Anda di halaman 1dari 2

KONSEP MAP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN UVEITIS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Praktik Klinik


MUHAMMAD ABDUL GHOFFAR
J210170009
S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UVEITIS

Pengertian Etiologi Patofisiologi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pemeriksaan Diagnostik

Uveitis adalah proses terjadinya Secara normal lensa berwarna a. Penglihatan tidak jelas, seperti Dapat dibantu menggunakan a. Kartu mata snellen/mesin telebinokuler :
opasitas secara progresif pada a. Faktor keturunan. transparan. Hal ini terjadi karena terdapat kabut menghalangi kacamata, lensa pembesar, cahaya mungkin terganggu dengan kerusakan
lensa atau kapsul lensa, b. Cacat bawaan sejak lahir. adanya keseimbangan antara protein objek yang lebih terang atau kacamata kornea, lensa, akueus/vitreus humor,
umumnya akibat dari proses c. Masalah kesehatan, misalnya yang dapat larut dengan protein yang b. Peka terhadap sinar atau cahaya yang dapat meredamkan cahaya. kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf,
penuaan yang terjadi pada diabetes. tidak dapat larut dalam membran c. Dapat melihat dobel pada satu Operasi katarak perlu dilakukan jika penglihatan ke retina.
semua orang lebih dari 65 tahun d. Penggunaan obat tertentu, semipermiabel. Bila terdapat mata kekeruhan lensa menyebabkan b. Lapang Penglihatan : penurunan mungkin
(Marilynn Doengoes, dkk. khususnya steroid. peningkatan jumlah protein yang d. Memerlukan pencahayaan yang penurunan tajam penglihatan karena massa tumor, karotis, glukoma.
2010). e. Gangguan metabolisme tidak dapat diserap, maka terjadi terang untuk dapat membaca sedemikian rupa sehingga c. Pengukuran Tonografi : TIO (12 – 25
uveitis adalah opasitas lensa seperti DM (Diabetus penurunan sintesa jumlah protein. e. Lensa mata berubah menjadi mengganggu pekerjaan sehari-hari. mmHg)
kristalina yang normalnya Melitus) Maka jumlah protein dalam lensa buram seperti kaca susu. Jenis operasi yang dapat dilakukan d. Pengukuran Gonioskopi membedakan
jernih. Biasanya terjadi akibat f. Gangguan pertumbuhan, berlebihan, sehingga pada lensa (Sudoyono Aru dkk, 2015) pada penderita katarak : sudut terbuka dari sudut tertutup
proses penuaan dapat timbul g. Mata tanpa pelindung terkena terdapat massa yang transparan atau 1. Operasi uveitis : Pembedahan ini glukoma.
pada saat kelahiran (katarak sinar matahari dalam waktu bintik kecil di sekitar lensa dan dilakukan pada pasien uveitis e. Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe
congenital). Dapat juga yang cukup lama. membentuk suatu kapsul. Terjadinya muda, pasien dengan kelainan glukoma
berhubungan dengan trauma h. Rokok dan Alkohol penumpukan cairan, degenerasi dan endotel, bersama-sama f. Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal
mata tajam maupun tumpul, i. Operasi mata sebelumnya. disintegrasi pada serabut keratoplasti, implantasi lensa okuler, atrofi lempeng optik, papiledema,
penggunaan kortikosteroid j. Trauma (kecelakaan) pada menyebabkan jalannya cahaya tidak ocular posterior, perencanaan perdarahan.
jangka panjang, penyakit mata. dapat difokuskan pada bintik kuning implantasi sekunder lensa intra g. Darah lengkap, LED : menunjukkan
sistemis seperti diabetes (Smelzer, 2012) dengan baik sehingga penglihatan ocular. (Ilyas, 2016 : 218). anemi sistemik / infeksi.
mellitus atau terganggu. 2. Operasi uveitis : Katarak h. EKG, kolesterol serum, lipid
hipoparatiroidisme, pemejanan ekstraksi intra kapsuler ini tidak i. Tes toleransi glukosa : kontrol DM
(Morton, 2012)
radiasi, pemajanan yang lama boleh dilakukan atau kontra j. Keratometri.
sinar mata hari (sinar ultra indikasi pada pasien berusia k. Pemeriksaan lampu slit.
violet), atau kelainan mata lain kurang dari 40 tahun yang masih l. A-scan ultrasound (echography).
seperti uveitis anterior. mempunyai ligament hialoidea m. Penghitungan sel endotel penting untuk
(Brunner & suddart, 2011). kapsular. Penyulit yang dapalt fakoemulsifikasi & implantasi.
uveitis adalah setiap keadaan terjadi pada pembedahan ini n. USG mata sebagai persiapan untuk
kekeruhan pada lensa yang antara lain astigmatisme, pembedahan katarak.
dapat terjadi akibat hidrasi glaucoma, uveitis, endoftalmitis
dan pendarahan. (Ilyas, 2016 : (Widoyono, 2016)
(penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa, atau 218)
terjadi akibat kedua-duanya
(Ilyas, 2015).
PATHWAYS KEPERAWATAN

Uveitis

FISIK USIA KIMIA


(TRAUMA) PENYAKIT TERTENTU
(BERTAMBAHNYA USIA) (PAPARAN SINAR UV) (DM)

Degenerasi lensa Lapisan luar uveitis mencair Reaksi oksidasi pada lensa Viskositas darah meningkat

Perubahan protein & perubahan pada lensa Membentuk cairan putih seperti susu Kekeruhan pada lensa Menyumbat pembuluh darah pada mata

Penumpukan cairan Suplai O2 pada mata menurun


Koagulasi serat protein

Kapsul lensa pecah Kematian jaringan pada lensa


Noda pada lensa (lensa keruh)

Menghalangi cahaya yang masuk ke kornea


OPERASI ANSIETAS

Bayangan semu yang sampai ke retina Tindakan pembedahan dengan RESIKO


mengganti lensa mata INFEKSI

Sensitivitas dan ketajaman mata menurun Otak mengintepretasikan sebagai bayangan


berkabut NYERI AKUT

Sensitif dengan cahaya


Pandangan kabur

RESIKO CEDERA GANGGUAN PERSEPSI


SENSORI
PENGLIHATAN Sumber : Buku Asuhan Keperawatan
Praktis 2016

Anda mungkin juga menyukai