Anda di halaman 1dari 1

Menyambut Minggu Sengsara (minggu ke V prapaskah).

26 Maret 2023

Saudara-saudaraku,
Masa prapaskah terbagi dalam masa-masa tertentu untuk lebih mengkhususkan liturgi kepada
yang mau menghayati secara lebih mendalam. Minggu Prapaskah IV yang minggu lalu kita
rayakan disebut Minggu Laetare (Minggu sukacita). Masa di mana kita diajak bersukacita karena
dalam masa pertobatan ini kita diberikan semangat baru untuk menyongsong perayaan paskah
yang 3 minggu lagi akan kita rayakan. Setelah Minggu Prapaskah ke IV, masuklah Minggu
Prapaskah ke V, di mana Gereja memasuki Minggu Sengsara.
Dalam tradisi Gereja, Minggu Sengsara (minggu prapaskah V) ditandai dengan penutupan salib,
dan patung-patung orang kudus dengan kain ungu. Apa sih tujuan dan maksudnya? Penutupan
dengan kain ungu untuk menciptakan suasa berkabung atas sengsara dan wafat Kristus yang
semakin mendekat. Bagaikan seorang yang mengenakan kain kabung, demikian juga Gereja
menyelubungi dirinya dengan kain kabung yang dilambangkan dengan penutupan salib dan
patung-patung dengan kain ungu.
Pada masa sengsara yang berlangsung sampai menjelang Malam Paskah, Gereja mau masuk
lebih dalam lagi ke dalam Kisah Sengsara Tuhan dan membawa sengsaraNya lebih dan lebih
dalam lagi ke hadapan umatNya.
Umat yang melihat salib dan patung-patung ditutupi kain ungu diharapkan semakin mau
menyesali dosa-dosanya, bertobat dan mempersatukan pertobatannya dalam penghayatan
yang lebih dalam akan sengsara dan wafat Kristus. Umat beriman juga harus menarik diri dari
kesenangan duniawi serta menghidupi diri dengan semangat saling berbagi kasih kepada
semua orang.

Tuhan memberkati.

Anda mungkin juga menyukai