Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nawung Galih Islamatasya

NIM : 21012018
Prodi : BK 4A

STUDY KASUS

Resume materi angket/kuesioner dan documenter

Definisi Angket/Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mengajukan sebuah
daftar pertanyaan tertulis kepada individu yang diminta untuk memberikan jawaban/tanggapan
secara tertulis pula. Pertanyaan yang diberikan bisa berupa Fakta dan Opini. Jenis data yang
dikumpulkan biasanya: Data tentang latar belakang Individu, baik latar belakang keluarga, latar
belakang pendidikan, maupun latar belakang masyarakatnya: serta data tentang aspek-aspek
kepribadian: temperamen,> karakter, penyesulan sikap dan minat.

Jenis-Jenis Kuesioner
pertanyaan yang digunakan:
• Berdasarkan Bentuk Pertanyaan: Pertanyaan terbuka dan tertutup
Kuesioner dapat diklasifikasikan atas dasar responden serta bentuk
• Berdasarkan Responden Kuesioner: Kuesioner langsung dan tidak langsung
Contoh:
Terbuka-Apabila anda diminta ngobrol bersama orang yang tidak anda sukal, bagaimanakah
sikap anda? Tertutup Apabila anda diminta ngobrol bersama orang yang tidak anda suka
bagaimanakah sikap anda?
a. Mengatakan terus terang bahwa anda tidak suka duduk dengan orang tersebut.
b. Mau, tetapi dengan wajah yang menunjukkan ketidaksenangan.
c. Mau, tetapi bersikap masa bodoh.
d. Mau, dan berusaha mendekatkan diri dengan orang yang tidak disenangi tersebut

Definisi Studi Dokumenter


Dokumen berarti barang barang atau benda benda tertulis, sedangkan dalam arti yang
lebih luas, dokumen bukan hanya berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda benda
peninggalan seperti prasasti dan simbol simbol lainnya.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan
dokumen, seperti konsep teori yang berkaitan dengan variable yang diteliti, indeks prestasi,
jumlah anak, jumlah mahasiswa, catatan kinerja pegawai, volume penjualan, dsb. Data yang
diperoleh dari analisis dokumen dapat digunakan sebagai data pendukung atau pelengkap bagi
data primer yang diperoleh melalui observási dan wawancara.
Metode dokumenter atau studi dokumenter adalah cara memahami individu melalui
upaya pengumpulan data, mempelajari dan menganalisis laporan tertulis, dan rekaman
audiovisual dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran yang
berhubungan dengan keperluan yang dibutuhkan.
Beberapa data yang dapat diperoleh dengan metode dokumentasi untuk memahami
individu antara lain: buku pribadi, buku induk, buku rapor, daftar presensi, dan daftar nilai
sikap siswa.

Definisi Menurut Para Ahli


Menurut Sugiyono (2005: 83) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Kajian dokumen merupakan
sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca
surat surat, pengumuman, Istisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan bahan
tulisan lainnya.
Beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumenter dalam penelitian kualitatif, yang
dikemukakan Nasution (2003: 85)
1) bahan dokumenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai,
2) penggunaan bahan ini tidak memakan biaya, hanya memerlukan waktu untuk
mempelajarinya,
3) banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu bila dianalisis dengan cermat,
yang berguna bagi penelitian yang dijalankan,
4) dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian,
5) dapat dijadikan bahan tringuliasi untuk mengecek kesesuaian data,
6) merupakan bahan utama dalam penelitian historis.

Kesimpulan
Studi dokumenter mencakup kumpulan dokumen yang dapat digunakan sebagai bahan
pelengkap dalam menyelidiki subjek penelitian yang biasanya dengan wawancara atau
observasi. Studi dokumenter tidak dapat digunakan secara primer karena keterbatasan
informasi, informasi yang tidak lagi aktual, dan lain lain. Oleh karena itu, studi dokumenter
hanya digunakan sebagai pelengkap data saja. Akan tetapi, studi dokumenter dapat bersifat
sangat membantu karena mencakup informasi informasi yang mungkin tidak dapat
diungkapkan secara langsung oleh konseli.
Contoh dari wawancara
Isi wawancara
Konselor : Selamat siang dek….
Konseli : Selamat siang kak….
Konselor : Kami adalah mahasiswa dari IKIP jurusan BK, kami ingin
mewawancarai adek tentang masalah yang adek hadapi di sekolah. Apakah kami boleh
mewawancarai adek ?
Konseli : Boleh kak…
Konselor : Baik, perkenalkan nama saya galih, Bolehkah kami tahu nama adek
siapa?
Konseli : Boleh kak…, nama saya Melky.
Konselor : Kalau boleh tahu kamu kelas berapa ?
Konseli : Saya kelas IX.
Konselor : Kamu tinggal dimana ?
Konseli : Saya tinggal di wates bersama dengan orangtua.
Konselor : Kamu berapa bersaudara ?
Konseli : Saya 3 bersaudara kak.
Konselor : Kalau boleh tahu pekerjaan orang tua kamu apa ?
Konseli : Bapak saya bekerja sebagai kuli bangunan sedangkan ibu saya bekerja
sebagai ibu rumah tangga.
Konselor : Trus, apa masalah yang sering kamu hadapi di sekolah ?
Konseli : Saya sering terlambat membayar uang sekolah kak.
Konselor : Setelah kamu mengalami masalah ini, apa upaya yang kamu lakukan
?
Konseli : Upaya yang saya lakukan selama ini, saya ikut membantu bapak saya
bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, tidak terlalu sering karena bapak saya bekerja jika ada
yang memanggilnya untuk membangun rumah.
Konselor : Kalau boleh tahu, apakah ada masalah lain yang kamu hadapi dalam
belajar ?
Konseli : Ada bang…, saya tidak menyukai mata pelajaran matematika dan
fisika atau mata pelajaran yang berhubungan dengan perhitungan.
Konselor : Kalau boleh tahu mengapa kamu tidak menyukai pelajaran itu, apakah
karena gurunya atau pelajarannya ?
Konseli : Begini bang…, saya tidak menyukai pelajaran tersebut bukan karena
gurunya melainkan saya sangat sulit mengerjakan soal-soal perhitungan. Jadi, setiap ada tugas
matematika ataupun fisika saya tidak mengerjakannya.
Konselor : Trus..., bagaimana dengan guru yang mengasuh mata pelajaran
tersebut?
Konseli : Dari tindakan yang saya lakukan tersebut, saya mendapat hukuman
dari guru tersebut yaitu saya diberdirikan di depan kelas.
Konselor : Menurut kamu, apakah tindakan yang kamu lakukan tersebut berdampak
negatif atau positif terhadap prestasi belajarmu?
Konseli : Berdampak negatif kak…, karena bukan itu saja yang saya alami. Saya
juga terpengaruh dengan teman-teman saya baik yang di sekolah maupun di luar sekolah untuk
merokok. Dan jika ada tugas dari sekolah saya tidak mengerjakannya karena saya sering diajak
untuk keluar bermain sepak bola, sehingga saya tidak sempat mengerjakan tugas.
Konselor : Setelah kami mendengar masalah yang dialami oleh adek dan adek bersedia
menceritakan masalah yang adek hadapi. Maka dari masalah yang kamu hadapi, menurut
kamu, apa yang harus kamu ubah dari sikapmu ?
Konseli : Saya harus membatasi pergaulan saya dengan teman-teman, saya harus
bisa berhenti untuk merokok serta berusaha mengerjakan tugas meskipun pelajaran tersebut
saya tidak menyukainya.
Konselor : Baiklah dek, apa yang kamu pikirkan itu sudah sangat bagus dan kamu
juga sudah mengetahui cara mengatasi masalah yang kamu hadapi. Kami hanya berharap agar
apa yang kamu pikirkan itu dapat kamu lakukan dengan baik.
Konseli : Baik kak, saya akan melakukannya.
Konselor : Okelah dek, terimakasih atas waktu yang adek berikan kepada kami,
untuk bisa kami wawancarai. Kami sangat senang bertemu dengan adek, mungkin di lain waktu
kita bisa bertemu lagi.
Konseli : Iya kak, terimakasih….
Konselor + Konseli : Bersalaman……

Kesimpulan
Dari wawancara diatas, kami menyimpulkan bahwa adek tersebut memiliki berbagai
masalah baik itu masalah ekonomi, belajar dan dalam pergaulan. Namun, pada wawancara
diatas kami hanya sebatas mengetahui masalah yang sedang dialami adek tersebut, kami tidak
terlalu mendalami bagaimana masalah tersebut terjadi. Pada wawancara diatas adek
tersebut sudah membuat keputusan untuk mengubah sikapnya dalam hal bergaul, dan mungkin
di lain waktu kami bisa mewawancarai adek tersebut kembali untuk mengetahui apakah ada
perubahan setelah dia mengubah sikapnya, serta kami bisa lebih mendalami kembali masalah
yang sedang dihadapi adek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai