Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI RF

PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN


KOAKSIAL

Disusun Oleh :

Angga Setyawan NIM. 1041160015

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2011/2012
Tanggal Percobaan : 14-3-2012

PERCOBAAN - 2
PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL

1 Tujuan Percobaan :
1.1 Merangkai jembatan Maxwell dan mengerti fungsinya.
1.2 Menyeimbangkan jembatan Maxwell dengan mengatur tegangan dan fasa.
1.3 Mengevaluasi syarat-syarat pengukuran kabel dan menentukan besarnya Lx dan
Rx .
1.4 Menentukan harga-harga L, L' dan R, R' denga jembatan Maxwell dan
mengetahui pengaruh frekuensi yang digunakan dalam pengukuran.

2 Diagram Rangkaian

3 Alat-alat dan Komponenyang Digunakan :


Jumlah Nama Alat
1 Generator Fungsi
1 Oscilloscope Dual Trace
1 Frequency Counter*
1 Test probe, 10:1/1:1, switchable
2 2 Probe adapter
2 Resistor 100 W; 1%; 0,5 W
1 Potensiometer 1 kW, 10 putaran
2 Saluran koaksial
1 Kapasitor 10 nF, 1%
1 Jembatan Universal
1 1 Kabel BNC/4mm banana
1 Set kabel penghubung dan plug
1 Tee konector BNC*
4 Landasan Teori Singkat
Pada percobaan pertama diperlihatkan bahwa pada frekuensi pengukuran yang lebih
tinggi dan hanya satu besaran untuk keseimbangan (besaran tegangan), suatu nilai
minimum tidak dapat diperoleh. Komponen reaktif dari obyek pengukuran harus
diperhitungkan, yakni besaran fasa harus disetimbangkan pula. Syarat tambahan
untuk kesetimbangan diperlihatkan oleh jembatan Maxwell. Kesetimbangan
tegangan dibuat dengan R2 seperti sebelumnya dan fasa diseimbangkan oleh R4.
Prosedur keseimbangan diulang bergantian antara R2 dan R4 beberapa kali hingga
didapatkan kondisi paling minimum didapatkan.
Untuk posisi setimbang

Lx = R2.R3.C (1)

dan

Rx = (R2.R3)/R4 (2)

Komponen reaktif kecil, sehingga frekuensi yang lebih tinggi digunakan (20 kHz)
untuk pengukuran. Disamping itu faktor Q dapat ditentukan dengan,

Q = (L/R) << 1 (3)

Tugas Individu : Buatlah ringkasan tentang jembatan Maxwell


Jembatan Maxwell, berfungsi untuk mengukur sebuah induktansi yang tidak
diketahui dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui. Salah satu lengan
perbandingan mempunyai sebuah tahanan dan sebuah kapasitansi dalam
hubungan paralel, dan untuk hal ini adalah lebih mudah untuk menuliskan
persamaan kesetimbangan dengan menggunakan admitansi lengan 1 sebagai
pengganti impedansi.

Dengan menyusun kembali persamaan umum kesetimbangan jembatan,


diperoleh:
Zx= Z2.Z3.Y1
Di mana Y1 adalah admitansi lengan 1. Dengan melihat kembali ke Gambar
diatas ditunjukkan bahwa :
Z2 = R2; Z3=R3; dan Y1 = (1/R1) + j C1

Substitusi harga-harga ini ke dalam persamaan Zx= Z2Z3Y1 memberikan :

Zx = Rx +j Lx = R2R3(1/R + j C1)

Pemisahan bagian nyata dan bagian khayal memberikan

Rx = (R2R3)/R1 & Lx = R2.R3.C1

Di mana tahanan dinyatakan dalam ohm, induktansi dalam henry, dan kapasitansi
dalam farad.

Jembatan Maxwell terbatas pada pengukuran kumparan dengan Q menengah


(1 < Q <10). Ini dapat ditunjukkan dengan memperhatikan syarat setimbang
kedua yang menyatakan bahwa jumlah sudut fasa satu pasang lengan yang
berhadapan harus sama dengan jumlah sudut-sudut fasa pasangan lainnya.
Karena sudut fasa dari elemen-elemen resistif dalam lengan 2 dan lengan 3
berjumlah 0°, jumlah sudut-sudut lengan 1 dan lengan 4 juga hams berjumlah 0°.
Sudut fasa sebuah komponen dengan Q tinggi akan sangat mendekati 90°
(positif), yang menghendaki bahwa sudut fasa lengan kapasitif juga harus sangat
mendekati 90° (negatif). Ini selanjutnya berarti bahwa tahanan R i harus
sungguh-sungguh sangat tinggi, yang bisa sangat tidak praktis. Dengan demikian
kumparan-kumparan Q tinggi umumnya diukur dalam jembatan Hay.
Jembatan Maxwell juga tidak sesuai untuk pengukuran dengan nilai Q yang
sangat rendah (Q < 1) karena masalah perumusan kesetimbangan. Misalnya, nilai
Q sangat rendah terdapat dalam tahanan induktif atau dalam kumparan frekuensi
radio (RF) jika diukur pada frekuensi rendah. Sebagaimana dapat dilihat dari
persamaan Rx dan Lx, pengaturan kesetimbangan induktif oleh R3 akan bergeser.
Setimbang bergeser menjelaskan interaksi antara pengkontrolan-pengkontrolan
sehingga bila menyetimbangkan dengan R1 dan kemudian dengan R3 dan
kembali lagi ke R1, maka akan mendapatkan titik setimbang yang baru. Titik
setimbang nampaknya bergerak atau bergeser menuju titik akhir melalui banyak
pengaturan. Interaksi tidak terjadi dengan menggunakan R1 dan C1 sebagai
pengatur kesetimbangan, tetapi sebuah kapasitor variable tidak selalu memenuhi.
Prosedur yang biasa untuk meyetimbangkan jembatan Maxwell adalah dengan
mengatur R3 untuk kesetimbangan induktif dan kemudian mengatur R1 untuk
mengatur kesetimbangan resesif. Kembali kepengaturan R3, ternyata bahwa
kesetimbangan resesif telah terganggu dan berpindah ke suatu nilai baru. Proses
ini diulangi dan memberikan pemusatan yang lambat ke setimbangan akhir.
Untuk kumparan-kumparan Q menengah, efek tahanan tidak dinyatakan dan
kesetimbangan tercapai melalui beberapa pengaturan.
5 Langkah Kerja
5.1 Buat rangkaian seperti diagram 2.1.
Hubungkan saluran ke terminal Lx, Rx dengan akhir saluran dihubung singkat.
Gunakan tegangan U1 = 4 Vpp, 20 kHz, sinus pada jembatan.
Pengaturan Oscilloscope :
Y1 (0,2 ....... 0,005 V/div; DC), TB disesuaikan keperluan.
Seimbangkan jembatan dengan mengatur potensiometer 10 putaran R 2 dan R4
bergantian (UY1<20 mVpp). Rekomendasi : dimulai dengan R4 diatur 100 Ω,
kemudian mulai prosedur keseimbangan dengan R2. Ukur nilai resistansi R2
dan R4.
5.2 Dari persamaan (1), Lx = R2.R3.C dan persamaan (2), Rx = (R2/R3)/R4, hitung
Lx dan Rx.
5.3 Dari hasil tersebut, hitung faktor Q, Q = L/R
5.4 Tentukan induktansi karakteristik L' dan impedansi karakteristik R' dari 5.2.

6 Hasil Percobaan
Untuk 5.1
Pada keseimbangan optimum
R2 = 40 Ω
R4 = 100 Ω
Tegangan sisa UY1 < 20 mVpp

Untuk 5.2
Dari persamaan (1) dan (2), hitung Lx dan Rx
Lx = 40 Ω x 100 Ω x 10-8 H =40 µH

Rx = = 40 Ω

Untuk 5.3

Q= = = 0,04 π = 0,04 x 3,14 = 0,126

Untuk 5.4
L' = L/l = 40 µH/ 100 meter = 0,4 µH/meter
R' = R/l = 40 Ω / 100 meter = 0,4 Ω /meter
7 Analisa Data
Dari hasil percobaan diatas, dimana harus menentukan besarnya Lx dan Rx, serta
menentukan faktor Q, induktansi karakteristik dari L', dan R'. Dimana dalam
menentukan besarnya Lx dan Rx harus mengunakan teorema dari Jembatan
Maxwell.
Dengan menyusun kembali persamaan umum kesetimbangan jembatan, diperoleh:
Zx= Z2.Z3.Y1
Di mana Y1 adalah admitansi lengan 1. Dengan melihat kembali ke Gambar diatas
ditunjukkan bahwa :

Z2 = R2; Z3=R3; dan Y1 = (1/R1) + j C1

Substitusi harga-harga ini ke dalam persamaan Zx= Z2Z3Y1 memberikan :

Zx = Rx +j Lx = R2R3(1/R + j C1)

Pemisahan bagian nyata dan bagian khayal memberikan

Rx = (R2R3)/R1 & Lx = R2.R3.C1

Di mana tahanan dinyatakan dalam ohm, induktansi dalam henry, dan kapasitansi
dalam farad.

8 Kesimpulan
Dengan demikian dapat simpulkan bahwa jembatan Maxwell atau bisa juga
disebut jembatan Maxwell-wien dapat digunakan untuk mengukur sebuah
induktansi yang tidak diketahui dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui.
Dengan rangkaian (gambar rangkaian jembatan Maxwell) dimana kapasitor standart
C1 dihubung parelel dengan resistor variable R1. R2 dalah resistor standart variable,
demikian juga R3 merupakan resistor variable (dapat diatur). Lx dan Rx adalah
induktansi yang akan diukur. Jembatan Maxwell paling sesuai digunakan untuk
mengukur lilitan dengan faktor Q rendah (yaitu jika Lx tidak terlalu besar
dibandingkan Rx).
Prosedur yang biasa untuk menyetimbangkan jembatan Maxwell adalah
dengan pertama-tama mengatur R3 untuk kesetimbangan induktif dan
kemudian mengatur R1 untuk kesetimbangan resitif.
Sehingga dapat diperoleh besaran Lx dan Rx. Serta nilai L' dan R' sebagai
berikut :

Lx = R2R3C1= 40 µH/m

Rx = R2R3/R1= 40 Ω/m
L' = L/I = 40 µH/ 100 meter = 0,4 µH/meter

R' = R/I = 40 Ω / 100 meter = 0,4 Ω /meter

Buku Referensi
http://www.sentra-edukasi.com/2009/08/materi-elektro-jembatan-maxwell.html
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan-11
Teori-Modul-Jembatan2

Pertanyaan Paska Praktikum


1. Mengapa untuk mengukur induktansi saluran , ujung beban saluran harus dihubung
singkat? Jelaskan dengan teori saluran!
2. Mengapa frekuensi saluran 20 kHz? Dapatkan frekuensi ini diganti misalkan 500
kHz? Jelaskan dengan teori saluran.

Jawab
1. Untuk mengukur induktansi saluran , ujung beban saluran harus dihubung singkat
dikarenakan Jembatan Maxwell akan bekerja bila dihubung singkat. Saat ujung
beban dihubung singkat maka akan ada tegangan yang mengalir dari sumber
menuju ujung tegangan. Sedangkan apabila dihubung terbuka maka arus tidak
dapat lewat. Sehingga tidak dapat diukur induktansi tsb.
2. Karena jembatan Maxwell tidak sesuai dengan pengukuran kumparan dengan nilai
Q yang sangat rendah karena masalah pemusatan kesetimbangan. Jadi, saat
frekuensi diatur kembali maka pengaturan kesetimbangan induktif oleh R 3 akan
mengganggu kesetimbangan resistif sebesar R1.
Dengan demikian apabila menggunakan frekuensi 500 kHz maka jembatan
Maxwell tidak seimbang. Sehingga faktor Q lebih dari 1.

Anda mungkin juga menyukai