Anda di halaman 1dari 5

AS`ILAH BAHTSUL MASA`IL XXXIV

FORUM MUSYAWARAH PONDOK PESANTREN (FMPP)


SE JAWA-MADURA
Di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi
29 - 30 Jumadil Akhir 1440 H. 06 - 07 Maret 2019 M.

1. PRO KONTRA SISTEM ZONASI SEKOLAH (PP AL FALAH PLOSO)


Deskripsi Masalah
Detiknews Jakarta - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 dilaksanakan berbeda-beda
di setiap daerah. Dasar pelaksanaan PPDB ini adalah Peraturan Mendikbud No 14 Tahun 2018.
"Zonasi ini banyak yang masih belum memahami. Masih banyak orang tua yang masih berburu
sekolah favorit. Padahal itu sekolah favorit nggak ada. Mendikbud menekankan pada radius jarak
antara domisili siswa dengan sekolah. Sehingga lingkungan sekolah bisa lebih dekat dengan
lingkungan keluarga. Sementara itu, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud Hamid
Muhammad sebelumnya juga mengatakan, saat ini Kemdikbud mengupayakan pembentukan jarak
khusus untuk PPDB. "Jadi di daerah reguler itu biasanya SD maksimal sampai 3 kilometer, kalau SMP
5-7 kilometer, kalau SMA-SMK sampai 9-10 km. Nah ini yang dulu kita mau coba, tapi karena masukan,
jadi nggak memungkinkan aturan merata seperti itu. Tapi rule of time itu kita upayakan," tutur Hamid
saat konferensi pers di Gedung Graha, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (25/6).
Kebijakan tersebut diharapkan mampu memutus ketimpangan kualitas pendidikan yang jamak
terjadi di berbagai sekolah di Tanah Air. Harapannya, sistem zonasi mampu memutus sekat sekolah
favorit dan sekolah pinggiran. Pasalnya, selama ini lebih banyak peserta didik yang berjubel ingin
belajar di sekolah favorit. Tentunya, orangtua sangat bangga kalau anaknya diterima di sekolah
favorit. Sedangkan, nasib sekolah pinggiran hanya "dianggap" sebagai sekolah buangan dari peserta
didik yang tidak diterima di sekolah favorit. Imbasnya, sekolah pinggiran tidak diminati dan mau tidak
mau harus bekerja keras agar tidak kehilangan peserta didiknya.
Di sisi lain, kebijakan zonasi yang digadang-gadang menjembatani keterpurukan sekolah
pinggiran ini justru tidak efektif. Pertama, inkonsistensi kebijakan. Pemberlakuan sistem zonasi yang
diluncurkan beberapa waktu lalu dinodai oleh kebijakan baru Kemendikbud yang tidak konsisten. Saat
PPDB sedang berlangsung, secara mendadak diluncurkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2017 bahwa
daerah yang sudah melakukan PPDB sebelum kebijakan zonasi diluncurkan, boleh melanjutkan
kebijakan sebelumnya yang telah berlangsung. Tentunya inkonsistensi Permendikbud tersebut justru
membuka ladang kecurangan praktisi pendidikan yang semakin menganga. Dikhawatirkan, sekolah
akan berbondong-bondong memanipulasi PPDB yang seharusnya mengikuti sistem zonasi dengan
kebijakan lama yang dianggap lebih menguntungkan.
Kedua, memperuncing tindakan kecurangan di kalangan orangtua. Sejatinya, sekolah favorit
selama ini didambakan oleh peserta didik juga turut meninggikan gengsi orangtua. Jika anaknya dapat
diterima di sekolah favorit, maka orangtua akan terkena citra positif di kalangan masyarakat. Sehingga
orangtua yang selama ini hendak menyekolahkan anaknya di sekolah favorit akan melakukan
tindakan apapun agar anaknya bisa masuk di sekolah favorit. Sehingga besar kemungkinan untuk
melakukan tindakan kecurangan. Hal tersebut dilakukan dengan menitipkan nama anaknya di Kartu
Keluarga (KK) saudaranya yang tinggal di sekitar sekolah favorit. Ironisnya, banyak juga yang
menempuh jalan pintas dengan menitipkan nama anaknya di KK tukang becak agar bisa bersekolah di
sekolah favorit.
Ketiga, nasib sekolah swasta. Kebijakan zonasi yang diberlakukan di sekolah negeri turut
memperkeruh nasib sekolah swasta. Pemberlakuan kebijakan ini secara masif akan mengosongkan
peserta didik di bangku sekolah swasta. Terlebih lagi, bagi sekolah yang notabene memang kesulitan
mencari peserta didik. Sekolah negeri favorit dan mudah dijangkau oleh masyarakat di sekitar inilah
yang menjadi ancaman serius bagi sekolah swasta.

Asilah Bahtsul Masa’il FMPP ke-34 di PP. Darussalam Blokagung Banyuwangi Ɩ 1


Pertanyaan :
a. Bagaimana pandangan fikih terkait sistem zonasi yang dicetuskan menteri pendidikan ?
b. Sebenarnya menurut syari’at, bagaimana sistem penerimaan peserta didik yang
sebaiknya/harus diterapkan ?

2. DILEMA BAJU PUTIH (PP MIFTAHUL ULUM MALANG)


Deskripsi masalah
Katakanlah kang Imin, ia adalah salah satu santri Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten
Malang Jawa Timur, pada suatu ketika di siang hari kang Imin mendengar adzan Dzuhur
dikumandangkan, spontan kang Imin bergegas menuju jeding untuk mengambil wudhu’ guna
melaksanakan sholat Dzuhur berjama’ah, di tengah perjalanan dia teringat hadits Nabi yang
menyunahkan memakai baju putih di kitab sunan Abu dawud no:4061 yang berbunyi:
"‫البسوا من ثيابكم البياض فإنها من خير ثيابكم"الحديث‬
Kemudian kang Imin dengan semangat menyelesaikan wudhu’nya, setelah selesai dia langsung
menuju kamar dan melihat stok pakaian yang ada di lemarinya dan kebetulan di lemarinya tinggal dua
helai pakaian yaitu baju putih lengan pendek dan baju putih yang di sela-selai dengan batik. Diantara
dua pakaian itu dia memilih baju putih yang berlengan pendek, namun demi menjaga menjaga
ta’addubnya pada sholat dia tidak rela jika harus sholat pakai baju lengan pendek, maka dia
merangkapi baju tersebut dengan jas yang berwarna biru, setelah selesai dia langsung menuju ke
Masjid guna melaksanakan sholat Dzuhur berjama’ah.
Pertanyaan:
a. Apakah kang Imin tetap mendapatkan kesunnahan memakai baju putih ?
b. Seandainya kang Imin memilih untuk memakai baju putih yang di sela-selai dengan batik,
apakah dia mendapatkan kesunnahan memakai baju putih ?
c. Sampai manakah batas kesunnahan memakai baju putih jika dilihat dari segi bajunya ?

3. AMBIL YANG BAIK, TINGGALKAN YANG JELEK (PP MANBA’UL HIKAM BLITAR)
Deskripsi Masalah
Robiul Awwal merupakan salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh semua kalangan
khususnya Santri, karena pada saat itu mereka semua akan menyambut kelahiran kanjeng Nabi
Muhammad SAW. Sudah menjadi tradisi setiap kali diadakan Maulidan, masyarakat berbondong-
bondong membawa beraneka ragam makanan dan buah-buahan, yang tentunya kualitas serta takaran
porsinya berbeda-beda, ada yang kecil, besar, hingga yang biasa-biasa saja. Ketika maulid hampir
berakhir dan do’a mulai dibacakan, panitia langsung membagi ratakan makanan, yang dibantu oleh
saluran tangan para jama’ah.
Namun masalahpun muncul di tengah lancarnya pembagian makanan dan buah–buahan
tersebut, ada salah satu jama’ah sebut saja kang Imron yang sengaja mengulurkan tangannya untuk
mengambil sebagian makanan dan buah–buahan yang sedang disalurkan. Dalam menyalurkan
makanan dan buah–buahan, ketika makanan dan buah–buahan tersebut bagus dan menarik, kang
Imron menyimpan di sarungnya, tetapi ketika makanan dan buah–buahan tersebut tidak sesuai
dengan selera kang Imron, ia salurkan kembali ke jama’ah yang lain.
Pertanyaan :
a. Apakah status makanan dan buah-buahan tersebut ?, dan bolehkah kang Imron mengambil
sebagian makanan dan buah yang sedang disalurkan kepada jama’ah sebagaimana dalam
deskripsi ?
b. Kapankah makanan atau buah itu bisa menjadi milik oleh para jama’ah dan siapakah yang
menentukannya ?

4. NGAJI ERA DIGITAL (PP DARUSSALAM BLOKAGUNG)


Deskripsi Masalah
Di era digital saat ini, peran internet dan media sosial sangatlah besar pengaruhnya dalam
kehidupan. Keduanya dapat memberi banyak manfaat maupun madlorot bagi penggunanya. mengaji
live streaming Bahkan menurut kabar berita, media sosial ikut berperan dalam perang di Timur
Tengah yang sampai saat ini masih berkecamuk.
Dalam internet dan media sosial hampir semua yang kita inginkan dapat tersaji di dalamnya.
Dewasa ini, banyak yang memanfaatkan kemajuan teknologi terutama internet dan media sosial
dengan mengikuti pengajian-pengajian dari Ulama’ atau Kyai yang diinginkan. Banyak fatwa-fatwa
Ulama’ yang dapat diperoleh lewat internet dan media sosial, baik berupa tulisan, video youtube, live
streaming, dan lain-lain.
Asilah Bahtsul Masa’il FMPP ke-34 di PP. Darussalam Blokagung Banyuwangi Ɩ 2
Ternyata kemudahan itu menyisakan masalah yang tidak ringan, diantaranya: (1) Dalam
internet dan medsos banyak bertebaran fatwa-fatwa dari Ulama’ yang tidak diketahui tingkat
keilmuannya; (2) Banyak fatwa-fatwa Ulama’ yang dipelintir dan dipotong demi kepentingan
kelompok-kelompok tertentu; (3) Tidak jelasnya kevalidan fatwa-fatwa tersebut.
Pertanyaan :
a. Apakah mengikuti pengajian lewat medsos termasuk mendapatkan keutamaan sebagaimana
orang hadir di majlis ilmu ?
b. Apakah sanad keilmuannya bisa dikatakan muttasil ?

5. REBUTAN HANGER (PP LIRBOYO INDUK)


Deskripsi Masalah
Mengingat jumlah santri yang membludak walaupun perlengkapan sehari-hari sudah banyak
tetap saja kurang. Dalam kasus hanger misalnya, karena jumlah warga dalam satu kamar yang terlalu
banyak mereka terkadang saling berebut hanger untuk persiapan cuci baju, sarung atau yang lain.
Berbagai cara yang dilakukan seperti mempersiapkan beberapa saat sebelum mencuci dengan
menyimpannya di almari pribadi, bahkan ada yang sampai berhari-hari. Padahal kamar sudah
menyediakan tempat hanger. Ada juga yang membiarkan bajunya tetap tergantung dengan hanger,
sehingga jika ia hendak mencuci tinggal mengambilnya saja. Mungkin faktor ini yang menjadikan tidak
tersedia hanger ketika dibutuhkan.
Sebagai santri yang pakem Kang Oyeng merasa penyimpanan hanger ini merupakan tindakan
yang tidak patut. Dan menurut Kang Oyeng mengambil hanger timbunan tidak apa-apa karena dia
mengambil haknya. Bahkan dia sering mengambil hanger yang telah ditimbun teman kamarnya.
Secara otomatis teman kamar yang telah menimbun hanger tadi marah. Dia menggerutu “Kalau mau
nyuci ya mbok persiapan dulu, nyiapin hanger dulu, malah ngambil yang sudah disimpan orang lain”.
NB: Status hanger adalah fasilitas kamar baik dari iuran atau waqafan dari sesepuh kamar.
Pertanyaan:
a. Bolehkah mengambil hanger yang sudah disembunyikan seperti yang dilakukan oleh Kang
Oyeng?
b. Sebenarnya, mulai kapan diperbolehkan mempersiapkan hanger ketika mau mencuci?

6. EKSPEDISI AL QUR’AN (PP DARISSULAIMANIYYAH TRENGGALEK)


Diskripsi Masalah
Zaman modern saat ini serba mudah, apapun bisa dilakukan dengan cara singkat. Begitupun
dalam hal belanja kebutuhan atau hanya sekedar jual beli barang barang yang kita kehendaki, mau
dekat, jauh, bahkan di luar pulaupun kita bisa membeli barang yang kita inginkan. Ya kita tau semua
itu juga karena tidak lepas dari jasa ekspedisi pengiriman barang. Barang yang hendak dikirimkan ke
alamat tujuan diangkut oleh petugas kurir menggunakan mobil ataupun sepeda motor, tentunya
bapak kurirpun tidak hanya mengantar satu barang, ada banyak macam paketan barang yang disitu
tentunya mengharuskan barang tersebut harus ditumpuk.
Jeje adalah pemuda yang gemar memberikan hadiah pada kerabat dan juga teman-temannya
entah itu yang berada di dekat rumahnya maupun teman yang berada jauh bahkan di luar daerah. Jeje
memang sengaja memberikan hadiah-hadiah pada orang lain karena prinsip Jeje adalah jika memang
dengan memberi sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain mendapatkan pahala maka tentunya jika
pemberiannya digunakan dalam kebaikan maka pahalanya akan terus mengalir. Inilah alasannya
kenapa dia gemar memberikan Al Qur’an kepada orang lain karena saat orang yang diberinya
membaca Al Qur’an tersebut, dia juga akan ikut mendapatkan pahala.
Pertanyaan:
a. Sebenarnya bolehkah orang yang hendak mengirimkan Al Qur’an lewat jasa ekspedisi
pengiriman barang, sedangkan dia tahu bisa saja Al Qur’an tersebut selama dalam perjalanan
tidak dalam posisi terhormat atau dimuliakan dari segi memegangnya, meletakannya dan lain-
lain yang dilakukan oleh pegawai ekspedisi ?
b. Apakah ada kewajiban memberi tahu kepada petugas bahwa barang yang hendak dikirim
adalah Al Qur’an ?

7. ISTRIMU ATAU ISTRIKU (PP AL MUHAJIRIN 1 BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS- JOMBANG)


Deskripsi masalah

Asilah Bahtsul Masa’il FMPP ke-34 di PP. Darussalam Blokagung Banyuwangi Ɩ 3


Kang Joni dan ning Tatik adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Setelah mendapat
restu dari kedua orang tua mereka pun melangsungkan pernikahan. Betapa bahagianya mereka ketika
menjalani proses ijab qobul. Kang Joni pun melafadzkan sighot qobul dengan lancar tanpa gentar
sedikitpun. Mereka pun sah menjadi suami istri. Namun, naas sepulang dari akad, kang Joni bersama
istrinya, ning Tatik mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan kang Joni luka parah dan
mengalami koma, sedangkan ning Tatik hanya luka ringan. Saking parahnya kang Joni harus dirawat di
rumah sakit, karena mengalami koma dan belum sempat menikmati masa bulan madu dengan ning
Tatik.
Sebagai istri sholihah ning Tatik senantiasa menemani kang Joni di rumah sakit dan menjalani
rumah tangga sendirian, tanpa suaminya. Setelah 5 tahun, kang Joni belum juga tersadar dari
komanya. Ning Tatik sebagai wanita muda, akhirnya merasa gelisah dan tidak sabar menjalani cobaan
itu. Sementara bersamaan dengan hal itu, banyak lamaran dari laki-laki lain mencoba
mempersuntingnya.
Pertanyaan :
a. Bagaimana hukumnya jika ning Tatik menerima pinangan dari laki-laki lain, dengan alasan dia
tidak bisa menjalani rumah tangga tanpa adanya suami ?
b. Seandainya ning Tatik terlanjur menerima pinangan laki-laki lain, dan meninggalkan kang Joni.
Bagaiman hukum pernikahan baru ning Tatik tersebut jika suatu saat kang Joni tersadar dari
komanya yang lama itu ?

JADWAL ACARA FMPP XXXIV


Di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi
Asilah Bahtsul Masa’il FMPP ke-34 di PP. Darussalam Blokagung Banyuwangi Ɩ 4
29 - 30 Jumadil Akhir 1440 H. 06 - 07 Maret 2019 M

Hari | Tanggal Waktu Kegiatan Ket.


11.30 – 15.30 Pendaftaran Peserta Papel.
Rabu,
15.30 – 17.30 Pembukaan Papel. & P. FMPP
29 J. Akhir 1440 H |
17.30 – 19.30 Ishoma Papel.
06 MARET 2019 M
19.30 – 00.00 Jalsah ‘Ula P. FMPP
00.00 – 07.30 Ishoma Papel.
07.30 – 12.00 Jalsah Tsaniyah P. FMPP
Kamis,
12.00 – 13.30 Ishoma Papel.
30 J. Akhir 1440 H |
13.30 – 17.00 Jalsah Tsalisah P. FMPP
07 Maret 2019 M
17.00 – 19.00 Ishoma Papel.
19.00 – SELESAI Penutupan Papel. & P. FMPP

Rute tempat acara :


 Via Bus
- Dari Terminal Bungurasih Surabaya naik bus Jurusan Jember turun di Terminal Tawangalun
Jember lalu naik bus Jurusan Banyuwangi turun di Pertigaan Tawangalun Genteng.
- Dari arah Situbondo naik bus jurusan Banyuwangi-Jember, turun di Pertigaan Tawangalun
Genteng.
 Via Kereta api.
- Kereta api arah ke Banyuwangi Turun di stasiun Kalibaru, naik bus jurusan Banyuwangi turun di
Pertigaan Tawangalun Genteng.
 Dari Pertigaan Tawangalun Genteng ngojek ke PP. Darussalam (+ Rp. 25.000) atau
 Hubungi panitia Insya Allah dijemput.
 Contact panitia Penjemput : Abu Hasan Zuhri 082-337-645-623, 0857-4641-2691 , Miftahul Huda
0823-3292-3840 (Panitia Lokal), M Khoirul Umam 085707111112 (Panitia Pusat)

Contact Person:
Panitia Lokal: Abu Hasan Zuhri 082-337-645-623, 0857-4641-2691 , Miftahul Huda 0823-3292-3840.
Panitia Pusat: M. Kholil 085607555584, M. Alamurrohman 081259855178, A. Chadiqunnuha
085715608060

Nb: Jika as’ilah sudah diterima mohon konfirmasi ke salah satu nomor contact person Panitia Pusat di
atas.

Asilah Bahtsul Masa’il FMPP ke-34 di PP. Darussalam Blokagung Banyuwangi Ɩ 5

Anda mungkin juga menyukai