Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM INSTALASI JARINGAN FIBER OPTIK

PRAKTIK 2&3

KELAS / KELOMPOK : TT4A / KEL 04


NAMA KELOMPOK : - YELI HERLINA L (2003332025)
- RAMA RENDIKA (2003332076)
- LISDA FITRI AJRUM (2003332087)
TGL. PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 15 APRIL 2022
TGL. PENYERAHAN LAPORAN : 08 AGUSTUS 2022

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2022
Job 2. Penyambung Kabel Serat Optik

Penyambungan serat optik (splicing) dilakukan karena serat putus yang disebabkan
banyak faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain, atau
untuk menghubungkan ujung serat optic dengan ujung lain pada saat instalasi yang jarak tx
–rx melebihi panjang satu gulung kabel. Penyambungan dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu mekanik dan fusion splicer. Penyambungan mekanis mempunyai redaman sekitar 0,2
dB, sedangkan penyambungan dengan fusion splicer antara 0-0,1 dB. Redaman akibat
penyambungan harus sekecil mungkin agar daya yang diterima pada bagian Rx tetap diatas
sensitivitas penerima. Penyambungan kabel serat optik memerlukan teknik khusus dimana
dalam SKKNI tentang fiber optik masuk sebagai keahlian yang dapat disertifikasikan oleh
BNSP.
Peralatan dan Bahan
1. Fusion Splicer (gambar 2.1.)
2. Cleaver
3. Cutter
4. Tang logam
5. Tang pengupas serat
6. Tang pemotong serat
7. Alkohol
8. Tissue
9. Spidol
10.Pelindung serat

Gambar 2.1. Fusion Splicer


Proses Splicing

1. Kupas bagian luar dari kabel, dilanjut dengan mengupas bagian cladding dari serat
optik menggunakan tang pengupas hingga didapatkan bagian core yang akan
disambung,
2. Bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai
gesekannya mengeluarkan bunyi dan biarkan agar keringkan
3. Potong ujung bagian core menggunakan cleaver.. Pada saat memotong, pisau harus
dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.
4. Lakukan hal yang sama pada ujung kabel lainnya yang akan disambung dengan
kabel pertama.
5. Masukan terlebih dahulu plastik penutup sambungan kedalam salam satu
fiber.Setelah itu masukkan kedua core yang ke dalam splicer yang berfungsi
menyambung core dengan teknik fusion. Perhatikan bentuk bagian ujung dari core
pada bagian layar fusion untuk memastikan ujung core potongan sempurna rata. Jika
belum rata, ulangi proses awal hingga dapat ujung yang rata.
6. Kedua ujung core yang diletakan dalam fusion sedemikian rupa (gambar 2.2.)
jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

Gambar 2.2. Peletakan serat optik pada splicer

7. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core
dan terjadi menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman
lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.
8. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah
mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk
memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu
keluarkan.
Job 3. Karakteristik Fiber Optik
Karakteristik Fiber optik secara umum dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Karateristik Fiber Optik


Dari gambar tersebut, bahwa besarnya loss pada fiber optik sangat tergantung pada
panjang gelombang yang digunakan, makin besar panjang gelombang yang dilewatkan,
loss dari kabel makin kecil. Pada panjang gelombang tertentu loss atau redaman
dinyatakan optimum dan menjadi panjang gelombang yang banyak digunakan , misallan
850nm, 1310 nm dan 1550nm. Redaman kabel FO dapat dihitung dengan cara

Alat yang dibutuhkan

1. Gulungan kabel fiber optik dengan ujung konektor tipe fast connector
2. VFL atau senter optik
3. Optical Power meter

Langkah Percobaan

1. Hubungkan VFL pada salah satu ujung fiber sedang ujung lainnya sambungkan
dengan Optical power Meter OPM.
2. Atur panjang gelombang pada OPM dan nilai daya yang diterima pada OPM.
3. Lakukan langkah ke dua untuk panjang gelombang yang lainnya.
4. Catat hasilnya dalam bentuk tabel.
5. Hitung redaman kabel dalam satuan db/km pada masing-masing panjang gelombang,
data yang didapat masukan dalam tabel.
PANJANG KABEL: 5040 m = 5,040 km

Panjang
No VFL (dBm) Daya di OPM (dBm) Redaman Kabel
Gelombang
1. 850 nm 14,77 dBm -26,96 dBm -8,279 dBm/km
2. 1310 nm 14,77 dBm -38,08 dBm -10,486 dbm/km
3. 1550 nm 14,77 dBm -50,40 dBm -12,93 dBm/km

Redaman Kabel
0
850 1310 1550
-2

-4

-6

-8

-10

-12

-14

Redaman Kabel

Analisa:
Dari percobaan yang sudah dilakukan, panjang kabel sangat mempengaruhi
redaman yang diterima. Semakin Panjang kabel yang ditransmisikan, maka daya
yang diterima semakin besar dan sebaliknya, jika semakin pendek kabel yang
ditransmisikan, daya yang diterima juga semakin kecil.

Kesimpulan:

1. Panjang kabel sangat mempengaruhi redaman dan daya yang diterima.


2. Semakin besar Panjang gelombang maka semakin besar redaman yang didapat.
3. Karakteristik fiber optic sangat mempengaruhi redaman.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai