram atau facebook ?
Jawaban : Jadi kalau bermain media sosial kita sesuaikan dengan
karakteristiknya. Dibayangkan apa yang kita lihat itu menarik untuk
kita juga dan saya sering banget sharing ke teman teman admin
media sosial itu yaitu yang bisa bersaing dengan akun akun lain.
Lalu manjakan mata netizen dengan bikin vidio / reels dan berikan
caption yang menarik agar masyarakat tidak bosan. Jika ada
anggaran bisa bekerjasama dengan selebgram dan kontennya
difokusin
Arahan dan Penutupan
- Ada beberapa yang perlu ditekankan dengan target 14% dala Kepala
penurunan stunting. Angka ini kita harus yakin untuk dilakukan DP3AP2KB
secara pentahelic dan memang ada beberapa kabupaten/kota yang Provinsi Jawa
dibawah nasional. Pada kesempatan ini tim PPS di masing masing Tengah
OPD kususnya kepada sasaran stunting dengan mendata agar (Dra. Retno
intervensinya lebih cepat. Lalu melakukan koordinasi TPPS secara Sudewi,
periodic dan perlu adanya monev, memastikan poin poin indicator APT,M.Si.,MM)
terhadap perpres no 72 tahun 2021, memastikan anggaran di setiap
OPD terkait, memastikan kualitas pengukuran dan penimbangan
balita terkait SDM dan alat ukurnya. BAAS juga harus tetap berlanjut
apalagi waktu musrenbang. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat
dan berlanjut

Anda mungkin juga menyukai