DISUSUN OLEH:
KELOMPOK B2
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2022
Jakarta, 24 September 2022
PENDAPAT HUKUM
Ditujukan Kepada
Tn. Anto Waludin, S.E
Jl. Lestari VII Blok E. 49
Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi
Perihal : Pendapat Hukum atas Permasalahan Tn. Anto Waludin, S.E (“Pihak Klien”) mengenai
permasalahan rahasia dagang berupa formula obat batuk merek “Smooth.”
Dengan hormat,
Kami, Kantor Hukum Beng.co & Partnership (“Kami”), terlebih dahulu mengucapkan terima kasih
atas kepercayaan Pihak Klien kepada kami dalam memberikan bantuan hukum terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi Pihak Klien. Dengan ini, kami sampaikan Pendapat Hukum
mengenai permasalahan rahasia dagang berupa formula obat batuk merek “Smooth,” yang akan
kami uraikan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
A. Tujuan
Pendapat Hukum ini dibuat atas permintaan Tn. Anto Waludin, S.E (“Pihak Klien”)
kepada Beng.co & Partnership yang selanjutnya disebut (“B&C”) melalui email tertanggal
17 September 2022, bertujuan untuk mendapatkan masukan berupa pendapat hukum terkait
permasalahan mengenai rahasia dagang berupa formula obat batuk merek “Smooth."
B. Pembatasan
Pendapat Hukum ini dibuat berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku,
pendapat ahli hukum yang terkait dan informasi yang kami dapatkan dari Pihak Klien.
Sehingga pendapat hukum ini dapat terpengaruh bilamana terdapat peraturan perundangan
yang telah berubah namun tidak diketahui dan/atau tidak disebutkan dalam pendapat hukum
ini, yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang dianalisis dalam pendapat
hukum ini.
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
(“UU Rahasia Dagang”)
I. KONDISI OBJEKTIF
A. Kronologis
1. Bahwa pada tanggal 07 Juni 2015, Pihak Klien bersama-sama dengan Tn. Budi
mendirikan persekutuan perdata yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran obat
batuk dengan nama persekuan “Smooth” yang dituangkan dalam Akta Persekuan
Perdata No. 7 tertanggal 07 Juni 2015, dibuat oleh Eva Suriani, S.H., Notaris di Bandar
Lampung (“Perjanjian Persekuatan Perdata No. 7/2015”).
2. Bahwa berdasarkan perjanjian tersebut, Pihak Klien yang merupakan Pemegang Hak
Rahasia Dagang atas formula produksi obat nyamuk merk Smooth memberikan Lisensi
atau izin kepada Tn. Budi selaku mitra dagangnya, untuk mengetahui, menggunakan,
serta menikmati manfaat ekonomi atas rahasia dagang produksi obat nyamuk merek
Smooth selama Tn. Budi masih menjadi mitra dagang pada persekuan perdata Smooth.
3. Bahwa berdasarkan Pasal 17 perjanjian tersebut, dinyatakan bahwa Tn. Budi selaku
penerima lisensi rahasia dagang, dilarang untuk melakukan pelanggaran atas rahasia
dagang produksi dan pemasaran obat nyamuk merek Smooth dalam bentuk apapun
yang dapat mengakibatkan terungkapnya rahasia dagang kepada pihak lain.
4. Bahwa berdasarkan perjanjian tersebut, Tn. Budi selaku mitra dagang Persekuan
perdata Smooth memberikan kontribusi berupa keahliannya dalam meracik dan
meramu formula obat batuk sehingga peran Tn. Budi dalam persekuan ini adalah
bertugas untuk menjalankan produksi obat batuk merek Smooth dengan cara
konvensional.
5. Bahwa pada tanggal 15 Juli 2022, Tn. Budi mengalami masalah kesehatan yang cukup
serius yang mengakibatkan dirinya tidak dapat melakukan tugasnya untuk meracik dan
memproduksi obat batuk merek Smooth secara konvensional.
6. Bahwa terhadap kondisi ini membuat Tn. Budi akhirnya memberitahukan bahan dan
cara produksi obat batuk merek Smooth kepada anaknya yang bernama Nn. Becca
(tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari Pihak Klien) dengan tujuan agar Nn. Becca
dapat menggantikan pekerjaan Tn. Budi dalam memproduksi obat batuk merek Smooth
sehingga usaha tetap dapat berjalan.
7. Bahwa terhadap kondisi ini, Pihak Klien merasa dirugikan akibat perbuatan Tn. Budi
yang mengungkapkan rahasia dagang produksi obat batuknya kepada Nn. Becca selaku
pihak lain yang tidak memiliki hak dalam mengetahui rahasia dagang miliknya dan
akibat terungkapnya rahasia dagang ini kepada pihak lain dapat merugikan usaha milik
Pihak Klien.
.
B. Fakta Hukum
Berdasarkan informasi serta keterangan yang kami terima dari Pihak Klien, fakta hukum
yang relevan dengan Pendapat Hukum yang dimaksud dalam surat ini adalah sebagai
berikut:
1. Bahwa Pihak Klien merupakan pemilik hak rahasia dagang atas produksi dan
pemasaran obat batuk merek Smooth.
2. Bahwa Pihak Klien memberikan lisensi terhadap rahasia dagangnya tersebut kepada
Tn. Budi melalui Perjanjian Persekuan Perdata No. 7/2015 yang berlaku selama Tn.
Budi menjadi mitra dagang Pihak Klien pada persekutuan perdata Smooth.
3. Bahwa terhadap lisensi yang diberikan Pihak Klien atas rahasia dagangnya, dalam
Perjanjian Persekutuan Perdata No. 7/2015 telah diatur bahwa Tn. Budi dilarang
menggungkapkan rahasia dagang produksi dan pemasaran obat batuk merek Smooth
kepada siapapun.
4. Bahwa Tn. Budi telah mengungkapkan informasi mengenai bahan dan cara peracikan
obat batuk Smooth yang termasuk ke dalam Rahasia Dagang milik Pihak Klien, kepada
anaknya Nn. Becca saat Tn. Budi mengalami sakit kesehatan dengan maksud agar
produksi obat batuk merek Smooth tetap dapat berjalan.
Makna ‘rekayasa ulang’ dalam Pasal 15 huruf (b) ini telah disebutkan di
dalam Penjelasan isi pasal, yaitu suatu tindakan analisis dan evaluasi untuk
mengetahui informasi tentang suatu teknologi yang sudah ada.
Bahwa berdasarkan hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan Tn.
Budi yang memberitahukan rahasia dagang obat batuk Smooth kepada Nn. Becca
dengan tujuan agar Nn. Becca dapat menggantikan tugasnya sehingga produksi obat
batuk dapat terus berjalan bukanlah suatu rekayasa ulang untuk kepentingan
pengembangan produk. Sehingga tindakan pengungkapan rahasia dagang ini tetaplah
suatu pelanggaran terhadap rahasia dagang.
3. Penyelesaian Sengketa
4. Mengenai dapat atau tidaknya Nn. Becca dituntut di muka Pengadilan atas
informasi Rahasia Dagang yang diketahuinya
Bahwa terhadap pihak yang tidak berhak untuk mengetahui suatu rahasia
dagang sudah diatur ketentuannya dalam Pasal 14 UU Rahasia Dagang yang
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 14
Seseorang dianggap melanggar Rahasia Dagang pihak lain apabila ia
memperoleh atau menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. Kesimpulan :
B. Saran:
1. Bahwa terhadap pelanggaran rahasia dagang yang dilakukan oleh Tn. Budi, Pihak
Klien dapat melakukan perundingan perdamaian dengan Tn. Budi agar dapat
tercapai kesepakatan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Namun,
apabila kesepakatan damai tidak tercapai, Pihak Klien dapat menghentikan
pemberian Lisensi atas rahasia dagang obat batuk Smooth sehingga Tn. Budi sudah
tidak memiliki hak untuk menggunakan rahasia dagang obat batuk Smooth dan
Pihak Klien juga dapat mengajukan gugatan ganti rugi baik secara materiil maupun
immateril.
2. Bahwa terhadap Nn. Becca yang telah mengetahui rahasia dagang produksi obat
batuk Smooth, maka Pihak Klien dapat membuat Perjanjian Kerahasiaan dengan
Nn. Becca yang isinya melarang Nn. Becca untuk menggunakan dan
mengungkapkan Rahasia Dagang obat batuk Smooth kepada pihak lain dan apabila
Nn. Becca melanggar kesepakatan ini, Pihak Klien dapat mengajukan gugatan
perdata kepada Nn. Becca.
VI. PENUTUP
Demikian Pendapat Hukum ini kami sampaikan sebagaimana maksud dan tujuannya
untuk digunakan sebagaimana mestinya. Apabila terdapat pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan Pendapat Hukum ini, maka dengan senang hati akan diberikan
penjelasan secara utuh dan komprehensif langsung kepada Pihak Klien. Atas
perhatian, waktu dan kepercayaannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,