Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Nama: Uun Hertiani, NIM: 131300573, Judul skripsi : “Sistem upah dalam
samsarah (makelar) pada transaksi jual beli tanah (studi kasus di Kampung
Sadah Desa Kaserangan Kabupaten Serang).

Islam mengatur upah mengupah atau ijarah ala al’amal yakni jual beli jasa,
biasanya berlaku dalam beberapa hal seperti menjahitkan pakaian membangun
rumah dan lainnya, salah satunya adalah dengan munculnya seorang makelar.
Makelar merupakan seseorang yang menjadi penghubung antara pihak penjual dan
pembeli agar dapat mempermudah jual beli. Dalam sistem pemberian upahnya
dilakukan atas dasar suka sama suka. Namun dalam pelaksanaanya bisa saja terjadi
kecurangan dalam memberikan informasi masalah harga sehingga menimbulkan
perselisihan yang dapat menggangu terpenuhinya hak dan kewajiban masing-
masing.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan


pengupahan makelar pada transaksi jual beli tanah di Kampung Sadah Desa
Kaserangan Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang? 2) Bagaimana sistem upah
kepada makelar pada transaksi jual bei tanah di Kampung Sadah Desa Kaserangan
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang Persfektif Hukum Islam

Penelitian ini bertujuan:1) Untuk mengetahui pelaksanaan pengupahan


makelar pada transaksi jual beli tanah di Kampung Sadah Desa Kaserangan
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang. 2) Untuk mengetahui sistem upah pada
samsarah (makelar) pada transaksi jual beli tanah menurut hukum Islam di
Kampung Sadah Desa Kaserangan Kabupaten Serang,

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan


data-data diambil dengan menggunakan teknik observasi, interview dan
dokumentasi, kemudian teknik analisa data menggunakan analisis data kualitatif.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Sistem penetapan upah kepada


makelar di Kampung Sadah yaitu melalui sistem persentase serta penjualan tersebut
dilakukan oleh dua orang atau lebih tanpa sepengetahuan pemilik bahkan mengenai
harga pun hanya disepakati oleh penjual tanah tanpa memberi informasi kepada
pemilik tanah. Hal ini mengandung adanya penyimpangan dan ketidaksesuaian 2).
Pandangan Hukum Islam terhadap sistem Upah dalam samsarah (makelar) pada
transaksi jual beli tanah sebaiknya tidak menggunakan sistem persentase dan
kejelasan harga pun harus diberitahukan kepada pemilik tanah. karena akan
menimbulkan adanya gharar, ketidakpahaman sebagian masyarakat yang
menimbulkan mudharat karena adanya indikasi ketidakadilan dan ketidakridhoan.

Anda mungkin juga menyukai