Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM INSTALASI JARINGAN FIBER OPTIK

PRAKTIK 4

KELAS / KELOMPOK : TT4A / KEL 04


NAMA KELOMPOK : - YELI HERLINA L (2003332025)
- RAMA RENDIKA (2003332076)
- LISDA FITRI AJRUM (2003332087)
TGL. PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 22 APRIL 2022
TGL. PENYERAHAN LAPORAN : 08 AGUSTUS 2022

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2022
Job 4. Pengukuran loss Konektor
1. Dasar Teori
Rangkaian pada gambar 4.1. memperlihatkan pengukuran , jika input -
10dBm dan loss pada kabel 3 dB maka output yang terukur pada OPM adalah
sebesar (10dBm-3dB) = -13 dBm.

Gambar 4.1. Pengukuran Daya pada bagan output


Rangkaiain pada gambar 4.1. ditambahkan dengan patch cord sebelum dan
sesudah kabel seperti terlihat pada ganbar 4.2, pada setiap patch cord terdapat
redaman dengan nilai loss koneksi yang dihasilkan 0,8dB. Loss pada kabel 3,4 dB.
Besar redaman menjadi 0,8dB + 3,4 dB + 0,8dB =5 dB.
Yang terukur pada OPM menjadi (-10dBm-5 dB) = -15 dBm

Gambar 4.2. Loss akibat koneksi konektor


Dari sini terlihat konektor berkontribusi pada setiap koneksi yang dibentuk

1. Kalibrasi Alat Ukur OPM


Kalibrasi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan
pengukuran terhadap suatu perangkat optik. Kalibrasi pada Optical Power Meter (OPM)
dilakukan untuk melihat nilai referensi (nilai acuan). Nilai acuan ini biasa diukur dalam
satuan dBmW atau disingkat dBm (desibel mili-Watt) yang menunjukkan rasio daya
dalam desibel (dB).
Salah satu cara untuk mengkalibrasi Alat Ukur Optical Power Meter adalah
dengan menggunakan peralatan optik penunjang yaitu Optical Light Source yang
berfungsi sebagai pemancar atau transmitter cahaya optik. Proses kalibrasi ini bertujuan
untuk melihat nilai referensi (nilai acuan) yang diukur dalam satuan dBm. Optical Light
Source adalah perangkat optik yang berfungsi untuk memancarkan sinyal optik dengan
kekuatan atau daya sinyal dan panjang gelombang cahaya yang dapat diatur.

2. Alat yang dibutuhkan


1. Sumber cahaya (light source)
2. OPM
3. Patch Cord
3. Langkah Kerja

1. Hubungkan light source ke power meter dengan media kabel patch cord pendek
(sekitar 2meter) seperti gambar 4.3.
2. Lakukan penembakan cahaya dari light source
3. Cermati nilai yang tampak pada power meter,
Dari hasil pengukuran, misalkan nilai yang tertera dalam power meter adalah -
4.64dBm. Nilai daya yang tampil adalah nilai acuan, sehingga berapapun nilai
hasil pengukuran dengan media kabel fiber optik jarak jauh harus dikurangi
dengan nilai sebesar -4.64dBm.

Gambar 4.3. Kalibrasi Power meter

4. Gunakan referensi dari kalibrasi untuk menghitung kerugian pada patch cord yang
akan digunakan dengan set-up pengukuran seperti gambar 4.4. Catat daya yang
diterima pada power meter, kurangi dengan nilai yang didapat saat melakukan
kalibrasi. Hitung loss pada patch cord yang diuji
Gambar 4.4. Pengukuran redaman patch cord

5. Gunakan male to male adapter untuk menghubungkan 2 patch cord seperti gambar
4.5. Baca daya pada OPM dan hitung redaman pada patch cord A.

Gambar 4.5. Pengukuran redaman patch cord hub cascade

6. Ubah posisi patchcord A terhubung dengan sumber dan pattch cord yang telah ditest
tersambung ke OPM. Hitung redaman pada patch cord A. Loss pada patch cord yang
bagus kurang dari 1 dB.
7. Tambahkan 1 patch cord lagi dan gunakan male to male adaptor untuk
menghubungkan nya dengan patch cord lainnya. Ulangi langkah pengukuran

4. Data Hasil Percobaan


➢ Kalibrasi Loss Patch Cord (Input)
Panjang Gelombang
Level Daya yang dipancarkan (dBm)
OPM (nm) Light Source (Hz)
850 0 -11,52
1300 0 -22,72
1310 0 -21,74
1550 0 -21,32

➢ Pengukuran Patch Cord (Output)


Panjang Gelombang Frekuensi di
Level Daya yang
Light Source
OPM (nm) Light Source (nm) diterima di OPM (dBm)
(Hz)
850 850 270 -05.09
1300 1300 270 -14.84
1310 1310 270 -14,38
1550 1550 270 -16,19
5. Kesimpulan
Dari percobaan 4 ini, disini kita mengukur level daya yang diterima OPM, yang
dikirimkan light source serta mengukur loss pada konektor. Pada percobaan ini, kita
memakai sumber cahaya dari light source dengan mengirimkan panjang gelombang 850
nm, 1300 nm, 1310 nm, 1550 nm. Dan dengan masing-masing frekuensi sebesar 270 Hz.
Pada tabel ini bisa disimpulkan bahwa frekuensi dan pajang gelombang mempengaruhi
hasil dari level daya yang diterima di OPM yang dihasilkan pada konektor. Pada panjang
gelombang 850 nm, 1300 nm, 1310 nm, 1550 nm dengan frekuensi 270 Hz maka level
daya yang diterima mengalami penurunan pada level daya jika mengalami frekuensi yang
semakin besar. Dan panjang gelombang yang baik itu ada dipanjang gelombang 1550 nm
dan 1310 nm, karena memiliki level daya yang besar sehingga pada panjang gelombang
ini mampu diberikan frekuensi yang besar.
6. Lampiran

No. Nama Alat Gambar

Optical
1. Power Meter dan Fiber
Optic

2. Light Source

Anda mungkin juga menyukai