Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PADA BAGIAN SUPERMARKET DIVISI FRESH PT. AKUR PRATAMA YOGYA


PLAZA CIMAHI
(Periode 01 Juni 01 Agustus 2016

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016-2017

Disusun Oleh:
Nama : Handika Aditya Winata

NISN : 9988816523

Kompetensi keahlian : Pemasaran

PROGRAM KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN

SMK PGRI 1 CIMAHI


Jl. Terusan Gg. Karya SMEA PGRI No.01 Telp (022) 6650106 Cimahi 40525
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PADA BAGIAN SUPERMARKET DIVISI FRESH PT. AKUR PRATAMA YOGYA
PLAZA CIMAHI
(Periode 01 Juni 01 Agustus 2016)

Nama : Handika Aditya Winata


NISN : 9988816523

Yang telah disetujui pada tanggal 28 Agustus 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 2
(Instansi/Lembaga) (Guru Pembimbing)

Ati Pramarini Munia RatnaWulan, SE

Ketu Program Keahlian Ketua Prakerin


(Pemasaran) (Ketua Prakerin)

Drs. Aam Jauhari Jatnika


Kartini Afziaref, S.ST NIP. 19570524 1987031003
NIP. 19550421 198203 2 003
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PADA BAGIAN SUPERMARKET DIVISI FRESH PT. AKUR PRATAMA YOGYA
PLAZA CIMAHI
(Periode 01 Juni 01 Agustus 2016)

Nama : Handika Aditya Winata


NISN : 9988816523

Disahkan pada tanggal 30 Agustus 2016

Penguji 1 Penguji 2
( ) ( )

_______________________ _______________________

Mengetahui/Mengesahkan

Kepala SMK PGRI 1 Cimahi Kepala Program Studi


(Pemasaran)

Dra. Yeyen Ruswiyani, M. MPd Munia Ratna Wulan, SE


NIP. 19570802 198603 2 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang maha Esa, karna kasih
karuniaNya yang di berikan kepada penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan praktek
kerja industriDi PT. AKUR PRATAMA pada Yogya Plaza Cimahi dan menyusun karya
tulis ini.

Karya tulis ini merupakan laporan dan tanda bukti bahwa penulis telah
menyelesaikan praktek kerja industri selama 2 (dua) bulan, sejak tanggal 01 juni 2016
sampai dengan 01 agustus 2016 di PT. AKUR PRATAMA pada Yogya Plaza Cimahi.

Pembuatan karya tulis ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti uji kompetensi dan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dalam
bidang bisnis dan manajemen.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang besar-
besarnya kepada:

1. Dra. Yeyen Ruswiyani, M.M.Pd, sebagai kepala SMK PGRI 1 Cimahi


2. Drs. Kartini Afziarief, S.St, sebagai ketua kompetensi keahlian pemasaran
3. Munia Ratna Wulan, SE, sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga, pikiran, ilmu dan perhatiannya kepada penulis dalam menyusun laporan
praktek kerja industri
4. Seluruh guru dan staf pengajar di Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 1 Cimahi
yang telah memberikan ilmu kepada penulis
5. Bapak Heriyanto, selaku Manejer YogyaPlaza Cimahi
6. Ati Pramarini dan Widya Prima Januardi, selaku pembimbing YOGYA

Saya menyadari bahwa sepenuhnya laporan praktek ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi bentuk, isi maupun susunan dalam kalimat.

Mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman, serta pengetahuan penulis.

Akhir kata, mohon maaf apabila dalam penyusunan karya tulis ini banyak terdapat
kesalahan di karenakan keterbatasan penulis seperti peri bahasa Tak Ada Gading Yang
Tak Retak. Saran dan kritik yang konstruktif selalu penulis harapkan demi
perkembangan karya tulis di masa mendatang, semoga karya tulis ini berguna dan
bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.

Cimahi,..... September 2016

Penulis
ABSTRAKSI

Praktek kerja industri merupakan bentuk implementasi dari pola pendidikan sistem
ganda (PSG), yang dilaksanakan secara terpadu yang di kelola bersama-sama dengan
dunia usaha/dunia industri sebagai institusi pasangan (IP). Kegiatan praktek kerja
industri diikuti oleh siswa kelas XII semester 5 (lima) selama 2 (dua) bulan di mulai
dari 01 Juni -01 Agustus 2016, dengan harapan menumbuh kembangkan potensi siswa,
memberikan kesempatan yang luas kepada siswa dalam mengaplikasikan teori kejuruan
yang diperoleh dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di dunia usaha/dunia industri,
serta untuk memberikan pengetahuan dan wawasan peserta didik sehingga memiliki
daya saing tenaga kerja dipasar kerja global serta untuk menanamkan jiwa
entrepreneurship (disiplin,aktif,kreatif,inovatif,dan produktif)

Praktek kerja industri,yang penulis lakukan di PT.AKUR PRATAMA YOGYA


PLAZACimahi yang di laksanakan pada tanggal 01 Juni sampai dengan tanggal 01
Agustus 2016 telah memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan
Pemasaranumumnya memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan pemasaran.

Dengan demikian pada praktiknya kegiatan pemasaran pada sebuah perusahaan


dengan teori yang di sampaikan dalam pembelajaran di sekoalh memiliki perbedaan
yang sifatnya umum. Hal ini, dikarenakan perusahaan memiliki dan mengacu pada
pedoman atau peraturan yang telah di tetapkan perusahaan. Untuk itu, hasil praktek
kerja ini dapat memberi manfaat dalam meformulasikan kompetensi dasar dan keahlian
pemasaran khususnya :

Cimahi, ..... Agustus 2016

DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI.....................................................................1
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah........................................................................2
1.2.1 Identifikasi Masalah...................................................................................2
1.2.2 Batasan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulis.....................................................................................................3
1.4 Kegunaan Praktek Kerja Industri........................................................................4
1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Industri.........................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................6
2.1 Macam-Macam Display.............................................................................6
2.2 Pendukung Display Yang Baik..................................................................9
BAB III OBJEK PRAKTEK KERJA INDUSTRI (Prakerin)...................................14
3.1 Sejarah Perusahaan/Instansi..........................................................................14
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi...................................................16
3.3 Job Description..........................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................19
4.1 Pekerjaan Toko..................................................................................................19
4.2 Proses Pekerjaan di Toko..........................................................................19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................20
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................20
5.2 Saran.........................................................................................................20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................22
LAMPIRAN.....................................................................................................................23
LEMBAR KARTU BIMBINGAN...................................................................................24
SURAT PERNYATAAN SISWA......................................................................................25
DAFTAR HADIR SISWA.............................................26Error! Bookmark not defined.
DAFTAR NILAI...........................................................27Error! Bookmark not defined.
AGENDA HARIAN......................................................Error! Bookmark not defined.28
DAFTAR TABEL

Tabel Tabel 1.1.1Jadwal Rencana Kegiatan Praktek Kerja Industri ..................... 5


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organigram.....................................................................................22


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang di namis
dan syarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
hal yang memang seharusnya sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan
dalam arti perbaikan pendidkan pada semua tingkat perlu terus menerus di lakukan
sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini mengandung konsenkuensi
bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan menengah kejuruan mengantisipasi
kebutuhan dan tantangan masa depan terus menerus di lakukan, di selaraskan dengan
perkembangan kebutuhan dunia usaha/dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Hasil observasi emperik di lapangan mengindikasikan, bahwa sebagian besar


lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK)kurang mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan maupun perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, sulit untuk bisa di
latih kembali, dan kurang bisa mengembangkan diri. Temuan tersebut tampaknya
mengindikasi bahwa pembelajar di SMK belum banyak menyentuh atau
mengembangkan pengetahuan adaptasi peserta didik. Studi itu jga memperoleh
gambaran bahwa sebagian lulusan SMK tidak bisa di serap di lapangan kerja, karena
kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntunan dunia kerja.
Kondisi itulah, antara lain yang menjadi alasan, SMK PGRI 1Cimahi menerapkan
pola penyelenggaraan pendidikan yang dapat di laksanakan secara terpadu yakni salah
satunya pola pendidikan sistem ganda (PSG), yaitu pola penyelenggaraan diklat yang di
kelola bersama-sama antara SMK dengan industri /asosiasi profesi sebagai industri
pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasidan
sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai
bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dsb.
Durasi pelatihan di industri di laksanakan selama 2 (dua) bulan s.d 1 (satu) tahun
pada industri dalam dan atau luar negeri. SMK PGRI 1 Cimahi menerapkan pola
pendidikan sistem ganda dalam proses penyelenggaranya dalm rangka lebih mendenkat
mutu lulusan dengan kemampuan yang dengan kompetensi yang di tuntut oleh pasar
kerja, Standar Kompetensi Nasional (SKN), Serta kebutuhan pembekalan kemampuan
untuk beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mutu produk pendidikan sangat erat berkaitannya dengan proses pelaksanaan


pelajaran yang di pengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kurikulum, tenaga
kependidikan, proses pembelajaran, sarana prasarana, alat dan bahan, manajemen
sekolah, lingkungan (iklim) kerja dan kerja sama industri. Meskipun kurikulum hanya
berperan sebagai pemberi arah, tujuan dan landasan filosofi pendidikan, namun
kurikulum harus selalu di kembangkan sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tuntutan kebutuhan pasar kerja, serta dinamika perubahan
sosial-masyarakat.

Dengan demikian sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, SMK PGRI 1
Cimahi merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan
pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu,
kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan
mengembangkan diri di kemudian hari.
1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, agar tidak terlalu luas
dalam hal pembahasannya maka di lakukan identifikasi masalah sebagai berikut
1. Apakah di Yogya Plaza Cimahi benar-benar telah melaksanakan teknik penataan
produk?
2. Bagaimana teknik penataan produk?
3. Bagaimana penerapan SOP penataan produk pada Yogya Plaza Cimahi?
4. Bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan sesuai dengan SOP?
5. Bagaimana pelayanan prima di Yogya Plaza Cimahi?

1.2.2 Pembatasan Masalah


Dari di identifikasi masalah yang terpapar di atas di peroleh gambaran dimensi
bermasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan
kemampuan, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan
terfokos. Dan hanya terfokus terhadap penataan produk Fashio yang sesuai dengan SOP
(Standar Operating Prosedur). Keterampilan dalam memonitor penataan atau display
produk. Dan pelayanan prima (excellent Servis) yang berdasarkan konsep A3

1.3 Tujuan Penulisan


Sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan, SMK PGRI 1 Cimahi melakasanakan
learning by doing (belajar melalui aktifitas/kegiatan nyata, yang memberikan
pengalaman belajar bermakna) yang di kembangkan menjadi pembelajaran berbasis
produksi melalui pola pendidikan system ganda maka tujuan prakti kerja industri
(prakerin) :

1. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang


berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratias, dan
bertanggung jawab.
2. Memperkenalkan dunia usaha/dunia industri kepada peserta didik.
3. Memberikan kesemptan yang luas kepada peserta didik dalam mengaplikasikan
teori kejuruan yang di peroleh dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di
dunia usaha/dunia industri.
4. Mempesiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif yang dapat
langung bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi.
5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta didik sehingga memiliki daya
saing tenaga kerja di pasar kerja global.
6. Menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik sebagai warga negara yang
baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warga negara yang prokduktif.
7. Menumbuh kembangkan nilai-nilai yang di terapkan dalam melaksanakan
pekerjaan yaitu displin, taat azas, efektif dan efesien.
8. Mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di
lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahliannya.
9. Untuk menanamkan jiwa entrepreneurship.

Selanjutnya, dalam pelaksanaan praktik kerja industri, di pandang perlu untuk


disusun pedoman pelaksanaan sebagai panduan dalam :

1. Memberikan pemahaman kepada lebih luas tentangimplementasi pola


pendidikan sistem ganda melalui praktek kerja dunia usaha/dunia industri dari
setiap program kompetensi, serta dapat melakukan evaluasi melalui analisis
terhadap hasil pembelajaran praktek di dunia usaha/dunia industri.

2. Mendorong peningkatan mutu pendidikan melalui timbal balik yang positif dari
DU/DI mengenai kompetensi yang di butuhkan di dunia usaha/dunia industri
pada umumnya, sehingga pembelajaran meningkat secara bertahap.
3. Mendorong pendidik dan satuan pendidikan melakukan analisis secara teliti dan
cermat dalam mengembangkan serta memformulasikan kurikulum kejuruan
yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia industri.
1.4 Kegunaan Praktik Kerja Industri
Kegunaan praktek kerja industrisecara umum memberikan umpan balik yang positif
bagi sekolah, dunia usaha/dunia industri dan khususnya bagi peserta didik itu sendiri,
sehingga hasil yang di harapkan adalh :

1. Secara Umum
a. Perusahaan/instansi dapat mengamati dan atau memantau langsung
kompetensi kejuruan yang di miliki peserta didik dalam melakukan
pekerjaan.
b. Perusahaan/instansi dapat berpatisipasi aktif dalam penyelenggaraan
pendidikan dalm latihan.
c. Perusahaan dapat menjaring calon-calon karyawan/wati dari peserta didik
yang memiliki kompetensi dan prestasi.
d. Sekolah sebagai pengelola pendidikan dapat terus menerus mengembangkan
pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk dapat menguasai sikap
(attitude), ilmu pengetahuan (knowledleg), dan keterampilan (skilis) agar
peserta didik dapat bekerja dengan profesinya.
e. Sekolah dapat memformulasikandan terus mengembangkan kurikulum yang
aplikatif relevan dengan dunia usaha/dunia industrui, berorientasi pada
pemenuhan permintaan pasar kerja dan secara makro pengembangan
mengacu pada prinsip demand driven.
2. Secara Khusus
a. Siswa memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang materi pekerjaan di
dunia usaha/dunia industri sehingga memperoleh kepercayaan diri dan
motivasi dirinya untuk lebih aktif, kreatif, inovatif, dan produktif.
b. Siswa dapa bersosialisasi, dengan mengaplikasikan komunikasi yang baik
dan bekerja dalam tim dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya.
c. Siswa dapat menggali informasi berupa pengetahuan yang sesuai dengan
kompetensi keahliannya.
d. Siswa dapat mengenal sistem dalam dunia usaha/dunia industri mulai dari
perencanaan, proses sampai dengan evaluasi.
e. Siswa dapathasil belajar yang bermakna, dengan harapan dapat
mengaplikasikan kompetensinya untuk hidup mandiri dalam meningkatkan
taraf hidup kedepannya.
1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Industri
Dalam melakukan praktek kerja industri guna menyusun laporan ini,penulis
mengambil lokasi sebagai obyek praktek kerja industri di PT. GRIYA Pratama . Adapun
lamanya praktek kerja ndustri yang penulis lakukan adalah dua bulan terhitung sejak
tanggal 01 juni sampai dengan 01 agustus 2016 dengan rencana kegiatan seperti pada
tabel 1.1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1.1
Jadwal Rencana Kegiatan praktek Kerja Industri
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN
JUNI JULI AGUST SEPT
1. Mengalukan
permohonan
kepada
perusahaan/instansi
2. Mengikuti
pengarahan dari
ketua POKJA
Praktik kerja
industri
3. Melaksanakan
praktik kerja
industri
4. Mengikuti
bimbingan
PRAKERIN
5. Menyusun laporan
PRAKERIN
6. Pengujian Laporan
PRAKERIN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam Bab II ini akan menerangkan dan menjelaskan tentang teori (kepustakaan)
mengenai pengertian-pengertian (arti dan atau definisi) hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan di bahas dari sudut keilmuan sebagai berikut :
Pendisplayan yang baik, teliti dan teratur akan memberikan lima kemudahan bagi
konsumen maupun pihak perusahaan, yaitu :

a. Mudah untuk di mengerti.


b. Mudah untuk di lihat.
c. Mudah memilih.
d. Mudah di ambil dan di letakkan kembali.
e. Mudah di rapikan.

Manfaat display bagi pihak perusahaan :

a. Meningkatkan penjualan.
b. Meningkatkan store image.
c. Meminimumkan out of stock (barang yang kosong).
d. Mengidentifikasikan laku tidaknya suatu produk.

2.1 Macam-Macam Display

Macam-Macam display produk :

1). Window Display

Window display merupakan pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela


kegiatan usaha. Tujuan window display adalah untuk menarik minat konsumen
sekaligus menjaga keamanan barang dagangan.

Fungsi window display

Untuk menarik perhatian orang.


Memancing perhatian terhadap dagang yang di jual di toko.
Menimbulkan impulse buying.
Menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko.
Menyatakan kualitas barang yang baik dan ciri khas toko tersebut.

2). Interior Display

Interior display merupakan pemajangan barang dagangan di toko. Interior display


banyak di pergunakan untuk barang-barang yang sudah di kenal luas oleh masyarakat.
Misalnya barang-barang seperti baju dan perhiasan.

Interior display di bagi menjadi 3 bagian :

1. Open interior display


Open interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan
usaha di mana barang di letakkan secara terbuka, sehingga komsumen dapat
melihat dan mengamati tanpa bantuan petugas.

Kebaikan dari open interior display :

a. Brang dagangan dapat di jual dengan cepat.


b. Pemilik toko dengan mudah mengadakan perubahan sistem manajemen bila
mana sewaktu-waktu di perlukan.
c. Alat-alat yang di pakai untuk memamerkan barag-barang sederhana.

Barang-barang yang biasanya di pajangkan dalam open interior display adalah :

Barang-barang yang lama lakunya.


Barang-barang yang ingin cepat habis terjual.
Barang-barang yang di beli atas dorongan kata hati.

2. Close interior display


Close interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha
di mana barang di letakkan dalam tempat tertentu, sehingga konsumen hanya
dapat mengamatinya. Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka akan
meminta bantuan maka ia akan menminta tolong pada pramuniaga untuk
mengambilkan barang tersebut.

3. Architectural inteior display


Architectural inteior display adalah memperlihatkan barang-barang dalam
penggunaannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang di
pertunjukkan secara realistis.

3). Eksterior display


Eksterior display adalah pemajangan barang dagangan di tempat tertentu di luar
usaha yang biasa di gunakan. Pemajangan sitem ini banyak di gunakan untuk promosi
barang, pengenal produk baru, penjualan istimewa seperti cuci gudang, discount dan
sejenisnya. Untuk pemasaran secara tetap pemajangan sistem ini kurang optimal
kelemahan faktor kengamanan, cuaca pengiriman barang dan sebagainya. Intinya,
eksterior display hanya tepat di pergunakan untuk kondisi penjualan tertentu.

Berapa hal yang juga perlu di perhatikan dalam display :


1. Store desing decoration
Tanda-tanda yang berupa di antaranya, simbol-simbol, lambang-lambang, poster-
poster, gambar-gambar, bendera-bendera, semboyan-semboyan. Tanda ini di letakkan di
atas meja, atau di gantng di dalam toko, yang tujuannya untuk membimbing calon
pembelikearah barang dagangan dan member I keterangan kepada merekan tentang
penggunaan barang-barang tersebut. Decoration pada umumnya di gunakan dalam
rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada saat hari raya, natal dan tahun baru.

2. Dealer display
Penataan yang di laksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol
dan petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk, ini juga menjadi peringatan kepada
petugas pejualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan
petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.
3. Wall display (pajangan di rak dinding)

Di gunakan untuk mengarahkan arus pengujung.

4. Floor display (pajangan di rak dinding)


Umumnya di bagian depan kasir atau gang tengah yang sering di lewati pengunjung.
5. Sampling display (barang-barang pajangan untuk contoh)
Ideal untuk produk-produk baru yang umumnya berupa makanan (untuk di cicipi)
tujuannya untuk meningkatkan penjualan.
6. Theme display (pajangan untu barang yang di promosikan)

Untuk mempromosikan sekelompok produk tertentu di satu masa (event).

7. Showcase display (pajangan di lemari kaca)


Untuk barang kecil tapi berharga atau untuk barang-barang mahal. Display. produk
adalah suatu tindakan menampilkan, menaruh, meletakkan produk pada suatu tempat
sedimikian rupa sehingga menarik perhatian.
Yang perlu di lakukan dan di jalankan untuk penataan produk swalayan :
a. Produk di tempatkan sesuai departemen .
b. Pengaturan produk sesuai dengan lalu lintas konsumen.
c. Rotasi produk harus sesuai dengan expire datenya.
d. Pengaturan horizontal/vertical.
e. Facing jumlah tier produk sesuai dengan market share.

Lima cara pendisplayan :

a. Letakkan barang sesuai ukuran yang berat/besar di bawah.


b. Usahakan untuk meletakkan barang dengan tinggi yang sama.
c. Facing produk menghadap kedepan/muka.
d. Usahakan tinggi tiap jaur sama (top sky line).
e. Gunakan eye tecniquel eye catching dan colour breaking.

2.2 Pendukung display yang baik

Perlu di ketahui bahwa pen-display-an yang baik akan mendatangkan hasil yang
baik pula bagi perusahaan. Berikut pendukung pen-display-an yang baik antar lain
sebagai berikut :

A. POP

POP merupakan suatu himbauan yang di tunjukan kepada pembeli agar timbul
keinginan untuk membeli.

B. Peralatan Display Barang Super Market

Alat display yang di pergunakan dalam penataan produk super market terdiri atas
berikut ini :
a. Gondola, yaitu peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak pajang
b. Chelving, yaitu alat pemajangan yang merupakan bagian dari gondola yang biasa di
sebut rak.
c. Wagon, yaitu boks besar untuk menyimpan produk yang sedang promo atau diskon.
d. End gondola, yaitu gondola akhir yang paling ujung dan untuk di sewakan.
e. Showcase, yaitu alat pajang berupa etalase untuk penjualan daging segar, sosis, dairy,
dsb.
Showcase di gunakan untuk produk yang expire datenya pendek
f. Showcare chiller, tempat pemajangan buah, daging, sayur, dairy dsb.
g. Frozen island, yaitu sarana pajang untuk produk beku, seperti ice cream, chicken
nungget, sayuran dsb.
h. Singel hook, berupa gantungan, biasanya untuk pemajangan produk seperti sikat gigi,
snack, sosis dsb.
i. Hambalan, yaitu kayu yang letaknya di bawa sebagai dasar untuk peralatan display.

C. Istilah dan perlengkapan display produk super market


a. SKU, keterangan yang menunjukan nama produk, harga nomor, PLU produk.
b. BAY, yaitu susunan pemajanga produk di rak satu baris kebawah.
c. TIER, yaitu barisan pemajangan produk kebelakang, pemajangan dalam suatu rak
biasanya terdiri atas beberapa tier.
d. Face, yaitu pemajangan produk tampak muka harus menghadap kedepan, jangan
terbalik, miring dsb.
e. POP (Point Of Purchase), yaitu keterangan mengenai nama produk, harga, atau pun
sarana bantu promosi penjualan, yang merupakan suatu himbauan yang di tunjukkan
kepada pembbeli agar timbul keinginan untuk membeli.
f. Floor display, pemajangan pada lantai.
g. COC (Check On Conter), yaitu pemajangan produk yang menempel di depan kassa.
h. PLU (price Look Up Unit), yaitu nomor ientitas barang yang berfungsi untuk
pencatatan komputerisasi.
i. Piramid, yaitu hambalan yang terdiri atas dus tingkat untuk pemajangan floor
display.
j. Troly, yaitu keranjang dorong untuk membawa barang bagi konsumen.

D. Cara Penataan Produk Super Market

Cara-cara penataan produk super market diantaranya adalah sebaga berikut:

1). Barang super market yang akan di tempatkan hendaknya berurutan terdiri atas
beberapa jenis barang, antara lain :
Barang yang sangat di butuhkan oleh konsumen.
Barabg yang sama efisien penggunaannya.
Barang yang sedang trend.
Barang yang berkualitas baik.
Barang yang berprestige.

2). Brand blocking secara vertical

Pemnempatan barang supermarket yang sejenis berderet kearah vertical atau atas
bawah merk barng juga harus terlihat di bagian muka secara vertical. Penempatan
barang secara vertical berarti menempatkan barang :

Dari atas kebawah secara sestematis.


Di susun sesuai jenis dan klasifikasinya.
Barang di susun berdasarkan ukuran, dari yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya.
Warna barang di susumn dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya.
Barang di susun dari atas kebawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk
dan sifatnya.

Penempata barang dagangan secara vertical dapat di lakukan di berbagai


display,seperti :

a. Shelving (Rak)
Rak barang biasanya di gunakan uuntuk barang dagangan sehari-hari, sayur, buah,
makanan dingin, telur pack, minuman dingin, dsb.
b. Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing
mempunyai fungsi yang sama dan di gunakan untuk menempatkan barang berupa
makan dan minuman dalam suatu kemasan dapat berdiri seperti susu kemasan, susu
kotak, dsb.
3). Brand blocking secara horizontal

Penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan
atau arah melebar dan merk barang harus dapat terlihat dari depan. Caara penempatan
barang ini di supermarket jarang di gunakan karena tidak efisien karena sangat sulit di
jangkau oleh calon pembeli.

Kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah :


Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang di perlukannya.
Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang di jual.
Barang yang di lihat dan di jangkau pembeli terbatas.
Memberikan kesan yang tidak beraturan.

Pengertian pelayanan prima (Excellent Service). Pelayanan prima adalah


pelayanan yang berorientasi pada pemenuhan tuntutan pelanggan mengenai kualitas
suatu produk atau jasa dengan sebaik-baiknya. Pelayanan prima berdasarkan konsep A3
sebagai berikut :

Pelayanan prima ini merupakan kualitas pelayanan-pelayanan yang di harapkan oleh


pelanggan. Oleh karena itu priorita dalam pelayanan prima adalah peningkatan
pelayanan.

1. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (Attitude). Yaitu meliputi dari :


Penampilan serasi.
Melayani pelanggan dengan cara berpikir positif.
Melayani pelanggan dengan cara sikap menghargai dan menghormati.

2. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (Atteention), yaitumeliputi dari:


Mendengarkan dan memahami keinginan pelanggan.
Mengamati perilaku pelanggan.
Mencurahkan perhatian kepada pelanggan.

3. Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan (Action), yaitu meliputi dari:


A. Pencatatan pesanan kebutuhan pelanggan.
Pencatatan kebutuhan pelanggan.
Penegasan kembali kebutuhan pelnggan.
Mewujudkan kebutuhan pelanggan.
Mengucapkan terima kasih dengan harapan agar pelanggan kembali.

Penerapan standar pelayanan prima pada Yogya Plaza Cimahi dalam memberikan
pelayanan yang terbaik pada pelanggan, standar pelayanan yang harus di terapkan
diantaranya ialah :

Semua karyawan harus menggunakan seragam yan bersuh dan rapi.


Menggunakan ID Card dan Pin.
Semua karyawan harus mematuhi tata cara berpenampilan sesuai dengan apa yang
telah di tetepkan oleh perusahaan.
Sebelum toko di buka di area haruslah rapi bersih dan terlihat menarik dari segi
pemajangan barang, ruangan, counter, dll.
Tidak mencurigai konsumen yang datang.
Memberi label harga yang benar atau POP pada tempatnya.
Lantai haruslah bersih dan terlihat cantik.
Jangan membiarkan barang-barang atau produk yang cacat atau bermasalah tetap di
pajang atau disconter harus segera di benarkan barang-barang yang bermasalah
tersebut.

Pemajangan barang di Yogya Plaza Cimahi yaitu pemajangan di wagon harus terlihat
penuh, pajangan di hambalan harus terlihat menarik begitupun manaquine harus terlihat
menarik juga oleh konsumen dll. Hal demikian kesan kepada pelanggan barang tersedia
cukup banyak, barang tertata dengan rapa dan menarik minat konsumen untuk
membelinya. Tujuan dari pemajangan (display) adalah :
Menonjolkan segi etika dalam penjualan.
Menarikminat pelanggan untuk membeli.
Memudahkan pelanggan untuk mendapatkan barang.
Meningkatkan penjualan barang.

Pelayanan tehadap konsumen di Yogya Plaza Cimahi haruslah 3S senyum sapa dan
salam dengan komitmen pelanggan puas untuk belanja di toko maka karyawan mesti
melayani konsumen sebaik mungkin.
BAB III
OBJEK PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)

3.1 Sejarah Perusahaan/Instansi


Era generasi pertama. Awal dari berdirinya perusahaan besar Yogya Group dengan
nama PT. AKUR PRATAMA di mulai dangan toko kecil yang didirikan oleh Bapak
Gondosasmito yang bernama Djogdja. Toko ini berdiri pada tahun 1948 dan terletak
di jalan jend. Achmad Yani daerah kosambi, Bandung. Luas toko ini adalah 100 m2 dan
menjual berbagai macam pakaian batik beserta perlengkapan hari raya. Toko ini
memiliki karyawan sebanyak 10 orang dan berhasil bertahan hingga 24 tahun walau
tanpa kemajuan yang cukup signifikasi.
Setelah bertahan di posisi tersebut dalam waktu 24 tahun, toko ini kemudian di
kelolah oleh bapak Boedi Siswanto Basuki yang merupakan Bapak Gondosasmito dan
suami dari anaknya yang bernama Ibu Tina Handayani. Bapak Boedi beserta istrinya
mengelola toko ini dengan lebih penuh perencanaan yang matang serta kerja keras.
Bapak Boedi juga melakukan perubahan konsep toko ini secara bertahap dan pasti.
Walau konsep dan perencanaan toko berubah, tetapi Bapak Gondosasmito
mengamanatkan bahwa nama toko tidak boleh berubah.
Ilmu pengetahuan yang di dapatkan oleh Bapak Boedi selama kuliah di Universitas
Parahyangan dangan gelar SE (Sarjana Ekonomi) ternyata tidaklah sia-sia. Bapak Boedi
mulai mengubah konsep toko lebih kearah retail dan menyesuaikan dengan tren
pasaryang sedang marak. Selai itu, penjual di hitung secara teliti dan produk toko mulai
di tambah dengan keperluan sehari-hari yang di jual secara eceran seperti odol, sabun,
makan ringan, makanan instan, kosmetik, dan lain-lain.
Pada awal perintisan perubahan konsep toko ini, Bapak Boedi mengalami banyak
tantangan dan rintangan. Tantangan yang paling sulit adalah karena kurangnya
kepercayaan pemasok dalam menyediakan barang di toko ini. Dengnan demikian,
pembelian stok barang di toko harus di lakukan secara tunai sehingga di perlukan
perhitungan secara pasti untuk membuat modal kembali dengan cepat untuk melakukan
pembelian berikutnya. Pembelian barang juga tidak bisa di lakukan dalam jumlah dan
stok yang besar sekaligus di karenakan keterbatasan modal.
Dengan ketekunan, kerja keras dan perencanaan yang matang ini, toko Djogdja
berkembang lebih pesat dari sebelumnya. Omset toko meningkat pesat disertai juga
dengan kepercayaan pemasok terhadap toko ini. Denga adanya kemajuan ini, Bapak
Boedi tidak lengah, tetapi terus melaju dengan meningkatkan kualitas dan pelayanan
toko. Denagn nilai tambah ini, toko dapat tetap melaju pesat dan meningkatkan pesai-
pesainnya.
Era generasi kedua dengan keuntungan yang sudah cukup besar untuk ukuran toko
yang relatif kecil. Bapak Boedi juga tidak lantas puas dengan hal itu. Bapak Boedi terus
memperbesar bisnisnya dengan membeli lahan di daerah jalan sunda yang tidak jauh
dari tempat awal tokonya. Lahan ini telah di temukannya pada tahun 1978 dan
mengalami bebrapa proses dalam pembangunan dan pembelian sehingga akhirnya resmi
di buka tahun 1982.
Pada tanggal 28 oktober 1982 toko baru dengan nama YOGYA kemudian di
resmikan. Toko ini masih tetap memegang konsep dasar bisnis retail. Toko ini terletak di
jalan sunda No. 60 dengan luas kurang lebih 300 m2 dan dengan karyawan sejumlah
kurang lebih 40 orang. Bapak Boedi Siswanto sendirilah yang berperan sebagai
maneger toko atau store manager. Pada tanggal 28 Oktober inilah hari ulang tahun
YOGYA Group di peringati hingga sekarang.
Dengan berdirinya toko YOGYA yang baru di Jalan sunda No. 60, Bapak Boedi
tidak lantas puas begitu saja. Dia masih berusaha memperbesar kerajaan bisnisnya
dengan mulai memperbesar cabang di kota lain di seluruh jawa barat terutama di kota
Bandung. Cabang yang pertama yang di buka adalah cabang YOGYA Siliwangi yang
didirikan pada tahun 1984. Cabang YOGYA yaang kedua setelah itu adalah cabang tasik
malaya di Jalan H. Mustofa. Selain dengan nama YOGYA perusahaan retai ini juga
menggunakan nama GRIYA yang lebih memasyarkat. Pembukaan cabang toserba
YOGYA dan GRIYA di teruskan kekota-kota lain yakni sukabumi, bogor, jakarta,
sumedang, kuningan, indramayu, majalaya, garut, dan subang. Hingga pada
pertengahan tahun 2008 ini, YOGYA menambah dua cabang besar lagi dalam setahun
yaitu YOGYA lucky square yang terletak di jalan terusan jalan jakarta dan juga YOGYA
PLAZA Cimahi.
Seiring dengan berkembangnya perusahaan retail ini, maka kebutuhan pusat kendali
untuk menyimpan barang-barang dan juga pusat kontrol keuangan serta laju
perpindahan barang menjadi sangat penting. Untuk itu di ambillah kantor pusat yang
terletak di jalan sunda No. 83. Kantor ini mengurus semua keperluan cabang perusahaan
baik dalam dan luar kota. Dengan adanya kegiatan perusahaan yang tersentralisasi,
maka keseragaman dan sinergisme semua cabang menjadi lebih terkendali.
Meningkatkan omjet setiap cabang dapat mempengaruhi omjet pusat sehingga stok
produk terus meningkat dari waktu kewaktu untuk memenuhi keterbatasan ini, maka
kantor pusat berpindah kejalan soekarno hatta No. 334 Bandung. Kantor ini menjadi
satu dengan pusat distribusi, sedangkan kantor di jalan Sunda No. 83 menjadi pusat dari
personalia dan training karyawan baru dengan kantor yang lebih besar, tenaga tim
pendukung yang lebih ahli dan berpengalaman serta teknologi 7 yang terus mengikuti
perkembangan jaman, YOGYA GROUP semakin berkembang dan semakin stabil.
Era generasi ketiga perusahaan YOGYA sudah semakin besar dan membutuhkan
tim profesional dalam mengelola perusahaan ini agar tetap stabil dan berkembang.
Untuk mengatasi keterbatasan yang ada, maka Bapak Boedi bekerja sama dangan Bapak
Susanto Wibowo untuk mengelolah perusahaan ini dan menjadi presiden direktur dari
perusahaan YOGYA dengan nama PT. AKUR PRATAMA, sedangkan Bapak Boedi
berperan sebagai penasihat dan pemberi motivasi.
Peresmian penyerahan YOGYA ini terjadi satu bulan setelah dua cabang YOGYA
Jakarta yaitu Central Kalender Plaza dan Daan Mogot Mall terbakar dalm
kerususuhan yaitu pada bulan Mei. Walau demikian, hambatan ini berhasil di hadapi,
bahkan perusahaan YOGYA menjadi semakin besar. Hingga pada tanggal 16 Februari
2000 Bapak Boedi Siswanto Basuki di anugerahi sebagai seorang perintis retail di
indonesia oleh APRINDO. Hingga tahun 2008, YOGYA Group memiliki 54 Cabang
yang tersebar di jawa barat dan Jakarta dengan fokus penyebaran di bandung dan
dengan pusat distribusi, keuangan, pembelian dan sistem di jalan Soekarno Hatta No.
236-238 dan pusat personalia dan training di jalan Sunda No. 83 Bandung. Selain 54
cabang retail besar YOGYA dan GRIYA, YOGYA Group juga masih banyak memiliki
anak perusahaan lain seperti Yomart.

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi


Susunan organisasi atau organizing yang berarti menciptakan suatu. Langkah atau
struktur kerja yang tersusun rapih sehingga setiap bagian akan menemukan suatu
kesatuan yang bersifat saling mempengaruhi dengan kata lain organisasi bisa di sebut
penyusun tenaga kerja dan tanggung jawabnya. Sedangkan mengorganisasi adalah
memhimpun beberapa agar melakukan tugas dan tanggung jawab.

Struktur Organisasi Perusahaan (Yogya Plaza Cimahi)


3.1 Struktur Organigram 1

3.3 Job Description


1. Tugas seorang store manager adalah :
Menetapkan standar kerja yang tinggi.
Berkomunikasi ke atasan dan ke staff.
Memonitor penampilan kerja staff.
Melakukan coaching dan memberikan umpan balik kepada staff, memecahkan
masalah-masalah kerja yang muncul.
Menegakkan disiplin.
Menghargai dan menegakkan hak-hak pekerja.
2. Tugas seorang personalia adalah :
Menerima tenaga kerja koordinasi dengan labour supply.
Sosialisasi dan koordinasi.
Menyiapkan perjanjian kerja baru karyawan baru.
Absensi daftar hadir.
Internal Letter.
Incoming letter/surat masuk.
Outgoing letter/surat keluar.
Memperbaharui/ Update dan record data.
Koordinasi denagn masing-masing Departemen.
Jamsostek.
Proses pembinaan, peringatan, PHK.
3. Tugas keuangan adalah :
Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu menetapkan kebutuhan entitasakan
dana untuk sekarang (modal kerja jangka pendek) dan masa depan (keperluan
investasi jangka pajang) dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup
kebutuhan-kebutuhan itu secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana
jangka pendek di biayai oleh sumber jangka pendek, dan kebutuhan dana jangka
panjang di biayai darisumber jangka panjang
Mengalokasikan dana sedimikian rupa agr dapat memperoleh tingkat efisiensi
atau profibilitas yang optimal.
Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan sistem dan prosedur
yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika
terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur
keuangan dan lokasi dana.

4. Tugas Customer Service adalah :


Sebagai resepsionis, artinya sebagai penerima tamu yang datang ke bank. Tamu
yang di maksud adalah nasabah yang datang ke bank. Fungsinya dalam hal
melayani pertanyaan yang di ajukan nasabah dan memberikan informasi yang di
inginkan selengkap mungkin.
Sebagai deskman, artinya sebagai orang yang melayaniberbagai macm aplikasi
yang di ajukan nasabah atau calon nasabah.
Sebagai salesman artinya sebagai orang yang menjual produk perbankan,
maksudnya menawarkan produk bank kepada setiap calon nasabah yang datang
ke bank.
Sebagai customer relation officer, taitu sebagai seseorang yang dapat membina
hubungan baik dengan seluruh nasabah, termasuk merayu atau membujuk agar
nasabah tetap bertahan tidak lari dari bank yang bersangkutan.
Sebagai komunikator, artinya sebagai orang yang menghubungi nasabah dan
memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ada hubungannya antara
bankdengan nasabah.

5. Tugas supervisor adalah :


Mengatur kerjanya para bawahannya (staf).
Membuat job desk para bawahannya (staf).
Bertanggung jawab atas hasil kerja bawahannya (staf).
Memberi motivasi ke bawahannya (staf).
Membuat skejul untuk karyawan.
Memberikan breafing.
Membuat pleaningpekerjaan untuk ke depannya yaitu pleaning kerja harian,
mingguan, bulanan, dan tahunan.

6. Tugas staf sales/assistant adalah :

Orang yang melaksanakan kegiatan di lapangan (salesarea) sesuai petunjuk


supervisor.

7. Tugas kasir adalah :


Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.
Melakukan pencatatan atas semua transaksi.
Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk.
Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan
pembungkusan.
Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada saat penimbangan barang.
Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.
Melakukan pengecekan atas stok bulanan.

8. Tugas SPU Griyatron, SPU GMS, Food/Non Food, Fresh, Bakery, Ladies, Baby
and Kids, Shoes and Bag, Accecories, Receiving, Mensware adalah :
Orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pada divisi masing-
masing yang di pegangnya.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pekerjaan Toko

Dalam mendukung tugas-tugas utama/pokok perusahaan agar di peroleh keuntungan


yang maksimal. Berikut ini beberapa pekerjaan toko yang banyak di lakukan di
perusahaan yaitu mendisplay barang, melayani konsumen dangan senyum sapa salam,
menyiapakan barang yang akan di serahkan pelanggan dan melakukan proses
penyerahan produk yang di beli pelanggan setelah transaksi, memberikan bantuan
kepada pelanggan, melakukan komunikasi kepada palanggan, memajang barang dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dangan unit kerja masing-masing.

Untuk mendukung segala pekerjaan yang di lakukan maka karyawan perlu memiliki
persyaratan guna mencapai tujuan yang di inginkan, diantaranya persyaratan
pengetahuan, persyaratan keterampilan, dan persyaratan kepribadian. Pekerjaan toko
yang di laksanakan pada PT. GRIYA PRATAMA Adalah kegiatan seperti yang telah di
cantumkan di atas yang sesuai berdasarkan ketentuan yang sudah di tetapkan
perusahaan.

4.2 Proses Pelaksanaan Pekerjaan di Toko

Proses pelaksanaan pekerjaan di toko yang di laksanakan pada bagian


SUPERMARKET DI BAGIAN DIVISI FRESH. Pelaksanaan kegiatan divisi Fresh PT.
Akur Pratama terdiri atas mendisplay barang, melayani konsumen dangan senyum sapa
salam, menyiapkan barang yang akan di serahkan kepada pelanggan dan melakukan
proses penyerahan produk yang di beli pelanggan setelah transaksi, memberikan
bantuan kepada pelanggan, melakukan komunikasi kepada pelanggan, memajang
barang dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Proses mendisplay produk bertujuan untuk menarik perhatian para pembeli di


lakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dsb atau untuk
menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang di pamerkan, setelah masuk ke
toko, kemudian melakukan pembelian. Dalam melakukan memotivasi keyakinan calon
pelanggan dalam ketertarikan pelanggan terhadap produk perlu di atau pembelian
pembatalan jika pelanggan memutuskan pembelian maka kita menyiapkan barang yang
akan di serahkan setelah pelanggan transaksi di kassa dengan pertahankan terus dengan
mengusahakan calon pelanggan untuk melangkah maju ketahap kesepakatan. Membuat
konfirmasi keputusan pelanggan mengenai pembelian memberikan pelayanan yang baik
terhadap pelanggan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dalam hasil Praktek kerja dalam pembahasan seperti yang di uraikan pada Bab IV,
dapat di simpulkan :
1. Pekerjaan toko merupakan kegiatan yang penting untuk di lakukan guna mendukung
tugas-tugas utama/pokok agar tercapai target/tujuan yang di tetapkan.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan toko komunikasi dan koordinasi sangat di perlukan,
karena dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak terlepas dari komunikasi dan
koordinasi, maka hubungan antara pribadi (interpersonal) dan pelayanan yang baik
sangat di perlukan oleh setiap orang yang bekerja dalam mencapai suatu tujuan.
3. Dasar pelaksanaan pekerjaan toko yang di laksanakan penulis pada bagian
supermarket Divisi Fresh PT. Akur Pratama, mengacu kepada peraturan Instansi.
4. Sehingga dalam pelaksanaannya prosedur pemasaran dan mekanisme yang sudah di
tentukan sehingga kegiatan pemasaran pada Fashio divisi Ladies PT. Akur Pratama
tersebut tertib, seragam dan terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dan
efektif.

a. Saran
Penulis hanya menyarankan agar pihak perusahaan dapat mengkonsep kembali
apabila akan mengubah suatu metode display. Dengan perencanaan yang baik
perusahaan akan tetap menjaga perhatian dan minat konsumen agar tetap berbelanja di
toko. Dengan demikian angka kerugian dapat berkurang. Dan melengkapi
perlengkapannya yang belum ada.

Serta untuk pihak sekolah agar lebih di bimbing lagi dalam penyusunan laporan ini
karna sempat terjadi kesimpang siuran informasi. Jadi, penulis menyarankan agar dalam
hal membimbing siswa lebih di tingkatkan lagi.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS SISWA
1. Nama Siswa : Handika Aditya Winata
2. NISN : 9988816523
3. Kelas : XII Pemasaran
4. Program Keahlian : Bisnis dan Managemen
5. Kompetensi Keahlian : Pemasaran
6. Tempat, Tgl. Lahir :Samosir,22 Agustus 1998
7. Alamat Siswa : jalan cihanjuang perumahan puri budi asri D-5
8. No. Telp/HP : 089623142287
B. IDENTITAS ORANG TUA
1. Nama Ayah : Lim Ha Yun
2. Pekerjaan : Wiraswasta
3. Alamat Kantor :-
4. No. Telpon :-
5. Alamat Rumah :-
6. Nama Ibu : Neng karyatini
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. Alamat Kantor :-
9. No. Telpon :-
10. Alamat Rumah :-
DAFTAR PUSTAKA

1. Situs Web www.goole.com


2. Contoh laporan Kartika Rosmianti 23.31
3. Catatan kegiatan penulis selama prakerin
4. Sri Astuti, T.A 2013/2014 contoh laporan PKL
5. Tinjauan pustaka http://lilinurjanah.blogspot.com/2009/12/menata-produk.html
LAMPIRAN

SURAT PERNYATAAN SISWA


Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Handika Aditya Winata


Tempat Tanggal Lahir : Samosir, 22 Agustus 1998
Sekolah : SMK PGRI 1 KOTA CIMAHI
Kelas / Semester : XII/1 (SATU)
Program Keahlian : Pemasaran
Alamat Rumah : Jalan cihanjuang perumahan Puri budi asri D-5
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa, saya akan:
1. Melakukan praktik kerja industri pada Dunia Usaha/Industri dengan sungguh-
sungguh dan akan mentaati peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah dan Dunia Usaha/Industri;
2. Menjunjung tinggi kejujuran, nama baik dan kehormatan diri sendiri dan
sekolah, serta akan mentaati dan melaksanakan tata tertib yang berlaku;
3. Melaksanakan peraturan dan ketentuan keselamatan kerja;
4. Bersedia menerima sangsi, jika saya tidak mentaati tata tertib, peraturan-
peraturan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan akan
melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan


Orang tua/Wali

Lim Ha Yun Handika Aditya Winata

Anda mungkin juga menyukai