Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

“SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LIMFOMA”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah


Dosen pengampuh : Musriani, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Oleh:

Sitti Aziza Bilqis

R2114201002

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA PERSADA MUNA (UKPM)
2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Medikal Bedah


Pokok Bahasan / topik : Limfoma
Hari / Tanggal : Senin, 1 Januari 2023
Tempat : Balai Desa Raha III
Sasaran : Masyarakat Raha III
Waktu : 10.00 wib – selesai
A. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu mengetahui tentang
Limfoma pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan perawatan.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penjelasan tentang Limfoma, maka masyarakat mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian Limfoma
2. Menjelaskan tentang penyebab Limfoma
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Limfoma
4. Menjelaskan tentang tahapan penyakit Limfoma
5. Menjelaskan tentang Penatalaksanaan Limfoma
6. Menjelaskan tentang cara perawatan Limfoma
C. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Limfoma
2. Penyebab Limfoma
3. Tanda dan gejala Limfoma
4. Tahapan penyakit Limfoma
5. Penatalaksanaan Limfoma
6. Cara perawatan Limfoma
D. METODE
Ceramah dan Tanya jawab. Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi
secara terbuka.
E. MEDIA
Liflet & PPT
F. KEGIATAN PENYULUHAN
N WAKTU KEGIATAN SASARAN
O
1 2 menit - Pembukaan - Menjawab salam
- Perkenalan

2 15 menit - Penyuluhan materi : - Memperhatikan dan


1. Pengertian mendengarkan
Limfoma
2. Penyebab Limfoma
3. Tanda dan gejala
Limfoma
4. Tahapan penyakit
Limfoma
5. Penatalaksanaan
Limfoma
6. Perawatan
Limfoma

3 5 menit - Menanyakan kepada - Menanggapi dengan


klien tentang kejelasan melakukan pertanyaan
materi yang - Menjawab pertanyaan
disampaikan dari pasien atau keluarga.
- Mempersilahkan
pasien/ keluarga pasien
mengajukan pertanyaan
4 3 menit - Penutup -Menjawab Salam
- Mengucapkan salam

G. Evaluasi
1. Peserta Penyuluhan
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 20 orang
b. Tingkat pendidikan : tidak mengenal tingkat pendidikan
c. Peserta penyuluhan dari berbagai umur =
d. Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan baik
e. Interaksi dan komunikasi baik dan terbuka
2. Penyuluh
a. Mampu menguasai materi tentang tema penyuluhan
b. Mampu menyampaikan bahan penyuluhan dengan metode yang sesuai
c. Mampu menguasai peserta penyuluhan untuk memusatkan perhatian
H. Sumber
Smaltzer, Suzanne. (2002). KeperawatanMedikal-Bedah.Jakarta : EGC.
http://darsananursejiwa.blogspot.com/2009/04/askep-liofoma-
malignakanker-kelenjar.html ( diaksestanggal 20 desember 2015)

http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2010/04/askep-kelenjar-
getah-bening.html (diaksestanggal 20 desember 2015)

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1917457-limfoma-
non-hodgkin/ (diaksestanggal 20 desember 2015)
I. MATERI SAP
LIMFOMA
1. Definisi
Limfoma adalah sekelompok keganasan (kanker) yang berasal dari system
kelenjar getah bening dan biasanya menyebar keseluruh tubuh .Beberapa
dari limfomaini berkembang sangat lambat (dalam beberapa tahun).
Sedangkan yang lainnya menyebar dengan cepat( dalam beberapa bulan ).
2. Etiologi
Penyebab Limfoma belum jelas diketahui. Para pakar cenderung
berpendapat bahwa terjadinya Limfoma disebabkan oleh pengaruh
rangsangan imunologik persisten yang menimbulkan proliferasi jaringan
limfoid tidak terkendali. Diduga ada hubungan dengan virus Epstein
Barrter utama pada linfoma Burkitt. Limfoma kemungkinan ada kaitannya
dengan faktor keturunan karena ditemukan fakta bilasalah satu anggota
keluarga menderita Limfoma maka risiko anggota keluarga lainnya
terjangkit tumor inilebih besar dibanding dengan oranglain yang tidak
termasuk keluarga itu (Gani, 1995).Pada penderita AIDS: semakin lama
hidup semakin besar risikonya menderita limfoma.
Terdapat beberapa factor resiko terjadinya Limfoma, antara lain:
- Imuno defisiensi: 25% kelainan heredier langka yang berhubungan
dengan terjadinya Limfoma antara lain adalah:severe combined
immune deficiency, hypogammaglobulinemia, common variable
immunodeficiency, Wiskott Aldrich syndrome dan ataxia-
telangiectasia.
- Ageninfeksius:Infeksi virus yang menyerang DNA maupun Limfosit
dapat mengubah DNA dan Limfosit menjadi sel-sel kanker. Virus
tersebut diantaranya Epstein-Barr Virus (EBV) dan HTLV-1 virus.
- Paparan lingkungan dan pekerjaan: Beberapa pekerjaan yang sering
dihubugkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan
pertanian. Hal ini disebabkan adanya paparan herbisida dan pelarut organic.
- Diet dan Paparanlsinya: Risiko LNH meningkat pada orang yang
mengkonsumsi makanan tinggi lemak hewani, merokok, dan yang terkena
paparan UV4,5.
3. TandadanGejala
Gejala umum penderita limfoma yaitu :
- Pembesaran kelenjar getah beningtan paadanya rasa sakit.
- Demam.
- Keringat malam.
- Rasa lelah yang dirasakan terus menerus.
- Gangguan pencernaan dan nyeri perut.
- Hilangnya nafsu makan.
- Nyeri tulang.
- Bengkak pada wajah dan leherdan daerah – daerah noduslimfe yang
terkena.
- Limphadenopaty.
4. Tahapanpenyakit
Penyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 4 stadium. Stadium I
dan II sering dikelompokkan bersama sebagai stadium awal penyakit,
sementara stadium III dan IV dikelompokkan bersama sebagai stadium
lanjut.
- Stadium I : Penyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok
yaitu kelenjar getah bening.
- Stadium II : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok
kelenjar getah bening, tetapi hanya pada satu sisi diafragma, serta pada
seluruh dada atau perut.
- Stadium III : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih
kelompok kelenjar getah bening, serta pada dada dan perut.
- Stadium IV : Penyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening
setidaknya pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru-
paru, atau otak.

5. Penatalaksanaan
Sebagian besar limfoma ditemukan pada stadium lanjut yang merupakan
penyakit dalam terapikuratif. Penemuan penyakit pada stadium awal masih
merupakan factor penting dalam terapi kuratif walaupun tersedia berbagai
jenis kemoterapi dan radioterapi. Akhir – akhir ini angka harapan hidup 5
tahun meningkat dan bahkan sembuh berkat manajemen tumor yang tepat
dan tersedianya kemoterapi dan radioterapi.
6. Perawatan
- Mendukung pasien aktif menjalani terapi, menguatka noptimistis
pasien untuk melawan penyakit.
- Memperkuat pasokan nutrisi, banyak makan – makanan yang tinggi
protein, kaya vitamin, gampang dicerna, meningkatkan daya tahan
tubuh.
- Olah raga secukupnya, memperkuat pertahanan badan, ketika demam
atau terasa gejala tumor menginvasi, seharusnya beristirahat dan
mengurangi aktivitas serta menjaga badan.
- Mempertahankan kulit selalu bersih, setiap hari dibasuh dengan air
hangat, terutama bagian kulit yang terkena sinar radio terapi, hindari
berjemur matahari, desinfektan, sabun dan benda lain yang bias
merangsang kulit.

Anda mungkin juga menyukai