Anda di halaman 1dari 3

Hidulah Selalu Dalam Kasih

Identitas Buku

Judul : A Simple Path Jalan Sederhana Ibu Teresa

Pengarang : Ibu Teresa

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tebal Buku : 140

Ukuran Buku : 14×20 cm

Cetakan : Cetakan ke-4, Juni 2019

Bahasa : Indonesia

ISBN : 978-602-03-0110-5

Sinopsis

A Simple Path, karya Lucinda Vardey, adalah sebuah buku menarik yang baru selesai
saya baca. Vardey berkisah tentang petunjuk sederhana ala Bunda Teresa dalam melayani
orang termiskin di antara para miskin di jalan-jalan Kolkata, India. Bunda Teresa yang
tampak tak banyak bicara, namun efektif sudah membantu 123 negara yang dilanda
penderitaan melalui jalan sederhana. Vardey bersama para sukarelawan, serta para anggota
Misionaris Cinta Kasih, menuturkan jalan sederhana itu di dalam lima bab yang berupa buah
sinambung. Buah yang menjadi satu kesatuan yang utuh, yakni: buah keheningan adalah doa,
buah doa adalah iman, buah iman adalah cinta, buah cinta adalah pelayanan buah pelayanan
adalah damai. Bunda Teresa, anggota-anggota senior Misionaris Cinta Kasih, dan para
volunter di rumah – rumah mereka memberikan nasihat dan pengalaman mereka yang
berliku-liku tentang bagaimana kita dapat mempraktikkan cinta yang lebih penuh satu sama
lain dan membantu mereka yang kurang beruntung dibandingkan diri kita. Mereka
menuturkan masalah-masalah yang mendasar seperti kebahagiaan, ketakutan, rasa belas
kasih, keluarga, dan kematian. Semua tema yang punya relevansi langsung dengan mereka
yang mencari arti hidup yang lebih dalam zaman ini.

Bunda Teresa mengajarkan bahwa kita tidak perlu menjadi penganut Katolik, Islam
atau beragama tertentu untuk membantu mereka yang susah. Kita hanya perlu mencoba untuk
memberikan tindakan kecil namun penuh cinta kepada orang lain di sekitar kita. Dan tanpa
kita sadari bahwa sebenarnya hati kita mulai terbuka untuk membantu. Bunda Teresa juga
menekankan bahwa hanya ketika cinta dalam hati kita dilepaskan, kita dapat memperhatikan
orang lain dengan sukacita yang sejati, kasih kepada sesama, dan damai. Buah-buah
kepercayaan yang jelas seperti itu, dikombinasikan dengan keyakinan dan energi yang tak
kunjung padam, dapat dilihat dalam karya-karyanya yang luar biasa.

Dalam dekade materialisme (zaman ini), Bunda Teresa bersama-sama dengan para
anggota Tarekat yang dia dirikan tanpa banyak bicara dan dengan efektif membantu 123
negara yang dilanda penderitaan dan kekurangan yang begitu mengerikan. Hal itu bisa dilihat
dari rumah-rumah dan pusat-pusatnya yang sekarang mencakup tempat bernaung bagi para
tunawisma di Eropa dan klinik-klinik AIDS di Amerika Serikat, sebagaimana rumah-rumah
untuk mereka yang miskin papa di berbagai perkampungan kumuh di India. Banyak orang
menganggap perjalanan Bunda Teresa merupakan perjalanan, perjuangan yang luar biasa.
Namun menurutnya kisahnya adalah sebuah kisah sederhana, seperti setetes air yang terus
mengalir hingga menghasilkan lautan. Dalam buku ini, perjalanan Bunda Teresa coba untuk
dijelaskan dan dibagikan kepada dunia. Sehingga, semua orang punya rasa untuk peduli dan
mencintai sesamanya.

Dalam buku tertulis sebuah kalimat mengenai cinta, bahwa Hanya ada satu cinta dan
itu adalah cinta Allah. Sekali kita mencintai Allah secara cukup dalam, kita akan mencintai
sesama kita pada tingkat yang sama. Karena sewaktu kita bertumbuh dalam cinta kepada
Allah, kita juga tumbuh dalam rasa hormat kepada semua yang Dia ciptakan, mengenal dan
menghargai semua pemberian yang Dia berikan kepada kitaDalam buku ini juga tersemat
kalimat dari seorang pahlawan bagi masyarakat India, M. Gandhi Berbuatlah, tetapi jangan
mencari buah perbuatanmu. Perbuatanmu mengalirkan siapakah dirimu sebenarnya, itulah
buah. Hal ini sedikit banyak seperti jatuh cinta, ketika cinta mengalir ke luar begitu saja
kepada yang Anda cintai

Kalimat - kalimat luar biasa ini, tidak hanya satu atau dua dalam buku ini. Setiap
lembar dari buku ini terdiri dari kalimat yang dapat mempertanyakan kehidupan yang kita
jalani. Pembaca diajak untuk melihat bagaimana perjuangan para relawan yang tergabung di
Misionaris Cinta Kasih melakukan pelayanan mereka. Buku ini adalah sebuah buku yang
akan mereflesikan diri kita dan mempertanyakan apa yang sebenarnya sudah kita berikan dari
yang kita miliki. Buku ini tak hanya memberikan pengalaman bagiku tapi juga mengajarkan
bagaimana menjadi orang yang tetap fokus untuk melayani orang-orang yang tidak
diinginkan, terlantar, terbuang bahkan tidak dicintai. Karena pada masa ini, penyakit yang
paling banyak dijangkit adalah egois, autis, tidak peduli, merasa tidak dicinta, dan penyakit
lainnya.

Seorang relawan di Misionaris Cinta Kasih, bernama Peter mengemukakan bahwa


Saya kini menyadari bahwa semakin sedikit yang Anda miliki, semakin bahagialah Anda.
Apabila Anda melihat jalan sederhana yang dihidupi para suster hal itu sepenuhnya dapat
mengubah kehidupan Anda. Itulah kesederhanaan, itulah yang saya cintai. Saya percaya jalan
yang paling sederhana adalah jalan yang paling mudah untuk menuju Allah.
Kelebihan dan kekurangan Buku

Buku ini sangat cocok untuk di baca para remaja dan orang-orang dewasa karna
dengan membaca buku ini kita dapat melihat dan meneladani hidup Ibu Teresa yang penuh
dengan kebaikan cinta dan kasih Tuhan. Banyak kata-kata Inspiratif yang membuat pembaca
menjadi terispirasi setelah membaca buku ini. Lalu Bahasa yang di gunakan dalam buku ini
juga mudah di pahami oleh para pembaca.
Secara keseluruhan menurut saya buku ini tidak memiliki kekurangan semua sudah
tersusun dengan rapi dan terstruktur

Anda mungkin juga menyukai