SURVEI PASAR
DISUSUN OLEH:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Praktikum Survei Pasar” ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari
laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu,
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bisnis di kehidupan sehari-
hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kusuma Estu
Werdani, S.KM., M.Kes, selaku Dosen Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami mengenai perihal
kewirausahaan.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN…………………………………………………………………………... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Riset pasar dilakukan dengan berbagai tujuan penting antara lain dapat
mengeksplorasi tingkat penerimaan pasar atas kualitas produk yang dipasarkan
utamanya dari segmen dan target pasar tertentu (Clow & James, 2014). Berbagai
informasi tekait penerimaan pasar atas produk yang dipasarkan dapat diperoleh dari
kegiatan riset pasar. Berbagai metode dapat dipilih pengusaha untuk melakukan riset
pasar. Survei adalah salah satu metode yang relatif efektif dan efisien dilakukan
karena dapat menjangkau cakupan pasar yang luas. Survei pasar merupakan salah satu
strategi pemasaran yang pada umumnya dilakukan oleh suatu perusahaan sebelum
melakukan pemasaran produk baru. Survei pasar dilakukan untuk mengetahui keinginan
target pasar produk terhadap produk yang akan dijual. Survei pasar juga digunakan untuk
mencari tahu seberapa besar target pasar, untuk menyesuaikan seluruh aktivitas
pemasaran serta menentukan hal apa saja yang menjadi prioritas target pasar. Survei
terhadap pasar membantu kompetitor dalam mengetahui strategi paling efektif yang akan
digunakan dalam memasarkan produknya, sehingga peluang dalam memenangkan
persaingan pasar menjadi lebih besar.
Kali ini melakukan survei pasar terhadap bisnis kuliner yaitu bisnis kuliner steak.
Steak adalah salah satu makanan barat yang dapat ditemukan dengan mudah di mana saja
dan di belahan dunia. Steak dimasak dengan cara dipanggang atau di bakar sehingga
mengeluarkan aroma yang sangat menarik. Secara historis, restoran steak sudah ada sejak
pertengahan tahun 1500-an. Hal ini terbukti dengan dimasukkannya resep steak ke dalam
buku-buku masak yang ada saat itu. Kata steak sendiri berasal dari kata Skandinavia
'steik', yang dalam Oxford English Dictionary berarti irisan daging tebal yang
dipanggang. Mentega, merica, garam dan rempah-rempah dari daerah asalnya seperti
sturgeon, oregano atau bawang putih biasanya digunakan sebagai bumbu untuk
memanggang steak. Daging steak bisa dimasak dengan lima level, yaitu rare (baru matang
di luar tapi masih mentah di dalam), medium rare (40% matang), medium (60% matang),
medium (80% atau hampir matang). ). matang), well done (sudah matang).Steak disajikan
dengan berbagai saus steak seperti BBQ, saus jamur, saus lada hitam, saus keju, dll.
1
Sebagai pelengkap ada sayuran yang dimasak seperti jagung, buncis, wortel dan brokoli,
serta karbohidrat lain yang terdiri dari kentang atau kentang panggang. Di Indonesia,
makanan steak ini diperkenalkan oleh orang Belanda dengan nama bistik. Bistik jawa
sudah terkenal dari segi kuliner, cara penyajiannya mirip dengan steak pada umumnya.
Hanya saja bistik menggunakan saus encer yang mirip dengan kuah semur.
B. TUJUAN SURVEI
Tujuan kegiatan survei yang kami lakukan terhadap bisnis “Steak House 705” adalah
sebagai berikut :
C. MANFAAT SURVEI
Kami (penulis) mengaharapkan dari survei yang telah kami lakukan diharapkan dapat
memberikan manfaat di antara nya :
2
BAB II
METODE SURVEI
Pada penilitian survey pasar kami telah melakukan survey terhadap kulineran di
wilayah sekitaran UMS, tepatnya pada restaurant 705 Steak House di jalan Menco Raya
UMS. Yang kini banyak digemari oleh kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, kelompok
kami tertarik melakukan observasi pada tempat tersebut. Maka dari itu, pada penelitian
ini kelompok kami menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan observasi awal yang telah kami lakukan pada tempat tersebut yaitu
wawancara dengan pemilik restaurant 705 Steak House yang ternyata restaurant tersebut
dimiliki oleh 3 orang, yang kini usianya berada di kepala dua. Mereka membangun bisnis
tersebut berawal dari suka dengan makan steak. Maka dari itu mereka terinspirasi untuk
membangun bisnis tersebut yang kini pertama kali dibangun di daerah sriwedari dan
sudah berdiri selama 3-4 bulan. Selama mereka membangun bisnis di daerah sriwedari
ternyata tidak pernah sepi dari pengunjung, kebanyakan pengunjung yang datang adalah
mahasiswa. Oleh karena itu, mereka mencoba membuka cabang di daerah UMS dan kini
sudah berdiri sekitar 1 bulan. Konsepan dari restaurant mereka bentuknya sama seperti
3
pedagang kaki lima, sama halnya dengan menu makanan mereka yang harganya cukup
merakyat.
Populasi adalah setiap informasi yang menarik minat peneliti sampai tingkat
tertentu dan pada waktu tertentu, jadi populasi mengacu pada data, bukan pada faktor
manusia. Jika setiap orang menerima informasi, maka jumlah atau besarnya populasi
sama dengan jumlah orang. Suatu populasi memiliki parameter, yaitu besaran terukur
yang menunjukkan karakteristik populasi. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi
dan karakteristik. Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. sampel, kesimpulannya diterapkan pada populasi. Oleh karena itu, sampel yang
diambil dari populasi harus benar-benar representative (Bahrun, 2018:82).
Hal itu, berdasarkan hasil survey wawancara dari kelompok kami terhadap salah
satu pemilik restaurant 705 Steak House mengatakan bahwa target pasaran mereka
ditunjukan pada mahasiwa, namun belakangan ini di restaurant 705 Steak House cabang
UMS kebanyakan pengunjung yang datang sudah berkeluarga dan membawa
keluarganya untuk makan di tempat. Maka dari itu, kelompok kami perlu mengadakan
survey observasi lebih lanjut mengenai pengunjung yang datang kebanyakan dari
kalangan mana, apakah sesuai dengan target populasi yang ditargetkan pemilik atau tidak
sesuai. Oleh karena itu, sampel dapat diukur melalui hasil populasi yang telah ditargetkan.
Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan survei pasar yaitu dengan pedoman
wawancara. Data didapatkan di lapangan dengan cara survei pasar menggunakan
instrumen wawancara yang ditanyakan kepada pemilik bisnis. Sebelum pelaksanaan
wawancara langakah pertama yaitu menyusun pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan
hal yang akan di survei. Kemudian mendatangi tempat survei dengan bertemu
narasumber/pemilik bisnis lalu memulai kegiatan wawancara. Selain itu, hal yang perlu
dipersiapkan saat wawancara berlangsung adalah menyiapkan handphone, buku tulis,
4
bolpoint yang digunakan sebagai catatan dan pendokumentasian saat wawancara.
Pertanyaan yang ditanyakan kepada pemilik bisnis yaitu antara lain terkait ide dan konsep
bisnis pendirian restoran, aspek pasar, aspek operasional, aspek keuangan dan investasi.
Dalam melakukan survei pasar kali ini, kelompok kami menggunakan teknik
pengumpulan data melalui wawancara kepada owner 705 Steak House. Wawancacra
dilakukan dengan menanyakan hal-hal penting seperti :
5
BAB III
1. Pelaksanaan observasi
No Pertanyaan Jawaban
2. Apa yang khas dari konsep bisnis steak house Semua outlet menggunakan
705 ini? tenda, hidangan steak dominan
crispy, dan identik dengan warna
biru
3. Bagaimana kondisi bisnis steak house 705 Terpantau lancar tetapi di hari-
yang ada di sriwedari maupun di UMS? hari tertentu ada penurunan dan
juga ada peningkatan
6
4. Bagaimanakah tingkat pertumbuhan dan Selama ini belum menemukan
persaingan bisnis restoran di kedua cabang pesaing bisnis yang sepadan
yang telah anda miliki?
5. Apa saja media promosi yang dipergunakan? Menggunakan media sosial salah
satunya Instagram dengan
membuat konten-konten menarik,
dan mempromosikan dari mulut
ke mulut
7
9. Siapakah target sasaran yang dituju oleh resto Mahasiswa, keluarga, anak muda-
Anda? mudi
10. Berdirinya outlet di sriwedari dan di UMS Di sriwedari sekitar 3-4 bulan
sudah berapa lama? sedangkan di UMS sekitar 1
bulan. Dengan pembangunan
sekitar 2 minggu
12. Keuntungan di setiap bulan di outlet sriwedari? Selama 6 bulan baru bisa diambil
keuntungan nya, 1 hari bisa
mencapai kurang lebih 400ribu-
600ribu
13. Berapa orang yang datang ke outlet setiap Belum bisa dihitung akan tetapi
harinya? setiap harinya sedia plate nya 150,
kurang lebih sekitar 75-80 orang
15. Berapa banyak varian saos? Terdiri dari satu macam saos
8
16. Standar pelayanan yang harus dilakukan Pelayannya harus ramah, senyum,
pelayan dalam melayani customer, sapa, menjaga kebersihan dan
bagaimana? disiplin dalam bekerja
17. Jika ada complain, complain itu karena apa? Biasanya karena pelayanan
lumayan lama. Kemudian
complain terkait sediaan saos nya
habis
9
Makanan dan minuman dapat dipesan dan dibawa pulang (take away)
Hasil dari observasi marketing pada kedai “705 Steak House” yaitu:
a. Product (produk)
Produk yang ditawarkan kedai “705 Steak House” yaitu steak ayam dan
steak sapi dengan 1 varian saus. Dengan penambahan menu yaitu nasi dan
free refil es teh.
b. Price (harga)
Harga yang ditawarkan kedai “705 Steak House” yaitu sangat terjangkau
mulai dari harga 15.000 hingga 30.000 untuk steak. Pada minuman
dibandrol harga 4.000-7.000.
c. Promotion (promosi)
d. Palce (tempat)
e. People (partisipan)
10
Kedai “705 Steak House” memiliki karyawan yang terlibat secara
langsung seperti waiters.
Analisis SWOT yang dilakukan oleh peneliti pada kedai “705 steak house” yaitu:
a. Strengths (kekuatan)
1) Harga terjangkau bagi kalangan kaum pemuda
2) Penyajian makanan dan minuman yang menarik
3) Produk steak yang krispinya beda dari steak yang lain
4) Pelayanan yang ramah dengan pelanggan
b. Weakness (kelemahan)
1) Pada cabang Sriwedari dengan lahan parkir yang tidak begitu luas
2) Tidak terdapat fasilitas toilet dan mushola untuk pelanggan yang
beragama islam
3) Jika hujan dengan bertempat di tenda maka akan berdampak pada
area makan
c. Opportunities (peluang)
Banyak mahasiswa yang memilih makanan yang enak dan juga harganya
murah, sehingga membuat pemilik untuk berinisiatif membuka kedai
steak kaki lima yang harganya murah dan enak.
d. Threats (tantangan)
11
B. PEMBAHASAN SURVEI PASAR
Steak merupakan Steak merupakan potongan daging yang sesuai untuk diolah menjadi
masakan. Kata steak lebih populer sebagai olahan dari daging yang dipanggang atau
dibakar. Steak biasanya disajikan bersama aneka saus pilihan misalnya saus barbeque,
saus lada hitam, saus putih, dan sebagainya (Sufi, 2009).
Di daerah Solo banyak sekali kuliner kaki lima yang memiliki rasa seperti bintang lima,
salah satu kuliner kaki lima yaitu steak tenda. Pada media sosial seperti instagram dan
tiktok para influencer banyak sekali yang memasarkan steak tenda, sehingga membuat
peneliti untuk melakukan observasi pada salah satu steak kaki lima yaitu “705 Steak
House”.
Kedai steak yang peneliti observasi yaitu steak yang sedang viral di instagram dan
membuka cabang ke 2 di daerah UMS. Banyak sekali anak muda atau mahasiswa yang
merekomendasikan steak yang murah dan enak. Selain rasanya yang enak dan murah,
steak ini juga bisa dijangkau akses tempatnya, yaitu sangat dekat dengan area kampus
UMS.
Kedai “705 Steak House” dilatarbelakangi dengan masing-masing teman yang suka
makan steak sehingga memunculkan ide untuk membuka kedai steak. Dilihat dari pasar
bahwa belum ada steak yang murah dan enak, serta dilihat dari basic para perintis steak
house yang dulu bekerja di food and beverage sehingga tahu basic dalam pengoperasian
suatu kedai makanan. Setelah mengerti basic dari sebuah kedai suatu steak itu sehingga
mencoba membuka steak house 705 di kawasan Sriwedari dengan hasilnya yang viral dan
ramai di kalangan masyarakat. Kedai ini memiliki 3 orang perintis yaitu designer, bisnis,
dan cooking.
12
Konsep dan ciri khas dari Kedai “705 Steak House” yaitu identik dengan tenda, hal ini
dikarenakan pemilik kedai memiliki konsep dari awal yaitu kedai kaki lima. Ciri khas
yang kedua yaitu krispi pada steak yang beda walaupun sudah diberi kuah namun krispi
pada steak masih tetap ada. Serta identik dengan warna biru yang diterapkan pada konsep
tenda, serta pembuatan promosi instagram yang dilatarbelakangi dengan konsep warna
biru. Kedai ini juga memiliki fasilitas yaitu dengan sistem “jemput pelanggan”. Sistem
ini dilakukan dengan cara pelanggan melakukan obrolan dengan pihak waiting list,
kemudian pihak karyawan akan menjemput pelanggan. Pelanggan akan dapat makan
sepuasnya “all you can eat”, setelah pelanggan merasa puas maka pelanggan akan
diantarkan untuk pulang.
Kondisi bisnis kuliner steak yang berada di cabang Sriwedari dan cabang Ums masih
tetap ramai pengunjung. Di Sriwedari sudah buka 4 bulanan, masih tetap ramai tapi
dengan bisnis juga ada up and down-nya pada hari-hari tertentu. Dilatarbelakangi dengan
tempatnya yang pinggir jalan sehingga jika ada event-event besar di Stadion Sriwedari
membuat parkir jadi susah sehingga orang-orang pada males buat mampir. Kondisi bisnis
yang ada di cabang UMS masih terpantau aman dengan pelanggan yang selalu antusias
untuk datang dan makan steak pada malam hari.
Tingkat pertumbuhan dan persaingan bisnis restoran di kedua cabang yaitu belum
menemukan pesaing bisnis yang menyajikan steak krispi di tenda. Pesaing saat ini baru
steak moen-moen yang berbentuk di suatu resto. Konsep dari steak ini yaitu kaki lima.
Steak tenda yang zaman sekarang kebanyakan pricey. Dengan harga 15.000 bisa
menyajikan steak yang enak maka akan menarik pelanggan untuk mencoba steak yang
baru dan yang lagi viral. Strategi yang digunakan untuk mempromosikan produk yaitu
dengan sering mengupload konten tentang steak dan membuat gimmic yang sedang viral.
Permasalahan yang sering terjadi dalam masing-masing kegiatan operasional kedai ini
yaitu ada di stok bahan, semisal sudah dipatok dengan stok 100-200 plate per hari, pada
siang hari kedai ramai sehingga membuat stok malam menjadi kehabisan dan harus tutup
sebelum waktunya. Cara mengatasi yaitu dengan membuat central kitchen, dan membuat
PT pada bulan ini. Jika central kitchen sudah ada stok maka bisa melakukan penambahan
stok pada kedai, namun jika stok pada central kitchen belum mumpuni maka otomatis
ditutup jika bahan sudah habis. Permasalahan yang terjadi pada pelanggan yaitu komplain
13
atas waktu antrian yang lama serta saus yang ada di meja habis. Cara mengatasi hal
tersebut yaitu tetap bertindak ramah ke pelanggan serta sesegera mungkin untuk
mengingatkan ke bagian cooking, dan untuk masalah saus habis maka bagian server harus
segera melakukan tindakan.
Target pasar itu tidak ada, yang di sriwedari sama yang di UMS itu sama, pada cabang di
UMS target pasarnya yaitu anak-anak mahasiswa. Namun kenyataannya pada akhir-akhir
ini sering banyak keluarga yang makan di steak house ini. Awal buka kedai di Sriwedari
banyak anak muda yang datang untuk ngepoin “705 Steak House”. Dan seiring
perkembangan waktu banyak keluarga yang beramai-ramai makan bersama di kedai steak
tersebut.
Usaha kedai steak house sudah berjalan 3-4 bulan dengan cabang pertama yaitu di
Sriwedari. Pada cabang kedua yaitu di UMS buka selama 1 bulan. Inovasi yang
terealisasikan yaitu es teh yang sudah free refil, hal ini dikarenakan banyak pelanggan
yang menunggu lama untuk antrian steak maka dibuatlah es teh yang free refil. Inovasi
yang berikutnya yaitu jum’at berkah yang menyediakan free steak 50 porsi untuk
pelanggan. Hal ini bisa menarik pelanggan serta bisa melakukan promosi besar pada suatu
produk. Pelanggan kebanyakan meminta nasi untuk tambahan menu, sehingga
memunculkan inovasi untuk menambah nasi pada menu di kedua cabang steak. Menu
yang akan ditambahkan owner untuk kedepannya yaitu pasta dengan ciri khas yang
berbeda.
Karyawan yang ada di kedai “705 Steak House” pada cabang Sriwedari berjumlah 12
orang dengan 1 shift. Pembagian kerja yaitu bagian cuci alat makan atau hot plate yaitu
2 orang, bagian server 2 orang, bagian dapur 5 orang, bagian kasir 1 orang, bagian
minuman 1 orang, serta bagian waiting list 1 orang. Karyawan harus bersikap sopan,
ramah, serta murah senyum kepada semua pelanggan. Sistem yang diterapkan pada
karyawan yaitu dilarang ketat untuk datang terlambat, apabila datang terlambat maka
akan dikenai sanksi yaitu tidak mendapatkan uang makan. Hal ini diterapkan agar
karyawan bisa menghargai waktu yang digunakan untuk bekerja.
Kekuatan yang dimiliki oleh kedai “705 Steak House” ini yaitu memiliki harga yang
terjangkau dikalangan anak muda terutama mahasiswa. Produk steak yang krispi serta
14
penyajian makanan yang menarik membuat pelanggan untuk penasaran dalam mencoba
steak house ini. Pelayanan pada pelanggan yang ramah, sopan, serta murah senyum
membuat para pelanggan menjadi nyaman dan betah untuk menikmati hidangan steak di
kedai ini. Kelemahan yang dialami yaitu tidak terdapat fasilitas toilet dan mushola yang
digunakan untuk pelanggan yang beragama muslim. Pada saat musim hujan maka
parkiran dan area kedai akan berdampak dengan lumpur yang terbawa oleh arus air hujan.
Peluang yang dimiliki yaitu banyak sekali produk steak yang viral di kalangan anak muda.
Dengan harganya yang murah dan kualitas yang bagus, maka menjadi peluang untuk
membuka usaha kedai steak kaki lima yang dioperasikan di daerah dekat dengan kampus.
Tantangan pada saat ini yaitu inovasi dalam menghadapi pesaing bisnis steak yang ada di
suatu restoran atau di foodcourt mall.
15
REFERENSI
Bahrun, S., Alifah, S., & Mulyono, S. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi
Survey Pemasaran dan Penjualan Berbasis Object Oriented Programming.
TRANSISTOR Elektro Dan Informatika, 2(2), 81-88.
Bangun, A.D.T. and Purba, N.C., (2022), December. Survei Pasar Perancangan Smart
Seizure Detection Kit. In Talenta Conference Series: Energy and
Engineering (EE) (Vol. 5, No. 2, pp. 308-313).
16
LAMPIRAN
17
Proses produksi di 705 Steak House
18