2(1) 2022
ISSN 2828-5883
ARTIKEL PENELITIAN
Email: rahmahfausia@gmail.com
Abstrak
Pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap berbagai tenaga kesehatan, salah satunya praktik
kedokteran gigi. Adanya kemungkinan terhirup aerosol atau droplet yang mengandung COVID-19
menyebabkan kemungkinkan terjadinya penularan di praktik kedokteran gigi. Tujuan penelitian untuk
mengetahui penerapan protokol pencegahan penularan COVID-19 pada praktik dokter gigi di kota
Samarinda. Penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif responden dipilih dengan teknik purposive
sampling sebanyak 29 responden. Hasil penelitian menunjukkan, jenis pelayanan kesehatan teledentistry
(41,38%), metode ART (37,93%), seluruh responden melakukan skrining (100%). Prosedur precaution
menjaga jarak (89,66%), mencuci tangan (96,55%), rubber dam (6,90%), aerosol box (27,59%), HEPA
(37,93%), HVE (37,93%). Manajemen limbah mengkategorikan limbah medis non medis (82,76%).
Menyarankan obat kumur sebelum perawatan (79,71%) povidone iodine (68,97%), menyarankan obat
kumur di rumah (62,07%) povidone iodine (48,28%), Chlorhexidine (34,48%). Penggunaan APD masker
bedah, N95 (86,21) faceshield (96,55%), handscoon (93,10%), headcap (79,31%) goggle (55,17%),
disposable gown (58,62%), penutup kaki (55,17%). Tindakan sterilisasi seluruh responden melakukan
sterilisasi instrument (100%) dengan metode autoclave (58,62%), sterilisasi ruangan (93,10%) menggunakan
sinar UV (37,93%), etanol sebagai larutan desinfeksi (86,21%). Kesimpulan penilitian didapatkan kurang dari
rata-rata jumlah responden melakukan pelayanan kesehatan teledentistry, metode ART, rubber dam,
aerosol box, HEPA, HVE sebagai tindakan pencegahan, goggle, disposapble gown, penutup kaki sebagai
APD, sedangkan lebih dari rata-rata jumlah responden melakukan tindakan pencegahan menjaga jarak,
mencuci tangan, manajemen limbah mengkategorikan limbah medis non medis, menyarankan obat kumur
sebelum perawatan, saat dirumah kandungan povidone iodine, chlorhexidine, APD masker bedah, N95,
faceshield, handscoon, headcap, metode autoclave untuk sterilisasi instrumen, sterilisasi ruangan, etanol
sebagai bahan desinfeksi, dan seluruh responden melakukan skrining.
Kata Kunci: Praktik Dokter Gigi, Protokol pencegahan, Penularan COVID-19, Droplet, Aerosol
Abstract
The COVID-19 pandemic has greatly affected various health workers, one of which is the practice of
dentistry. The possibility of inhalation of aerosols or droplets containing COVID-19 causes the possibility of
transmission in dental practice. The purpose of the study was to determine the application of the protocol to
prevent the transmission of COVID-19 in dental practice in the city of Samarinda. The research used a
descriptive research design. The respondents were selected using a purposive sampling technique as many
as 29 respondents. The results showed that the type of health service was teledentistry (41.38%), ART
method (37.93%), all respondents screened (100%). Precautionary procedures keep a distance (89.66%),
wash hands (96.55%), rubber dam (6.90%), aerosol box (27.59%), HEPA (37.93%), HVE (37, 93%). Waste
management categorizes non-medical medical waste (82.76%). Recommend mouthwash before treatment
(79.71%) povidone iodine (68.97%), suggest mouthwash at home (62.07%) povidone iodine (48.28%),
Chlorhexidine (34.48%). Use of PPE surgical masks, N95 (86.21) faceshield (96.55%), handscoon (93.10%),
headcap (79.31%) goggles (55.17%), disposable gown (58.62%) , foot cover (55,17%). All respondents
sterilized the instruments (100%) using the autoclave method (58.62%), room sterilization (93.10%) using UV
118
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
light (37.93%), ethanol as a disinfection solution (86.21%). The conclusion of the study was that less than the
average number of respondents carried out teledentistry health services, ART methods, rubber dams,
aerosol boxes, HEPA, HVE as preventive measures, goggles, disposable gowns, foot coverings as PPE, while
more than the average number of respondents did precautions to keep distance, wash hands, waste
management categorize non-medical medical waste, recommend mouthwash before treatment, at home
contain povidone iodine, chlorhexidine, PPE surgical masks, N95, faceshield, handscoon, headcap, autoclave
method for instrument sterilization, room sterilization , ethanol as a disinfectant, and all respondents
screened.
119
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
kematian terkait COVID-19 yang (Liasari, 2020). Proporsi kasus COVID-19
dilaporkan dan 949.990 pasien telah pulih pada tenaga kesehatan terdapat 68,6 %
dari penyakit tersebut. WHO bekerja sama dinyatakan sembuh, 27% dalam
dengan Pemerintah Indonesia untuk perawatan dan 4,3 % meninggal(10). Maka
memantau situasi dan mencegah dari itu perlu dilakukan penerapan
(6)
penyebaran penyakit lebih lanjut . Dari protokol pencegahan penularan COVID-19
34 provinsi Kalimantan Timur menempati beberapa langkah yang dapat dilakukan
urutan ke 6 dengan jumlah kasus positif seperti melakukan jenis pelayanan
(7)
COVID-19 sebesar 46.953 . Samarinda kesehatan, metode skrining, manajemen
sebagai ibukota Kalimantan Timur masuk limbah, prosedur precaution, penggunaan
dalam tiga besar kasus terkonfirmasi obat kumur, alat perlindungan diri serta
COVID-19 pada urutan kedua dengan manajemen sterilisasi yang tepat untuk
angka 9.530 orang, Balikpapan urutan mengurangi resiko penyebaran COVID-
pertama dengan angka 11.300 orang dan 19(11),(3),(12).
Kutai Kartanegara dengan angka 8.299 Berdasarkan uraian latar belakang
menempati urutan ketiga(8). tersebut, karena belum terdapat
Salah satu aspek yang menerima penelitian sebelumnya tentang gambaran
dampak paling besar dari pandemi ini penerapan protokol pencegahan
(9)
adalah bidang kesehatan . Seperti penularan COVID-19 pada praktik dokter
praktik kedokteran, khususnya untuk gigi di Samarinda, maka peneliti tertarik
praktik kedokteran gigi karena sering untuk mengetahui bagaimana gambaran
terpapar saliva dan darah hal tersebut penerapan protokol pencegahan
dapat menyebabkan tingginya resiko penularan COVID-19 pada praktik dokter
terpapar COVID-19 dan perlu dilakukan gigi di kota Samarinda.
pencegahan. Adanya kemungkinan Tujuan dari penelitian ini
terhirup aerosol atau droplet yang Mengetahui gambaran penerapan
mengandung COVID-19 dapat protokol pencegahan penularan COVID-19
menyebabkan kemungkinkan terjadinya pada praktik dokter gigi di kota Samarinda
penularan di praktik kedokteran gigi atau berdasarkan jenis pelayanan kesehatan,
kontak langsung dengan membran metode skrining, manajemen limbah,
mukosa, cairan mulut, instrumen dan prosedur precaution, penggunaan obat
permukaan yang terkontaminasi virus
120
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
kumur, alat perlindungan diri dan metode Jenis data yang diambil yakni data
sterilisasi. primer yang diambil dari daftar
pertanyaan kuesioner. Penelitian ini
METODE PENELITIAN menggunakan satu kuesioner untuk 7
Metode penelitian yang digunakan kategori yang berbeda yaitu jenis
dalam penelitian ini adalah desain pelayanan kesehatan, skrining, precaution,
penelitian deskriptif dengan pendekatan manajemen limbah, obat kumur, APD,
kuantitatif yang bertujuan mengetahui sterilisasi, kategori tersebut didapatkan
gambaran penerapan protokol dari mengumpulkan artikel. Selanjutnya
pencegahan penularan COVID-19 pada kuesioner tersebut akan dilakukan uji
praktik dokter gigi di kota Samarinda. validitas dan reliabilitas, uji validitas isi
Sampel pada penelitian ini adalah dokter dilakukan oleh 2 dokter (umum dan gigi)
gigi di kota Samarinda yang terdaftar yang berkompeten terhadap kuesioner
sebagai anggota PDGI kota Samarinda tersebut sedangkan untuk validitas muka
dengan cara pengambilan sampel yang telah dilakukan oleh 6 dokter gigi yang
digunakan adalah non probability sampling berada di luar kota Samarinda.
yaitu purposive sampling. Perkiraan besar Pengolahan data dilakukan setelah data
sampel pada penelitian ini dapat di hitung dikumpulkan. Data hasil penelitian diolah
menggunakan rumus Slovin sehingga di menggunakan komputer melalui program
peroleh jumlah sampel minimal yang Microsoft Word 2010 dan Microsoft Excel
dibutuhkan pada penelitian ini yaitu 2010. Analisis univariat dilakukan untuk
sebanyak 27 sampel dengan kriteria inklusi mendapatkan gambaran distribusi
dan eksklusi sebagai berikut: frekuensi presentase dari variabel yang
1) Kriteria inklusi: Dokter gigi yang diteliti.
memiliki praktik pribadi/bersama atau Penelitian ini telah lulus uji kaji etik
melakukan pelayanan kesehatan gigi oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan
dan mulut di kota Samarinda, terdata Fakultas Kedokteran Universitas
sebagai anggota PDGI Samarinda, Mulawarman Samarinda berdasarkan
memiliki SIP aktif pada kota Samarinda. Surat Lulus Kaji Etik nomor : 62/KEPK-
2) Kriteria eksklusi: Tidak bersedia ikut FK/VII/2021.
serta dalam penelitian dan
menandatangani informed consent.
121
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Menurut Guo dalam Tarwaka tahun, diantaranya 2-5 tahun, 6-9 tahun,
(2010) masa kerja atau pengalaman kerja 10-13 tahun, 14-17 tahun, 18-21 tahun
merupakan faktor yang berkaitan dengan dan 22-26 tahun. Berdasarkan hasil
berapa lama seseorang bekerja di suatu kuesioner yang telah dilakukan kepada
perusahaan. Lama masa kerja atau dokter gigi di kota Samarinda didapatkan
pengalaman kerja sangat mempengaruhi hasil bahwa sebagian besar responden
keterampilan dalam menjalankan yaitu sebanyak 10 responden (34,48%)
pekerjaan. Semakin terampil seseorang yang memiliki lama pengalaman praktik
melakukan pekerjaannya maka semakin dengan rentan waktu 10-13 tahun.
efisien, sehingga beban kerja semakin Menurut penelitian Murtiwardhani(14)
kecil. Namun semakin lama bekerja, membagi masa kerja responden menjadi
semakin tua usia tenaga kerja, semakin dua kategori yaitu masa kerja 10-20 tahun
menurun juga kapasitas kerjanya (13). dan masa kerja > 20 tahun. Berdasarkan
Pada penelitian ini pengalaman hasil penelitian ini responden terbanyak
kerja responden dikategorikan dalam 6 yaitu 10-13 tahun (34,38%) masuk ke
kelompok didapatkan 6 kelompok dengan kategori pertama yaitu masa kerja 10-20
menghitung interval kelas sehingga tahun.
diperoleh panjang kelasnya adalah 4
122
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Jenis Pelayanan Kesehatan
29
3
1 5
4 1
9
3
3
123
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
kesehatan pada praktik dokter gigi kegiatan untuk mengembalikan bekas
bersama yaitu sebanyak total 18 penderita kedalam masyarakat sehingga
responden (62,07%) dan yang melakukan dapat berfungsi lagi sebagai anggota
pelayanan kesehatan praktik dokter gigi masyarakat yang berguna untuk dirinya
pribadi sebanyak total 6 responden dan masyarakat semaksimal mungkin
(17)
(20,69%). sesuai dengan kemampuannya . Pada
Rumah sakit memberikan penelitian ini responden yang melakukan
pelayanan yang bersifat kuratif dan pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu
rehabilitatif, pelayanan rehabilitatif adalah sebanyak total 10 responden (34,48%).
29
1 1
1 1
1
1 1
1
3 2
2 1
1 3
6 1
Gambar 2. Distribusi Jenis Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut selama Pandemi
Keterangan:
Lingkaran merah: Sesuai kebutuhan pasien
Lingkaran kuning: Emergency
Lingkaran hijau: Non aerosol
Lingkaran biru: ART
Lingkaran ungu: Medikasi
Lingkaran orange: Teledentistry
Lingkaran hitam: Lainnya
124
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
pasien dan dokter gigi yaitu seperti pula dengan pelayanan dengan
menanyakan riwayat medis mengenai menggunakan metode ART sejumlah 11
gejala COVID-19 (demam, batuk atau responden (37,93%) yang melakukan
sesak napas, sakit tenggorokan, pilek pelayanan tersebut. Menurut CDC(18)
diare, hilangnya rasa dan bau), sedangkan penggunaan metode ART seharusnya di
hasil pada penelitian ini responden yang prioritaskan untuk meminimalisir adanya
melakukan pelayanan teledentistry yaitu aerosol.
sebesar 12 responden (41,38%) begitu
29
18 2
1
\
8
Keterangan:
Lingkaran biru: Dilakukan sendiri
Lingkaran merah: Dibantu oleh 1 asisten
Lingkaran hijau: Dibantu oleh lebih dari 1 asisten
Lingkaran kuning: Lainnya
125
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Tindakan Awal Sebelum Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut selama
Pandemi
29
1
3
11 \
1
14 1 1 1
Keterangan:
Lingkaran hijau: Skrining
Lingkaran merah: Hasil rapid/PCR
Lingkaran biru: Janji temu
Lingkaran kuning: Lainnya
126
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Berdasarkan tabel tersebut responden COVID-19(11). Pada penelitian ini total
perlu melakukan tindakan pencegahan responden yang melakukan pemeriksaan
dengan melakukan pemeriksaan rapid dengan tes rapid/swab antigen/ rapid
untuk mencegah penyebaran infeksi virus antibody sebesar (55,17%).
29
1
3 1
1
1 1 1
7 2
1
2 1 2 1
2
1
2
Keterangan:
Lingkaran merah: Menjaga jarak
Lingkaran kuning: Mencuci tangan
Lingkaran hijau: Rubber dam
Lingkaran biru: Aerosol box
Lingkaran ungu: HEPA
Lingkaran orange: HVE
Lingkaran hitam: Lainnya
127
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
dengan 98,8%, pada penelitian ini HEPA dapat menangkap partikel yang
responden yang menggunakan rubber lebih besar dari 0,3 mikron(21). Dalam
dam sebesar total (6,90%). Sama halnya penelitian ini sama banyakanya dengan
dengan penggunaan high volume penggunaan HVE yaitu (37,93%)
evacuator dikatan pada studi literatur responden. Dan juga untuk penggunaan
yang dilakukan oleh Liasari(3) bahwa dapat aerosol box menurut Hudoyono (2020)
menghisap aerosol sehingga kontaminasi aerosol box dapat digunakan sebagai
dapat berkurang sampai dengan 90%, upaya untuk mencegah penyebaran
dalam penelitian ini responden yang aerosol. Hasil dari penelitian ini
menggunakan HVE sebesar total (37,93%). menunjukkan penggunaan aerosol box
Selain dari penggunaan HVE, penggunaan sejumlah (27,59%).
128
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
pertama ditambah dengan penggunaan penutup kepala, dengan total (58,62%)
gown/jubah sekali pakai. Sedangkan level menggunakan disposable gown dan juga
ketiga ditambah dengan menggunakan scrub atau baju kerja, dengan total
hazmat dan penutup sepatu(3). (55,17%) menggunakan APD kacamata
Berdasarkan hasil penelitian terlihat pada goggle dan juga penutup kaki dan
tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak total (34,48%) menggunakan
sebanyak total (96,55%) menggunakan APD hazmat. Berdasarkan hasil tersebut
APD yaitu faceshield sebanyak total mayoritas dari responden penelitian ini
(93,10%) menggunakan APD handscoon, telah menggunakan alat perlindungan diri
sebanyak total (86,21%) menggunakan level 1 tetapi masih kurang dalam
APD masker bedah dan juga masker N95, penggunaan goggle.
dengan total (79,31%) menggunakan APD
129
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Tabel 5.Distribusi Penggunaan Obat Kumur kepada Pasien sebelum Prosedur Perawatan
29
3 1 18 1
130
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Menurut Liasari(3) dikatakan bahwa (68,97%) telah menggunakan obat kumur
penggunaan chlorhexidine tidak efektif sebelum tindakan dengan kandungan
dalam membunuh COVID-19, hydrogen povidone iodine, hanya saja pada
peroxide dan povidone iodine yang di penelitian ini tidak ada responden (0%)
rekomendasikan untuk mengurangi yang menggunakan hydrogen peroxide
mikroba dalam saliva termasuk COVID-19. sebagai kandungan didalam obat kumur.
Hasil penelitian ini yaitu sebesar total
Menyarankan Penggunaan Obat Kumur saat Dirumah
Tabel 6. Distribusi Saran Penggunaan Obat Kumur saat Dirumah
29
4 6 7 1
11
Keterangan:
Lingkaran merah: Chlorhexidine
Lingkaran kuning: Povidone iodine
Lingkaran hijau: Lainnya
Lingkaran biru: Tidak
131
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Tindakan Sterilisasi Instrumen
29
6
1 4
3 1 3
6
3
Keterangan:
Lingkaran merah: Lainnya
Lingkaran kuning: Pemanasan
Lingkaran hijau: Autoclave
Lingkaran biru: UV light
29
15 6 34 1 3
5
Gambar 5.9 Distribusi Tindakan Sterilisasi Ruangan
132
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Tindakan Desinfeksi
2
9
2 24 1
2 3
Keterangan:
Lingkaran merah: Desinfeksi dental chair
Lingkaran kuning: Sterilisasi instrumen
Lingkaran biru: Desinfeksi ruangan
Lingkaran hijau: Lainnya
29
2 16
3
6 1
4
Keterangan:
Lingkaran merah: Sebelum praktik
Lingkaran kuning: Sesudah praktik
Lingkaran hijau: Setiap pergantian pasien
133
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Bahan Desinfeksi yang Digunakan
29
16 39 4
134
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
Sirkulasi Ruangan Praktik
29
3
1 4
53 5
6
1 4
Keterangan:
Lingkaran merah: Kipas angin
Lingkaran biru: Jendela
Lingkaran hijau: Exhoust fan
Lingkaran kuning: AC
Selain itu dari hasil penelitian yang mengenai sirkulasi udara. Berdasarkan
diperoleh ukuran luas tempat praktik hasil penelitian sebesar (96,55%)
mayoritas responden (31,03%) dengan responden menggunakan AC sebagai
luas 12–15meter persegi. Pada praktik sirkulasi ruangan.
dokter dokter gigi yang perlu diperhatikan
Penanganan Limbah
29
6
9 v 3
5
4 3
2
Keterangan:
Merah: Terkoordinir PDGI
Kuning: Medis dan non medis
Hijau: Organik dan non organik
Biru: Lainnya
135
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
136
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
melakukan sterilisasi instrumen dan lebih melakukan sterilisasi ruangan, serta
dari rata-rata jumlah dokter gigi di kota menggunakan etanol sebagai bahan
Samarinda menggunakan metode desnfeksi.
autoclave untuk sterilisasi instrumen,
DAFTAR PUSTAKA
1. Konsil Kedokteran Indonesia. terhadap Implementasi
Pedoman Praktik Dokter dan Dokter Pembelajaran Daring di Sekolah
Gigi di Indonesia. 2016. Dasar. Edukatif J Ilmu Pendidik.
2. Menkes RI. Peraturan Menteri 2020;2(1):55–61.
Kesehatan Republik Indonesia 6. World Health Organization
Nomor 1419 / Menkes / Per / X / Indonesia. Coronavirus Disease
2005 Tentang Penyelenggaraan Situation Report World Health
Praktik Dokter dan Dokter Gigi. Organization. World Heal Organ.
2005. 2020;19(May):1–17.
3. Liasari I et al. Studi Literatur: 7. Komite Nasional Penanganan COVID
Pencegahan Penyebaran SARS-Cov- 19 dan Pemulihan Ekonomi. Peta
2 Pada Praktik Kedokteran Gigi. sebaran COVID-19 [Internet]. 2021
Media Kesehat Gigi. 2020;19(1):41– [cited 2021 Feb 11]. Available from:
6. https://covid19.go.id/peta-sebaran-
4. Pesulima TL, Hetharie Y. covid19
Perlindungan Hukum Terhadap 8. Pemerintah Provinsi Kalimantan
Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Timur. Angka Persebaran Insiden
Kesehatan Akibat Pandemi COVID- [Internet]. 2021 [cited 2021 Feb 11].
19. 2020;26(2):280–5. Available from:
5. Dewi WAFa. Dampak COVID-19 https://covid19.kaltimprov.go.id/ap
137
MULAWARMAN DENTAL JOURNAL VOL.2(1) 2022
ISSN 2828-5883
i/kasus Universal Coverage Di Puskesmas
9. Pengurus Besar Persatuan Dokter Bahu Kota Manado. Angew Chemie
Gigi Indonesia. Panduan Dokter Gigi Int Ed 6(11), 951–952. 2014;
Dalam Era New Normal. Panduan 18. CDC. Guidance for Dental Settings.
Dokter Gigi Dalam Era New Normal. Centers Dis Control Prev. 2020;
Pengurus Besar Persatuan Dokter 19. Purwanto, AMKG. Modul dental
Gigi Indonesia; 2020. assistant. 2016;283.
10. Kementerian kesehatan RI. COVID- 20. Aldahlawi SA, Afifi IK. COVID-19 in
19 dalam Angka. 2020; Available Dental Practice: Transmission Risk,
from: https://www.kemkes.go.id/ Infection Control Challenge, and
11. Kochhar AS et al. COVID-19 and Clinical Implications. Open Dent J.
Dental Practice. Hindawi Int J Dent. 2020;14(1):348–54.
2020;9(2):5. 21. Hudyono R et al. During and Post
12. Villani FA et al. Covid-19 and COVID-19 Pandemic: Prevention of
Dentistry: Prevention in Dental Cross Infection at Dental practices
Practice, a Literature Review. Int J in Country with Tropical Climate.
Environ Res Public Health. Dent J (Majalah Kedokt Gigi).
2020;17(12):1–12. 2020;53(2):81.
13. Edwini R, Indriati Paskarini. Analisa 22. Adisasmito W, Wibowo B. Standar
sikap kerja dokter gigi yang Alat Perlindungan Diri (APD) untuk
berhubungan dengan keluhan nyeri Penanganan COVID-19 di Indonesia.
pinggang di rumah sakit surabaya. 2020;41.
JPH RECODE. 2018;1(2):109–19. 23. Kemenkes RI. Permenkes 89 tahun
14. Murtiwardhani YEH, Ameria Briliana 2015 tentang Upaya Kesehatan Gigi
Shoumi. Pengaruh Lama Aktivitas dan Mulut. J Teknosains.
Kerja Dokter Gigi Di Puskesmas Kota 2016;44(8):53.
Malang Terhadap Tingkat Risiko 24. Rahardjo A, Budiardjo SB. Antisipasi
Terjadinya Musculoskeletal Dampak Negatif Covid-19 Di Bidang
Disoders (Msds). E-Prodenta J Dent. Kedokteran Gigi. Vol. 1, Fakultas
2020;3(2):58–66. Kedokteran Gigi, Universitas
15. Megatsari H et al. Perspektif Indonesia. 2020. 1–60 p.
Masyarakat Tentang Akses 25. Arisanti D. Efektivitas Sterilisasi
Pelayanan Kesehatan Community Menggunakan Sinar Ultraviolet
Perspective about Health Services Terhadap Penurunan Angka Kuman
Access. 2018;247–53. Udara Di Ruang Operasi Ibs Rsud
16. Putri WCWS et al. Dasar-dasar Pusat Tugurejo Semarang. Univ
Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas Diponegoro. 2014;302049:2–3.
). Modul 26. Putri DAPGMS et al. Manajemen
PembekalanManajemendan Pengelolaan Limbah Medis di
ProgramPuskesmas. 2017;14. Praktik Dokter Gigi Kabupaten
17. Kondoy EA et al. Peran Tenaga Tabanan. Bali Dent J. 2018;2(1):9–
Medis Dalam Pelaksanaan Program 16.
138