Anda di halaman 1dari 5

UTS PERILAKU KONSUMEN

Oleh :
Vivi Febrina
11211520
K420MNR

MANAJEMEN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL
2023
A. Analisa pada produk yang berasal dari perusahaan Indonesia

Tolak Angin yang basisnya adalah jamu nyatanya mampu menembus pasar
global. Produk milik PT. Sido Muncul ini bisa diterima, karena kualitasnya yang
sangat baik. Tolak Angin adalah herbal terstandar untuk masuk angin yang
diformulasikan tahun 1930. Bahan bahan nya antara lain seperti jahe, daun mint,
adas, kayu ules, daun cengkeh dan madu. Telah lulus uji pra klinik, terbukti
dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan aman dikonsumsi dalam jangka
panjang

B. Salah satu segmentasi yang dipilih oleh perusahaan PT


Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
ido Muncul melakukan promosi dengan melakukan publikasi
melalui audio, visual, audio visual, promosi penjualan dengan
memberikan diskon, bantuan sosial, seminar kesehatan, sponsor
dari berbagai macam acara
Produk-produk sidomuncul menargetkan semua Segmentasi Pasar, mulai dari
anak-anakmembuat produk yaitu “Tolak Angin Cair Anak” dan Orang Dewasa
“Tolak Angin Cair”.Serta pendistribusian untuk menjangkau seluruh daerah,
karena itu Tolak Angin sangatmudah ditemukan hampir di setiap daerah untuk
menjadi market leader di Indonesia.Kemudian berdasarkan komunikasi
pemasaran yang digunakan oleh sidomunculmenggunakan endorser seperti Chris
Jhon, Manny Pacman, Donny Kusuma, Ade ray, ErnestPrakasa, Denada dan
yang terbaru sekarang dengan wanita pekerja kantoran sering kerjalembur (tolak
angin). Kemudian segmentasi itu dipilah kembali berdasarkan
Demografi,Geografis,Psikografis dan prilaku konsumen.
a. DemografiGender, sidomuncul dalam memasarkan produknya, dalam
beberapa produknya lebihmengarah kepada pria dan wanita dewasa, yang aktif
dan energik, Usia yang dijadikankonsumen adalah pria dan wanita dewasa dapat
dilihat dalam kriteria Donny kusuma,Denada, Chris Jhon, Ernest Prakasa rata-
rata usia mereka berkisar antara 24-30 tahun sebagaimasa pembentukan karier
dan pembentukan keluarga. Pekerjaan mereka adalah mereka yangbekerja keras
dan membutuhkan supplement tambahan untuk menambah tenaga
danmembutuhkan obat-obatan herbal untuk menjaga kesehatan tubuh.
b. GeografisWilayah yang pasar utama produk sidomuncul adalah negara yang
mana produk tersebutdiproduksi yaitu indonesia dan perlahan-lahan kini produ
sidomuncul mulai di ekspor keluarnegeri seperti japan, belanda, amerika dan
lain-lain.
c. PsikografiGaya hidup , dengan melihat para endorser , akan terlihat jelas
produk sidomuncummerupakan minuman dan komsumsi para atlet,artis dan para
pekerja kantoran yang bekerjakeras. Sehingga dengan mengkonsumsi produk
sidomuncul akan mengasumsikan kehidupankalangan tersebut. Kepribadian
engan mengkonsumsi produk sidomuncul perusahaan jugamemberikan
kepribadian merk yang berhubungan dengan kepribadian konsumennya ,
denganmengacu kpada tagli produk –produk sidomuncul seputuhkan stamina
yang leberti Orangpintar Minum Tolak Angin, maka kepribadian yang sesuai
adalah solusinya yang tepatmenghadapi gejala masuk angin.
d. PrilakuKejadian, dapat dibedakan ketika konsumen mengembangkan
kebutuhan. Produk sidomunculseperti Kuku Bima dibutuhkan bagi mereka yang
membutuhkan stamina yang ROSA.Manfaat karena mengandung Vitamin
B3,vitamin B6 , Taurin,royal jelly gingseng dan lain-lain. Maka dengan adanya
komposisi ini dapat diartikan bahwa minuman ini dapatmeningkatkan
energi,yang bergiuna bagi mereka yang pekerja keras.4.5.2 Target
(Targeting)Targeting merupakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki atau caraperusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan
target pasar perusahaan.
C. Slogan pada produk Tolak angin yang melekat pada masyarakat Beberapa
perspektif dan aliran dalam etika, yang dapat diterapkan pada tindakan
komunikasi, serta mengkritisi penerapan etika dalam berbagai bidang
komunikasi. Iklan dengan tagline “Orang Pintar Minum Tolak Angin”, sejak
ditayangkan di televisi 2000 ini telah menanamkan persepsi kepada masyarakat.
Jamu Tolak Angin yang diproduksi oleh PT Sidomuncul ini merupakan salah
satu produk obat herbal berupa cairan untuk mengatasi masuk angin.
Selanjutnya ada beberapa produk lain serupa misalnya Bintang Toejoeh Masuk
Angin dari Deltomed adalah jamu Tolak Angin berupa kaplet. Salah satu tagline
yang digunakan oleh Bintang Toejoeh Masuk Angin adalah “wes, ewes-ewes
bablas angine”. Tahun 2012 PT Bintang Toejoeh juga mengiklankan produk
herbal berupa tablet dengan BTMA (Bintang Toejoeh Masuk Angin) dengan
tagline “orang bejo minum Bintang Toejoeh Masuk Angin ”. Salah satu kalimat
Butet Kertarajasa dalam iklan tersebut adalah “Orang bejo lebih untung dari
orang pintar”. Kalimat pada “Orang bejo lebih untung dari orang pintar”
menyinggung iklan pada kalimat “Orang Pintar Minum Tolak Angin” di
digunakan PT Sidomuncul. Tulisan ini akan pembahasan dua iklan ini dilihat
dari perspektif Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran dan
juga dilihat dari etika yang seharusnya dilakukan perusahan dan pemilik media
dalam mengiklankan produknya.

D. Pengaruh slogan pada kompetitor lain

Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat, perusahaan-perusahaan


yang tidak mampu mengantisipasi persaingan ini akan tergilas dan pada akhirnya
akan runtuh dikalahkan oleh para pesaingnya. Kondisi demikian kemungkinan terjadi
pula pada perusahaan penghasil obat/jamu penangkal masuk angin, dari berbagai
merek seperti Tolak Angin, Antangin, Bintangin, Basmingin, Kayu Putih, Komix
Jahe dan lain-lain. Banyaknya merek yang beredar di pasaran memberi peluang
kebebasan konsumen memilih merek produk yang diinginkan sesuai sikap mereka
terhadap merek produk tersebut, termasuk konsumen Tolak Angin.

Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap


penawaran produk dalam masalah yang baik maupun kurang baik secara konsisten
(Swastha dan Irawan, 1997). Sikap menguraikan evaluasi, perasaan, dan
kecenderungan diri seseorang terhadap obyek serta menempatkan seseorang dalam
suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai-tidak menyukai atau mendekati-

menjauhi suatu obyek tertentu (Albari dan Liriswati, 2004). Perubahan evaluasi dan
keyakinan akan berpengaruh secara positif terhadap sikap, artinya semakin besar
evaluasi dan atau keyakinan konsumen, maka semakin besar pula sikap konsumen
untuk berperilaku (Albari dan Liriswati, 2004).

Hal ini tampak dari perubahan respon pasar ataupun adanya pengalaman dari
konsumen yang semakin beragam, sehingga memberikan pengaruh terhadap perilaku
konsumen di dalam mempersepsikan suatu produk . Experential marketing
merupakan sebuah pendekatan baru yang memberikan informasi mengenai merek dan

produk. Hal ini terkait erat dengan pengalaman pelanggan dan sangat berbeda dengan

sistem pemasaran tradisional yang berfokus pada fungsi dan keuntungan sebuah
produk (Andriani, 2007).
Menurut Wong (2005), pengalaman merupakan sebuah alat yang
membedakan produk atau jasa. Tidak dapat disangkal bahwa dengan semakin
berkembangnya teknologi produk dan jasa maka penciptaan product differentiation
sangatlah sulit, bahkan kadang kala tidak mungkin dilakukan. Dengan kematangan

sebuah produk maka kompetisi menjadi sangat ketat karena para kompetitor
menawarkan core product dengan fungsi dan fitur yang sama. Oleh karena itu hanya
ada sedikit perbedaan yang bisa diciptakan (Andreani, 2007).
Seringkali product differentiation tergantung pada hal-hal yang bersifat
subyektif dan estetik sejalan dengan usaha pemasar untuk membangkitkan ikatan
emosi pelanggannya. Sekarang ini pelanggan menganggap fungsi, fitur, kualitas
produk serta brand image yang positif sebagai hal yang biasa atau umum. Oleh
karena itu pemasar seharusnya tidak hanya melakukan promosi saja tetapi juga harus
mampu merealisasikan janji-janjinya secara operasional dan nyata sehingga merek
produk dapat tertanam dalam benak konsumen (brand awareness) dengan
memberikan kejutan-kejutan emosional dan membangkitkan suasana jiwa mereka

dengan pengalaman yang unik (Andreani, 2007).

Anda mungkin juga menyukai