Disusun Oleh :
FEROLIKA, S.A.P
D2D022038
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
2022
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................... 3
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
namun juga harus mempunyai kemampuan manajerial. Yang
dimaksud dengan kemampuan manajerial adalah
kemampuan pemimpin untuk menjalankan seluruh aktivitas
perusahaan untuk mencapai visi dan misi yang telah
ditentukan sebelumnya.
1. PLANNING
Planning (perencanaan) merupakan susunan langkah-
langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai
tujuan perusahaan. Perencanaan merupakah tahap
awal dari proses manajemen karena pada tahap ini
disusun berbagai aktivitas organisasi ke depannya
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dalam
melakukan perencanaan ada dua hal yang harus
dilakukan, yaitu merencanakan kegiatan apa yang akan
dilakukan perusahaan dan membuat budget
(anggaran).
4
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
membuat perencanaan, yaitu SMART. SMART yaitu
Specific yang berarti harus jelas apa saja kegiatan atau
aktivitas yang akan dilakukan. Kedua, Measurable yaitu
aktivitas tersebut dapat diukur tingkat
keberhasilannya. Selanjutnya, Achievable yaitu
perencanaan perusahaan dapat dicapai, bukan hanya
suatu rencana yang tidak dapat dilakukan. Keempat,
Realistic yaitu rencana tersebut dikerjakan sesuai
dengan kemampuan dan sumber daya yang ada di
perusahaan. Terakhir, Time yaitu rencana yang telah
ditetapkan terdapat batasan waktu yang jelas sehingga
perencanaan tersebut dapat dinilai dan dievaluasi.
2. ORGANIZING
Organizing (pengorganisasian) adalah suatu kegiatan
pembagian tugas kepada setiap sumber daya yang ada
di perusahan sesuai dengan kemampuan masing-
masing sumber daya tersebut. Terdapat dua kegiatan
yang dilakukan pada tahap organizing, yaitu staffing
dan pemaduan segala sumber daya perusahaan.
Staffing adalah kegiatan yang sangat penting karena
pada kegiatan ini, manajemen menempatkan orang
yang tepat pada tempat yang tepat sehingga dapat
menjamin kegiatan yang dilakukan. Setelah
menempatkan orang-orang yang tepat pada tempat
yang tepat, pemimpin perlu mengkoordinasikan seluruh
potensi sumber daya tersebut agar semuanya berjalan
sinergi.
3. ACTUATING
5
Actuating adalah menggerakan semua anggota
kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan
perusahaan. Tahapan ini terdiri dari kepemimpinan
dan koordinasi, yaitu pemimpin perusahaan memimpin
setiap sumber daya yang ada untuk bekerja sesuai
dengan perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya
dan mengkoordinasi agar kerja sama ini dapat
dilakukan dengan harmonis. Hal ini dapat menghindari
persaingan yang ada antar sumber daya yang bisa
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahanl.
4. CONTROLLING
Controlling bukan hanya sekedar
mengendalikanpelaksanaan berbagai kegiatan yang
dilakukan, namun juga melakukan koreksi-koreksi
apabila aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan
kata lain, tujuan utama dari controlling adalah untuk
memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai
dengan perencanaan. Jadi, Pemimpin suatu
perusahaan bukan hanya bertugas dalam merancang
visi dan misi perusahaan, namun juga harus
menjalankan fungsi manajemen. Apabila fungsi
manajemen tersebut dapat dijalankan dengan benar,
maka tujuan organisasi dapat dengan tepat dicapai oleh
perusahaan.
6
Kementerian Agraria dan Tata Ruang merupakan
kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara. Adapun fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang
(ATR) berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang yakni :
7
dan
12. Staf Ahli Bidang Ekonomi Pertanahan.
8
8. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan BPN;
9. pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan
pertanian pangan berkelanjutan dan informasi di
bidang pertanahan;
10. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang
pertanahan; dan
11. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di
bidang pertanahan. Untuk menyelenggarakan tugas
dan fungsi BPN di daerah, maka dibentuk Kantor
Wilayah BPN di provinsi dan Kantor Pertanahan di
kabupaten/kota.
9
daerah, dibentuk Kantor Wilayah BPN di provinsi dan
Kantor Pertanahan di kabupaten/kota.
2. Kantor Pertanahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dibentuk lebih dari 1 (satu) Kantor
Pertanahan tiap kabupaten/kota
Kantor Pertanahan kabupaten Lebong yang
beralamatkan di Jalan Raya Jalur Dua Komplek
Perkantoran Pemda Lebong. Yang berbatasan dengan :
Utara : Kab. Bengkulu Utara dan Kab.Merangin
Selatan : Kab. Rejang Lebong
Timur : Kab.Merangin Jambi
Barat : Kab. Bengkulu Utara
Visi:
adalah “Terwujudnya Kementerian ATR/BPN Menjadi
Institusi Pengelola Pertanahan dan Tata Ruang yang
berstandar dunia.
Misi:
1. Seluruh tanah di Indonesia harus didaftarkan;
2. Memaksimalkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR);
3. Peningkatan Sumber daya manusia menuju birokrasi
berstandar dunia;
10
4. Kementerian ATR/BPN harus menjadi pusat informasi
pertanahan dan tata ruang;
5. Mewujudkan Kantor Pertanahan modern dengan
memberikan produk pertanahan dan tata ruang berbasis
elektronik;
6. Meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
10 kali dengan layanan informasi pertanahan sebagai
basis penerimaan negara;
7. Memberlakukan stelsel positif atau asuransi
pertananahan untuk mengatasi kerugian masyarakat
akibat sengketa pertanahan.
MISI:
1. Mengembangkan dan Menyelenggarakan Kebijakan
Pertanahan untuk peningkatan rakyat serta penciptaan
sumber-sumber baru kemakmuran rakyat.
2. Meningkatkan pelayanan prima dalam kegiatan legalisasai
asset masyarakat.
3. Menata system kearsipan guna tertib administrasi
pertanahan
4. Mewujudkan tatanan kehidupan bersama yang harmonis
dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara
pertanahan.
5. Meningkatkan tatanan kehidupan bersama yang lebih
berkeadilan, bermasrtabat dalam kaitannya dengan
penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan
tanah.
11
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
pembangunan bidang pertanahan.
Sejak februari 2018 penulis di tempatkan di kantor
pertanahan kabupaten lebong di seksi hubungan hukum
pertanahan. Sejak saat itu penulis mulai di libatkan dalam
beberapa pekerjaan di seksi ini. Khususnya dalam
pelaksanaan dalam menjalankan system KKP. kegiatan
penulis selama masa habituasi adalah untuk merealisasikan
aktualisasi agar berjalan sesuai rancangan yang telah
dibuat, berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN. Selain itu
penulis juga melaksanakan kegiatan lain atas perintah
pempinan. Dan kegiatan yang berjalan di kantor saat ini
adalah :
a. Sub bagian tata usaha
Penyusunan Rencana Program dan Anggaran
Penguatan Pemantauan dan Evaluasi
Pengelolaan Kepegawaian
Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan
Penatausahaan BMN
Hubungan Masyarakat dan Advokasi Hukum
Layanan Perkantoran (Gaji, Tunjangan, dan Biaya
Operasional)
b. Seksi Infrastruktur Pertanahan
Pelayanan Pengukuran Batas Bidang Tanah
Pelayanan Pengembalian Batas
Pelayanan Informasi Data Tekstual / Grafikal /
Kutipan / Scan / Printout Digital warkah
Pelayanan Informasi Salinan Surat Ukur
12
Pelayanan Pertimbangan Teknis Pertanahan Dalam
Rangka Ijin Perubahan Penggunaan tanah
e. Seksi Penangan Masalah dan Pengendalian Pertanahan
Pemantauan dan Evaluasi Hak Atas Tanah DPAT/
Perizinan di Kantor Pertanahan
Analisa Sengketa / Konflik
Layanan Pengaduan
13
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini penulis akan membahas
mengenai fungsi-fungsi manajemen yang telah dijelaskan
secara singkat pada bab sebelumnya. Menurut George R.
Terry, 1958 dalam bukunya Principles of Management
(Sukarna, 2011: 10) membagi empat fungsi dasar
manajemen, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling
(Pengawasan). Keempat fungsi manajemen ini disingkat
dengan POAC. Berikut penulis jelaskan penerapan fungsi-
fungsi manajemen pada Kantor Pertanahan Kabupaten
Lebong:
1. PLANNING
Perencanaan atau planning adalah tahap pertama
dari proses manajemen karena pada tahap ini
disusun berbagai aktivitas organisasi ke depan
sehingga tujuan bisa dicapai suatu perusahaan.
Ketika melakukan planning, terdapat dua hal yang
harus menjadi perhatian yakni merencanakan
kegiatan apa yang dilakukan perusahaan dan
membuat budget atau pun anggaran. Beberapa hal
yang harus diperhatikan ketika membuat
perencanaan yakni SMART yang berarti Specific
dalam artian dalam kegiatan apa saja harus ada
14
kejelasan. Selanjutnya Measurable yakni aktivitas
itu diukur tingkat keberhasilannya. Adapula
Achievable yang mana perencanaan perusahaan
harus tercapai bukan hanya dengan suatu rencana
saja.
15
Sedangkan untuk kegiatan rutinitas harian, pada
bagian perencanaan ini yaitu melakukan revisi
anggaran sesuai dengan kebutuhan instansi dalam
rangka untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
dan penyerapan anggaran.
2. ORGANIZING
Organizing atau pengorganisasian yang merupakan
pembagian tugas kepada setiap sumber daya di
perusahaan sesuai dengan kemampuan masing-
masing. Ada dua kegiatan yang dilakukan di tahap
Organizing yaitu antara lain staffing atau
pemanduan segala sumber daya. Ini juga
merupakan kegiatan krusial karena manajemen
akan menempatkan orang tepat pada tempat
sehingga bisa menjamin kegiatan dapat
terselenggara. Bukan hanya itu, setelah
ditempatkan dalam tempat yang tepat, pemimpin
perlu melakukan koordinasi dengan seluruh
potensi sumber daya agar bisa bersinergi dengan
baik adanya.
16
penempatan pada bidang kompetensi nya masing-
masing namun juga memberikan pelatihan-
pelatihan untuk peningkatan kompetensi dari
sumberdaya yang ada serta memperbaiki sarana
dan prasarana yang mendukung kinerja Kantor
Pertanahan Kabupaten Lebong.
3. ACTUATING
Actuating adalah peran manajer untuk
mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan
organisasi. Actuating adalah implementasi rencana,
berbeda dari planning dan organizing. Actuating
membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam
dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata,
rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang
tidak pernah menjadi kenyataan.
4. CONTROLLING
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai
dengan rencana. Hal ini membandingkan antara
17
kinerja aktual dengan standar yang telah
ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan
antara kinerja aktual dan yang diharapkan,
manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya
mengoreksi. Misalnya meningkatkan periklanan
untuk meningkatkan penjualan. Fungsi dari
controlling adalah menentukan apakah rencana
awal perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja
selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka
seorang manajer akan kembali pada proses
planning. Di mana ia akan merencanakan sesuatu
yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.
18
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dirangkum dari bab
pembahasan sebelumnya adalah pada Kantor Pertanahan
Kabuapten Lebong adalah bahwa semua fungsi-fungsi
manajemen di Kantor Pertanahan Kabupaten Lebong telah
di laksanakan.
19