Anda di halaman 1dari 16

p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.

9, No1, Januari – Juni 2022

PENGARUH KONSENTRASI DAN JENIS LARUTAN PERENDAM (FOSFAT DAN


NON-FOSFAT) TERHADAP KUALITAS FISIK-SENSORIS
UDANG VANNAMEI BEKU

THE EFFECT OF CONCENTRATION AND TYPE OF SOAKING SOLUTION


(PHOSPHATE AND NON-PHOSPHATE) ON PHYSICAL-SENSORY QUALITY OF
FROZEN VANNAMEI SHRIMP

Annis Mulyani1), Agung Dwi2), Desiana Nuriza Putri1) *, Noor Harini1)


1)
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas
Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur 65144
2)
PT Istana Cipta Sembada, Dusun Krajan, Desa Laban Asem, Kecamatan Kabat, Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur
*email: desiana@umm.ac.id

ARTICLE HISTORY : Received [29 December 2021] Revised [11 April 2022] Accepted [12 May 2022]

ABSTRAK

Udang vannamei beku menjadi salah satu produk ekspor unggulan dari sektor industri
perikanan Indonesia. Perendaman atau soaking merupakan tahap yang penting dalam rantai
proses pengolahan udang beku, untuk meningkatkan yield dan mutu produk akhir. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan aditif fosfat (STPP) dan non-
fosfat (Turbo) pada berbagai konsentrasi, dalam proses soaking udang, terhadap mutu fisik-
sensoris udang vannamei beku. Penelitian ini menggunakan RAK faktorial dengan faktor I:
(1) STPP 3%; (2) STPP 5%, dan faktor II: (1) Turbo 2%; (2) Turbo 4%. Parameter mutu yang
diamati meliputi mutu fisik (recovery net, susut tahapan, driploss, cooking loss, kenaikan cek
size) dan mutu sensoris (kenampakan, bau, rasa, tekstur). Data dianalisis dengan analisis
ragam (ANOVA) dan apabila berpengaruh nyata, diuji lanjut dengan uji Duncan Multiple
Range Test (untuk mutu fisik) serta uji lanjut Dunnet (untuk mutu sensoris) pada taraf
kepercayaan 95%. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk data yang tidak memenuhi uji
ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa penambahan STPP dan Turbo pada berbagai
konsentrasi tidak berpengaruh nyata (α>0,05) terhadap recovery net, susut tahapan, cooking
loss, dan mutu sensoris produk. Presentase susut tahapan dipengaruhi oleh besar recovery net
dan recovery gross udang. Secara sensoris, semua perlakuan yang diujikan dapat diterima
oleh seluruh panelis.

Kata Kunci: Fosfat (STPP); Kualitas fisik-sensoris; Non-fosfat (Turbo); Perendaman; Udang
vannamei

ABSTRACT

Frozen vannamei shrimp is one of the leading export products from the Indonesian
fishing industry sector. Soaking is an important step in the frozen shrimp processing chain to
increase the yield and quality of the final product. This study aims to determine the effect of
adding phosphate (STPP) and non-phosphate (Turbo) as food additives at various
concentrations in soaking shrimp on the physical-sensory quality of frozen white vannamei
shrimp. This study used factorial RAK with factors I: (1) STPP 3%; (2) STPP 5%, and factor
II: (1) Turbo 2%; (2) Turbo 4%. The quality parameters observed included physical quality
(net recovery, step loss, drip loss, cooking loss, increase in check size) and sensory quality
(appearance, smell, taste, texture). Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 page: 1 – 16 1
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

DMRT follow-up test (for physical quality), and Dunnet follow-up test (for sensory quality) at
95% confidence level. Descriptive statistical analysis was used for data that did not meet the
ANOVA test. The results showed that the addition of STPP and Turbo at various
concentrations had no significant effect (α> 0.05) on net recovery, step loss, cooking loss,
and product sensory quality. The percentage of stage losses is influenced by the net recovery
and gross recovery of shrimp, and all the treatments tested were acceptable to all panelists.

Keywords: Non-phosphate (Turbo), Phosphate (STPP), Physical-sensory properties,


Soaking, Vannamei shrimp

PENDAHULUAN Indonesia menjadi negara produsen udang


Udang menjadi salah satu produk vannamei (Litopenaeus vannamei) yang
komoditas hasil perikanan yang paling utama di dunia (Rahmat et al., 2019).
banyak diekspor ke pasar mancanegara Sebagaimana produk hasil perikanan
(Sitanggang et al., 2019). Nilai ekspor lainnya, udang mudah mengalami
udang paling tinggi di antara komoditas kerusakan dan penurunan mutu, sehingga
unggulan lainnya, yaitu dengan volume harus ditangani dengan tepat.
239.282,011 ton dan bernilai total USD Panjangnya alur proses pengolahan
2.040.184.255 (Ditjen PDSPKP, 2021). udang beku memungkinkan terjadinya
Udang banyak diminati oleh masyarakat penurunan mutu sebagai akibat dari
sebagai bahan pangan karena rasa daging adanya benturan, tekanan, maupun goresan
yang gurih, lezat, serta bernilai gizi tinggi (Rahmat et al., 2019). Hal ini dapat
(Badrin et al., 2019). Kandungan gizi pada memicu terjadinya stress pada udang yang
udang di antaranya yaitu protein dan dapat memengaruhi kemampuan daya ikat
lemak masing-masing berkisar 19-20% air dan tekstur udang (Sitanggang et al.,
dan 1,20-1,30% (Puga-lopez et al., 2013). 2019). Kandungan air pada produk
Produk perikanan sumber pangan seafood merupakan parameter yang
yang kaya akan asam-asam lemak tidak penting dari segi ekonomi, penentu sifat
jenuh (unsaturated fatty acid) dan dikenal sensori dan mutu produk akhir.
sebagai sumber Omega-3 (Putri et al., Tahap perendaman (soaking)
2020; Putri et al., 2021). Udang menjadi salah satu tahap penting dalam
mengandung asam lemak tak jenuh pengolahan udang beku. Soaking yaitu
esensial meliputi eikosaheksanoat dan tahap perendaman udang sebelum proses
dokosa-heksanoat yang baik bagi pembekuan di dalam larutan yang telah
kesehatan (Chen et al., 2015). Salah satu dicampurkan dengan bahan aditif tertentu
jenis udang yang banyak dibudidayakan di yang bertujuan untuk meningkatkan daya
Indonesia yaitu udang vannamei, dimana ikat air udang, memperbaiki tekstur,

2 | Mulyani, A., Dwi, A., Putri, D.N. , & Harini, N. (2022). The Effect of Concentration and Type of Soaking Solution.....
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

memberikan warna produk akhir yang materials lainnya yang tidak mengandung
baik, serta mengurangi cooking loss pada fosfat dalam bentuk P2O5 yang digunakan
produk (Mohamed & Tattiyakul, 2018). oleh industri seafood sebagai moisture
Sodium tripolifosfat (STPP) adalah salah retention agent.
satu jenis bahan aditif yang paling banyak Jantranit & Thipayarat (2009)
digunakan di industri perikanan selama melaporkan bahwa penggunaan STPP 5%
proses perendaman (Jantranit & dengan lama perendaman 1 jam dan rasio
Thipayarat, 2009). udang:larutan sebesar 1:20 di bawah
Penggunaan STPP yang berlebihan tekanan atmosfer, menghasilkan nilai
dan perendaman yang terlalu lama akan soaking yield tertinggi yaitu 108,38%, dan
menyebabkan penurunan mutu produk pada rasio udang:larutan 1:2 menghasilkan
seperti timbulnya rasa menyerupai sabun nilai soaking yield sebesar 108,08%.
hingga pahit, produk berlendir, terjadi Penelitian lain (Rattanasatheirn, 2008)
dekomposisi produk, dan kenampakan menyimpulkan bahwa penggunaan
produk menjadi terlalu transparan sebagai campuran beberapa senyawa fosfat dan
akibat dari kenaikan pH (Gonçalves & senyawa non-fosfat (ProfixO) selama
Ribeiro, 2009). Batas residu fosfat dalam proses perendaman menghasilkan produk
bentuk P2O5 dibatasi maksimal sebanyak udang beku dengan nilai cooking loss yang
1,0% pada produk akhir (CAC, 1995). lebih rendah daripada udang yang
Penggunaan fosfat dalam produk direndam pada larutan yang mengandung
udang beku dapat dikurangi dengan satu jenis fosfat atau campuran dari
menambahkan senyawa non-fosfat. beberapa fosfat (p<0,05).
Beberapa contoh senyawa non fosfat yang Pencampuran STPP dengan bahan
dapat digunakan yaitu natrium bikarbonat aditif non-fosfat khususnya Turbo
(NaHCO3) dan enzim microbial diharapkan dapat menurunkan residu
transglutaminase (MTGase) (Mohamed & fosfat pada produk akhir dan
Tattiyakul, 2018). Bahan aditif non-fosfat meningkatkan mutu produk. Senyawa non-
lain yang digunakan oleh salah satu fosfat dapat menjadi alternatif untuk
perusahaan udang beku di Indonesia mengurangi penggunaan fosfat serta
adalah Turbo. Turbo merupakan merek memperoleh kualitas udang baku yang
dagang dari bahan aditif non-fosfat yang lebih baik (Rattanasatheirn, 2008). Namun
terdiri atas campuran garam demikian, belum ada kajian mengenai
natrium/kalsium food grade dan food pengaruh interaksi penggunaan campuran

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 page: 1 – 16 |3
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

bahan aditif fosfat (menggunakan STPP) Waktu dan Tempat


dan bahan aditif non-fosfat (menggunakan Penelitian ini dilaksanakan pada
Turbo) dalam proses perendaman udang bulan Agustus – September 2021 di
beku terhadap karakteristik produk udang wilayah C yaitu wilayah soaking udang
beku yang dihasilkan. Penelitian ini pada ruang proses produksi udang beku PT
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Istana Cipta Sembada, Banyuwangi, Jawa
interaksi penggunaan bahan aditif fosfat Timur.
(STPP) dan bahan aditif non-fosfat Prosedur Penelitian
(Turbo) pada berbagai variasi konsentrasi Rancangan Penelitian
yang berbeda terhadap kualitas fisik- Penelitian ini menggunakan
sensoris produk udang vannamei beku. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktorial dengan faktor I konsentrasi bahan
METODE PENELITIAN aditif fosfat yaitu STPP (3% dan 5%) dan
Alat dan Bahan faktor II konsentrasi bahan aditif non-
Alat yang digunakan meliputi bak fosfat yaitu Turbo (2% dan 4%) serta
soaking (termos), timbangan digital duduk kontrol. Konsentrasi garam ditetapkan
merk ACIS dan SF-400, keranjang sebesar 1%, rasio antara udang:larutan
stainless steel, tray stainless steel, mesin perendam yang digunakan adalah 1:1,3,
stirring, baskom stainless steel, perendaman dilakukan selama 17 jam,
thermometer Testo 106 Food suhu soaking 8-110C dan kecepatan
Thermometer, pan pembeku, pengemas pengadukan 15 – 16 rpm. Desain
vakum, pembeku Air Blast Freezer, percobaan dari rancangan penelitian di atas
scoresheet uji organoleptik, rak peniris, disajikan pada Tabel 1.
plastik polybag, plastik kemasan Metode Perendaman Udang
polyethylene (PE) dan alat tulis menulis. Udang peeled and deveined (PD)
Bahan yang digunakan meliputi udang size 51/60 dari tahap grading dikondisikan
vannamei (Litopenaeus vannamei) PD suhunya hingga mencapai 20 – 230C.
(peeled and deveined) dengan size 51/60 Ditimbang sebanyak 2 Kg udang lalu
sebanyak 2 Kg untuk setiap perlakuan dilakukan cek size dan uniformity. Cek size
yang diperoleh dari wilayah Kabupaten dilakukan dengan menghitung jumlah
Banyuwangi, food additive fosfat (STPP satuan udang per 1 lb (454,5 gram). Cek
food grade), food additive non fosfat merk uniformity dilakukan dengan menimbang
Turbo, garam NaCl, air dingin, air biasa, udang sebanyak 1 lb, lalu dari hasil
dan ice flakes. penimbangan tersebut dipilih udang

4 | Mulyani, A., Dwi, A., Putri, D.N. , & Harini, N. (2022). The Effect of Concentration and Type of Soaking Solution.....
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

dengan size yang besar dan ditimbang 2) Susut tahapan (%)


hingga beratnya +100 gram, selanjutnya Susut tahapan menyatakan banyaknya
dari hasil penimbangan yang sama juga susut bobot yang terjadi pada udang hasil
diambil udang dengan size kecil sesuai perendaman setelah dilakukan pencucian
jumlah pcs udang size besar yang telah (berat bersih) terhadap udang hasil
diambil sebelumnya. perendaman sebelum dilakukan pencucian
Selanjutnya, udang dimasukkan ke (berat kotor). Berat Susut tahapan dapat
dalam larutan soaking (suhu telah dihitung dengan rumus sebagai berikut:
0
dikondisikan mencapai 0 C) di dalam 𝑆𝑢𝑠𝑢𝑡 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝𝑎𝑛 (%) =
termos yang terdiri dari campuran air, es, % 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑛𝑒𝑡
100% − (% 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑔𝑟𝑜𝑠𝑠) 𝑥 100
garam NaCl, dan Turbo (non-fosfat), dan
3) Driploss (%) (Rattanasatheirn, 2008)
kemudian dilakukan pengecekan suhu (8 –
Driploss menyatakan banyaknya bobot
110C). Setelah itu, dilakukan pengadukan
yang hilang setelah udang di thawing
menggunakan mesin pengaduk dengan
dengan bobot udang sebelum di thawing.
kecepatan 15 rpm. Setelah dua jam
Driploss dihitung dengan rumus sebagai
pengadukan, ditambahkan larutan STPP
berikut:
(air dan STPP) serta es curah ke dalam 𝑎−𝑏
𝐷𝑟𝑖𝑝𝑙𝑜𝑠𝑠 (%) = x 100
termos. Proses perendaman dilakukan 𝑏

selama 4 jam dengan setiap jamnya Keterangan:

dilakukan pengecekan size udang dan suhu a = Berat sebelum thawing (g)

yang terkontrol pada rentang 8 – 110C. b = Berat sesudah thawing (g)

Parameter Penelitian 4) Cooking loss (%) (Rattanasatheirn,

Parameter penelitian yang 2008)

ditetapkan terdiri atas parameter mutu fisik Cooking loss menyatakan banyaknya

dan parameter mutu sensoris. bobot yang hilang setelah udang dimasak

1) Recovery net (%) ( (Rattanasatheirn, selama 1 menit pada air mendidih dengan

2008) dengan modifikasi) bobot udang sebelum dimasak. Cooking

Recovery net menyatakan presentase loss dihitung dengan rumus sebagai

berat bersih udang hasil perendaman berikut:

terhadap berat udang mula-mula. Recovery 𝐶𝑜𝑜𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑠𝑠 (%)


100 (𝑔) − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑠𝑎𝑘(𝑔)
net dihitung dengan rumus sebagai berikut: = 𝑥 100
100 (𝑔)
𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑛𝑒𝑡 (%) =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛
𝑥 100
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑤𝑎𝑙

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 page: 1 – 16 |5
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

5) Kenaikan Cek Size (Pcs/lb) thawing, lalu direbus pada suhu 1000C
Kenaikan cek size udang menyatakan selama 1 menit. Scoresheet organoleptik
banyaknya jumlah udang dalam satuan mengacu pada SNI 3458:2016 tentang
pcs/lb yang dihitung dari selisih antara udang masak beku, yang disajikan pada
jumlah cek size udang akhir (setelah Tabel 2.
soaking) dengan jumlah cek size udang Analisis Data
awal (sebelum soaking). Data penelitian yang diperoleh
6) Mutu Sensoris dianalisis menggunakan analisis ragam
Dilakukan uji sensoris produk udang (Anova) menggunakan software aplikasi
beku dengan uji mutu hedonik dengan SPSS 20 pada tingkat kepercayaan 95%
parameter uji meliputi kenampakan, bau, (α=0,05). Apabila terdapat pengaruh antar
rasa, dan tekstur. Skor uji mutu hedonik perlakuan (p<0,05) maka akan dilanjutkan
yang digunakan adalah 9, 7, dan 5 di mana dengan uji lanjut Duncan Multiple Range
masing-masing angka merepresentasikan Test (DMRT) untuk parameter mutu fisik
karakteristik yang berbeda-beda. Nilai dan uji lanjut Dunnet untuk parameter
paling tinggi menunjukkan karakteristik mutu sensoris. Analisis statistik deskriptif
mutu terbaik. Sampel yang digunakan digunakan untuk data yang tidak
adalah sampel udang beku yang telah di memenuhi uji asumsi.
Tabel 1. Desain Percobaan
Turbo (Non fosfat)
STPP (SD-15)
T1 (2%) T2 (4%)
S1 (3%) S1T1 S1T2
S2 (5%) S2T1 S2T2

Tabel 2. Scoresheet Uji Sensoris


No. Spesifikasi Nilai
1. Kenampakan
- Utuh, daging berwarna merah muda cerah dan bersih 9
- Utuh, daging berwarna merah muda, agak cerah dan bersih 7
- Utuh, sedikit cacat, daging berwarna merah muda pucat, kusam, sedikit kotor 5
2. Bau
- Bau sangat segar 9
- Bau segar 7
- Sedikit busuk 5
3. Rasa
- Manis dan segar 9
- Agak manis 7
- Agak hambar 5
4. Tekstur
- Elastis, kompak dan padat 9
- Elastis, kompak dan kurang padat 7

6 | Mulyani, A., Dwi, A., Putri, D.N. , & Harini, N. (2022). The Effect of Concentration and Type of Soaking Solution.....
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

- Elastis dan agak hambar 5


HASIL DAN PEMBAHASAN (2021) larutan alkalin dapat meningkatkan
1) Recovery net pH pada daging saat digunakan sebagai
Recovery udang adalah proses larutan perendaman. Apabila pH daging
mengembalikan berat udang yang telah mengalami peningkatan maka daya ikat air
mengalami penyusutan akibat proses daging juga akan meningkat (Mohamed &
pengolahan yang panjang. Recovery udang Tattiyakul, 2018). Daya ikat air dapat
dilakukan melalui proses soaking. meningkat karena saat pH tinggi, protein
Perlakuan soaking memungkinkan udang akan menjauhi titik isoelektrinya akibat
untuk mengikat air yang ditambahkan dari dari peningkatan aktivitas ionik sehingga
luar dengan adanya pengaruh pengadukan protein dapat berinteraksi dengan air dan
dan tekanan (Rahmat et al., 2019), mengikat lebih banyak air (Gonçalves et
sehingga berat akhir udang setelah proses al., 2018). Sehingga, akan berperan pada
perendaman akan bertambah. Interaksi peningkatan recovery net pada udang
antara campuran STPP dan Turbo pada setelah proses perendaman.
konsentrasi yang berbeda tidak Perlakuan S2T1 (STPP 5% +
berpengaruh nyata terhadap recovery net Turbo 2%) menghasilkan recovery net
udang pada taraf kepercayaan 95% yang hampir sama dengan perlakuan
(Gambar 1). S1T2, yaitu sebesar 121,915%+2,1. Hal ini
Perlakuan S1T1 (STPP 3% + menunjukkan bahwa meskipun dengan
Turbo 2%) menghasilkan recovery net konsentrasi Turbo yang lebih rendah dari
sebesar 118,15%+4,45 yang bernilai pada perlakuan S1T2, namun penggunaan
sedikit lebih besar dari pada kontrol (STPP konsentrasi STPP yang lebih tinggi juga
3,75% + Turbo 1,667%) sebesar mampu menghasilkan recovery net yang
117,285%+1,44. Perlakuan S1T2 (STPP tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan
3% + Turbo 4%) menghasilkan recovery oleh (Jantranit & Thipayarat, 2009)
net yang lebih besar dari pada perlakuan penggunaan STPP dari konsentrasi 1% ke
S1T1, yaitu sebesar 122,3%+5,23. Hal ini 3% menunjukkan peningkatan rata-rata
menunjukkan bahwa penggunaan non- yield udang hasil proses soaking.
fosfat (Turbo) juga berperan dalam Penggunaan STPP 5% memberikan rata-
meningkatkan recovery net. rata soaking yield paling tinggi yaitu
Turbo berupa campuran garam 108,38% dengan lama waktu soaking 1
natrium dan kalsium yang bersifat alkalin jam dan rasio larutan:udang 1:20.
(basa), di mana menurut Petracci et al.

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 page: 1 – 16 |7
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

Secara keseluruhan, semakin tinggi yield loss. Konsentrasi bahan aditif yang
konsentrasi bahan aditif STPP dan Turbo terlalu tinggi dan waktu perendaman yang
yang ditambahkan, maka rendemen udang terlalu lama menyebabkan protein
cenderung akan meningkat, sehingga terdenaturasi sehingga akan menurunkan
recovery net juga akan meningkat. kandungan air. Penggunaan NaHCO3 dan
Peningkatan rendemen ini terjadi karena STPP pada konsentrasi terlalu tinggi dan
adanya penambahan fosfat dan garam yang waktu perendaman yang lebih lama,
mampu meningkatkan kekuatan ionik yang menunjukkan hasil tidak adanya
menyebabkan kompleks aktomiosin peningkatan daya ikat air, sebab terjadinya
merenggang (Paul et al., 2011). peningkatan kelarutan protein sehingga
Peningkatan kekuatan ionik ini akan akan menurunkan daya ikat air (Mohamed
menyebabkan adanya gaya tolak menolak & Tattiyakul, 2018).
pada molekul protein, sehingga 2) Susut tahapan
mempermudah difusi air dari luar ke Susut tahapan merupakan
dalam daging. Air dapat terikat pada otot banyaknya susut bobot yang terjadi pada
miofibrillar karena adanya interaksi antara udang hasil perendaman setelah dilakukan
protein dan air melalui ikatan hidrogen, pencucian (recovery net) terhadap udang
yaitu antara air dengan sisi protein yang hasil perendaman sebelum dilakukan
bersifat hidrofilik (polar) (Sitanggang et pencucian (recovery gross). Susut bobot
al., 2019). Air yang berdifusi ke dalam dipengaruhi oleh besarnya kenaikan bobot
udang akan menambah berat akhir udang atau berat udang, yaitu berat kotor udang
sehingga dapat meningkatkan rendemen. hasil perendaman dan berat bersih udang
Sementara itu, perendaman udang hasil perendaman.
dalam larutan fosfat harus disertai dengan Hasil penelitian menunjukkan
penambahan garam NaCl. Kombinasi bahwa semakin tinggi konsentrasi bahan
garam NaCl dengan fosfat mempunyai aditif STPP dan Turbo yang ditambahkan
efek sinergis dalam memperbaiki WHC maka nilai susut tahapan yang dihasilkan
dan cooking yield (Rattanasatheirn et al., juga cenderung semakin meningkat. Selain
2008). Perendaman dengan STPP dan itu, nilai susut tahapan sebanding dengan
Turbo konsentrasi tertinggi menghasilkan besarnya recovery net. Perlakuan S1T2
recovery net yang rendah yaitu sebesar (STPP 3% + Turbo 4%) menghasilkan
117,53%+5,76. Hal ini dapat terjadi karena rerata nilai susut tahapan tertinggi
penambahan bahan aditif dengan (4,4%+2,40) dan perlakuan S2T1 (STPP
konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan 5% + Turbo 2%) menghasilkan nilai susut

8 | Mulyani, A., Dwi, A., Putri, D.N. , & Harini, N. (2022). The Effect of Concentration and Type of Soaking Solution.....
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

tahapan terendah (3,9%+0,72). Adapun akibat difusi larutan perendam ke dalam


perlakuan kontrol menghasilkan susut tubuh udang. Namun, semakin tinggi
tahapan yang paling rendah yaitu konsentrasi bahan aditif yang ditambahkan
0,8%+0,28 (Gambar 1). juga memicu terbentuknya busa yang
Perubahan bobot udang setelah melimpah pada udang hasil perendaman.
proses perendaman dipengaruhi oleh Keberadaan busa ini umumnya akan ikut
masuknya zat-zat dari larutan perendam terhitung saat penimbangan berat kotor
baik zat terlarut maupun zat pelarut ke udang dan diduga dapat mempengaruhi
dalam sel-sel udang (Rahmat et al., 2019). besarnya susut tahapan.

G RA FI K PE NG A MATA N SI FAT FI SI K UDA NG VA NA ME BE KU


Recovery Net (%) Susut Tahapan (%) Driploss (%) Cooking Loss (%) Cek Size (pcs/lb)
[VALUE]+5.23a
[VALUE]+4.45a

[VALUE]+5.76a
[VALUE]+1.44a

[VALUE]+2.1a
[VALUE]+2.69a

[VALUE]+2.62a
[VALUE]+0.61a

[VALUE]+0.78a
[VALUE]+2.40a

[VALUE]+0.72a
[VALUE]+1.98a

[VALUE]+0.93a
[VALUE]+0.28a

[VALUE]+2.69
[VALUE]

[VALUE]

12,5

12,5
7,575

14

2,975
2,315
12
10

KONTROL S1T1 S1T2 S2T1 S2T2

Sehingga, berat udang akan meningkat


Ket: Rerata recovery net, susut tahapan, driploss, cooking loss, dan cek size udang
hasil soaking pada variasi konsentrasi fosfat (STPP) dan non-fosfat (Turbo) dengan
lama waktu soaking 17 jam. Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada taraf α 5%.
Gambar 1. Grafik Pengamatan Sifat Fisik Udang Vaname Beku
Terbentuknya busa dapat terjadi dengan adanya fosfat (Choi & Chin,
karena keberadaan senyawa fosfat. 2020). Dalam prosesnya, saat
Penambahan fosfat dapat menyebabkan penimbangan berat kotor udang hasil
peningkatan elektronegativitas dan tolakan perendaman, seringkali busa yang
elektrostatik pada interaksi antar molekul dihasilkan juga ikut tertimbang. Selain itu,
protein. Sehingga, protein yang terdispersi pada saat penimbangan berat kotor udang
dalam air memiliki sifat kelarutan yang hasil perendaman seringkali juga masih
lebih besar, kemampuan membentuk terbawa sisa-sisa larutan perendam yang
emulsi, dan kemampuan membentuk busa menempel pada tubuh udang. Adanya busa

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 page: 1 – 16 |9
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

dan sisa-sisa larutan perendam yang ikut masih tergolong lebih tinggi daripada tiga
tertimbang saat penimbangan berat kotor perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan oleh
akan menambah berat kotor udang. sifat dari Turbo yang merupakan senyawa
Berat bersih udang hasil sodium atau kalsium yang bersifat basa.
perendaman diperoleh setelah proses Sifat basa ini akan meningkatkan pH
pencucian yang dapat menghilangkan atau daging (Petracci et al., 2021), sehingga
meminimalisir busa maupun sisa-sisa daya ikat air daging juga akan meningkat
larutan perendam yang tertinggal pada (Mohamed & Tattiyakul, 2018), dan
udang. Sehingga, hal tersebut dapat daging dapat mengikat lebih banyak air
mempengaruhi besarnya susut tahapan (Gonçalves et al., 2018).
yaitu antara berat bersih udang terhadap Perlakuan S1T2 (STPP 3% +
berat kotor udang. Susut tahapan juga Turbo 4%), S2T1 (STPP 5% + Turbo 2%),
dapat dipengaruhi oleh perlakuan dan S2T2 (STPP 5% + Turbo 4%) secara
penanganan setelah soaking. Setiap umum menunjukkan bahwa semakin tinggi
penanganan akan memengaruhi mutu konsentrasi salah satu atau kedua jenis
udang seperti penurunan kadar air, di mana bahan aditif (fosfat dan non-fosfat) yang
udang yang terlalu banyak kontak fisik ditambahkan, maka driploss pada produk
atau benturan fisik akan cepat mengalami udang beku yang dihasilkan juga
penurunan daya ikat air (Rahmat et al., cenderung semakin rendah. Driploss dari
2019). Daya ikat air mengalami penurunan masing-masing perlakuan tersebut adalah
karena udang mengalami stress 2,79%+0,34; 2,315%+0,12; dan
(Sitanggang et al., 2019). 2,975%+0,33. Hal ini berhubungan dengan
3) Driploss mekanisme kerja bahan aditif yang
Driploss merupakan peristiwa ditambahkan berperan sebagai moisture
keluarnya kandungan air dari dalam bahan retention agent. Perendaman dalam larutan
pangan beku saat dilakukan proses polifosfat meningkatkan kapasitas daya
thawing pada bahan pangan tersebut. Hasil ikat air daging dan mengurangi thaw-drip
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan serta kerusakan pada kualitas produk
kontrol (STPP 3,75% + Turbo 1,667%) (Pigott & Tucker, 1990).
menghasilkan rerata driploss tertinggi dari Selain penggunaan bahan aditif,
semua perlakuan. Sementara itu, perlakuan presentase driploss juga dipengaruhi oleh
S1T1 (STPP 3%+ Turbo 2%) mutu bahan baku yang digunakan. Mutu
menghasilkan rerata driploss yang sedikit bahan baku yang baik, metode pembekuan
lebih rendah dari pada kontrol, namun yang tepat, serta penyimpanan beku yang

10 | Mulyani, A., Dwi, A., Putri, D.N. , & Harini, N. (2022). The Effect of Concentration and Type of Soaking Solution.....
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

sesuai akan meminimalkan potensi berkaitan dengan penambahan berat


terjadinya driploss (Turan et al., 2003). (rendemen) setelah soaking pada ketiga
Metode pembekuan cepat juga perlakuan tersebut cenderung rendah,
berpengaruh terhadap driploss, di mana akibat dari konsentrasi bahan aditif yang
pada pembekuan cepat akan menghasilkan digunakan rendah atau terlalu tinggi.
kristal-kristal es kecil di dalam sel dan Peran soaking udang dengan
jaringan, sehingga kerusakan dinding sel penambahan bahan aditif baik fosfat
yang terjadi juga relatif lebih kecil, dengan maupun non-fosfat bertujuan untuk
demikian saat proses thawing cairan sel meningkatkan kandungan air dan
tidak mengalami driploss (Adawyah, mempertahankan kandungan air tersebut
2008). Besar kecilnya nilai driploss juga berada di dalam struktur protein udang,
dipengaruhi oleh faktor penyimpanan. sehingga akan meningkatkan rendemen.
Selama penyimpanan kualitas struktur Peningkatan rendemen terjadi karena
protein dapat menurun akibat enzim adanya peningkatan kekuatan ionik dari
endogen ataupun enzim dari bakteri sinergis fosfat dan garam (Paul et al.,
sehingga air tidak dapat terjerap dalam 2011). Apabila rendemen yang dihasilkan
struktur protein (Pinyosak et al., 2019), rendah, maka kapasitas daya ikat air pada
dan dapat menghasilkan driploss yang daging juga rendah, dan berkaitan dengan
tinggi. rendahnya kandungan air yang ada di
4) Cooking Loss dalam bahan. Rendahnya kandungan air
Cooking loss adalah kombinasi dari dan penambahan berat pada udang
cairan dan zat-zat terlarut yang hilang dari berhubungan dengan peningkatan cooking
daging akibat proses pemasakan. Hasil loss (Rattanasatheirn, 2008).
penelitian menunjukkan bahwa interaksi Kehilangan air setelah proses
penambahan STPP dan Turbo saat proses pemasakan dikarenakan adanya panas
soaking udang selama 17 jam tidak yang memicu terjadinya denaturasi protein
berpengaruh nyata (α>0,05) terhadap selama daging dimasak, di mana hal ini
cooking loss. Perlakuan kontrol, S1T1, dan menyebabkan hanya sedikit air yang dapat
S2T2 menghasilkan rerata cooking loss dijerap oleh struktur protein (Aaslyng et
yang cukup tinggi dengan nilai cooking al., 2003). Perlakuan S2T1 (STPP 5% +
loss masing-masing yaitu sebesar Turbo 2%) menunjukkan hasil rerata
7,365%+0,61; 8,9%+2,69; dan cooking loss yang paling rendah di antara
8,85%+2,62. Besarnya cooking loss perlakuan lainnya yaitu sebesar

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 page: 1 – 16 | 11
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

7,35%+0,78. Senyawa fosfat akan cooking loss juga dapat disebabkan oleh
memperbaiki kapasitas daya ikat air pada terlalu tingginya konsentrasi aditif dan
udang melalui peningkatan kekuatan ionik semakin lamanya waktu perendaman yang
dan perubahan nilai pH, sehingga dapat menyebabkan protein terdenaturasi
meningkatkan kandungan air dan pada sehingga kehilangan kandungan airnya
akhirnya akan meningkatkan penambahan (Mohamed & Tattiyakul, 2018).
berat pada udang (Rattanasatheirn, 2008). 5) Kenaikan Cek Size (Pcs/lb)
Kapasitas daya ikat air yang tinggi Penentuan ukuran udang ditetapkan
menunjukkan bahwa udang mampu dari tahap pengecekan jumlah udang per
mempertahankan kandungan airnya satuan lb (454,5 gram). Jumlah pcs udang
meskipun dikenai pemanasan selama dalam 454,5 gram tersebut menyatakan
pemasakan, yang ditunjukkan dengan ukuran dari sampel udang. Semakin
rendahnya cooking loss yang dihasilkan banyak jumlah udang yang terhitung per
pada perlakuan S2T1 di atas. satuan lb menunjukkan bahwa ukuran
Semakin rendah cooking loss dan udang semakin kecil, namun berjumlah
semakin tinggi cooking yield pada udang banyak. Sebaliknya, semakin sedikit
yang diberi perlakuan dengan fosfat jumlah udang yang terhitung per satuan lb
mengindikasikan bahwa otot udang menunjukkan bahwa ukuran udang
mempunyai kapasitas daya ikat air yang semakin besar, namun berjumlah sedikit.
lebih besar bahkan setelah proses Kenaikan cek size menunjukkan selisih
pemasakan. Molekul air mungkin terikat antara jumlah udang setelah soaking
dengan kuat dengan fosfat atau protein terhadap jumlah udang sebelum soaking
melalui interaksi ionik di antara keduanya dalam satuan pcs/lb.
(Rattanasatheirn, 2008). Perlakuan STPP Hasil penelitian pada Gambar 1.
3%+Turbo 4% menghasilkan cooking loss menunjukkan bahwa kenaikan cek size
yang lebih tinggi (8,9%+2,69) paling tinggi terdapat pada perlakuan S1T2
dibandingkan dengan perlakuan (STPP 3% + Turbo 4%) dengan cek size
perendaman dengan STPP 5% + Turbo 2% udang meningkat sebanyak 14 cek atau 14
(7,35%+0,6). Hal ini karena konsentrasi pcs per satuan lb. Sedangkan perlakuan
larutan turbo yang tinggi kurang maksimal kontrol menunjukkan kenaikan cek size
dalam mempertahankan kandungan air jika paling rendah yaitu 10 pcs per satuan lb.
dibandingkan dengan STPP sehingga Hal ini menunjukkan bahwa semakin
setelah pemasakan hasil cooking loss tinggi konsentrasi bahan aditif yang
cenderung tinggi. Selain itu, tingginya ditambahkan saat proses perendaman,

12 | Mulyani, A., Dwi, A., Putri, D.N. , & Harini, N. (2022). The Effect of Concentration and Type of Soaking Solution.....
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

dapat meningkatkan kenaikan cek size dengan cepat. Laju kenaikan bobot udang
udang yang dihasilkan. Adanya akan menurun setelah empat jam proses
penambahan fosfat dan garam mampu perendaman, dan semakin menurun setelah
meningkatkan kekuatan ionik yang enam jam proses perendaman (Rahmat et
menyebabkan kompleks aktomiosin al., 2019).
merenggang (Paul et al., 2011). 6) Sensoris
Peningkatan kekuatan ionik ini akan Semua perlakuan dan satu kontrol
menyebabkan adanya gaya tolak menolak menunjukkan rerata karakteristik
pada molekul protein, sehingga kenampakan yang sama yaitu utuh, daging
mempermudah difusi air dari luar ke berwarna merah muda, agak cerah, dan
dalam daging. bersih. Penambahan fosfat dalam
Air dapat terikat pada otot konsentrasi tinggi dan perendaman dalam
miofibrillar karena adanya interaksi antara waktu lama akan menimbulkan sifat
protein dan air melalui ikatan hidrogen, translusens pada produk (Gonçalves &
yaitu antara air dengan sisi protein yang Ribeiro, 2008). Selain itu, kenampakan
bersifat hidrofilik (polar) (Sitanggang et juga dipengaruhi oleh kesegaran udang, di
al., 2019). Masuknya air yang berikatan mana menurut Rattanasatheirn et al.
dengan protein udang akan meningkatkan (2008) translusens lebih besar ditemukan
bobot udang sehingga akan meningkatkan pada udang dengan kesegaran yang rendah
kenaikan cek size udang. Selama dua jam setelah perlakuan dengan fosfat. Namun,
pertama dari proses perendaman, laju secara keseluruhan skor kenampakan ini
kenaikan bobot pada udang berlangsung masih bisa diterima panelis.
Tabel 3. Hasil Uji Sensoris Udang Beku Masak
Parameter
Kode Sampel
Kenampakan Bau Rasa Tekstur
1 7.8 + 1.095a 7.0 + 0.000a 7.0 + 1.414a 7.4 + 1.673a
2 7.8 + 1.095a 7.0 + 0.000a 7.0 + 1.414a 7.8 + 1.095a
3 7.0 + 0.0a 7.0 + 0.000a 7.4 + 1.673a 7.8 + 1.095a
4 7.4 + 0.894a 7.0 + 0.000a 6.2 + 1.095a 7.8 + 1.095a
5 7.4 + 0.894a 7.0 + 0.000a 6.2 + 1.095a 7.8 + 1.095a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada
taraf α 5%. Kode sampel 1 = Kontrol, 2 = S1T1, 3 = S1T2, 4 = S2T1, 5 = S2T2.
Semua perlakuan menunjukkan segar (Tabel 3). Sementara itu, kode sampel
rerata karakteristik bau atau aroma yang 4 dan 5 (perlakuan S2T1 dan S2T2)
sama dengan skor tujuh yaitu memiliki bau menunjukkan karakteristik rasa dengan

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 page: 1 – 16 | 13
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

skor lebih rendah (6) yang berarti pada memperbaiki tekstur udang dengan lebih
udang memiliki rasa antara agak manis dan baik. Hal ini telah sesuai karena
cenderung hambar. Senyawa fosfat pada penambahan fosfat saat soaking mampu
konsentrasi tinggi dapat menghasilkan meningkatkan tekstur dan yield produk
flavor metalik astringen yang kurang akhir (Pinyosak et al., 2019). Namun,
disukai sehingga hal ini menjadi salah satu konsentrasi STPP yang terlalu tinggi dapat
alasan untuk beralih menggunakan non- menimbulkan residu fosfat yang tidak
fosfat sebagai senyawa yang dapat sesuai regulasi dan juga meningkatkan
mempertahankan kandungan air pada bahan biaya produksi bagi perusahaan pabrik
(Shang et al., 2017). udang (Jantranit & Thipayarat, 2009).
Penambahan konsentrasi fosfat
yang terlalu tinggi dan waktu perendaman KESIMPULAN

yang terlalu lama dapat menyebabkan Interaksi antara STPP dan Turbo

udang memiliki rasa menyerupai sabun, pada berbagai variasi konsentrasi dalam

munculnya lendir, terjadinya dekomposisi proses soaking udang PD (peeled and

dan sifat translusens, karena adanya deveined) selama 17 jam tidak berpengaruh

peningkatan pH (Gonçalves & Ribeiro, nyata (α>0,05) terhadap recovery net, susut

2008). Rasa menyerupai sabun dapat tahapan, cooking loss, dan mutu sensoris

terbentuk karena polifosfat dapat (kenampakan, bau, rasa, dan tekstur) udang

terhidrolisis menjadi molekul ortofosfat vannamei beku. Untuk susut tahapan,

dengan adanya enzim fosfatase yang semakin tinggi rendemen yang diperoleh

umumnya ditemukan di dalam daging. maka potensi susut tahapan juga semakin

Molekul ortofosfat yang terbentuk dapat meningkat. Untuk driploss, semakin tinggi

bereaksi dengan asam lemak dan konsentrasi STPP dan Turbo yang

membentuk sabun sehingga menghasilkan ditambahkan semakin rendah driploss yang

suatu flavor yang spesifik (Teicher, 1999). dihasilkan. Secara sensoris, semua

Keempat perlakuan dan satu kontrol perlakuan yang diujikan dapat diterima

menunjukkan rerata skor tekstur yang sama oleh seluruh panelis, kecuali pada

yaitu elastis, kompak, dan kurang padat. perlakuan S2T1 dan S2T2 yang memiliki

Skor paling rendah pada perlakuan kontrol skor rendah untuk parameter rasa.

yaitu 7,4 dan skor yang lebih tinggi pada Berdasarkan data setiap parameter dengan

keempat perlakuan lainnya yaitu 7,8. Hal berbagai perlakuan, maka dapat

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi direkomendasikan perlakuan terbaik adalah

konsentrasi bahan aditif mampu S1T2.

14 | Mulyani, A., Dwi, A., Putri, D.N. , & Harini, N. (2022). The Effect of Concentration and Type of Soaking Solution.....
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

Session of the Codex Committee on


UCAPAN TERIMA KASIH Fish and Fishery Products.
http://www.fao.org/docrep/meeting/
Terima kasih disampaikan kepada 005/v7950e/v7950e00.htm [13
PT Istana Cipta Sembada Banyuwangi atas October 2021].
Ditjen PDSPKP. (2021). Statistik Ekspor
kesempatan dan fasilitas yang telah Hasil Perikanan Tahun 2016 -
disediakan sehingga penelitian ini dapat 2020. Jakarta: Sekretariat Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing
terlaksana dan terselesaikan dengan baik Produk Kelautan dan Perikanan.
serta tepat pada waktunya. Gonçalves, A. & Ribeiro, J. (2008). Do
phosphates improve the seafood
quality? Reality and legislation.
DAFTAR PUSTAKA Pan-American Journal of Aquatic
Aaslyng, D., Bejerholm, C., Ertbjerg, P., Sciences, 3(3), 237-247.
Bertram, C.H., Andersen, J.H. Gonçalves, A. & Ribeiro, J. (2009). Effect
(2003). Cooking loss and juiciness of Phosphate Treatment on Quality
of pork in relation to raw meat of Red Shrimp (Pleoticus muelleri)
quality and cooking procedure. Processed with Cryomechanical
Food Qual. Pref, 14, 277-288. Freezing. LWT-Food Sci Technol,
Adawyah, R. (2008). Pengolahan dan 42, 1435-1438.
Pengawetan Ikan. Jakarta: PT. Gonçalves, A., Souza, M. & Regis, R.
Bumi Aksara. (2018). Effects of different levels of
Badrin, T. A., Patadjai, A. B. & food additives on weight gain,
Suwarjoyowirayatno. (2019). Studi cook-related yield loss,
Perubahan Biokimia dan Mikrobial physicochemical and sensorial
Udang Vaname (Litopenaeus quality of Nile tilapia fillets
vannamei) selama Proses Rantai (Oreochromis niloticus).
Dingin di Perusahaan International Food Research
Grahamakmur Ciptapratama Journal, 25(5), 2068-2080.
Kabupaten Konawe. Journal Fish Jantranit , S. & Thipayarat, A. (2009).
Protech, 2(1), 59-68. Marinating yield optimization of
Chen, K., Lia E, Xu C, Wang X, Lin H, phosphate soaking process to
Qin J.C., Chen L. (2015). enhance water uptake in white
Evaluation of Different Lipid shrimp (Penaeus vannamei). Asian
Sources in Diet of Pacific White Journal of Food and Agro-Industry,
Shrimp Litopenaeus vannamei at 2(2), 126-134.
Low Salinity. Aquaculture Reports, Mohamed, N.S. & Jirarat T. (2018). Effect
2, 163-168. of Food Additives on the Quality of
Choi, J. & Chin, K. (2020). Evaluation of White Shrimp (Litopenaeus
physicochemical and textural vannamei). Food Research, 2(6),
properties of chicken breast 546-554.
sausages containing various Paul S., Reza M.S., Mandal A.S., Ahmed
combinations of salt and sodium I.M., Khan M.N., Islam M.N.,
tripolyphosphate. Journal of Animal Kamal M. (2011). Effect of sodium
Science and Technology, 62(4), tripolyphosphate (STPP) and
577-586. foreign materials on the quality of
[CAC] Codex Alimentarius Commission. giant freshwater prawn
(1995). Report of the Twenty-First (Macrobrachium rosenbergii) under

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 page: 1 – 16 | 15
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No1, Januari – Juni 2022

ice storage condition. Food Nutr Udang Vaname (Litopenaeus


Sci, 3, 34-39. vannamei) dengan Perlakuan
Petracci, M., Laghi L., Rocculi P., Rimini Soaking Time Sebelum Pembekuan.
S., Panarese V., Cremonini M.A., Journal Fish Protech, 2(1), 46-58.
Cavani C. (2021). The use of Rattanasatheirn, N. (2008). Effect of Mixed
sodium bicarbonate for marination Phosphates and Non-Phosphate
of broiler breast meat. Poultry Compounds on the Quality of
Science, 91(2), 526-534. Pacific White Shrimp (Litopenaeus
Pigott, G. & Tucker, B. (1990). Seafood vannamei). Thesis. Master of
effects of technology on nutrition. Science in Food Technology, Prince
New York: Marcel Dekker, Inc. of Songkla University.
Pinyosak, N., Asavasanti, S. & Rattanasatheirn, N., Benjakul, S.,
Tangduangdee, C. (2019). Reducing Visessanguan, W. &
of weight variation in soaking step Kijroongrojana, K. (2008).
of shrimp processing: effects of iced Properties, Translucence, and
storage time and soaking Microstructure of Pacific White
equipment. IOP Conf. Ser.: Earth Shrimp Treated with Mixed
Environ. Sci. 301 012060. Phosphates as Affected by
Puga-lopez, D., Ponce-palafox, J.T., Barba- Freshness and Deveining. Journal
quintero, G.,Torres-herrera, M.R., of Food Science, 73(1), 31-40.
Romero-beltran, E., Arredondo- Shang, X., Qiao, J. & Liu, Y. (2017).
figueroa, J.L., Gomez, M. Garcia- Optimization of the Use of Selected
ulloa (2013). Physicochemical, Non-Phosphate Water Retention
Proximate Composition, Additives in Minced Beef Using
Microbiological and Sensory Response Surface Methodology. s.l.,
Analysis of Farmed and Wild IOP Conf. Series: Materials Science
Harvested White Shrimp and Engineering.
Litopenaeus vannamei (Boone, Sitanggang, A. B., Teguh, A. & Ahza, A.
1931) Tissues. Current Research B. (2019). Pengaruh Penambahan
Journal of Biological Sciences, Polifosfat dan Natrium Klorida
5(3), 130-135. terhadap Peningkatan Daya Ikat Air
Putri, D.N., Wibowo, Y.M.N., Santoso, Udang Putih Beku dan Efisiensi
E.N., Romadhania, P. (2020). Sifat Proses. Jurnal Teknologi dan
Fisikokimia dan Profil Asam Lemak Industri Pangan, 30(1), 46-55.
Minyak Ikan dari Kepala Kakap Teicher, H. (1999). Aplicação de fosfatos
Merah (Lutjanus malabaricus). em carnes, aves e produtos
agriTECH, 40(1), 31-38. marinhos. Revista Aditivos &
Putri, D.N., Manshur, H.A., Setyawan, T., Ingredientes, 5, 37-40.
Harini, N. (2021). Physicochemical Turan, H., Kaya, Y. & Erkoyuncu, . I.
and Fatty Acid Profile of Fish Oil (2003). Effects of Glazing,
from Red Snapper Heads (Lutjanus Packaging and Phosphate
malabaricus) Refined from Various Treatments on Drip Loss in
NaOH Concentrations. Agrointek, Rainbow Trout (Oncorhynchus
15(4), 1035-1046. mykiss W., 1792) During Frozen
Rahmat, A., Patadjai, A. B. & Storage. Turkish Journal of
Suwarjoyowirayatno. (2019). Studi Fisheries and Aquatic Sciences, 3,
Kualitas Fisika-Kimia dan Sensorik 105-109.

16 | Mulyani, A., Dwi, A., Putri, D.N. , & Harini, N. (2022). The Effect of Concentration and Type of Soaking Solution.....

Anda mungkin juga menyukai