Anda di halaman 1dari 1

Hubungan nilai nilai agama dengan nilai Moralitas

Dalam perspektif bermacam agama, pedoman buat hidup bersumber pada moral agama
diformulasikan dalam wujud perintah- perintah agama. Dari segi asal- usulnya, perintah agama itu
terdapat yang diambil dari Kitab Suci, terdapat yang dibesarkan dari pemikiran tokoh- tokoh keagamaan
yang terkemuka, terdapat pula yang lahir dari aplikasi penghayatan iman umat yang terkumpul dalam
tradisi, serta terdapat pula yang timbul sebab mengalami permasalahan hidup baru. Bila dilihat dari segi
isinya, perintah agama terdapat yang bertabiat universal, berlaku untuk seluruh orang serta warga, berlaku
pula untuk orang yang tidak jadi pemeluk agama apapun. Misalnya larangan buat mencuri, menipu,
menewaskan ataupun perintah menghormati orang tua. Terdapat pula yang spesial yang cuma berlaku
untuk pemeluk agama yang bersangkutan, misalnya larangan memakan santapan serta minuman tertentu.
Dilihat dari lingkup berlakunya, terdapat perintah agama yang berlaku dalam hidup individu, terdapat
perintah agama yang berlaku untuk pemeluk agama dalam ikatan antara mereka, dengan umat kelompok
agama lain, dengan warga luas, serta dengan negeri. Dilihat dari bidangnya, terdapat perintah agama di
bidang ibadat, upacara serta praktek keagamaan, terdapat perintah dalam hidup individu, keluarga, serta
warga, serta terdapat perintah agama yang menyangkut kehidupan bernegara serta pergaulan antar
negeri.1

Agama dam moralitas sosial merupakan pilar yang sangat penting bagi teguh, tegak serta
kokohnya suatu masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu dua pilar tersebut perlu dicerna dan
dicermati dengan arif oleh setiap manusia. Sejatinya, kejayaan, kemajuan serta kesuksesan masyarakat,
bangsa dan negara dapat terlihat, selama agama dan moral tidak menghilang dalam kehidupan setiap
manusia. Kekuatan pengaruh agama terhadap nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari akan
bervariasi antara berbagai jenis agama dan tergantung kepada ideology masyarakat penganut agama
itu. Selain itu hubungan kode moral dengan agama juga bervariasi, tergantung kepada struktur
masyarakat. Bagaimanapun semua agama tampaknya berpengaruh kepada moralitas personal maupun
sosial.

1
Hardjana, Penghayatan Agama yang Otentik & Tidak Otentik, (Yogyakarta : Kanisius, 1993), hlm 86.

Anda mungkin juga menyukai