Bekasi, 2018 | i
PROFIL PEREMPUAN DAN ANAK
KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2018
TIM PENULIS
Editor
Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Dasar Hukum .................................................................................. 4
1.3 Maksud dan Tujuan ..................................................................... 5
1.4 Kegunaan Buku Profil Perempuan dan Anak ................... 7
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. 7
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kependudukan .............................................................................. 40
4.2 Pendidikan ....................................................................................... 49
4.3 Tenaga Pengajar ........................................................................... 65
4.4 Tenaga Kesehatan ........................................................................ 70
4.5 Fertilitas Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017 .................. 77
4.6 Perempuan dan Ekonomi ......................................................... 80
4.7 Perempuan Dalam Trias Politika ............................................ 86
4.8 Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak ....... 96
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 109
5.2 Rekomendasi .................................................................................. 112
DAFTAR PUSTAKA
b. Keadaan Pemerintahannya
Terdapat di bagian tengah yang terdiri dari :
Lajur rangkap berwarna “hitam” yang terbagi dalam dua
bagian menunjukkan Pemerintahan Daerah terdiri dari
Badan Legislatif dan Badan Eksekutif Daerah
Empat umpak berwarna “coklat” di bawah lajur rangkap,
melambangkan 4 kewedanaan, tiap-tiap umpak dibagi
Tabel 2.2
Provinsi yang Mengalami Perubahan Status IPM 2015 - 2017
Dalam Persen
Tahun Keterwakilan Perempuan
(%)
Sumber: UNDP
4.1 Kependudukan
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bekasi dilihat dalam
“Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2018” di sebutkan bahwa rasio jenis
kelamin dari tahun 2013- 2017 berada dalam angka 104 maka dapat
disimpulkan rasio maskulinitas bahwa terdapat 104 anak laki-laki lahir
untuk setiap 100 kelahiran anak perempuan hal ini dijelaskan dalam Tabel
dibawah ini
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin 2014- 2017
Rata-rata
Jenis
2014 2015 2016 2017 Pertumbuhan
Kelamin
(%)
Pada tahun 2016, penduduk umur 0-4 tahun laki-laki yang memiliki
akta kelahiran sebanyak 57,75, sedangkan penduduk umur 0-4 tahun
4.2 Pendidikan
Perempuan di sebagian masyarakat indonesia dalam pendidikan
masih terikat faktor budaya patriarki dan faktor ekonomi. Faktor budaya
patriarki adalah budaya dimana lelaki mempunyai kedudukan lebih tinggi
dari wanita. Sedangkan faktor ekonomi seharusnya perempuan bukan
menjadi unsur utama dalam membantu perekonomian keluarga, tetapi
hanya sebagai unsur tambahan saja. Hal ini menjadikan perempuan di
Kabupaten Bekasi belum sepenuhnya merasakan pemerataan dalam
pendidikan.
Pendidikan bukan hanya diperoleh melalui pendidikan formal saja
melainkan didapat melalui pendidikan nonformal. Dua pendidikan
tersebut dapat memberikan kontribusi yang sama dalam meningkatkan
kualitas pembangunan diri manusia. Untuk melihat bagaimana program
pendidikan ini berjalan, pada bagian ini kita akan membahas beberapa
aspek diantaranya; status pendidikan di Kabupaten Bekasi, angka
partisipasi Pra Sekolah penduduk tahun 2016-2017, angka partisipasi
murni sekolah penduduk tahun 2016-2017, dan angka partisipasi kasar
sekolah penduduk tahun 2017.
Profil Perempuan dan Anak Kab. Bekasi, 2018 | 49
A. Status Pendidikan
Pendidikan Pra Sekolah
2016
Tidak/Belum Tidak
Masih Sekolah
Karakteristik pernah Sekolah Jumlah
SD/ SMP/ SMA/
sekolah Lagi
Sederajat Sederajat Sederajat
Laki-laki 0,15 35,26 13,71 20,27 30,61 100
2017
Tidak/belum Tidak
Masih Sekolah
Karakteristik pernah Sekolah Jumlah
SD/ SMP/ SMA/
sekolah Lagi
Sederajat Sederajat Sederajat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Laki-laki 0,15 35,26 13,71 20,27 30,61 100
Tabel 4.8
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Usia 5-18 Tahun Menurut
Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten Bekasi Tahun 2017
Tabel 4.9
Angka Partisipasi Murni (APM) Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan
Jenjang Pendidikan di Kabupaten Bekasi Tahun 2016-2017
Laki-Laki Perempuan
Tahun SMU/SMK/ SMU/SMK/
SD/MI SLTP/MTs SD/MI SLTP/MTs
MA MA
2016 100,00 90,46 62,40 99,25 81,87 60,75
Sumber: Diolah dari Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bekasi, 2016 dan 2017
Karakteristik
Jenis Kelamin SD SLTP SMU
Laki-laki 107,03 86,63 111,53
perempuan 108, 36 98,27 89,39
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bekasi, 2017
SD SMP SMA
No. Kecamatan Laki- Perempu Laki- Perempu Laki- Perempu
laki an laki an laki an
1 Babelan 266 679 163 220 187 185
2 Bojongmangu 56 61 21 12 17 14
3 Cabangbungin 96 138 79 51 55 32
13 Muaragembong 88 117 39 31 51 28
17 Sukakarya 97 154 66 37 24 18
19 Sukawangi 81 122 42 43 55 33
Grafik 4.6 Perbandingan Guru Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin 2017
Dokter
No. Kecamatan
Laki-laki Perempuan
1 Babelan 4 4
2 Bojongmangu 2 1
3 Cabangbungin 2 0
4 Cibarusah 0 3
5 Cibitung 1 6
6 Cikarang Barat 2 6
7 Cikarang Pusat 0 3
8 Cikarang Selatan 1 5
9 Cikarang Timur 0 5
10 Cikarang Utara 3 3
11 Karang Bahagia 1 2
12 Kedung Waringin 1 4
13 Muaragembong 0 1
14 Pebayuran 0 4
15 Serang Baru 0 2
16 Setu 1 6
17 Sukakarya 1 2
18 Sukatani 0 1
19 Sukawangi 2 1
20 Tambelang 0 2
21 Tambun Selatan 6 22
22 Tambun Utara 1 8
23 Tarumajaya 0 7
Jumlah 28 98
Sumber: Buku Statistik dan Analisis Gender 2018
Grafik 4.11 Jumlah Perawat Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2017
Unit pelayanan teknis (UPT layanan kesehatan) dalam hal ini pegawai
kesehatan menurut grafik diatas dapat di simpulkan bahwa perempuan
masih mendominasi di seluruh kecamatan di Kabupaten Bekasi. Dengan
perbandingan yang sangat tinggi yaitu 68 % UPT perempuan dan 32%
karyawan laki-laki. Pelaksanaan tugas operasional lebih banyak
dilimpahkan kepada pegawai perempuan mungkin dengan beberapa
alasan diantaranya, perempuan unggul dalam administrasi dan lebih
menjadi penghubung yang lebih baik diantara karyawan lainnya
dibanding pria. Selanjutnya berdasarkan hasil survey yang dilakukan ada
kecenderungan tenaga medis perempuan lebih mampu menyelesaikan
permasalahan kesehatan dengan baik dan sebagian besar masyarakat di
Sumber: Diolah dari data BPS 2016 dan profil Dinas Kesehatan 2017
Anggota
No. Kelompok Koperasi
Laki-Laki Perempuan
1 KUD 480 175
2 Kop. Pertanian 819 501
3 Kop. Peternakan 0 0
4 Kop. Nelayan 40 5
5 Kopti 56 14
6 Kopinkra 61 37
7 Koppontren 0 0
8 Kop.Kar 27,148 10,473
9 Kop. Angkatan Darat 973 280
10 Kop. Kepolisian 1,618 85
11 Kop. Serba Usaha 852 205
12 Kop.Pasar 0 0
13 Kop. Simpan pinjam 780 409
14 Kop. Angkutan Darat 2.740 60
15 Kop. Perumahan 0 0
16 K.B.P.R 0 0
17 Kop. Pegawai Negri (KPRI) 13,249 4,271
18 Kop. Wanita 0 0
19 Kop. Profesi 0 0
20 kop.Veteran 0 0
21 kop. Wredatama 0 0
22 kop.mahasiswa 0 0
23 kop.pemuda 0 0
24 kop.pedagang kaki lima 0 0
25 kop.lainnya 0 0
26 kop. simpan pinjam dan pembia 270 161
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab. Bekasi
82 | Profil Perempuan dan Anak Kab. Bekasi, 2018
Dari 26 koperasi yang ada di Kabupaten Bekasi sangat disayangkan
hanya 13 koperasi yang mempunyai anggota baik anggota laki-laki
maupun Perempuan. Hendaknya melalui koperasi ini perempuan
diharapkan dapat berkiprah tanpa harus terhambat ideologi patriarki
yang kurang menguntungkan. Karena dalam koperasi tidak mengenal
diskriminasi gender, adat dan budaya serta agama melainkan budaya
kebersamaan dalam koperasi dapat menjadi pembelajaran untuk setiap
anggotanya, diantaranya mengubah mental anggota koperasi, seperti
kebiasaan meminjam dan membelanjakan menjadi menyimpan serta
kebiasaan ketergantungan menjadi tumbuhnya kemandirian.
Dari tabel diatas anggota perempuan yang paling banyak terdapat
pada koperasi karyawan swasta yaitu sebanyak 10,473 perempuan
tercatat sebagai anggota koperasi karyawan swasta.hal ini disebabkan
oleh banyaknya perusahaan-perusahaan di kawasan industri kabupaten
Bekasi. Koperasi yang digawangi para karyawan ini dapat menjadi mitra
bisnis yang saling menguntungkan baik untuk perusahaan maupun untuk
karyawan sendiri. Selain itu koperasi membangun hal-hal yang positif
dalam berorganisasi dan bersosialisai.
Program Kabupaten Bekasi dalam pemberdayaan masyarakat
sebetulnya sudah berjalan dengan adanya program DAPM yaitu Dana
Amanah Pemberdayaan Masyarakat, dimana masyarakat dipermudah
dalam pengembangan usaha mikro kecil. Dalam hal ini perlunya peran
stageholder dan pemerintah dalam menjalin kerjasama pemberdayaan
masyarakat guna meningkatkan kemandirian masyarakat untuk
Profil Perempuan dan Anak Kab. Bekasi, 2018 | 83
meningkatkan kesejahteraannya. Komitmen pemerintah daerah dalam
DAPM perlu diperkuat dengan pendampingan yang berkelanjutan. DAPM
diharapkan masuk dalam pemberdayaan perempuan melalui
pengembangan keuangan mikro, sosiaisasi tentang adanya DAPM lebih
ditingkatkan karena belum familiarnya Program DAPM dalam masyarakat.
Program lainnya Dinas Koperasi dan UMKM adalah sosialisasi
pentingnya menabung sejak usia dini, dimana memberi pengertian
terhadap anak-anak pentingnya menabung dalam kunjungan sosialisasi
di sekolah-sekolah di kabupaten Bekasi.
Meskipun Kabupaten Bekasi bukan merupakan wilayah konflik, akan
tetapi berkomitmen untuk terus meningkatkan pemberdayaan
perempuan melalui program-program yang ada salah satunya adalah
PEKKA.
Kenyataan bahwa banyaknya kelompok miskin masyarakat indonesia
di kepalai oleh perempuan dengan rentang usia 20-60 tahun diantaranya
disebabkan oleh tindakan kekerasan dalam rumah tangga, status yang
mengambang oleh suami, perempuan hamil yang ditinggal oleh laki-laki
yang tidak bertanggung jawab, istri yang suaminya sakit atau cacat ,
lajang yang belum kawin tapi menanggung beban keluarga dan
persoalan yang mirip dengan janda pada umumnya.
Peran Pemerintah daerah lainnya dalam peningkatan kesejahteraan
Hidup perempuan dan anak di Kabupaten bekasi adalah terbentuknya
kelompok PEKKA. PEKKA berfokus meningkatkan akses perempuan
kepada program-program perlindungan sosial dari pemerintah maupun
84 | Profil Perempuan dan Anak Kab. Bekasi, 2018
inisiatif komunitas, PEKKA memberdayakan anggotanya dengan
membangun kapasitas kepemimpinan dan pengorganisasian,
memberikan pelatihan literasi, membentuk kelompok simpan pinjam,
serta mendukung usaha kecil. lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik
dibawah ini.
Grafik 4.23 Jumlah Anggota BPD Periode 2 Menurut Jenis Kelamin 2018
Tabel 4.15
Jumlah Balita, Anak Terlantar, Anak Jalanan dan Penyandang Disabilitas
Menurut Wilayah Tahun 2017
1 Babelan 15 170 - -
2 Bojongmangu 9 48 - 25
3 Cabangbungin 1 17 - 6
4 Cibarusah 10 - 19
5 Cibitung 4 192 - 27
9 Cikarang Timur 2 70 - 19
13 Muaragembong 14 441 - 25
14 Pebayuran 14 123 - -
16 Setu 10 256 - 4
17 Sukakarya 77 677 - 2
18 Sukatani 42 300 - 29
19 Sukawangi 55 306 21 78
20 Tambelang 83 587 - 36
Sumber: Diolah dari data BPS (Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2018)
Tabel 4.16 Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak tahun 2017
No Kecamatan Jumlah
1. Cikarang Barat 11 Satgas
2. Tambun Utara 8 Satgas
3. Cibitung 7 Satgas
4. Tambun Selatan 10 Satgas
5. Pebayuran 13 Satgas
6. Cikarang Pusat 6 Satgas
7. Cikarang Selatan 8 Satgas
8. Cikarang Utara 11 Satgas
9. Serang Baru 8 Satgas
10. Cikarang Timur 8 Satgas
Tabel 4.17
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
Anak (P2TP2A) Tahun 2017
No Kecamatan Jumlah
1. Babelan 1
2. Bojongmangu 1
3. Cabangbungin 1
4. Cibarusah 1
5. Cibitung 1
6. Cikarang Barat 1
7. Cikarang Pusat 1
8. Cikarang Selatan 1
9. Cikarang Timur 1
10. Cikarang Utara 1
11. Karang Bahagia 1
12. Kedung Waringin 1
2017 2018
Bulan Cerai
Cerai Gugat Cerai Talak Cerai Gugat
Talak
Januari 67 170 81 209
Februari 79 140 65 146
Maret 63 171 63 149
April 58 137 85 163
Mei 72 143 51 135
Juni 28 44 17 46
Juli 96 210 108 236
Agustus 92 195 60 181
September 68 170 61 177
Oktober 69 213 84 204
November 72 197 0 0
Desember 61 123 0 0
Jumlah 825 1913 675 1646
Jumlah Total 2738 2321
Sumber: Pengadilan Agama Kab. Bekasi
5.1 Kesimpulan
Paradigma masyarakat tentang peran perempuan masih dipandang
biasa saja, dikarenakan masyarakat telah mengakui secara historis bahwa
laki-laki memiliki struktur yang istimewa dibandingkan perempuan. Laki-
laki adalah makhluk yang kuat dan pemegang kendali baik dalam
keluarga maupun dalam masyarakat. Hal ini merupakan perwujudan dari
budaya Partriarki yang medudukkan laki – laki sebagai makhluk superior
dan perempuan sebagai makhluk inverior. Sedangkan perempuan dan
anak masih dilabeli makhluk yang lemah lembut, tidak berdaya serta
rentan terhadap kekerasan.
Isu strategis kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
adalah peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam berbagai
bidang, perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan
termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan peningkatan
kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender serta kelembagaan
perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan. Sedangkan, isu
strategis perlindungan anak adalah meningkatkan kualitas hidup dan
tumbuh kembang anak, meningkatkan perlindungan anak dari kekerasan,
eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya serta meningkatkan
kapasitas kelembagaan perlindungan anak.
5.2. Rekomendasi
1. Perempuan dan anak adalah sebagai bagian masyarakat yang
tidak bisa dipisahkan dalam pengelolaan kebijakan demi
terciptanya Kabupaten Bekasi yang ramah perempuan dan anak.
2. Kesetaraan dan hak serta wewenang perempuan dalam lembaga
legislatif, eksekutif dan yudikatif segera dilaksanakan yang
disertai kebijakan tambahan perihal tersebut jika dipandang
perlu.
112 | Profil Perempuan dan Anak Kab. Bekasi, 2018
3. Perempuan dan ekonomi keluarga wajib ditingkatkan, diberikan
pelatihan dan modal usaha yang tentunya akan berdampak pada
kemandirian dan kesejahteraan keluarga.
4. Pemerintah pusat dan Daerah membuat regulasi yang jelas dalam
mengurangi dampak gadget untuk anak contohnya Internet
sehat demi perkembangan generasi yang sehat dan berkualitas.
5. Untuk penanganan masalah anak dan perempuan perlu adanya
peningkatan koordinasi lintas sektor terkait, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha serta Lembaga
Lainnya yang memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak.
6. Era teknologi dalam perkembangannya harus menjadi perhatian
khusus untuk perkembangan kejiwaan anak yang sehat jika perlu
disediakan sarana dan prasarana terkait pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak.
7. Untuk pemenuhan keterwakilan Perempuan di BPD hendaknya
dalam PERBUP tahun 2018 tentang pelaksanaan BPD di pasal 4
bisa ditambahkan bahwa pengisian BPD berdasarkan keterwakilan
wilayah diikuti oleh laki-laki dan perempuan, sehingga diharapkan
porsi perempuan lebih proporsional.
BPS Kabupaten Bekasi, 2018, Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2017, BPS
Kab. Bekasi, Bekasi.
BPS Kabupaten Bekasi, 2018, Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2018, BPS
Kab. Bekasi, Bekasi.
Satya. V.S, 2018, Strategi Indonesia menghadapi Industri 4.0 Info Singkat
Vol X, No 09/I/Puslit/Mei/2018, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR
RI.