Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI PASAR

“Survei Pasar terhadap Bisnis Kuliner Steak House 705”

DISUSUN OLEH:

DYAH PRATIWI ANGGRAENI (J410210112)

CHINDY FATMA ZAHARA W. (J410210127)

VINA ALIYYA HANAN (J410210132)

AULIA FEBRIANA (J410210158)

LARAS DIAH FARANTIKA (J410210174)

ADITA ARMELIA (J410210186)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Praktikum Survei Pasar” ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari
laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu,
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bisnis di kehidupan sehari-
hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kusuma Estu
Werdani, S.KM., M.Kes, selaku Dosen Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami mengenai perihal
kewirausahaan.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Surakarta, 23 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………... 1

A. Latar belakang ………………………………………………………………...... 1


B. Tujuan survei …………………………………………………………………… 2
C. Manfaat survei ………………………………………………………………….. 2

BAB II METODE SURVEI …………………………………………………………. ..3

A. Desain survei pasar …………………………………………………………….. .3


B. Populasi dan Sampel survei ……………………………………………………..4
C. Instrumen survei pasar ………………………………………………………….. 4
D. Teknik pengumpulan data survei pasar ………………………………………… 5
E. Analisis data survei pasar ………………………………………………………. 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………. 6

A. Hasil survei pasar ………………………………………………………….. …... 6


B. Pembahasan survei pasar ……………………………………………………… 12

REFERENSI …………………………………………………………………… ... …. 16

LAMPIRAN…………………………………………………………………………... 17

A. Dokumentasi kegiatan survei…………………………………………………. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Riset pasar dilakukan dengan berbagai tujuan penting antara lain dapat
mengeksplorasi tingkat penerimaan pasar atas kualitas produk yang dipasarkan
utamanya dari segmen dan target pasar tertentu (Clow & James, 2014). Berbagai
informasi tekait penerimaan pasar atas produk yang dipasarkan dapat diperoleh dari
kegiatan riset pasar. Berbagai metode dapat dipilih pengusaha untuk melakukan riset
pasar. Survei adalah salah satu metode yang relatif efektif dan efisien dilakukan
karena dapat menjangkau cakupan pasar yang luas. Survei pasar merupakan salah satu
strategi pemasaran yang pada umumnya dilakukan oleh suatu perusahaan sebelum
melakukan pemasaran produk baru. Survei pasar dilakukan untuk mengetahui keinginan
target pasar produk terhadap produk yang akan dijual. Survei pasar juga digunakan untuk
mencari tahu seberapa besar target pasar, untuk menyesuaikan seluruh aktivitas
pemasaran serta menentukan hal apa saja yang menjadi prioritas target pasar. Survei
terhadap pasar membantu kompetitor dalam mengetahui strategi paling efektif yang akan
digunakan dalam memasarkan produknya, sehingga peluang dalam memenangkan
persaingan pasar menjadi lebih besar.
Kali ini melakukan survei pasar terhadap bisnis kuliner yaitu bisnis kuliner steak.
Steak adalah salah satu makanan barat yang dapat ditemukan dengan mudah di mana saja
dan di belahan dunia. Steak dimasak dengan cara dipanggang atau di bakar sehingga
mengeluarkan aroma yang sangat menarik. Secara historis, restoran steak sudah ada sejak
pertengahan tahun 1500-an. Hal ini terbukti dengan dimasukkannya resep steak ke dalam
buku-buku masak yang ada saat itu. Kata steak sendiri berasal dari kata Skandinavia
'steik', yang dalam Oxford English Dictionary berarti irisan daging tebal yang
dipanggang. Mentega, merica, garam dan rempah-rempah dari daerah asalnya seperti
sturgeon, oregano atau bawang putih biasanya digunakan sebagai bumbu untuk
memanggang steak. Daging steak bisa dimasak dengan lima level, yaitu rare (baru matang
di luar tapi masih mentah di dalam), medium rare (40% matang), medium (60% matang),
medium (80% atau hampir matang). ). matang), well done (sudah matang).Steak disajikan
dengan berbagai saus steak seperti BBQ, saus jamur, saus lada hitam, saus keju, dll.

1
Sebagai pelengkap ada sayuran yang dimasak seperti jagung, buncis, wortel dan brokoli,
serta karbohidrat lain yang terdiri dari kentang atau kentang panggang. Di Indonesia,
makanan steak ini diperkenalkan oleh orang Belanda dengan nama bistik. Bistik jawa
sudah terkenal dari segi kuliner, cara penyajiannya mirip dengan steak pada umumnya.
Hanya saja bistik menggunakan saus encer yang mirip dengan kuah semur.

B. TUJUAN SURVEI

Tujuan kegiatan survei yang kami lakukan terhadap bisnis “Steak House 705” adalah
sebagai berikut :

1. Kegiatan survei digunakan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum


Kewirausahaan
2. Untuk mengetahui ide dan konsep pendirian bisnis “Steak House 705”
3. Untuk mengetahui aspek pasar dan aspek operasional bisnis “Steak House 705”
4. Untuk mengetahui aspek keuangan dan investasi yang dilakukan bisnis “ Steak
House 705”
5. Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki bisnis “Steak House 705”
6. Untuk mendapatkan hasil analisis minat pasar terhadap usaha kuliner

C. MANFAAT SURVEI

Kami (penulis) mengaharapkan dari survei yang telah kami lakukan diharapkan dapat
memberikan manfaat di antara nya :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang manajemen terutama bidang


manajemen pemasaran di kuliner baik untuk penulis atau bagi yang membaca
2. Memperoleh data yang relevan dengan cara wawamcara terhadap pemilik bisnis,
3. Sebagai bahan dan sumber informasi terkait tugas Kewirausahaan

2
BAB II

METODE SURVEI

A. DESAIN SURVEI PASAR

Pada penilitian survey pasar kami telah melakukan survey terhadap kulineran di
wilayah sekitaran UMS, tepatnya pada restaurant 705 Steak House di jalan Menco Raya
UMS. Yang kini banyak digemari oleh kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, kelompok
kami tertarik melakukan observasi pada tempat tersebut. Maka dari itu, pada penelitian
ini kelompok kami menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Menurut Prakoso (2021) menyatakan bahwa metode observasi adalah suatu


metode yang mengamati dan perlu dicatat secara sistematik terhadap unsur-unsur yang
terlihat dalam suatu petunjuk pada objek yang diteliti. Menurut Morris dalam Syamsudin
(2014:404), observasi merupakan aktifitas mencatat suatu gejala atau peristiwa dengan
bantuan alat atau instrumen untuk merekam atau mencatatnya guna tujuan ilmiah atau
tujuan lainnya (Prakoso,2021:81).

Metode dokumentasi adalah metode untuk mengumpulkan informasi kualitatif


melalui studi atau analisis dokumen yang dibuat oleh orang itu sendiri atau oleh orang
lain. Dokumentasi merupakan salah satu cara peneliti kualitatif dapat memperoleh
wawasan tentang perspektif subjek melalui media tertulis dan dokumen lain yang ditulis
atau dibuat langsung oleh subjek (Prakoso,2021:81).

Berdasarkan observasi awal yang telah kami lakukan pada tempat tersebut yaitu
wawancara dengan pemilik restaurant 705 Steak House yang ternyata restaurant tersebut
dimiliki oleh 3 orang, yang kini usianya berada di kepala dua. Mereka membangun bisnis
tersebut berawal dari suka dengan makan steak. Maka dari itu mereka terinspirasi untuk
membangun bisnis tersebut yang kini pertama kali dibangun di daerah sriwedari dan
sudah berdiri selama 3-4 bulan. Selama mereka membangun bisnis di daerah sriwedari
ternyata tidak pernah sepi dari pengunjung, kebanyakan pengunjung yang datang adalah
mahasiswa. Oleh karena itu, mereka mencoba membuka cabang di daerah UMS dan kini
sudah berdiri sekitar 1 bulan. Konsepan dari restaurant mereka bentuknya sama seperti

3
pedagang kaki lima, sama halnya dengan menu makanan mereka yang harganya cukup
merakyat.

B. POPULASI DAN SAMPEL SURVEI

Populasi adalah setiap informasi yang menarik minat peneliti sampai tingkat
tertentu dan pada waktu tertentu, jadi populasi mengacu pada data, bukan pada faktor
manusia. Jika setiap orang menerima informasi, maka jumlah atau besarnya populasi
sama dengan jumlah orang. Suatu populasi memiliki parameter, yaitu besaran terukur
yang menunjukkan karakteristik populasi. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi
dan karakteristik. Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. sampel, kesimpulannya diterapkan pada populasi. Oleh karena itu, sampel yang
diambil dari populasi harus benar-benar representative (Bahrun, 2018:82).

Hal itu, berdasarkan hasil survey wawancara dari kelompok kami terhadap salah
satu pemilik restaurant 705 Steak House mengatakan bahwa target pasaran mereka
ditunjukan pada mahasiwa, namun belakangan ini di restaurant 705 Steak House cabang
UMS kebanyakan pengunjung yang datang sudah berkeluarga dan membawa
keluarganya untuk makan di tempat. Maka dari itu, kelompok kami perlu mengadakan
survey observasi lebih lanjut mengenai pengunjung yang datang kebanyakan dari
kalangan mana, apakah sesuai dengan target populasi yang ditargetkan pemilik atau tidak
sesuai. Oleh karena itu, sampel dapat diukur melalui hasil populasi yang telah ditargetkan.

C. INSTRUMEN SURVEI PASAR

Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan survei pasar yaitu dengan pedoman
wawancara. Data didapatkan di lapangan dengan cara survei pasar menggunakan
instrumen wawancara yang ditanyakan kepada pemilik bisnis. Sebelum pelaksanaan
wawancara langakah pertama yaitu menyusun pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan
hal yang akan di survei. Kemudian mendatangi tempat survei dengan bertemu
narasumber/pemilik bisnis lalu memulai kegiatan wawancara. Selain itu, hal yang perlu
dipersiapkan saat wawancara berlangsung adalah menyiapkan handphone, buku tulis,

4
bolpoint yang digunakan sebagai catatan dan pendokumentasian saat wawancara.
Pertanyaan yang ditanyakan kepada pemilik bisnis yaitu antara lain terkait ide dan konsep
bisnis pendirian restoran, aspek pasar, aspek operasional, aspek keuangan dan investasi.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA SURVEI PASAR

Dalam melakukan survei pasar kali ini, kelompok kami menggunakan teknik
pengumpulan data melalui wawancara kepada owner 705 Steak House. Wawancacra
dilakukan dengan menanyakan hal-hal penting seperti :

1. Terkait dengan ide dan konsep bisnis pendirian restoran


2. Terkait dengan aspek pasar
3. Terkait dengan aspek operasional
4. Terkait dengan aspek keuangan dan investasi yang dilakukan

E. ANALISIS DATA SURVEI PASAR

Dalam melakukan survei pasar ini, kelompok kami melakukan survei


menggunakan metode wawancara secara langsung dan selanjutnya peneliti memberikan
beberapa pertanyaan kepada owner “705 Steak House”. Steak House ini berbeda dengan
steak - steak pada umumnya. Yang menjadikan steak ini berbeda dengan steak lainnya
yaitu dari kuah yang disiramkan pada daging akan tetap terasa crispy. Selain itu, 705
Steak House ini juga identik dengan warna biru dan tidak melayani delivery order karena
mereka ingin semua pelanggannya dapat menikmati hidangan secara langsung di tempat.
Pada awalnya, mereka hanya memiliki 1 outlet saja yang berada di Sriwedari yang sudah
berjalan selama 3 - 4 bulan. Namun berhubung owner memiliki lahan kosong di sekitar
Universitas Muhammadiyah Surakarta maka mereka memutuskan untuk membuka outlet
yang ke 2 dan sudah berjalan sekitar 1 bulan. Selain itu, kelompok kami juga memberikan
pertanyaan kepada owner mengenai strategi penjual, target yang di tuju, jam ramai
pembeli dan juga kendala yang dialami resto.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL SURVEI PASAR

1. Pelaksanaan observasi

Hari : Sabtu, 18 Maret 2023

Waktu : 12.30 - 13.00

Tempat : Kedai “705 Steak House” cabang UMS, Gonilan, Kartasura,


Surakarta, Jawa Tengah.

2. Hasil wawancara dengan narasumber/pemilik bisnis

No Pertanyaan Jawaban

1. Mengapa saudara tertarik untuk menjalankan Karena keinginan dengan teman-


bisnis steak house 705? teman dan suka makan steak. Lalu
belum menemukan steak yang
murah dan enak. Kemudian
mempunyai keinginan untuk
memulai bisnis steak house 705

2. Apa yang khas dari konsep bisnis steak house Semua outlet menggunakan
705 ini? tenda, hidangan steak dominan
crispy, dan identik dengan warna
biru

3. Bagaimana kondisi bisnis steak house 705 Terpantau lancar tetapi di hari-
yang ada di sriwedari maupun di UMS? hari tertentu ada penurunan dan
juga ada peningkatan

6
4. Bagaimanakah tingkat pertumbuhan dan Selama ini belum menemukan
persaingan bisnis restoran di kedua cabang pesaing bisnis yang sepadan
yang telah anda miliki?

5. Apa saja media promosi yang dipergunakan? Menggunakan media sosial salah
satunya Instagram dengan
membuat konten-konten menarik,
dan mempromosikan dari mulut
ke mulut

6. Bagaimana strategi Anda dalam berpromosi? Dari media Instagram konsisten


dalam memposting konten-
konten, dan kemudian
mempromosikan ke teman-teman
dan foodvloger.

7. Apa dasar teknik penyajian dan model Teknik penyajian nya


pelayanan yang digunakan yang dapat menjadi menggunakan teknik pada
ciri restoran ini? umumnya, sedangkan model
pelayanan diprioritaskan bersikap
ramah dan membuat customer
nyaman

8. Apa saja permasalahan yang sering terjadi Permasalahannya di stock


dalam masing-masing kegiatan operasional makanan belum bisa diprediksi
restoran ini? Bagaimana cara mengatasi hal
Cara mengatasi nya dengan
tersebut?
menghubungi central kitchen
meminta stock tambahan jika
sudah ready, jika belum ready
outlet nya ditutup.

7
9. Siapakah target sasaran yang dituju oleh resto Mahasiswa, keluarga, anak muda-
Anda? mudi

10. Berdirinya outlet di sriwedari dan di UMS Di sriwedari sekitar 3-4 bulan
sudah berapa lama? sedangkan di UMS sekitar 1
bulan. Dengan pembangunan
sekitar 2 minggu

11. Bagaimana saudara mengembalikan modal Modal sudah hampir kembali


awal di outlet sriwedari? seluruhnya, karena di outlet
sriwedari dahulu belum
melakukan pembelian terkait
meja dan kursi

12. Keuntungan di setiap bulan di outlet sriwedari? Selama 6 bulan baru bisa diambil
keuntungan nya, 1 hari bisa
mencapai kurang lebih 400ribu-
600ribu

13. Berapa orang yang datang ke outlet setiap Belum bisa dihitung akan tetapi
harinya? setiap harinya sedia plate nya 150,
kurang lebih sekitar 75-80 orang

14. Inovasi apakah yang sudah terealisasikan? Minuman es teh sudah


menggunakan sistem self service
dan revill, kegiatan jumat berkah,
sedia nasi

15. Berapa banyak varian saos? Terdiri dari satu macam saos

8
16. Standar pelayanan yang harus dilakukan Pelayannya harus ramah, senyum,
pelayan dalam melayani customer, sapa, menjaga kebersihan dan
bagaimana? disiplin dalam bekerja

17. Jika ada complain, complain itu karena apa? Biasanya karena pelayanan
lumayan lama. Kemudian
complain terkait sediaan saos nya
habis

18. Apakah sudah tersedia di aplikasi? Belum tersedia di aplikasi, hanya


tersedia di makan di tempat

19. Berapa jumlah karyawan di dalam outlet? Di sriwedari 12 orang (1 shift)

Di UMS ada 8 orang (2 shift)

20. Outlet buka jam berapa? Mulai dari jam 12 siang

21. Apakah outlet buka setiap hari? Di ums setiap hari

Di sriwedari khusus hari senin


libur

Akan ada offday sebulan sekali

3. Kondisi Produk, layanan, dan kualitas pelayanan


a. Produk yang dijual pada kedai “705 Steak House” yaitu steak ayam dan steak
beef yang krispi dengan varian 1 macam saus.
b. Layanan yang diberikan oleh kedai “705 Steak House”

Makanan dan minuman dapat langsung dipesan (dine in)

9
Makanan dan minuman dapat dipesan dan dibawa pulang (take away)

c. Faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembeli yaitu karyawan


melayani setiap pelanggan dengan ramah
d. Akses keterjangkauan lokasi yaitu berada di pinggir jalan dengan cabang di
Sriwedari yang mudah dijangkau oleh masyarakat, di cabang UMS tempatnya
juga sangat terjangkau karena dekat juga dengan cafe yang terkenal di UMS.

4. Marketing dan analisis SWOT

Hasil dari observasi marketing pada kedai “705 Steak House” yaitu:

a. Product (produk)

Produk yang ditawarkan kedai “705 Steak House” yaitu steak ayam dan
steak sapi dengan 1 varian saus. Dengan penambahan menu yaitu nasi dan
free refil es teh.

b. Price (harga)

Harga yang ditawarkan kedai “705 Steak House” yaitu sangat terjangkau
mulai dari harga 15.000 hingga 30.000 untuk steak. Pada minuman
dibandrol harga 4.000-7.000.

c. Promotion (promosi)

Promosi yang dilakukan oleh kedai “705 Steak House”berbasis elektronik


dengan menggunakan media sosial seperti instagram, serta melakukan
promosi word of mouth marketing yaitu lewat mulut ke mulut.

d. Palce (tempat)

Tempat yang digunakan untuk membuka usaha berada di 2 cabang,


dengan cabang pertama di Sriwedari (jl. Museum. Sriwedari) dan cabang
ke 2 di UMS (jl. Menco Raya UMS).

e. People (partisipan)

10
Kedai “705 Steak House” memiliki karyawan yang terlibat secara
langsung seperti waiters.

f. Physical evidence (lingkungan fisik)

Kedai “705 Steak House” berada dalam lingkungan instansi pendidikan,


sehingga mendukung dalam pelaksanaan usaha steak house. Steak house
yang berada di tenda membuat lingkungan terasa sejuk dan damai.

Analisis SWOT yang dilakukan oleh peneliti pada kedai “705 steak house” yaitu:

a. Strengths (kekuatan)
1) Harga terjangkau bagi kalangan kaum pemuda
2) Penyajian makanan dan minuman yang menarik
3) Produk steak yang krispinya beda dari steak yang lain
4) Pelayanan yang ramah dengan pelanggan
b. Weakness (kelemahan)
1) Pada cabang Sriwedari dengan lahan parkir yang tidak begitu luas
2) Tidak terdapat fasilitas toilet dan mushola untuk pelanggan yang
beragama islam
3) Jika hujan dengan bertempat di tenda maka akan berdampak pada
area makan
c. Opportunities (peluang)

Banyak mahasiswa yang memilih makanan yang enak dan juga harganya
murah, sehingga membuat pemilik untuk berinisiatif membuka kedai
steak kaki lima yang harganya murah dan enak.

d. Threats (tantangan)

Inovasi dalam menghadapi kompetitor

11
B. PEMBAHASAN SURVEI PASAR

Steak merupakan Steak merupakan potongan daging yang sesuai untuk diolah menjadi
masakan. Kata steak lebih populer sebagai olahan dari daging yang dipanggang atau
dibakar. Steak biasanya disajikan bersama aneka saus pilihan misalnya saus barbeque,
saus lada hitam, saus putih, dan sebagainya (Sufi, 2009).

Di daerah Solo banyak sekali kuliner kaki lima yang memiliki rasa seperti bintang lima,
salah satu kuliner kaki lima yaitu steak tenda. Pada media sosial seperti instagram dan
tiktok para influencer banyak sekali yang memasarkan steak tenda, sehingga membuat
peneliti untuk melakukan observasi pada salah satu steak kaki lima yaitu “705 Steak
House”.

Kedai steak yang peneliti observasi yaitu steak yang sedang viral di instagram dan
membuka cabang ke 2 di daerah UMS. Banyak sekali anak muda atau mahasiswa yang
merekomendasikan steak yang murah dan enak. Selain rasanya yang enak dan murah,
steak ini juga bisa dijangkau akses tempatnya, yaitu sangat dekat dengan area kampus
UMS.

Observasi dilakukan dengan langkah pertama yaitu melakukan observasi tempat,


pelanggan, serta meminta izin kepada pemilik resto untuk melakukan proses wawancara.
Wawancara dilakukan dengan mewawancarai salah satu dari pemilik kedai, dikarenakan
kedai steak house tersebut dirintis oleh 3 orang. Wawancara dilakukan pada hari Sabtu,
pukul 12.30 di cabang UMS.

Kedai “705 Steak House” dilatarbelakangi dengan masing-masing teman yang suka
makan steak sehingga memunculkan ide untuk membuka kedai steak. Dilihat dari pasar
bahwa belum ada steak yang murah dan enak, serta dilihat dari basic para perintis steak
house yang dulu bekerja di food and beverage sehingga tahu basic dalam pengoperasian
suatu kedai makanan. Setelah mengerti basic dari sebuah kedai suatu steak itu sehingga
mencoba membuka steak house 705 di kawasan Sriwedari dengan hasilnya yang viral dan
ramai di kalangan masyarakat. Kedai ini memiliki 3 orang perintis yaitu designer, bisnis,
dan cooking.

12
Konsep dan ciri khas dari Kedai “705 Steak House” yaitu identik dengan tenda, hal ini
dikarenakan pemilik kedai memiliki konsep dari awal yaitu kedai kaki lima. Ciri khas
yang kedua yaitu krispi pada steak yang beda walaupun sudah diberi kuah namun krispi
pada steak masih tetap ada. Serta identik dengan warna biru yang diterapkan pada konsep
tenda, serta pembuatan promosi instagram yang dilatarbelakangi dengan konsep warna
biru. Kedai ini juga memiliki fasilitas yaitu dengan sistem “jemput pelanggan”. Sistem
ini dilakukan dengan cara pelanggan melakukan obrolan dengan pihak waiting list,
kemudian pihak karyawan akan menjemput pelanggan. Pelanggan akan dapat makan
sepuasnya “all you can eat”, setelah pelanggan merasa puas maka pelanggan akan
diantarkan untuk pulang.

Kondisi bisnis kuliner steak yang berada di cabang Sriwedari dan cabang Ums masih
tetap ramai pengunjung. Di Sriwedari sudah buka 4 bulanan, masih tetap ramai tapi
dengan bisnis juga ada up and down-nya pada hari-hari tertentu. Dilatarbelakangi dengan
tempatnya yang pinggir jalan sehingga jika ada event-event besar di Stadion Sriwedari
membuat parkir jadi susah sehingga orang-orang pada males buat mampir. Kondisi bisnis
yang ada di cabang UMS masih terpantau aman dengan pelanggan yang selalu antusias
untuk datang dan makan steak pada malam hari.

Tingkat pertumbuhan dan persaingan bisnis restoran di kedua cabang yaitu belum
menemukan pesaing bisnis yang menyajikan steak krispi di tenda. Pesaing saat ini baru
steak moen-moen yang berbentuk di suatu resto. Konsep dari steak ini yaitu kaki lima.
Steak tenda yang zaman sekarang kebanyakan pricey. Dengan harga 15.000 bisa
menyajikan steak yang enak maka akan menarik pelanggan untuk mencoba steak yang
baru dan yang lagi viral. Strategi yang digunakan untuk mempromosikan produk yaitu
dengan sering mengupload konten tentang steak dan membuat gimmic yang sedang viral.

Permasalahan yang sering terjadi dalam masing-masing kegiatan operasional kedai ini
yaitu ada di stok bahan, semisal sudah dipatok dengan stok 100-200 plate per hari, pada
siang hari kedai ramai sehingga membuat stok malam menjadi kehabisan dan harus tutup
sebelum waktunya. Cara mengatasi yaitu dengan membuat central kitchen, dan membuat
PT pada bulan ini. Jika central kitchen sudah ada stok maka bisa melakukan penambahan
stok pada kedai, namun jika stok pada central kitchen belum mumpuni maka otomatis
ditutup jika bahan sudah habis. Permasalahan yang terjadi pada pelanggan yaitu komplain

13
atas waktu antrian yang lama serta saus yang ada di meja habis. Cara mengatasi hal
tersebut yaitu tetap bertindak ramah ke pelanggan serta sesegera mungkin untuk
mengingatkan ke bagian cooking, dan untuk masalah saus habis maka bagian server harus
segera melakukan tindakan.

Target pasar itu tidak ada, yang di sriwedari sama yang di UMS itu sama, pada cabang di
UMS target pasarnya yaitu anak-anak mahasiswa. Namun kenyataannya pada akhir-akhir
ini sering banyak keluarga yang makan di steak house ini. Awal buka kedai di Sriwedari
banyak anak muda yang datang untuk ngepoin “705 Steak House”. Dan seiring
perkembangan waktu banyak keluarga yang beramai-ramai makan bersama di kedai steak
tersebut.

Usaha kedai steak house sudah berjalan 3-4 bulan dengan cabang pertama yaitu di
Sriwedari. Pada cabang kedua yaitu di UMS buka selama 1 bulan. Inovasi yang
terealisasikan yaitu es teh yang sudah free refil, hal ini dikarenakan banyak pelanggan
yang menunggu lama untuk antrian steak maka dibuatlah es teh yang free refil. Inovasi
yang berikutnya yaitu jum’at berkah yang menyediakan free steak 50 porsi untuk
pelanggan. Hal ini bisa menarik pelanggan serta bisa melakukan promosi besar pada suatu
produk. Pelanggan kebanyakan meminta nasi untuk tambahan menu, sehingga
memunculkan inovasi untuk menambah nasi pada menu di kedua cabang steak. Menu
yang akan ditambahkan owner untuk kedepannya yaitu pasta dengan ciri khas yang
berbeda.

Karyawan yang ada di kedai “705 Steak House” pada cabang Sriwedari berjumlah 12
orang dengan 1 shift. Pembagian kerja yaitu bagian cuci alat makan atau hot plate yaitu
2 orang, bagian server 2 orang, bagian dapur 5 orang, bagian kasir 1 orang, bagian
minuman 1 orang, serta bagian waiting list 1 orang. Karyawan harus bersikap sopan,
ramah, serta murah senyum kepada semua pelanggan. Sistem yang diterapkan pada
karyawan yaitu dilarang ketat untuk datang terlambat, apabila datang terlambat maka
akan dikenai sanksi yaitu tidak mendapatkan uang makan. Hal ini diterapkan agar
karyawan bisa menghargai waktu yang digunakan untuk bekerja.

Kekuatan yang dimiliki oleh kedai “705 Steak House” ini yaitu memiliki harga yang
terjangkau dikalangan anak muda terutama mahasiswa. Produk steak yang krispi serta

14
penyajian makanan yang menarik membuat pelanggan untuk penasaran dalam mencoba
steak house ini. Pelayanan pada pelanggan yang ramah, sopan, serta murah senyum
membuat para pelanggan menjadi nyaman dan betah untuk menikmati hidangan steak di
kedai ini. Kelemahan yang dialami yaitu tidak terdapat fasilitas toilet dan mushola yang
digunakan untuk pelanggan yang beragama muslim. Pada saat musim hujan maka
parkiran dan area kedai akan berdampak dengan lumpur yang terbawa oleh arus air hujan.

Peluang yang dimiliki yaitu banyak sekali produk steak yang viral di kalangan anak muda.
Dengan harganya yang murah dan kualitas yang bagus, maka menjadi peluang untuk
membuka usaha kedai steak kaki lima yang dioperasikan di daerah dekat dengan kampus.
Tantangan pada saat ini yaitu inovasi dalam menghadapi pesaing bisnis steak yang ada di
suatu restoran atau di foodcourt mall.

15
REFERENSI

Bahrun, S., Alifah, S., & Mulyono, S. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi
Survey Pemasaran dan Penjualan Berbasis Object Oriented Programming.
TRANSISTOR Elektro Dan Informatika, 2(2), 81-88.

Bangun, A.D.T. and Purba, N.C., (2022), December. Survei Pasar Perancangan Smart
Seizure Detection Kit. In Talenta Conference Series: Energy and
Engineering (EE) (Vol. 5, No. 2, pp. 308-313).

Clow, K.E. & James,K.E. (2014) .Essentials of Marketing Research : Putting


Research into Practice. SAGE Publications, Inc.,California

Prakoso, K. A. (2021). Survei Minat Masyarakat terhadap Aktivitas Olahraga


Rekreasi masa Pandemi Covid-19 di Simpang Lima Semarang. Journal of
Physical Activity and Sports (JPAS), 2(1), 78-87.

16
LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan survei pasar

Dokumentasi pada saat melakukan wawancara

Suasana di lokasi 705 Steak House UMS

17
Proses produksi di 705 Steak House

18

Anda mungkin juga menyukai