Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingginya laju pertumbuhan penduduk saat ini memang menjadi

masalah besar di Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk tahun

2014 laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,37% pertahun,

sedangkan pada tahun 2015 laju pertumbuhan penduduk mencapai

1,49% pertahun (BKKBN, 2015). Oleh karena itu pemerintah terus

berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan program Keluarga

Berencana (KB). Keluarga Berencana adalah upaya mengatur

kelahiran anak, jarak, usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,

melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai hak reproduksi

untuk mewujudkan keluarga berkualiatas (UU. No. 52, 2009).

Secara Nasional, Jumlah pengguna pil KB di Indonesia pada Tahun

2013 mencapai 2.261.480 orang atau sekitar 26,60 % (BKKBN, 2013).

Sedangkan di kota Samarinda menurut hasil kertas kerja perorangan

(KKP) pada laporan pengendalian lapangan bulan April 2013 yang

masuk ke BKKBN propinsi Kalimantan Timur menunjukan bahwa

pengguna pil KB mencapai 31.949 orang (BBKN analisis April, 2013).

Belum tersedianya metode kontrasepsi yang benar-benar 100%

sempurna, maka ada tiga hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

calon akseptor KB yakni efektivitas, keamanan dan efek samping

Anda mungkin juga menyukai