(a) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Jalan Soemantri Brodjonegoro No.1, Bandar
Lampung, Indonesia, dindaardiasari@gmail.com
(b) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Jalan Soemantri Brodjonegoro No.1, Bandar
Lampung, Indonesia,
(c) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Jalan Soemantri Brodjonegoro No.1, Bandar
Lampung, Indonesia, dinihd90@gmail.com
Abstrak
Masa lanjut usia merupakan masa perkembangan terakhir pada psikologis dan sosial manusia dalam
hidupnya. Berkurangnya dukungan sosial dan lingkungan pada lansia, akan membuat lansia
mengalami penurunan dalam berinteraksi pada hari tuanya dan berdampak pada tercapainya
integritas dalam hidupnya. Jika seorang lansia tidak mencapai integritas hidup di hari tuanya maka
lansia akan mengalami depresi. Kemungkinan depresi pada lansia dapat direduksi dengan berbagai
cara, salah satunya adalah meningkatkan interaksi sosial lanjut usia. Untuk memenuhi kebutuhan
hidup lansia guna meningkatkan interaksi sosial agar kepuasandan kualitas hidup lansia meningkat,
maka dibutuhkan sebuah fasilitas dan pelayanan untuk lansia. Fasilitas dengan beragam aktivitas
yang dapat dilakukan didalamnya sebagai wadah lanjut usia menikmati hari tuanya dapat berupa
Community Space untuk lansia. Community Space untuk lansia di Provinsi Lampung dengan
pendekatan environment psychology. Community Space ini diharapkan dapat menerapkan prinsip-
prinsip pendekatan perancangan sehingga bangunan ini dapat sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
Analisis ini berisi tentang karakteristik Kesimpulan pada tabel di atas adalah
ruang yang dibutuhkaan untuk masih banyaknya aktivitas yang tidak
meningkatkan interaksi lansia yang dapat dilakukan di PSTW Natar. Hal ini
disesuaikan dengan karakteristik lanjut kemungkinan dikarenakan belum adanya
usia. Karakteristik ruang ini akan fasilitas yang dapat mewadahi aktivitas-
menjadi pertimbangan dalam aktivitas tersebut. Bedasarkan analisis
menyusun konsep Behavior Setting. GAP perbandingan aktivitas yang blablabla
maka menghasilkan kebutuhan ruang
yang menjadi ruang-ruang utama sebagai
3. Hasil Temuan wadah interaksi lansia dalam perancangan
Community Space yaitu:
Berikut ini merupakan hasil temuan dari
analisis yang telah dilakukan:
Tabel 2. Kebutuhan Ruang
Tabel 1. Analisis GAP (Perbandingan) No. Nama Ruang
Community Space dan Day Care
Klasifikasi
No. Ada Belum 1. Multifunctional Room
Kegiatan
Ada 2. Art and Creativity Room
1. Pemenuhan 3. Lounge
Kebutuhan Hidup 4. Community Kitchen
- Tidur X 5. Ruang Baca
- Makan X 6. Workshop Room
- Mandi X 7. Digital Media Room
- Mencuci Pakaian X 8. Music Therapy Room
- Beristirahat X 9. Relaxation Room
- Bersantai X 10. Ruang Klinik
2. Keagamaan 11. Occupational/ Physical Therapy Room
- Beribadah X 12. Ruang Konsultasi
- Diskusi Keagamaan X 13. Ruang Makan Bersama
3. Sosial Exterior Zone
-Charity X 14. Public Garden
-Kerja Bakti X 15. Sensory Garden dan Jogging Track
4. Kesehatan 16. Central Courtyard
- Medical Check Up X 17. Lapangan Residen
- Fisiotherapy X Residen Lansia
- Music Therapy X 18. Kamar Tidur
- Pet Therapy X 19. Ruang TV Bersama
- Kegiatan Motorik X 20 Teras Residen
- Senam X Sumber: Data Penulis
- Berenang X
- Jogging X
- Berkebun X
Konsep Behavior Setting atau Setting
5. Kegiatan Hiburan Perilaku yang akan diterapkan pada
- Bermain Games X ruang-ruang utama untuk lansia
- Memancing X
berinteraksi. Setting ruang yang dibentuk
- Dance X
- Memasak Bersama X disesuaikan dengan karakteristik lansia
- Menonton TV X yang meliputi aspek biologis, psikologis,
- Live Music/Karaoke X dan sosial sehingga dapat menciptakan
Bersama
- Relaksasi X ruang yang memungkinkan lansia saling
- Outdoor Activities X berinteraksi
4. Penerapan Behavior Setting pada perancangan Community Space
Berikut ini adalah konsep Behavior Setting pada perancangan Community Space yang meliputi bentuk ruang, orientasi ruang, pembatas
ruang, ukuran, tata Letak perabotan, warna ruang, pencahayaan, penghawaan, dan akustik ruang.
Ruang Makan
Bersama
Nama Ruang Bentuk Ruang Orientasi Ruang Pembatas Ruang Gambar
Residen Lansia
Kamar Tidur 1. Merupakan ruang Orientasi ruang Dibatasi dengan bidang massif
tertutup mengarah pada (dinding) untuk menciptakan
2. Empat bidang landscape sekitar area privasi sesuai dengan
penutup dan residen dan area fungsi ruang untuklansia.
terdapat satu ruang TV
bukaan pada salah
satu bidangnya. Sumber: Ilustrasi Penulis
Ruang TV 1. Merupakan ruang Orientasi ruang
Bersama tertutup dan mengarah pada
sebagai orientasi Exterior Zone dan
ruang-ruang lain landscape sekitar
disekitarnya residen
Sumber: Ilustrasi Penulis
Nama Ruang Bentuk Ruang Orientasi Ruang Pembatas Ruang Gambar
Perpaduan
Nama Ruang Jarak Suasana yang Diciptakan Gambar
Warna
Ruang
Konsultasi
Jarak Sosial
Putih
Dekat
(Warna Dinding)
Biru Muda Menciptakan ruang yang menenangkan dan Sumber: Ilustrasi Penulis
Ruang Klinik Jarak Pribadi (Pintu, Ornamen juga dapat membuat rileks untuk lansia
Dekat dinding dan
Perabotan)
Jarak Pribadi
Sumber: Ilustrasi Penulis
Jauh
Music Therapy
Room
Putih
(Warna Dinding)
Kuning dan Orange Menciptakan suasana ruang yang dapat
Jarak Sosial (Pintu, Ornamen merangsang lansia untuk aktif dalam merespon Sumber: Ilustrasi Penulis
Dekat Dinding, Perabotan, kegiatan terapi musik dan konsentrasi
Digital Media
Cokelat Muda
Room (Material Lantai)
Jarak Sosial
Jauh
Sumber: Ilustrasi Penulis
Ruang Baca
Putih
(Warna Dinding) Menciptakan suasana ruang yang dapat
Biru Muda meningkatkan konsentrasi lansia
(Ornamen)
Sumber: Ilustrasi Penulis
Perpaduan
Nama Ruang Jarak Suasana yang Diciptakan Gambar
Warna
Relaxation Putih
Room Jarak Sosial (Warna Dinding)
Dekat Hijau
Menciptakan suasana menenangkan untuk
(Warna Pintu)
relaksasi
Jarak Sosial Coklat dan Cream
Jauh (Ornamen dan Sumber: Ilustrasi Penulis
Perabotan)
Lounge Jarak Sosial
Dekat Putih
(Warna Dinding)
Warna Komplementer
Jarak Sosial Menciptakan suasana santai dan
Ruang Sekitar
Jauh menyenangkan
(Signage) Sumber: Ilustrasi Penulis
Hijau
Jarak Publik (Tanaman Hias)
Dekat
Central Jarak Sosial
Courtyard Dekat
Jarak Sosial
Jauh Merah
Point of View pada ruang dalam.
(Hanya beberapa
Menjadi tujuan dari arah sirkulasi
Jarak Publik bidang)
Dekat
Jarak Sosial
Jauh
Putih
(Warna Dinding) Sumber: Ilustrasi Penulis
Jarak Publik
Coklat
Dekat
(Pintu)
Ruang Makan Jarak Pribadi Ruang dengan suasana santai
Biru
Bersama Jauh
(Perabot dan
Ornamen
Jarak Sosial
Dinding) Sumber: Ilustrasi Penulis
Dekat
Perpaduan
Nama Ruang Jarak Suasana yang Diciptakan Gambar
Warna
Occupational
Room
Jarak Pribadi
Putih
Dekat Sumber: Ilustrasi Penulis
(Warna Dinding)
Ruang TV Coklat Menciptakan ruang yang
Jarak Pribadi Jauh
Bersama (Pintu) menenangkan dan memiliki kesan
Biru yang sejuk / dingin sebagai tempat
Jarak Sosial
(Perabot dan istirahat utama lansia.
Dekat
Ornamen Sumber: Ilustrasi Penulis
Dinding)
Teras
Residen
Sumber: Ilustrasi Penulis
Sumber: Data Penulis
c. Pencahayaan Ruang d. Penghawaan Ruang
Perancangan bangunan Community Space BPS, 2011, Statistik Penduduk Lanjut Usia
untuk Lanjut Usia di Lampung bertujuan Provinsi Lampung 2010, Lampung,
untuk meningkatkan kualitas hidup lansia Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia
dengan cara meningkatkan interaksi antar
Lansia sehingga meminimalisir Fitriyadewi, L.P., 2016, Peran Interaksi Sosial
kemungkinan lansia depresi. Terhadap Kepuasan Hidup Lanjut Usia,
16.
Perancangan Community Space dengan
pendekatan Environment Psychology Helmi, A.F., 1999, Beberapa Teori Psikologi
dilakukan dalam konteks budaya dengan Lingkungan, Buletin Psikologi Tahun VII,
cara menganalisis perkembangan pola pp. 7-14
interaksi masyarakat Lampung dari zaman
Prawitasari, J.E., 1994, Aspek Sosio Psikologis
pra sejarah hingga saat ini, sehingga
Lansia di Indonesia, Buletin Psikologi,
menghasilkan ruang-ruang interaksi yang
28.
dibutuhkan.