terbatas Pembangunan berkelanjutan (sustainable development):
pembangunan berwawasan lingkungan atau pelestarian
pembangunan dari generasi ke generasi yang dapat mensejahterakan manusia saat ini dan di masa mendatang.
Istilah sustainable development dicanangkan di Rio de
Janeiro bulan Juni 1992 pada forum KTT Bumi (United Nations Conference on Environment and Development). Agar tercapai tujuan pembangunan berkelanjutan : dilaksanakan analisis pada rencana kegiatan pembangunan yang berpotensi memberikan dampak yang penting bagi lingkungan.
Dari hasil analisis ini akan dapat diketahui secara rinci
dampak positif dan dampak negatif yang akan timbul dari kegiatan pembangunan tersebut.
Untuk mengetahui dampak yang akan terjadi maka
perlu dilakukan pendugaan dampak lingkungan. Langkah ini disebut Pendugaan Dampak Lingkungan atau Environmental Impact Assessment. Analisis Dampak Lingkungan (Andal) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha/kegiatan.
Andal adalah bagian dari Amdal. Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan(Amdal) adalah kajian mengenai dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan tersebut. Tujuan AMDAL Amdal dilakukan agar proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat dapat terlaksana tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.
Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia,
ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Kegunaan Amdal bagi Pemerintah :
1. Mencegah agar potensi sumber daya alam yang
dikelola tersebut tidak rusak; 2. Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada di luar lokasi proyek baik yang diolah oleh proyek lain, diolah oleh masyarakat maupun yang belum diolah; 3. Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan, dan lain-lain sehingga tidak mengganggu kenyamanan dan keselamatan masyarakat; 4. Menghindari pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya dengan masyarakat dan proyek lain;
5. Sesuai dengan rencana pembangunan daerah,
nasional maupun internasional;
6. Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat
umum;
7. Sebagai alat bagi pengambil keputusan pemerintah.
Kegunaan bagi pemilik proyek :
1. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran;
2. Untuk melihat masalah-masalah lingkungan yang
akan dihadapi di masa yang akan datang;
3. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah
yang akan dihadapi di masa yang akan datang;
4. Sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi
proyek termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial budaya; 5. Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek;
6. Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari
perencanaan proyek, untuk dapat ditemukan kelemahannya sehingga dapat dilakukan penyempurnaan;
7. Untuk menemukan keadaan lingkungan yang
membahayakan proyek, misalnya tanah longsor, banjir, dan sebagainya. Kegunaan bagi masyarakat :
1. Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya,
sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan;
2. Mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah
proyek dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan dirinya dan dapat menghindarkan diri dari kerugian yang diderita akibat adanya proyek tersebut;
3. Turut serta dalam pembangunan daerahnya sejak awal,
khususnya dalam memberikan informasi maupun ikut langsung dalam membangun dan menjalankan proyek; 4. Pemahaman yang lebih jelas mengenai hal ihwal proyek akan menghindarkan kesalahpahaman;
5. Mengetahui hak dan kewajibannya di dalam
hubungannya dengan proyek, khususnya hak dan kewajiban dalam ikut menjaga kualitas lingkungan.
Kegunaan lainnya :
1. Kegunaan dalam analisis, kemajuan teknologi dan