Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“Non Hodgkin Limfoma”

DI RUANG 13 KEMOTERAPI RSUD dr SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh

Mahasiswa
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Non Hodgkin Limfoma


Sasaran : Keluarga pasien di Ruang 13
Tempat : Ruang 13
Hari/Tanggal :-
Alokasi Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 × 30 menit, Keluarga
Pasien di Ruang 13 mampu memahami penyakit Non Hodgkin Limfoma.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian Non Hodgkin Limfoma
b. Menjelaskan tentang penyebab Non Hodgkin Limfoma
c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Non Hodgkin Limfoma
d. Menjelaskan tentang tahapan penyakit Non Hodgkin Limfoma
e. Menjelaskan tentang Penatalaksanaan Non Hodgkin Limfoma
f. Menjelaskan tentang cara perawatan Non Hodgkin Limfoma

B. Materi
1) Pengertian Non Hodgkin Limfoma
2) Penyebab Non Hodgkin Limfoma
3) Tanda dan gejala Non Hodgkin Limfoma
4) Tahapan penyakit Non Hodgkin Limfoma
5) Penatalaksanaan Non Hodgkin Limfoma
6) Cara perawatan Non Hodgkin Limfoma
C. Rencana Kegiatan
1. Metode
Penyuluhan (ceramah dan tanya jawab) tentang Non Hodgkin Limfoma
2. Media
Leaflet, PPT, leptop, LCD
3. Waktu dan Tempat
Waktu :-
Pukul :-
Tempat : Ruang 13 RSUD dr. Saiful Anwar Malang
4. Peserta : keluarga Pasien ruang 13
5. Tahap – tahap Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan keluarga Metode Media
pasien
Pendahuluan 5’ Pembukaan Diskusi Laptop
- Memperkenalkan diri - Menjawab salam dan
mendengarkan
- Menjelaskan maksud dan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Melakukan kontrak waktu - Memperhatikan
- Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
Pelaksanaan 15’ Pelaksanaan Diskusi Laptop
dan
- Menjelaskan pengertian - Memperhatikan
Non Hodgkin Limfoma tanya
- Menjelaskan penyebab - Memperhatikan jawab
Non Hodgkin Limfoma
- Menjelaskan tanda dan - Memperhatikan
gejala Non Hodgkin
Limfoma
- Menjelaskan tahapan - Memperhatikan
penyakit Non Hodgkin
Limfoma - Memperhatikan
- Menjalaskan
enatalaksanaan Non - Memperhatikan
Hodgkin Limfoma
- Menjelaskan perawatan - Memperhatikan
Non Hodgkin Limfoma
Penutup 10’ - Memberikan kesempatan - Bertanya Diskusi leaflet
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan
sasaran
- Mengevaluasi hasil - Mengikuti evaluasi
penyuluhan dengan aktif
- Menjelaskan kesimpulan
penyuluhan
- Memperhatikan
- Mengucapkan terima kasih
- Menjawab salam
dan salam

D. Tugas Mahasiswa
1. Poltekes Malang : Moderator dan Penyaji
2. Poltekes Lawang : Notulensi
3. Stikes Banyuwangi : Operator
4. Pembimbing Akademik : Fasilitator dan observer
5. Pembimbing Klinik : Fasilitator dan observer
Denah Lokasi

Fasilitator

Moderator & Penyaji


Tempat Duduk Keluarga Px
Notulensi dan operator

Fasilitator

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya persiapan yang baik terkait alat dan media yang sesuai
dengan kegiatan.
b. Pengorganisasian kegiatan penyuluhan dilakukan sebelum
kegiatan dimulai, yaitu pada tanggal - yang disampaikan kepada
pembimbing penyuluhan bahwa pada tanggal - ada kegiatan
penyuluhan di Ruang 13
c. Jumlah peserta yang hadir sesuai dengan keluarga pasien di
Ruang13.
2. Evaluasi Proses
a. Semua keluarga pasien mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal
hingga akhir acara.
b. Keluarga pasien memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan
c. Keluarga pasien mampu menjawab pertanyaan terkait Non
Hodgkin Limfoma.
3. Evaluasi Hasil
1. Jangka Pendek
a. Sasaran mengerti sekitar 80% dari materi yang diberikan
b. Sasaran memeahami tentang penyakit Non Hodgkin Limfoma

2. Jangka Panjang
a. Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit Non
Hodgkin Limfoma sehingga dapat meminimalisir penyakit
tersebut.
b. Dapat menjadi agen perubahan dengan cara membagikan pesan
tentang perilaku hidup sehat kepada anggota keluarga yang lain
dan masyaraka
MATERI
LIMFOMA NON-HODGKIN(NHL)

A. Definisi
Limfoma Non-hodgkin adalah sekelompok keganasan (kanker) yang berasal dari
system kelenjar getah bening dan biasanya menyebar ke seluruh tubuh .Beberapa
dari limfoma ini berkembang sangat lambat (dalam beberapa tahun). Sedangkan
yang lainnya menyebar dengan cepat ( dalam beberapa bulan (Parkway Cancer
Centre, 2015).

Limfoma adalah sekumpulan keganasan primer pada kelenjar getah bening dan
jaringan limfoid (Kemenkes RI, 2015). Limfoma adalah jenis kanker darah yang
berawal dari limfosit dari dalam sistem limfatik. menjadi beberapa Limfoma kelas
rendah atau kelas tinggi.
B. Penyebab

Penyebab LNH belum jelas diketahui. Para pakar cenderung berpendapat bahwa
terjadinya LNH disebabkan oleh pengaruh rangsangan imunologik persisten yang
menimbulkan proliferasi jaringan limfoid tidak terkendali. Diduga ada hubungan
dengan virus Epstein Barr terutama pada limfoma Burkitt. LNH kemungkinan ada
kaitannya dengan faktor keturunan karena ditemukan fakta bila salah satu anggota
keluarga menderita LNH maka risiko anggota keluarga lainnya terjangkit tumor ini
lebih besar dibanding dengan orang lain yang tidak termasuk keluarga itu. Pada
penderita AIDS : semakin lama hidup semakin besar risikonya menderita limfoma.

Terdapat beberapa faktor resiko terjadinya LNH, antara lain :

a) Imunodefisiensi : 25% kelainan heredier langka yang berhubungan dengan


terjadinya LNH antara lain adalah :severe combined immunodeficiency,
hypogammaglobulinemia, common variable immunodeficiency, Wiskott
Aldrich syndrome dan ataxia-telangiectasia.
b) Usia :Semakin tua merupakan faktor risiko yang kuat untuk limfoma, dengan
sebagian besar kasus terjadi pada orang berusia 60-an atau lebih tua. Tetapi
beberapa jenis limfoma lebih sering terjadi pada orang yang lebih muda.
c) Jenis kelamin : Secara keseluruhan, risiko limfoma non-Hodgkin lebih tinggi
pada pria dibandingkan pada wanita, tetapi ada beberapa jenis limfoma non-
Hodgkin yang lebih sering terjadi pada wanita. Alasan untuk ini tidak
diketahui
d) Agen infeksius : Infeksi virus yang menyerang DNA maupun Limfosit dapat
mengubah DNA dan Limfosit menjadi sel-sel kanker. Virus tersebut
diantaranya Epstein-Barr Virus (EBV) dan HTLV-1 virus.
e) Paparan lingkungan dan pekerjaan : Beberapa pekerjaan yang sering
dihubugkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan
pertanian. Hal ini disebabkan adanya paparan herbisida dan pelarut organic.
f) Diet dan Paparan lsinya : Risiko LNH meningkat pada orang yang
mengkonsumsi makanan tinggi lemak hewani, merokok, dan yang terkena
paparan UV4,5.
C. Tanda dan Gejala

Gejala umum penderita limfoma non-Hodgkin yaitu :

1) Pembesaran kelenjar getah bening tanpa adanya rasa sakit.


2) Demam.
3) Keringat malam.
4) Rasa lelah yang dirasakan terus menerus.
5) Gangguan pencernaan dan nyeri perut.
6) Hilangnya nafsu makan.
7) Nyeri tulang.
8) Bengkak pada wajah dan leher dan daerah-daerah nodus limfe yang terkena.
9) Limphadenopaty.

Gejala Penyebab Kemungkinan


timbulnya gejala
Gangguan pernafasan Pembesaran kelenjar getah bening di 20-30%
Pembengkakan wajah dada
Hilang nafsu makan Pembesaran kelenjar getah bening di 30-40%
Sembelit berat perut
Nyeri perut atau perut
kembung
Pembengkakan tungkai Penyumbatan pembuluh getah bening di 10%
selangkangan atau perut
Penurunan berat badan Penyebaran limfoma ke usus halus 10%>
Diare
Malabsorbsi
Pengumpulan cairan di Penyumbatan pembuluh getah bening di 20-30%
sekitar paru-paru dalam dada
(efusi pleura)
Daerah kehitaman dan Penyebaran limfoma ke kulit 10-20%
menebal di kulit yang
terasa gatal
Penurunan berat badan Penyebaran limfoma ke seluruh tubuh 50-60%
Demam
Keringat di malam hari
Anemia Perdarahan ke dalam saluran pencernaan 30%, pada
(berkurangnya jumlah sel Penghancuran sel darah merah oleh akhirnya bisa
darah merah) limpa yang membesar & terlalu aktif mencapai 100%
Penghancuran sel darah merah oleh
antibodi abnormal (anemia hemolitik)
Penghancuran sumsum tulang karena
penyebaran limfoma
Ketidakmampuan sumsum tulang untuk
menghasilkan sejumlah sel darah merah
karena obat atau terapi penyinaran
Mudah terinfeksi oleh Penyebaran ke sumsum tulang dan 20-30%
bakteri kelenjar getah bening, menyebabkan
berkurangnya pembentukan antibody

D. Tahapan penyakit

Penyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 4 stadium. Stadium I dan II


sering dikelompokkan bersama sebagai stadium awal penyakit, sementara stadium
III dan IV dikelompokkan bersama sebagai stadium lanjut.

a. Stadium I : Penyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok yaitu


kelenjar getah bening.
b. Stadium II : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar
getah bening, tetapi hanya pada satu sisi diafragma, serta pada seluruh dada atau
perut.
c. Stadium III : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar
getah bening, serta pada dada dan perut.
d. Stadium IV : Penyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening setidaknya
pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru-paru, atau otak.
E. Penatalaksanaan

Sebagian besar limfoma ditemukan pada stadium lanjut yang merupakan


penyakit dalam terapi kuratif. Penemuan penyakit pada stadium awal masih
merupakan faktor penting dalam terapi kuratif walaupun tersedia berbagai jenis
kemoterapi dan radioterapi. Akhir-akhir ini angka harapan hidup 5 tahun
meningkat dan bahkan sembuh berkat manajemen tumor yang tepat dan
tersedianya kemoterapi dan radioterapi. Peranan pembedahan pada
penatalaksanaan limfoma maligna terutama hanya untuk diagnosis biopsi dan
laparotomi splenektomi bila ada indikasi.

1. Radiasi
a. Untuk stadium I dan II secara mantel radikal
b. Untuk stadium III A/B secara total nodal radioterapi
c. Untuk stadium III B secara subtotal body irradiation
d. Untuk stadium IV secara total body irradiation
2. Kemoterapi untuk stadium III dan IV

P : Procarbazin 100 mg/m2 hari Untuk stadium I dan II dapat pula diberi
kemoterapi pre radiasi atau pasca radiasi. Kemoterapi yang sering dipakai
adalah kombinasi.

MOPP (untuk Limfoma Hodgkin)

M : Nitrogen Mustrad 6 mg/m2 hari 1 dan 8

O : Oncovin 1,4 mg/m2 hari I dan VIII

P : Prednison 60 mg/m2 hari I s/d XIV

P : I s/d XIV

F. Perawatan

1. Mendukung pasien aktif menjalani terapi, menguatkan optimistis pasien


untuk melawan penyakit.
2. Memperkuat pasokan nutrisi, banyak makan makanan yang tinggi protein,
kaya vitamin, gampang dicerna, meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Olahraga secukupnya, memperkuat pertahanan badan, ketika demam atau
terasa gejala tumor menginvasi, seharusnya beristirahat dan mengurangi
aktivitas serta menjaga badan.
4. Mempertahankan kulit selalu bersih, setiap hari dibasuh dengan air hangat,
terutama bagian kulit yang terkena sinar radioterapi, hindari berjemur
matahari, desinfektan, sabun dan benda lain yang bisa merangsang kulit..
Daftar Pustaka

Kemenkes RI. 2015. Panduan Nasional Penanganan Kanker : Limfoma Non-Hodgkin.

Parkway Cancer Centre. 2015. Limfoma Non-Hodgkin.


http://www.parkwaycancercentre.com/id/informasi-kanker/jenis-kanker/limfoma-
non-hodgkin. Diakses tanggal 3 September 2018 jam 18.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai