Anda di halaman 1dari 12

HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASA’IL KUBRO

FORUM SILATURROHIM SANTRI TRENGGALEK FORSSTEK KE – XXIV


Di Pon. Pes. Daris Sulaimaniyyah Kamulan Durenan Trenggalek
Selasa s.d Rabu, 27 – 28 Desember 2022 M. | 03 – 04 Jumadil akhir 1444 H.

JALSAH ULA
MUSHOHIH PERUMUS MODERATOR
1. K.H Nur Khotib 1. Agus M. Nasir
2. Kyai Minanurrohman 2. Agus Nur Rohim Ustadz TARYONO
3. Kyai Zahro Wardi 3. Ustadz Anwar Fanani
NARASUMBER 4. Ustadz Abu Syamsudin NOTULEN
5. Ustadz Ibnul Mubarok 1. M. Fathul Munir
Kyai Yusuf Alhamdani, S.H.,M.Pd.I.
2. Imam Baehaqi

MEMUTUSKAN

1. TAMBANG INDUSTRI EKSTRAKTIF DI KAB. TRENGGALEK | PP. Darussalam Sumberingin


Deskripsi masalah :
Setelah memicu krisis sosial-ekologis di Banyuwangi, tampaknya perluasan industri
pertambangan emas di Jawa Timur juga segera mengancam keselamatan ruang hidup
masyarakat Trenggalek. Cerita ini bermula sejak terbitnya Surat Keputusan (SK) Bupati
Trenggalek nomor 702/2005. Lewat SK Bupati itu, PT Sumber Mineral Nusantara (SMN)
mengantongi izin konsesi eksplorasi pertambangan seluas 17.586 hektare.
Selanjutnya, pada tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberikan
perpanjangan kuasa pertambangan wilayah eksplorasi PT SMN dan memperluasnya hingga
mencapai 30.044 hektare. Luasan tersebut sangatlah di luar nalar akal sehat karena mencaplok
seperempat luas keseluruhan wilayah Kabupaten Trenggalek.
Lima tahun kemudian, Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga membuat ketetapan baru
dengan terbitnya Keputusan Bupati Trenggalek nomor 188.45/963/406.004/2012, yang
mengubah luas areal pertambangan menjadi 29.969 hektare.
Patut diketahui, dari 120.500 hektare luas keseluruhan wilayah Trenggalek, setengahnya
merupakan areal kawasan hutan. Luasannya mencapai 62.024,50 hektare, terdiri atas 17.988,40
hektare hutan lindung, 44.036,10 hektare hutan produksi, dan hutan wisata seluas 64,3 hektare.
Selain itu, juga terdapat bentang kawasan ekosistem karst seluas 53.506,67 hektare yang
tersebar di 13 kecamatan dan 108 desa dari proses evolusi jutaan tahun. Bagi warga Trenggalek,
hutan dan karst adalah jantung utama penggerak seluruh urat nadi kehidupan yang menopang
keberlangsungan dan kekayaan keragaman hayati yang berlimpah di seluruh wilayah hulu dan
hilir. Melalui sistem air bawah tanahnya yang unik, kawasan karst telah menyediakan air untuk
manusia dan makhluk hidup lainnya.
Kawasan hutan dan karst juga dikenal memiliki peran penting dalam menahan laju
perubahan iklim karena kemampuannya menyerap dan mengikat karbon. Kami memprediksi,
rencana kegiatan pertambangan PT SMN di Trenggalek, selain akan mengganggu dan merusak
seluruh urat ekologi juga akan memicu laju peningkatan krisis iklim. Akibatnya, ancaman
pemanasan global yang mengarah pada pemusnahan seluruh makhluk hidup dan jejaring
1|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK
Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.
kehidupan akan segera menyapu dan mengubah kondisi material warga Trenggalek dalam
kehidupan sehari-hari.
Selain itu, ketergantungan masyarakat Trenggalek terhadap keselamatan sumber daya air
dari kawasan pegunungan karst yang menjadi kawasan IUP PT SMN juga terbilang sangat
tinggi. Hal ini tampak pada data sumber air penduduk Kabupaten Trenggalek yang
menyebutkan bahwa sebagian besar masyarakat masih mengandalkan sumber mata air dari
kawasan karst dan air sumur bawah tanah. Tercatat, hanya 0,94 persen dari seluruh jumlah
penduduk Trenggalek yang menggunakan air bersih yang disediakan oleh Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM).
Selanjutnya, patut digarisbawahi bahwa jika infrastruktur bagi pemerintah pusat kerap
diartikan dan dilekatkan pada sejumlah bangunan dan instalasi pembangunan seperti jalan tol,
pelabuhan, PLTU, dan bandar udara, maka bagi warga Trenggalek justru bermakna sebaliknya.
Bagi warga, “infrastruktur kehidupan” kampung paling penting adalah berupa: gugusan
pegunungan, kawasan hutan dan karst, sungai, pesisir, karang, mangrove, keragaman biota dan
vegetasi lainnya. Karena disitulah seluruh jejaring kehidupan, seperti kegiatan produksi,
ekonomi, kehidupan sosial, budaya, sistem kepercayaan, dan ekologi dibangun - dipelihara
dalam putaran siklus kehidupan.
Lebih jauh, hampir seluruh kawasan di Trenggalek juga memiliki karakter pegunungan
dan perbukitan yang didominasi oleh kelerengan terjal. Setidaknya terdapat 32.076,13 hektare
yang tercatat memiliki tingkat kemiringan 25-40 persen, dan 28.378,11 hektare lainnya
memiliki tingkat kemiringan di atas 40 persen. Peraturan Daerah nomor 15/2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Trenggalek 2012-2032 juga telah
menggarisbawahi bahwa 9 kecamatan yang berada dan berbatasan langsung dengan wilayah
IUP SMN merupakan kecamatan-kecamatan berstatus rawan bencana tanah longsor dan banjir.
Dengan aspek risiko sedimentasi dan suspensi yang dapat terjadi dalam wilayah pertambangan,
seperti perubahan bentang lahan dan kestabilan tanah, maka operasi pertambangan emas di
Trenggalek akan meningkatkan angka kerentanan bencana terhadap 9 kecamatan tersebut, dan 5
kecamatan lainnya.
Trenggalek belum di tambang saja sudah banyak terjadi bencana alam. data dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek pada 23 Oktober 2022, ada
30 desa/kelurahan di Trenggalek terendam banjir yang berdampak pada 8116 jiwa.
Kemudian, ada 65 lokasi terjadi bencana tanah longsor yang berada di 23 desa di 8
Kecamatan. Sehingga terdampak pada 117 Kartu Keluarga dan 175 orang mengungsi.
Tak ingin kampungnya mengalami kerusakan dan kebangkrutan secara sosial-ekologis
oleh industri pertambangan, ribuan warga dari berbagai desa di sekitar kawasan konsesi mulai
melakukan protes dan menggalang perlawanan. Pada tahun 2013, gerakan perlawanan warga
tersebut berhasil menghentikan segala aktivitas pengambilan sampel dan kendaraan alat berat
milik PT SMN.
Pertanyaan :
a. Sudah tepatkah kebijakan pemerintah membuka tambang industri ekstraktif di
Trenggalek?

Jawaban :

2|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK


Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.
‫‪Kebijakan pemerintah tersebut tidak tepat, kecuali sudah mempertimbangkan maslahah yang‬‬
‫‪lebih besar yang akan diperoleh dibanding mafsadahnya dengan melakukan kajian dari tim ahli dan dari‬‬
‫‪pemerintah.‬‬
‫‪ Contoh maslahah :‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Dapat meningkatkan PAD‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Membuka lapangan kerja‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Menambah ekonomi sekitar kawasan tambang‬‬

‫‪ Contoh mafsadah :‬‬


‫‪-‬‬ ‫‪Dampak kerusakan lingkungan‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Menyebabkan longsor‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Menyebabkan terjadinya banjir‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Dapat mengancam ketersediaan adanya air‬‬
‫‪ Catatan :‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Khusus tanah milik per-orangan harus ada izin dari pemilik tanah dan mendapat ganti untung yang‬‬
‫‪layak.‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Harus menggunakan system/cara penambangan yang dapat meminimalisir dampak negative, seperti‬‬
‫) ‪ground fit ( penambangan secara tertutup‬‬

‫‪Referensi :‬‬
‫قواعد األحكام في مصالح األنام ج ‪ 2 :‬ص ‪75 :‬‬
‫(فصل في تصرف الوالة ونوابهم) يتصرف الوالة ونوابهم بما ذكرنا من التصرفات بما هو األصلح للمولى عليه درءا للضرر والفساد وجلب‪DD‬ا للنف‪DD‬ع‬
‫والرشاد وال يقتصر أحدهم على الصالح مع القدرة على األصلح إال أن يؤدي إلى مشقة شديدة وال يتخيرون في التصرف حسب تخيرهم في حق‪DD‬وق‬
‫أنفسهم مثل أن يبيعوا درهما بدرهم أو مكيلة زبيب بمثلها لقول هللا تعالى وال تقربوا مال اليتيم إال بالتي هي أحسن وإن كان ه‪DD‬ذا في حق‪DD‬وق اليت‪DD‬امى‬
‫فأولى أن يثبت في حقوق عامة المسلمين فيما يتصرف فيه األئمة من األموال العامة ألن اعتناء الش‪DD‬رع بالمص‪DD‬الح العام‪DD‬ة أوف‪DD‬ر وأك‪DD‬ثر من اعتنائ‪DD‬ه‬
‫بالمصالح الخاصة وكل تصرف جر فسادا أو دفع صالحا فهو منهي عنه كإض‪D‬اعة الم‪D‬ال بغ‪D‬ير فائ‪D‬دة وإض‪D‬رار األمزج‪D‬ة لغ‪D‬ير عائ‪D‬دة واألك‪D‬ل على‬
‫الشبع منهي عنه لما فيه من إتالف األموال وإفساد األمزجة وقد يؤدي إلى تفويت األروا ولو وقعت مثل قصة الخضر في زمانن‪DD‬ا ه‪DD‬ذا لج‪DD‬از تع‪DD‬ييب‬
‫المال حفظا ألصله وألوجبت الوالية ذلك في حق المولى عليه حفظا لألكثر بتفويت األقل فإن الشرع يحص‪DD‬ل األص‪DD‬لح بتف‪DD‬ويت المص‪DD‬الح كم‪DD‬ا ي‪DD‬درأ‬
‫األفسد بارتكاب المفاسد وما ال فساد فيه وال صالح فال يتصرف فيه الوالة على المولى عليه إذا أمكن االنفكاك عنه‬
‫قواعد األحكام ‪45 – 44 /1‬‬
‫في انقسام المفاسد إلى العاجل واآلجل المفاسد ثالثة أقس‪D‬ام ‪ -‬أح‪D‬دها‪ :‬م‪D‬ا يجب درؤه ف‪D‬إن عظمت مفس‪D‬دته وجب درؤه في ك‪D‬ل ش‪D‬ريعة وذل‪D‬ك ك‪D‬الكفر‬
‫والقتل والزنا والغصب وإفساد العقول القسم الثاني‪ :‬ما تختلف فيه الشرائع فيحظر في شرع ويباح في آخر تشديدا‪ D‬على من حرم علي‪DD‬ه وتخفيف‪DD‬ا على‬
‫من أبيح له الثالث‪ :‬ما تدرؤه الشرائع كراهية له ثم المفاسد ثالثة أضرب‪ :‬أح‪D‬دها أخروي‪D‬ة وهي متوقع‪D‬ة الحص‪D‬ول ال يقط‪D‬ع بتحققه‪D‬ا ألنه‪D‬ا ق‪D‬د تس‪D‬قط‬
‫بالتوبة أو العفو أو الشفاعة أو الموازنة الضرب الثاني‪ :‬دنيوية‪ D‬وهي قسمان‪ :‬أح‪DD‬دهما‪ :‬ن‪DD‬اجز الحص‪DD‬ول ك‪DD‬الكفر والجه‪DD‬ل ال‪DD‬واجب اإلزال‪DD‬ة وك‪DD‬الجوع‬
‫والظمأ والعري وضرر الصيال والقتال القسم الثاني‪ :‬متوقع الحصول كقتال من يقصدنا من الكفار والبغاة وأهل الصيال الضرب الث‪DD‬الث‪ :‬م‪DD‬ا يك‪DD‬ون‬
‫له مفسدتان‪ :‬إحداهما عاجلة واألخرى آجلة كالكفر فالعاجلة ناجزة الحصول واآلجلة متوقعة الحصول وأما ما يكون مفسدته عاجلة ومص‪DD‬لحته آجل‪DD‬ة‬
‫فكالصيال على الدماء واألبضاع واألموال فإن درء مفسدته عاجل حاصل لمن درئت عنه ومصلحة درئه آجلة لمن درأه‪.‬‬
‫حواشى الشرونى الجزء الثامن ص‪ 44 - 43 :‬دار الكتب العلمية‬
‫أن اإلقطاع إنما يجوز بالمصلحة فحيث كان اإلقطاع المذكور مضرا بغيره مما يقرب إلى الم‪DD‬وات الم‪DD‬ذكور من بادي‪DD‬ة أو حاض‪DD‬رة فينبغى منع‪DD‬ه إهـ‬
‫سيد عمر (نحو حطاب إلخ) اى كحجرها وترابها وحشيشها وصبغ وثمار وأشجارها‬
‫المستصفى ‪( -‬ج ‪ / 1‬ص ‪)174‬‬
‫أما المصلحة فهي عبارة في األصل عن جلب منفعة أو دفع مضرة ولسنا نعني به ذلك فإن جلب المنفعة ودفع المضرة مقاصد الخلق وصالح الخلق‬
‫في تحصيل مقاصدهم لكنا نعني بالمصلحة المحافظة على مقصود الشرع ومقص‪DD‬ود الش‪DD‬رع من الخل‪DD‬ق خمس‪DD‬ة وه‪DD‬و أن يحف‪DD‬ظ عليهم دينهم ونفس‪DD‬هم‬
‫وعقلهم ونسلهم ومالهم فكل ما يتضمن حفظ هذه األصول الخمسة فهو مصلحة وكل ما يفوت هذه األصول فهو مفسدة ودفعها مصلحة‪.‬‬
‫تفسير القرطبي جـ ‪ 7‬صـ ‪226‬‬
‫ْ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ً‬
‫ض بَ ْع َد ِإصْ ال ِحها َوا ْدعُوهُ خَ وْ فا َوط َمعا ِإ َّن َرحْ َمتَ هللاِ قَ ِريبٌ ِمنَ ال ُمحْ ِسنِينَ (األعراف‪)56 :‬‬ ‫َوال تُ ْف ِسدُوا فِي اَأْلرْ ِ‬
‫الحها) فيه مسألة واحدة وهو أنه سبحانه نهى عن كل فساد قل أو كثر بعد صالح قل أو كثر‪ .‬فه‪DD‬و على‬ ‫ض بَ ْع َد ِإصْ ِ‬ ‫(وال تُ ْف ِسدُوا فِي اَأْلرْ ِ‬
‫قوله تعالى‪َ :‬‬
‫العموم على الصحيح من األقوال‪ .‬وقال الضحاك معناه ال تعوروا الماء المعين وال تقطعوا الشجر المثمر ضرارا‪ .‬وقد ورد‪ :‬قطع الدنانير من الفساد‬
‫في األرض‪ .‬وقد قيل‪ :‬تجارة الحكام من الفساد في األرض‪ .‬وق‪D‬ال القش‪DD‬يري‪ :‬الم‪DD‬راد وال تش‪D‬ركوا‪ ،‬فه‪DD‬و نهي عن الش‪D‬رك وس‪D‬فك ال‪DD‬دماء واله‪DD‬رج في‬
‫األرض‪ ،‬وأمر بلزوم الشرائع بعد إصالحها‪ ،‬بعد أن أصلحها هللا ببعثه‪ D‬الرسل‪ ،‬وتقرير‬
‫سى جـ ‪ 13‬صـ ‪135‬‬ ‫الفقه الميسر المؤلف‪ :‬أ‪ .‬د‪ .‬عَبد هللا بن محمد الطيّار‪ ،‬أ‪ .‬د‪ .‬عبد هللا بن مح ّمد المطلق‪ ،‬د‪ .‬مح َّمد بن إبراهيم المو َ‬
‫حماية البيئة في اإلسالم‬
‫البيئة‪ D:‬هي كل ما يحيط باإلنسان من مكونات طبيعية كالماء والهواء واألرض والحيوان والنبات‪ .‬ويقصد بحماية البيئة‪ :‬المحافظة عليه‪DD‬ا من ك‪DD‬ل م‪DD‬ا‬
‫يؤثر عليها تلوثًا وإفسادًا ويعرضها للضرر أو اإلتالف‪ ،‬وقد خلق هللا الك‪DD‬ون بت‪DD‬وازن دقي‪DD‬ق فال ي‪DD‬ؤثر ج‪DD‬انب على آخ‪DD‬ر‪ ،‬وال يطغى ش‪DD‬يء منه‪DD‬ا على‬
‫ون} [الحجر‪ .]19 :‬وبذلك استمرت الحياة على أحس‪DD‬ن ح‪DD‬ال‬ ‫ض َم َد ْدنَاهَا َوَأ ْلقَ ْينَا فِيهَا َر َوا ِس َي َوَأ ْنبَ ْتنَا فِيهَا ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َموْ ُز ٍ‬
‫غيره‪ ،‬قال تعالى‪َ { :‬واَأْلرْ َ‬
‫حتى كان من بعض البشر تدخاًل في اإلخالل بهذا التوازن العجيب‪ ،‬مما أدى ويؤدي إلى فس‪D‬اد البيئ‪DD‬ة واإلض‪DD‬رار بالكائن‪DD‬ات الحي‪DD‬ة ال‪DD‬تي في مق‪DD‬دمتها‬
‫ْض الَّ ِذي َع ِملُ‪DD‬وا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِج ُع‪DD‬ونَ } [ال‪DD‬روم‪:‬‬ ‫ت َأ ْي ِدي النَّ ِ‬
‫اس لِيُ ِذيقَهُ ْم بَع َ‬ ‫اإلنسان الذي خلقه هللا وكرمه‪ ،‬قال تعالى‪{ :‬ظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِي ْالبَرِّ َو ْالبَحْ ِر بِ َما َك َسبَ ْ‬

‫‪3|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK‬‬


‫‪Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.‬‬
‫‪ .]41‬ولقد سبق اإلسالم غيره في المحافظة على البيئة ومنع ما يؤدي إلى إفسادها‪ ،‬ثم أنشئ مؤخ ًرا برنامج األمم المتحدة للبيئ‪DD‬ة (الي‪DD‬وتيب) على أث‪DD‬ر‬
‫انعقاد مؤتمر األمم المتحدة المعني بالبيئة في ستوكهولم في عام ‪ 1972‬م‪ ،‬وذلك به‪DD‬دف أن يك‪DD‬ون المش‪DD‬روع رائ‪D‬دًا ومش‪DD‬جعًا لقي‪DD‬ام ش‪DD‬راكات لرعاي‪DD‬ة‬
‫البيئة على نحو يتيح لألمم والشعوب تحسين نوعية حياتها دون إضرار بنوعية حياة األجيال المقبلة‪ .‬الحكم الشرعي لحماية البيئ‪DD‬ة‪ :‬إن في المحافظ‪DD‬ة‬
‫على البيئة نقية كما خلقها هللا مصلحة لكل مكوناتها‪ ،‬ويأتي في أولها الكائنات الحية‪ ،‬وأهمها اإلنسان الذي خلق هللا له تلك األشياء وسخرها ل‪DD‬ه‪ ،‬ق‪DD‬ال‬
‫ض َج ِميعً‪D‬ا ِم ْن‪D‬هُ ِإ َّن فِي َذلِ‪D‬كَ‬ ‫ت َو َم‪D‬ا فِي اَأْلرْ ِ‬ ‫ض َج ِميعًا} [البقرة‪ .]29 :‬وقال تعالي‪َ { :‬و َس َّخ َر لَ ُك ْم َما فِي ال َّس َما َوا ِ‬ ‫ق لَ ُك ْم َما فِي اَأْلرْ ِ‬ ‫تعالى‪{ :‬هُ َو الَّ ِذي خَ لَ َ‬
‫ت لِقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُونَ } [الجاثية‪ .]13 :‬فعلى اإلنسان المحافظة على البيئة نظيفة سليمة كما خلقه‪DD‬ا هللا‪ ،‬وأن ال يص‪DD‬در من‪DD‬ه م‪DD‬ا ي‪DD‬ؤدي إلى فس‪DD‬اد البيئ‪DD‬ة‬ ‫آَل يَا ٍ‬
‫ْ‬
‫ث َوالنَّس َْل َو ُ اَل ي ُِحبُّ الفَ َسادَ} [البقرة‪،]205 :‬‬ ‫هَّللا‬ ‫ك ال َحرْ َ‬‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ض لِيُف ِس َد فِيهَا َويُ ْهلِ َ‬ ‫َأْل‬ ‫َّ‬
‫واإلخالل بها واإلضرار بمكوناتها‪ ،‬قال تعالى‪َ { :‬وِإ َذا تَ َولى َس َعى فِي ا رْ ِ‬
‫ض بَ ْع َد ِإصْ اَل ِحهَا َذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَ ُك ْم ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ُمْؤ ِمنِينَ } [األعراف‪.]85 :‬‬ ‫{واَل تُ ْف ِسدُوا فِي اَأْلرْ ِ‬ ‫وقال تعالي‪َ :‬‬
‫المغني البن قدامة (‪)418 /5‬‬
‫ط َرح قُ َما َمتِ ِه َو ُم ْلقَى تُ َرابِ ِه َوآاَل ته]‬ ‫يل َماِئ ِه َو َم ْ‬ ‫س‬ ‫م‬
‫ِِ َ َ ِ ِ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ق‬‫ر‬‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ط‬ ‫ن‬ ‫ْ‬ ‫ُب ِم ْن ْال َعا ِم ِر َوتَ َ ِ َ َ ِ ِ ِ ِ‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫[فَصْ ٌل َما قَر َ‬
‫‪D‬ر‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ح ق َما َمتِ‪ِ D‬ه‪َ ،‬و ُملقَى ت َرابِ‪ِ D‬ه َوآاَل تِ‪ِ D‬ه‪ ،‬فَاَل يَ ُج‪DD‬وز إحْ يَ‪DD‬اُؤ هُ‪ ،‬بِ َغ ْي‪ِ D‬‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫صالِ ِح ِه‪ِ ،‬م ْن ط ُرقِ ِه‪َ ،‬و َم ِس ِ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫ُب ِم ْن ال َعا ِم ِر‪َ ،‬وتَ َعل َ‬ ‫(‪ )4334‬فَصْ لٌ‪َ :‬و َما قَر َ‬
‫يل َماِئ ِه‪َ ،‬و َمط‪َ D‬ر ِ‬ ‫ق بِ َم َ‬
‫ك بِاِإْل حْ يَ‪DD‬ا ِء‪َ .‬واَل نَ ْعلَ ُم فِي‪ِ D‬ه‬ ‫يل َماِئهَ‪DD‬ا‪ ،‬اَل يُ ْملَ‪ُ D‬‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ف فِي ْال َم ْذهَ ِ‬
‫س‬ ‫م‬ ‫و‬
‫َِ َ َِ َ َ ِ ِ‬ ‫ا‪،‬‬ ‫ه‬ ‫ق‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ط‬ ‫و‬ ‫ا‪،‬‬ ‫ه‬‫ب‬ ‫ط‬‫َ‬ ‫ت‬ ‫حْ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ا‪،‬‬ ‫ه‬
‫َ ِ َِ َ َ ُ‬‫ت‬ ‫ي‬ ‫ش‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫َى‬ ‫ع‬ ‫رْ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ا‪،‬‬ ‫ه‬
‫َ ِ ِ ِئ َ َ َ‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫ف‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫‪،‬‬ ‫ة‬ ‫ي‬ ‫رْ‬‫َ‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ب‪َ .‬و َك َذلِ َ َ ِ َ َ ِ ِ‬
‫ح‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ِخاَل ٍ‬
‫َأ‬
‫الس‪D‬اَل ُم ‪َ « :-‬م ْن حْ يَ‪DD‬ا‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ص‪D‬الِ ِح ِه؛ لِقوْ لِ‪ِ D‬ه ‪َ -‬عل ْي‪ِ D‬ه َّ‬ ‫ق بِ َم َ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬
‫‪D‬وك اَل يَ ُج‪DD‬وز إحْ يَ‪DD‬ا ُء َم‪DD‬ا تَ َعل َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬
‫ك َح ِري ُم البِ ِر َوالنه ِْر َوال َع ْي ِن‪َ ،‬وكلُّ َم ْمل‪ٍ D‬‬ ‫ْئ‬ ‫ْ‬ ‫َأ ْيضًا ِخاَل فا بَ ْينَ ْه ِل ال ِعل ِم‪َ .‬و َكذلِ َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ً‬
‫ك‬ ‫ك‪َ ،‬ولَوْ َجو َّْزنَ‪DD‬ا إحْ يَ‪DD‬ا َءهُ‪ ،‬لَبَطَ‪َ D‬ل ْال ِم ْل‪ُ D‬‬ ‫ك بِاِإْل حْ يَا ِء‪َ ،‬وَأِلنَّهُ تَابِ ٌع لِ ْل َم ْملُو ِ‬ ‫ق ُم ْسلِ ٍم اَل يُ ْملَ ُ‬ ‫ق بِ ِه َح ُّ‬ ‫ق ُم ْسلِ ٍم‪ ،‬فَ ِه َي لَهُ» ‪َ .‬م ْفهُو ُمهُ َأ َّن َما تَ َعلَّ َ‬ ‫َأرْ ضًا َم ْيتَةً فِي َغي ِْر َح ِّ‬
‫فِي ْال َعا ِم ِر َعلَى َأ ْهلِ ِه‬
‫فتاوى الرملي الجزء الثالث ص ‪14-13 :‬‬
‫( سئل ) عما جرت به العادة من عمل النشادر خارج البلد ألن ناره يوقد بالروث والكلس فإذا شمت األطفال دخانه حصل لهم من‪DD‬ه ض‪DD‬رر عظيم في‬
‫الغالب وربما مات بعضهم منه فعمل شخص معمل نشادر في وسط البلد وأوقد عليه بما ذكر فشم دخان‪DD‬ه طف‪DD‬ل رض‪DD‬يع فم‪DD‬رض مرض‪DD‬ا ش‪DD‬ديدا فه‪DD‬ل‬
‫اإليقاد حرام فيأثم به ويعزر عليه ويجب اإلنكار عليه ويمنع منه ويضمن ما تلف به ؟ ( فأجاب ) بأنه يحرم عليه اإليقاد المذكور إذا غلب على ظن‪DD‬ه‬
‫تضرر الغير به فيأثم به وللحاكم تعزيره عليه ويجب اإلنكار عليه بسببه ومنعه منه ويضمن ما تلف بس‪DD‬ببه مطلق‪DD‬ا فق‪DD‬د ق‪DD‬الوا وك‪DD‬ل واح‪DD‬د من المالك‬
‫يتصرف في ملكه على العادة وال ضمان به إذا أفضى إلى تلف نعم لو تعدى ضمن ولو أوقد في ملكه أو في موضع مختص به بإجارة أو عاري‪DD‬ة أو‬
‫في موات وطار الشرار إلى بيت غيره أو كرمه أو زرعه وأحرقه فال ضمان إن لم يجاوز العادة في قدر النار ولم يوقد في ريح عاصفة ف‪D‬إن ج‪D‬اوز‬
‫أو أوقد في عاصفة ضمن ويحترز عما ال يعتاد كالركض المفرط في الوحل واألجراء في مجتمع الوحول ولو خالف ضمن‬
‫الفقه اإلسالمى جـ ‪ 5‬صـ ‪ 505‬دار الفكر‬
‫وأما اآلجام فهى من األموال المباحة إن كانت فى أرض غير مملوكة فلكل واحد حق اإلستيالء عليها وأخذ ما يحتاجه منه‪DD‬ا وليس ألح‪DD‬د من‪DD‬ع الن‪DD‬اس‬
‫منها وإذا استولى شخص على شيء منها وأحرزه صار ملكا له لكن للدولة تقيي‪DD‬د المب‪DD‬اح بمن‪DD‬ع قط‪DD‬ع األش‪DD‬جار رعاي‪DD‬ة للمص‪DD‬حلة العام‪DD‬ة وإبق‪DD‬اء على‬
‫الثروة الشجرية المفيدة‬

‫الفقه اإلسالمي وأدلته جت ‪ 6‬صـ ‪450‬‬


‫النوع الرابع ـ ماء األنهار العامة ‪:‬وهو الذي يجري في مجار عامة غير مملوكة ألحد‪ ،‬وإنما هي للجماعة‪ ،‬مثل الني‪DD‬ل ودجل‪DD‬ة والف‪DD‬رات ونحوه‪DD‬ا من‬
‫األنهار العظيمة‪.‬وحكمه (‪ : )2‬أنه ال ملك ألحد في هذه األنهار‪ ،‬ال في الماء وال في المجرى‪ ،‬بل هو حق للجماعة كلها‪ ،‬فلكل واحد حق االنتفاع بها‪،‬‬
‫بالشفة (سقي نفسه ودوابه) والشرب (سقي زروعه وأشجاره)‪ ،‬وشق الجداول منها‪ ،‬ونصب اآلالت عليها لج‪DD‬ر الم‪DD‬اء ألرض‪DD‬ه‪ ،‬ونحوه‪DD‬ا من وس‪DD‬ائل‬
‫االنتفاع بالماء‪ ،‬وليس للحاكم منع أحد من االنتفاع بكل الوجوه‪ ،‬إذا لم يضر الفعل بالنهر أو بالغير أو بالجماعة‪ .‬كما ه‪DD‬و الحكم المق‪DD‬رر باالنتف‪DD‬اع في‬
‫الطرق أو المرافق العامة‪.‬فإذا أضر‪ ،‬فلكل واحد من المسلمين منعه أو الحد من تصرفه إلزالة الضرر؛ ألنه حق لعامة المس‪D‬لمين‪ ،‬وإباح‪D‬ة التص‪D‬رف‬
‫في حقهم مشروطة بانتفاء الضرر‪ ،‬كاالنتفاع بالمرافق العامة‪ ،‬إذ ال ضرر وال ضرار‪ .‬والدليل على كون هذه األنهار غير مملوكة ألحد‪ ،‬وإنما الحق‬
‫فيها مشاع للجميع‪ :‬هو قوله عليه الصالة والسالم‬
‫روضة الطالبين ‪( -‬ج ‪ / 5‬ص ‪)300‬‬
‫الباب الثالث في االعيان الخارجة من األرض فيه طرفان‬
‫الطرف األول في المعادن وهي البقاع التي أودعها هللا تع‪D‬الى ش‪D‬يئا من الج‪DD‬واهر المطلوب‪D‬ة وهي قس‪D‬مان ظ‪D‬اهرة وباطن‪D‬ة فالظ‪D‬اهرة هي ال‪DD‬تي يب‪D‬دو‬
‫جوهرها بال عمل وإنما السعي والعمل لتحصيله ثم تحصيله قد يسهل وقد يكون فيه تعب وذلك كالنفط وأحجار الرحى والبرام والك‪DD‬بريت والقط‪DD‬ران‬
‫والقار والمومياء وشبهها فال يملكها أحد باالحياء والعمارة وإن زاد بها النيل وال يختص بها أيضا المتحجر وليس للسلطان إقطاعها بل هي مشتركة‬
‫بين الناس كالمياه الجارية والكأل والحطب ولو حوط رج‪DD‬ل على ه‪DD‬ذه المع‪DD‬ادن وب‪DD‬نى عليه‪DD‬ا دارا أو بس‪DD‬تانا لم يمل‪DD‬ك البقع‪DD‬ة لفس‪D‬اد قص‪DD‬ده وأش‪DD‬ار في‬
‫الوسيط إلى خالف فيه‬
‫الفقه اإلسالمي وأدلته ‪(427 / 6( -‬‬
‫الفَصْ ُل الثَّالث‪ :‬أحكام المعادن وال ِحمى واإلقطاع فيه مبحثان‪:‬‬
‫األول ـ الحمى‪.‬الثاني ـ اإلقطاع‪ ،‬ويتضمن أحكام المعادن المبحث األول ـ الحمى …‪.‬الى ان قال‪.....‬‬
‫المبحث الثاني ـ اإلقطاع ‪:‬‬
‫تعريفه‪ ،‬مشروعيته‪ ،‬أنواعه وحكم كل نوع‪.‬أوالً ـ تعريف اإلقطاع‪ :‬هو جعل بعض األراضي الموات مختصة ببعض األشخاص ـ س‪D‬واء أك‪D‬ان ذل‪D‬ك‬
‫معدناً‪ ،‬أم أرضا ً‪ ،‬فيصير ذلك البعض أولى به من غيره‪ ،‬بشرط أن يكون من الموات الذي ال يختص به أحد‪.‬أو ه‪DD‬و تس‪D‬ويغ اإلم‪DD‬ام من م‪D‬ال هللا ش‪DD‬يئا ً‬
‫لمن يراه أهالً له‪ .‬الى أن قال ‪..............‬‬
‫ّ‬
‫‪ .1‬حكم إقطاع الموات‪ :‬أما إقطاع الموات‪ :‬فيجوز باتفاق المذاهب لإلمام إقطاع م‪DD‬وات لمن يحيي‪DD‬ه‪ ،‬في‪DD‬ؤدي إلى عم‪DD‬ارة البالد‪ ،‬ألن‪DD‬ه ص‪DD‬لى هللا علي‪DD‬ه‬
‫وسلم ـ كما تقدم ـ أقطع بالل ابن الحارث العقيق ‪ ،‬وأقطع وائل بن حجر أرضاً‪ ،‬وأقطع أبو بكر وعمر وعثمان جمعا ً من الصحابة‪.‬فإن أقط‪DD‬ع اإلم‪DD‬ام‬
‫أرضا ً لشخص‪ ،‬ملكها عند المالكية (‪ )1‬وإن لم يعمرها بشيء‪ ،‬فله بيعها وهبتها‪ ،‬وتورث عنه‪ .‬وليس هو من اإلحياء‪ ،‬بل هو تمليك مجرد‪.‬وال يمل‪DD‬ك‬
‫الموات باإلقطاع عند الجمهور (‪( )2‬غير المالكية)‪ ،‬ألنه لو ملكه ما جاز استرجاعه‪ ،‬بل يصير المقطع كالمتحجر الشارع في اإلحياء‪ ،‬فيك‪DD‬ون أح‪DD‬ق‬
‫به إذا أحياه في خالل مدة‪ ،‬أقصاها عند الحنفية ثالث سنين‪ ،‬لقول عمر‪« :‬ليس لمتحجر بعد ثالث سنين حق ‪.‬‬
‫الفقه اإلسالمي وأدلته ‪(428 / 4( -‬‬
‫حكم المعادن ‪:‬‬
‫اختلف الفقهاء في تملك المعادن باالستيالء عليها‪ ،‬وفي إيجاب حق فيها للدولة إذا وجدت في أرض ليس‪DD‬ت مملوك‪DD‬ة‪.‬أم‪DD‬ا تمل‪DD‬ك المع‪DD‬ادن فللفقه‪DD‬اء في‪DD‬ه‬
‫رأيان‪:‬‬
‫‪4|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK‬‬
‫‪Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.‬‬
‫قال المالكية في أشهر أقوالهم ‪ :‬جميع أنواع المعادن ال تملك باالستيالء عليها‪ ،‬كما ال تملك تبعا ً لملكية األرض‪ ،‬بل هي للدولة يتصرف فيها الح‪DD‬اكم‬
‫حسبما تقضي المصلحة؛ ألن األرض مملوكة بالفتح اإلسالمي للدولة‪ ،‬وألن هذا الحكم مما تدعو إليه المصلحة‪.‬وقال الحنفية والشافعية والحنابلة في‬
‫أرجح الروايتين عندهم ‪ :‬المعادن تملك بملك األرض؛ ألن األرض إذا ملكت بجميع أجزائها‪ ،‬فإن كانت مملوكة لشخص كانت ملكا ً ل‪DD‬ه‪ ،‬وإن ك‪DD‬انت‬
‫في أرض للدولة فهي للدولة‪ ،‬وإن كانت في أرض غير مملوكة فهي للواجد؛ ألنها مباحة تبعا ً لألرض‪.‬‬
‫فتاوى الرملي الجزء الثالث ص ‪14-13 :‬‬
‫( سئل ) عما جرت به العادة من عمل النشادر خارج البلد ألن ناره يوقد بالروث والكلس فإذا شمت األطفال دخانه حصل لهم من‪DD‬ه ض‪DD‬رر عظيم في‬
‫الغالب وربما مات بعضهم منه فعمل شخص معمل نشادر في وسط البلد وأوقد عليه بما ذكر فشم دخان‪DD‬ه طف‪DD‬ل رض‪DD‬يع فم‪DD‬رض مرض‪DD‬ا ش‪DD‬ديدا فه‪DD‬ل‬
‫اإليقاد حرام فيأثم به ويعزر عليه ويجب اإلنكار عليه ويمنع منه ويضمن ما تلف به ؟ ( فأجاب ) بأنه يحرم عليه اإليقاد المذكور إذا غلب على ظن‪DD‬ه‬
‫تضرر الغير به فيأثم به وللحاكم تعزيره عليه ويجب اإلنكار عليه بسببه ومنعه منه ويضمن ما تلف بس‪DD‬ببه مطلق‪DD‬ا فق‪DD‬د ق‪DD‬الوا وك‪DD‬ل واح‪DD‬د من المالك‬
‫يتصرف في ملكه على العادة وال ضمان به إذا أفضى إلى تلف نعم لو تعدى ضمن ولو أوقد في ملكه أو في موضع مختص به بإجارة أو عاري‪DD‬ة أو‬
‫في موات وطار الشرار إلى بيت غيره أو كرمه أو زرعه وأحرقه فال ضمان إن لم يجاوز العادة في قدر النار ولم يوقد في ريح عاصفة ف‪D‬إن ج‪D‬اوز‬
‫أو أوقد في عاصفة ضمن ويحترز عما ال يعتاد كالركض المفرط في الوحل واألجراء في مجتمع الوحول ولو خالف ضمن‬
‫الفقه اإلسالمي وأدلته ‪( -‬ج ‪ / 6‬ص ‪)400‬‬
‫أحكام األراضي في داخل الدولة ‪:‬‬
‫ً‬
‫األراضي نوعان‪ :‬أرض مملوكة وأرض مباحة‪ .‬والمملوكة نوعان‪ :‬عامرة وخراب‪ ،‬والمباحة نوع‪DD‬ان أيض‪D‬ا‪ :‬ن‪D‬وع ه‪D‬و من مراف‪DD‬ق البل‪DD‬د لالحتط‪D‬اب‬
‫ورعي المواشي‪ ،‬ونوع ليس من مرافقها وهو األرض الموات أو ما يسمى اآلن أمالك الدولة العامة‪ ،‬والمقصود ب‪DD‬األرض الع‪DD‬امرة‪ :‬هي ال‪DD‬تي ينتف‪DD‬ع‬
‫بها من سكنى أو زراعة أو غيرها‪ .‬وأما األرض الخراب‪ :‬فهي المعروفة باألرض المملوكة الغامرة‪ :‬وهي التي انقطع ماؤها أو لم تستغل بسكنى أو‬
‫استثمار أو غيرهما‪ .‬وسنعطي هنا فكرة إجمالية عن حكم كل أرض‪ - 1 .‬حكم األرض المملوكة العامرة‪ :‬هو أنه ال يجوز ألحد أن يتصرف فيها من‬
‫غير إذن صاحبها‪ - 2.‬حكم األرض الخراب التي انقطع ماؤها‪ :‬هذه األرض ملك لصاحبها‪ ،‬وإن طال الزمان على خرابها‪ ،‬حتى إنه يجوز له بيعها‬
‫وهبتها وإجارتها وتورث عنه إذا مات‪ ....‬هذا إذا عرف صاحبها‪ ،‬فإن لم يعرف‪ ،‬فحكمها حكم اللقطة‪ .‬وأما الكأل (‪ )1‬ال‪DD‬ذي ينبت في أرض مملوك‪DD‬ة‬
‫فهو مباح للناس غير مملوك ألحد‪ ،‬إال إذا قطعه صاحب األ رض‪ ،‬لقوله عليه الصالة والسالم‪« :‬الناس شركاء في ثالث‪ :‬الم‪DD‬اء والكأل والن‪DD‬ار» (‪)2‬‬
‫فإذا قطع الكأل صاحب األرض وأحرزه صار مملوكا ً له؛ ألنه استولى على مال مب‪D‬اح غ‪D‬ير ممل‪D‬وك فيملك‪D‬ه كالم‪D‬اء المح‪D‬رز في األواني والظ‪D‬روف‬
‫وسائر المباحات‪ ،‬قال صلّى هللا عليه وس‪DD‬لم ‪« :‬من س‪DD‬بق إلى م‪DD‬ا لم يس‪DD‬بق إلي‪DD‬ه مس‪DD‬لم فه‪DD‬و ل‪D‬ه» ( ‪ . )3‬والم‪DD‬روج غ‪DD‬ير المملوك‪DD‬ة‪ ،‬واآلج‪D‬ام (‪ )4‬غ‪DD‬ير‬
‫المملوكة‪ ،‬والسمك وسائر المباح‪DD‬ات ك‪DD‬الطير‪ ،‬تعت‪DD‬بر في حكم الكأل‪ .‬وأم‪DD‬ا الحطب والقص‪DD‬ب في األجم‪DD‬ة المملوك‪DD‬ة‪ :‬فليس ألح‪DD‬د أن يقطعه‪DD‬ا إال ب‪DD‬إذن‬
‫المالك؛ ألن ذلك مملوك لصاحب األجمة ينبت على ملكه‪ ،‬وإن لم يوجد منه اإلنب‪DD‬ات أص‪D‬الً؛ ألن مل‪DD‬ك القص‪DD‬ب والحطب مقص‪DD‬ود من مل‪DD‬ك األجم‪DD‬ة‪،‬‬
‫فيملك بملكها‪ ،‬بخالف الكأل‪ ،‬فإنه غير مقص‪DD‬ود‪ ،‬وإنم‪DD‬ا المقص‪DD‬ود زراع‪DD‬ة األرض (‪ . )5‬وإذا ك‪DD‬ان الكأل مس‪DD‬تنبتا ً في أرض مملوك‪DD‬ة‪ ،‬بفع‪DD‬ل ص‪DD‬احبها‬
‫وسقيه‪ ،‬كان ملكا ً خاصاً له‪.‬‬
‫الفقه اإلسالمي وأدلته ‪(429 / 6( -‬‬
‫وأجاز المالكية (‪ )2‬الحمى الشرعي بشروط أربعة‪ ،‬هي‪:‬‬
‫‪ 1‬حاجة المسلمين إليه‪ :‬فال يحمي اإلمام أو نائبه لنفسه‪ ،‬وال لغيره عند عدم الحاجة‪.‬‬
‫‪ 2‬أن يكون المحمي قليالً‪ ،‬ال كثيراً‪ .‬والقليل‪ :‬ما ال يضيق فيه على الناس والكثير‪ :‬ما ضيق فيه على الناس‪.‬‬
‫‪ 3‬أن يكون المحمي في مكان عفا‪ ،‬أي خاليا ً من البناء والغرس‪.‬‬
‫‪ 4‬أن يكون الغرض من الحمى تحقيق مصلحة عامة الناس‪ ،‬مثل الجهاد ونحوه‪ ،‬أي لترعى فيه دواب الحرب أو الصدقة أو ضعفة المسلمين‪.‬‬
‫ونائب اإلمام مثل اإلمام‪ ،‬وإن لم يأذن له اإلمام‪ ،‬بخالف اإلقطاع‪ ،‬فليس لنائب السلطان إقطاع إال بإذن؛ ألن اإلقطاع يحصل به التملي‪DD‬ك‪ ،‬فال ب‪DD‬د في‪DD‬ه‬
‫من اإلذن‪ ،‬بخالف الحمى‪.‬‬
‫حاشية الصاوي على الشرح الصغير = بلغة السالك ألقرب المسالك (‪)650 /1‬‬
‫طلَقًا) َس َوا ٌء َكانَ َم ْع ِدنَ َع ْي ٍن َأوْ َغي ِْر ِه (لِِإْل َم ِام)‬ ‫(و ُح ْك ُمهُ) َأيْ ْال َم ْع ِدنُ ( ُم ْ‬ ‫َ‬
‫ْ‬
‫ص ( ُم َعي ٍَّن) َو يَختَصُّ بِ‪ِ D‬ه‬ ‫اَل‬ ‫ض) َش‪D‬خ ٍ‬‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫رْ‬ ‫َأ‬ ‫‪D‬‬ ‫ِ‬ ‫ب‬ ‫(‬ ‫د‬‫َ‬ ‫‪D‬‬ ‫ج‬‫ِ‬ ‫و‬
‫ُ‬ ‫)‬ ‫وْ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫(و‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫س‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ف‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫اَل‬ ‫م‬‫ْ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ع‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫م‬‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫ي‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ف‬ ‫ُ‬ ‫ه‬‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫جْ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫وْ‬ ‫َأ‬ ‫‪،‬‬ ‫ينَ‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫س‬ ‫م‬‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ن‬ ‫ْ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ء‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ش‬ ‫ن‬ ‫ْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ط‬ ‫ْ‬
‫ق‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫ب‬ ‫ِئ‬‫َا‬ ‫ن‬ ‫وْ‬ ‫َأ‬ ‫انُ‬ ‫َ‬ ‫ط‬ ‫ْ‬
‫ُّل‬‫س‬ ‫ال‬ ‫يْ‬ ‫َأ‬
‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ْ‬ ‫َأْل‬
‫ح الطا ِء ‪َ -‬و َس‪َ D‬وا ُء َك‪DD‬انَ‬ ‫ض‪ .‬قَوْ لُهُ [يَ ْقطَ ُعهُ لِ َم ْن َشا َء ِم ْن ال ُم ْسلِ ِمينَ ] ‪ :‬يْ يُ ْع ِطي ِه لِ َم ْن يَ ْع َم ُل فِي ِه بِنَ ْف ِس ِه ُم َّدةً ِم ْن ال َّز َما ِن وْ ُم َّدةَ َحيَ‪DD‬ا ِة ال ُمقَط ِع ‪ -‬بِفَ ْت ِ‬ ‫َربُّ ا رْ ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫اَّل‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْأ‬ ‫اَل‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َأ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْأ‬
‫‪D‬ال‪ ،‬ف يَ خ‪ D‬ذ اِإْل َم‪DD‬ا ُم َعن‪D‬هُ إ بِق‪D‬د ِر‬ ‫ت ال َم‪ِ D‬‬ ‫ك الش‪ْ D‬ي ُء لِبَ ْي ِ‬ ‫ص فِي ُمقابِل ِة ش ْي ٍء ك‪DD‬انَ ذلِ‪َ D‬‬ ‫ير َش ْي ٍء يَ خذهُ اِإْل َما ُم ِمن ال ُمقط ِع وْ َمجَّانا‪ .‬وَِإذا قطعهُ لِشخ ٍ‬
‫َ‬ ‫فِي ن َِظ ِ‬
‫ث َع َّم ْن قطَ َع‪ D‬هُ لَ ‪D‬هُ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫‪D‬ور ُ‬ ‫اس ِم‪َ .‬واَل يُ‪َ D‬‬ ‫اج ُّي‪َ :‬وِإ َذا َأ ْقطَ َعهُ َأِل َح ٍد فَِإنَّ َما يَ ْقطَ ُعهُ ا ْنتِفَاعًا اَل تَ ْملِي ًكا َواَل يَجُو ُز لِ َم ْن قطَ َعهُ لَهُ اِإْل َما ُم ْن يَبِي َعهُ ‪ -‬ابْنُ القَ ِ‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ال ْالبَ ِ‬ ‫َحا َجتِ ِه‪ ،‬قَ َ‬
‫خَر َج ِم ْن‪D‬هُ‬ ‫إن َ‬ ‫ك ْال ُم َعيَّنُ زَ َكاتُهُ ْ‬ ‫ص ُم َعيَّ ٍن‪َ D،‬ويَ ِجبُ َعلَى َذلِ َ‬ ‫َّث (اهـ‪ .‬بْن َك َذا فِي َحا ِشيَ ِة اَأْلصْ ِل) ‪ ،‬فَقَ ْد َعلِ ْمت ُح ْك َم َما إ َذا َأ ْقطَ َعهُ ِل َش ْخ ٍ‬ ‫ك اَل يُ َور ُ‬ ‫َأِل َّن َما اَل يُ ْملَ ُ‬
‫ْس َم ْملو ًكا لِ ُم َعيَّ ٍن َحتَّى يُزَ ِّك َي‪.‬‬ ‫ُ‬ ‫َأِل‬
‫ت َما ِل ال ُم ْسلِ ِمينَ فَاَل زَ َكاةَ فِي ِه نَّهُ لَي َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ْث َكانَ َع ْينًا َو َّما إ َذا َم َر بِقَط ِع ِه لِبَ ْي ِ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫صابٌ َحي ُ‬ ‫نِ َ‬
‫ض‬ ‫ِ‬ ‫رْ‬‫َأ‬ ‫‪D‬‬‫ك‬‫َ‬ ‫َّن‬ ‫ي‬ ‫ع‬
‫ِ ِ َُ ٍ‬ ‫م‬ ‫ْ‪D‬ر‬
‫ي‬ ‫َ‬
‫غ‬ ‫ل‬ ‫ٌ‬ ‫ة‬ ‫‪D‬‬‫ك‬‫َ‬ ‫و‬‫ُ‬ ‫ل‬ ‫م‬‫م‬
‫َْ‬ ‫وْ‬ ‫َأ‬ ‫‪،‬‬ ‫ينَ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ُ ِِ‬ ‫‪D‬‬ ‫ْ‬
‫س‬ ‫م‬ ‫‪D‬وْ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫‪D‬‬‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ه‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫‪D‬‬‫ن‬‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪D‬ا‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫وْ‬ ‫َأ‬ ‫ي‬ ‫َ ِ ِ‬‫ف‬ ‫‪D‬ا‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ة‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫م‬
‫ِ َْ‬ ‫ْر‬ ‫ي‬ ‫غ‬‫َ‬ ‫ض‬ ‫ٍ‬ ‫رْ‬ ‫َأ‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫انَ‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫إ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫يْ‬ ‫َأ‬ ‫‪:‬‬ ‫]‬ ‫ن‬ ‫َّ‬
‫ٍ َُ ٍ‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ص‬ ‫ْ‬
‫خ‬ ‫ش‬‫َ‬ ‫ض‬
‫ِ‬ ‫رْ‬ ‫َأ‬‫قَوْ لُ ِ‬
‫ب‬ ‫[‬ ‫ُ‪:‬‬ ‫ه‬
‫ت ْال َع ِطيَّةُ‬ ‫ُور‪ ،‬فَ‪ِD‬إ ْن َم‪DD‬اتَ اِإْل َم‪DD‬ا ُم قَ ْبلَهَ‪DD‬ا بَطَلَ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ض ِي ا رْ بَ ِع إلى ِحيَا َز ٍة َعلى ال َمش‪D‬ه ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َأْل‬ ‫َأْل‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ض ُم َعي ٍَّن‪ُ ،‬م ْسلِ ًما وْ َكافِرًا‪َ .‬ويُغتَفَ ُر إقطا ُعهُ فِي ا َرا ِ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ْال َع ْن َو ِة‪ ،‬بَلْ َولوْ بِ رْ ِ‬
‫َأ‬ ‫َ‬
‫إن َكانَ ْال َم ْع ِدنُ َع ْينً‪DD‬ا‬ ‫ال‪ْ :‬‬ ‫طلَقًا‪َ ،‬و َعلَى َم ْن قَ َ‬ ‫إن ْال َم ْع ِدنَ الَّ ِذي يُو َج ُد فِي ْال َم ْملُو َك ِة لِ ُم َعيَّ ٍن يَ ُكونُ لِ َمالِ ِكهَا ُم ْ‬ ‫صنِّفُ بِلَوْ َعلَى َم ْن قَا َل‪َّ :‬‬ ‫َك َذا فِي اَأْلصْ ل‪َ ،‬و َر َّد ْال ُم َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َأَل‬
‫اس فلوْ ل ْم يَك ْن ُحك ُمهُ لِِإْل َم ِام َّدى إلى الفِتَ ِن‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫ض ال ُم ِعي ِن‪َ D،‬وال ُم ْعتَ َم ُ‪D‬د نهَا لِِإْل َم ِام‪َّ ،‬ن ال َم َعا ِدنَ ق ْد يَ ِج ُدهَا ِش َرا ُر الن ِ‬ ‫ْ‬ ‫َأِل‬ ‫َّ‬ ‫َأ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ك ا رْ ِ‬ ‫َأْل‬ ‫فَلِِإْل َم ِام َوِإ ْن َكانَ َغ ْي َر َع ْي ٍن‪ ،‬فلِ َمالِ ِ‬
‫َ‬
‫ج‪.‬‬‫َو ْالهَرْ ِ‬
‫اَل‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ب ال ُم َد َّونَ ِة َوه َو الرَّا ِج ُح ِخ فا لِ َسحْ نو ٍن القاِئ ِل إنهَا تَ ْبقى لهُ ْم َو تَرْ ِج ُع لِِإْل َم ِام‪.‬‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ً‬ ‫اَل‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫[ر َج َع ا ْم ُر لِِإْل َم ِام] ‪ :‬يْ َعلى َمذهَ ِ‬ ‫َأ‬ ‫َأْل‬ ‫قَوْ لُهُ‪َ :‬‬
‫نظرية الضرورة الشرعية للدكتور وهبة الزحيلي ص‪232 :‬‬
‫يجوز لولي األمر العادل أن يفرض للضرورة قيودا على الملكية الخاصة فيحددها بمقدار معين أو ينتزعها من أصحابها مع دفع تع‪DD‬ويض ع‪DD‬ادل إذا‬
‫كان ذلك في سبيل المصلحة العامة كتوسعة طريق أو مجرى نهر كما تم هذا فعال في عهد سيدنا عم‪DD‬ر وس‪DD‬يدنا عثم‪DD‬ان ومن تالهم‪DD‬ا من ن‪DD‬زع ملكي‪DD‬ة‬
‫بعض الدور المحيطة بالحرم المكي لتوسعته جبرا عن أصحابها مع دفع ثمنها بالعدل والقسط (‪ )1‬ومن المقرر عند الفقهاء أن المصلحة العامة تق‪DD‬دم‬
‫على المصلحة الخاصة وأن لولي األمر أن ينهي إباحة الملكية بحظر يصدر منه لمصلحة تقتضيه فيصح ما تجاوزه أمرا محظ‪D‬ورا ألن طاع‪D‬ة أولى‬
‫األمر واجبة‪.‬‬
‫(‪ )1‬نص الفقهاء على أنه ال ينزع الملك من يد المالك إال باختياره كعقد البيع أو بمسوغ شرعي يوجب نزع المل‪DD‬ك ج‪DD‬برا عن‪DD‬ه وذل‪DD‬ك في ص‪DD‬ورتين‪:‬‬
‫األولى أن يكون محتاجا إليه للمنفعة العامة كتوسيع الطريق العام على أن يعطي ثمنه بتقدير الخبراء العدول وتراعى مصلحة الوقف إذا أخذ عق‪DD‬اره‬
‫للمصلحة العامة فيستبدل به ما أكثر نفعا منه اهـ‬
‫‪5|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK‬‬
‫‪Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.‬‬
‫الفقه االسالمى الجزء الخامس ص‪76:‬‬
‫ويدخل فى العقود التى هى سبب مباشر للملكية حالتان (االولى) العقود الجبرية التى تجريها الس‪DD‬لطة القض‪DD‬ائية مباش‪DD‬رة بالنياب‪DD‬ة عن المال‪DD‬ك الحقيقى‬
‫كبيع مال المدين جبرا عنه لوفاء ديونه وبيع االموال المحتكرة فالمتملك يتملك عن طري‪DD‬ق عق‪DD‬د بي‪DD‬ع ص‪DD‬ريح ب‪DD‬ارادة القض‪DD‬اء (الثاني‪DD‬ة) ن‪DD‬زع الملكي‪DD‬ة‬
‫الجبرى وله صورتان‪ :‬الشفعة وهى عند الحنفية حق الشريك او الجار المالصق بتملك العقار المبيع ج‪D‬برا على مش‪DD‬تريه من ثمن ونفق‪D‬ات وقص‪D‬رها‬
‫الجمهور على الشريك االستمالك للمصالح العام وهو استمالك االرض بسعرها العادل جبرا عن ص‪DD‬احبها للض‪DD‬رورة او المص‪DD‬لحة العام‪DD‬ة كتوس‪DD‬يع‬
‫ي مقدر بارادة السلطة وعلى هذا العقد المسبب للملكية اما ان‬ ‫المسجد او طريق ونحو ذلك والمتملك من هذا الطريق يتملك بناء على عقد شراء جبر ّ‬
‫ي اما صريح كما فى بيع مال المدين او مفترض كما فى الشفعة ونزع الملكية اهـ‬ ‫يكون رضائيا او جبريا والجبر ّ‬

‫‪JALSAH TSANI‬‬
‫‪MUSHOHIH‬‬ ‫‪PERUMUS‬‬ ‫‪MODERATOR‬‬
‫‪1.‬‬ ‫‪Kyai Minanurrohman‬‬ ‫‪1.‬‬ ‫‪Ustadz Anwar Fanani‬‬ ‫‪Ustadz Ahmad Qosim Al Ghozi‬‬
‫‪2.‬‬ ‫‪Kyai Zahro Wardi‬‬ ‫‪2. Ustadz Abu Syamsudin‬‬ ‫‪NOTULEN‬‬
‫‪3.‬‬ ‫‪Agus Nur Rohim‬‬ ‫‪3. Ustadz Ibnul Mubarok‬‬ ‫‪1.‬‬ ‫‪M. Fathul Munir‬‬
‫‪4. Ustadz Zaini‬‬ ‫‪2. Imam Baehaqi‬‬

‫?‪b. Bagaimana hukum demonstrasi menolak kebijakan tersebut‬‬

‫‪Jawaban :‬‬

‫‪Karena definisi demonstrasi adalah upaya menyampaikan aspirasi rakyat atas kebijakan‬‬
‫‪pemerintah atau wasilah sebagai amar ma’ruf nahi munkar maka hukumnya diperbolehkan‬‬
‫‪dengan syarat :‬‬

‫‪1. dengan cara – cara yang santun‬‬


‫‪2. tidak sampai menurunkan martabat pemerintah‬‬
‫‪3. tidak melakukan tindakan anarkis atau melakukan perbuatan tindakan atau symbol‬‬
‫‪– symbol yang mengarah pada penghinaan terhadap pemerintah‬‬
‫‪4. ada izin dari pemerintah dan tidak dilakukan ditempat – tempat yang dilarang‬‬
‫‪seperti yang diatur dalam undang – undang kebebasan menyampaikan pendapat‬‬
‫‪dimuka umum.‬‬

‫‪Referensi :‬‬
‫حق الحرية في العالم لالستاذ الدكتور وهبة الزحيلي صـ ‪ 129 - 128‬دار الفكر الدمشقي‬
‫حرية النشر والصحافة‪ :‬هذه الحرية من أهم فروع حرية الرأي والتعب‪D‬ير وتش‪D‬مل الص‪D‬حافة والطباع‪D‬ة والتوزي‪D‬ع وان المهم‪D‬ة االص‪D‬لية للص‪D‬حافة هي‬
‫اعالن االخب‪DD‬ار السياس‪DD‬ية واالقتص‪DD‬ادية واالجتماعي‪DD‬ة والثقافي‪DD‬ة وق‪DD‬د تط‪DD‬ورت مهم‪DD‬ة الص‪DD‬حفيين فأص‪DD‬بحوا يوجه‪DD‬ون النق‪DD‬د للحك‪DD‬ام ويع‪DD‬الجون بعض‬
‫المش‪DD‬كالت او الحيوي‪D‬ة في الدول‪DD‬ة من تعليم وص‪D‬حة وش‪DD‬ؤون زواج وانتق‪D‬اد االنح‪D‬راف او االج‪D‬رام والتح‪D‬ذير من المج‪D‬رمين وال يمن‪D‬ع االس‪D‬الم ه‪D‬ذه‬
‫الظاهرة بل يستحسنها ما دامت موجهة نحو الخير والنقد البناء اله‪DD‬ادف وعالج ظ‪DD‬واهر الش‪DD‬ذوذ وال‪DD‬ترغيب في بعض االم‪DD‬ور الحس‪DD‬نة والتنف‪DD‬ير عن‬
‫القبائح لكن بشرط مراعاة امرين‪ :‬اولهما الحفاظ على اسرار الدولة حتى ال تتشرب الى االعداء وتكون سببا في االضرار واالساءة فهذا من اولي‪DD‬ات‬
‫المحافظة على المصلحة العامةالتي يرعاها االسالم ويحرص على حمايتها وصونها‪ .‬والثاني الكف عن ترويج االش‪DD‬اعات الض‪DD‬ارة وق‪DD‬د ن‪DD‬دد‪ D‬الق‪DD‬رآن‬
‫الكريم بمروجي االشاعات السيئة النها تضعف بنية االمة او المجتمع وتسيئ لالفكار واالعمال والسلوكيات قال هللا تعالى ان الذين يحب‪D‬ون ان تش‪DD‬يع‬
‫الفاحشة في الذين امنوا لهم عذاب اليم (النور ‪ )19‬ومن ضمانات حرية الصحافة ان القانون اللبناني الغى حق تعطيل الصحف االداري ال في جرائم‬
‫نشر ما فيه التعرض لسالمة الدولة او وحدتها او سيادتها او م‪D‬ا في‪D‬ه تحق‪D‬ير الح‪D‬دى ال‪D‬ديانات المع‪D‬ترف به‪D‬ا في البالد او اث‪D‬ارة النع‪D‬رات الطائفي‪D‬ة او‬
‫العنصرية او ما فيه الذم او القدح او التحقير الموجه لرئيس دولة اجنبية‪.‬‬
‫التشريع الجنائي في اإلسالم (‪)1/40‬‬
‫وإذا كان لكل إنسان أن يقول ما يعتقد أنه الحق ويدافع بلسانه وقلمه عن عقيدته فإن حرية القول ليست مطلقة‪ ،‬بل هي مقيدة بأن ال يكون ما يكتب أو‬
‫يقال خارجا ً عن حدود اآلداب العامة واألخالق الفاضلة أو مخالفا ً لنصوص الشريعة‪ .‬وقد قررت الشريعة حرية الق‪D‬ول من ي‪D‬وم نزوله‪D‬ا‪ ،‬وقي‪D‬دت في‬
‫الوقت نفسه هذه الحرية بالقيود التي تمنع من العدوان وإساءة االستعمال‪ ،‬وكان أول من قيدت حريته في القول محمد ‪ -‬صلى هللا عليه وس‪DD‬لم ‪ -‬وه‪DD‬و‬
‫رسول هللا الذي جاء معلنا ً للحرية مبشراً بها وداعيا ً إليها‪ ،‬ليكون قوله وعمله مثالً يحتذى‪ ،‬وليعلم الناس انه ال يمكن أن يعفى أحد من ه‪DD‬ذه القي‪DD‬ود إذا‬
‫كان رسول هللا أول من قيد بها مع ما وصفه به ربه من قوله‪{ :‬وَِإنَّكَ لَ َعلى ُخلُ ٍ‬
‫ق َع ِظ ٍيم} [القلم‪.]4 :‬‬
‫إحياء علوم الدين الجزء الثاني ص‪337 :‬دار احياء الكتب العربية‬

‫‪6|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK‬‬


‫‪Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.‬‬
‫قد ذكرنا درجات األمر بالمعروف وأن أوله التعريف وثانيه الوعظ وثالثه التخشين في القول ورابع‪DD‬ه المن‪DD‬ع ب‪DD‬القهر في الحم‪DD‬ل إلى الح‪DD‬ق بالض‪DD‬رب‬
‫والعقوبة والجائز من ذلك مع السالطين الرتبتان األوليان وهما التعريف والوعظ وأما المنع بالقهر فليس ذلك آلحاد الرعي‪DD‬ة م‪DD‬ع الس‪DD‬لطان ف‪DD‬إن ذل‪DD‬ك‬
‫يحرك الفتنة ويهيج الشر ويكون ما يتولد منه من المحذور أكثر وأما التخشين في القول كقوله‪ :‬يا ظالم يا من ال يخاف هللا وم‪DD‬ا يج‪DD‬رى مج‪DD‬راه ف‪DD‬ذلك‬
‫أن يحرك فتنة يتعدى شرها إلى غيره لم يجز وإن كان ال يخاف إال على نفسه فهو جائز بل مندوب إليه‬
‫إحياء علوم الدين ‪( -‬ج ‪ / 2‬ص ‪)343‬‬
‫الباب الرابع في أمر األمراء والسالطين ونهيهم عن المنكر قد ذكرنا درجات األمر بالمعروف وأن أوله التعريف وثانيه والوعظ وثالثه التخشين في‬
‫القول ورابعه المنع بالقهر في الحمل على الحق بالضرب والعقوبة والجائز من جملة ذلك مع السالطين الرتبت‪DD‬ان األولي‪DD‬ان وهم‪DD‬ا التعري‪DD‬ف والوع‪DD‬ظ‬
‫وأما المنع بالقهر فليس ذلك آلحاد الرعية مع السلطان فإن ذلك يحرك الفتنة ويهيج الشر ويكون ما يتولد من‪DD‬ه من المح‪DD‬ذور أك‪DD‬ثر وأم‪DD‬ا التخش‪DD‬ين في‬
‫القول كقوله يا ظالم يا من ال يخاف هللا وما يجري مجراه فذلك إن كان يحرك فتنة يتعدى شرها إلى غيره لم يجز وإن ك‪DD‬ان ال يخ‪DD‬اف إال على نفس‪DD‬ه‬
‫فهو جائز بل مندوب إليه فلقد كان من عادة السلف التعرض لألخطار والتصريح باإلنكار من غير مباالة بهالك المهج‪DD‬ة والتع‪DD‬رض ألن‪DD‬واع الع‪DD‬ذاب‬
‫لعلمهم بأن ذلك شهادة‪.‬‬
‫إحياء علوم الدين ‪( -‬ج ‪ / 2‬ص ‪)315‬‬
‫وشرح القول في هذا أن الحسبة لها خمس مراتب كما سيأتي أولها التعريف والثاني الوعظ بالكالم اللطي‪DD‬ف والث‪DD‬الث الس‪DD‬ب والتع‪DD‬نيف ولس‪DD‬ت أع‪DD‬نى‬
‫بالسب الفحش بل أن يقول يا جاهل يا أحمق أال تخاف هللا وما يجري هذا المجرى والراب‪DD‬ع المن‪DD‬ع ب‪DD‬القهر بطري‪DD‬ق المباش‪DD‬رة ككس‪DD‬ر المالهي وإراق‪DD‬ة‬
‫الخمر واختطاف الثوب الحرير من البسه واس‪DD‬تالب الث‪DD‬وب المغص‪DD‬وب من‪DD‬ه ورده على ص‪DD‬احبه والخ‪DD‬امس التخوي‪DD‬ف والتهدي‪DD‬د بالض‪DD‬رب ومباش‪DD‬رة‬
‫الضرب له حتى يمتنع عما هو عليه كالمواظب على الغيبة والقذف فإن سلب لسانه غير ممكن ولكن يحمل على اختيار السكوت بالضرب وه‪DD‬ذا ق‪DD‬د‬
‫يحوج إلى استعانة وجمع أعوان من الجانبين ويجر ذلك إلى قتال وسائر المراتب ال يخفى وجه اس‪DD‬تغنائها عن إذن اإلم‪DD‬ام إال المرتب‪DD‬ة الخامس‪DD‬ة ف‪DD‬إن‬
‫فيها نظرا سيأتي ‪-‬إلى أن قال‪ -‬وأما جمع االعوان وشهر االسلحة فذلك قد يجر إلى فتنة عامة ففيه نظر سيأتي واستمرار عادات السلف على الحسبة‬
‫على الوالة قاطع بإجماعهم على االستغناء عن التفويض بل كل من أمر بمعروف فإن كان الوالي راضيا به ف‪D‬ذاك وإن ك‪D‬ان س‪D‬اخطا ل‪DD‬ه فس‪DD‬خطه ل‪DD‬ه‬
‫منكر يجب اإلنكار عليه فكيف يحتاج إلى اذنه في اإلنكار عليه ويدل على ذلك عادة السلف في اإلنكار على األئمة‬
‫اتحاف السادة المتقين الجزء السابع ص‪25 :‬‬
‫(وأما الرعية مع السلطان فاألمر فيه أشد من الوالد فليس معه إال التعريف والنصح) اللطيف (فأما الرتبة الثالثة ففيه نظ‪DD‬ر من حيث أن الهج‪DD‬وم على‬
‫أخذ األموال) المغصوبة من خزائنه وردها إلى المالك وعلى تحليل الخيوط من ثيابه الحرير وكسر الخمور فى بيته يكاد يفضى الى خرق) حج‪DD‬اب‬
‫(هيبته وإسقاط حشمته) من أعين الرعية (وذلك محذور ورد النهى عنه) وفى ذلك قوله ‪ -‬صلى هللا عليه وسلم ‪ -‬من كانت عنده نصيحة لذى سلطان‬
‫فال يكلمه بها عالنية وليأخذ بيده فليخل به فان قبلها قبلها وإال قد كان أدى الذى عليه والذى له رواه الحاكم فى المستدرك من ح‪DD‬ديث عي‪DD‬اض بن غنم‬
‫األشعرى وقال صحيح اإلسناد وتعقب وقد رواه أيضا الطبرانى فى الكبير ورواه البيهقى عن عياض بن غنم وهشام بن حكيم معا ومن ذل‪DD‬ك قول‪DD‬ه ‪-‬‬
‫صلى هللا عليه وسلم ‪ -‬من أهان سلطان هللا فى األرض أهانه هللا رواه الترمذى عن أبى بكرة وحسنه ورواه الط‪DD‬برانى فى الكب‪DD‬ير بزي‪DD‬ادة ومن أك‪DD‬رم‬
‫سلطان هللا فى األرض أكرمه هللا عز وجل وعند أحمد والبخارى والرويانى والبيهقى من أكرم سلطان هللا فى الدنيا أكرمه هللا يوم القيامة ومن أهان‬
‫سلطان هللا فى الدنيا أهانه هللا يوم القيامة (كما ورد النهى عن السكوت عن المنكر) فى أخبار تقدم ذكرها (فقد تعارض فيه أيض‪DD‬ا مخ‪DD‬ذوران واألم‪DD‬ر‬
‫فيه موكول الى اجتهاد منشؤه النظر فى تفاحش المنك‪DD‬ر) وعدم‪DD‬ه (ومق‪DD‬دار م‪DD‬ا يس‪DD‬قط من حش‪DD‬مته بس‪DD‬بب الهج‪DD‬وم علي‪DD‬ه وذل‪DD‬ك مم‪DD‬ا ال يمكن ض‪DD‬بطه)‬
‫الختالفه بحسب المواقع واألحوال واألشخاص واألزمان إهـ‬
‫فيض القدير شرح الجامع الصغير ‪)517 /6( -‬‬
‫‪ ( - 9784‬ال تسبوا األئمة) اإلمام األعظم ونوابه وإن جاروا (وادعوا هللا لهم بالصالح فإن صالحهم لكم صالح) إذ بهم حراسة الدين [ص ‪]399‬‬
‫وسياسة الدنيا وحفظ منهاج المسلمين وتمكينهم من العلم والعمل وقال الفضيل بن عياض‪ :‬لو كان لي دعوة مستجابة ما ص‪DD‬يرتها إال في اإلم‪DD‬ام ألني‬
‫لو جعلتها للنفسي لم تجاوزني ولو جعلتها له كان صالح اإلمام صالح العباد والبالد‪.‬‬
‫فيض القدير ‪( -‬ج ‪ / 6‬ص ‪)399‬‬
‫‪( - 9788‬ال تسبوا السلطان فإنه) وفي خط المصنف فإنهم والظاهر أنه سبق فلم بدليل ذكر السلطان قبله باإلفراد (فيء هللا في أرض‪DD‬ه) ي‪DD‬أوي إلي‪DD‬ه‬
‫المظلوم الفيء هو الظل يأوي إليه من آذاه حر الشمس سمي فيئا لتراجعه وكذا السلطان جعله هللا معونة لخلقه فيصان منصبه عن الس‪DD‬ب واالمته‪DD‬ان‬
‫ليكون احترامه سببا المتداد فيء هللا ودوام معونة خلقه وقد حذر السلف من الدعاء عليه فإنه يزداد شرا ويزداد البالء على المسلمين‪.‬‬
‫التشريع الجنائي اإلسالمي مقارنا بالقانون الوضعي (‪)500 /1‬‬
‫الشرط الخامس‪ :‬اإلذن‪ :‬ويشترط بعض الفقهاء فيمن يأمر بالمعروف وينهى عن المنك‪DD‬ر أن ي‪DD‬أذن ل‪DD‬ه اإلم‪DD‬ام أو الح‪DD‬اكم ب‪DD‬ذلك‪ ،‬وحجتهم أن اإلم‪DD‬ام أو‬
‫الحاكم يستطيع اختيار من يحسن القيام بهذه الوظيفة‪ ،‬وأن تركها إلى األفراد دون قيد وال شرط يؤدي إلى الفساد والفتن‪ ،‬ولكن جمه‪DD‬رة الفقه‪DD‬اء على‬
‫خالف هذا الرأي‪ ،‬وال يشترطون لألمر بالمعروف والنهي عن المنكر إذن شخص أو هيئة ما‪ ،‬ويرون أن تخصيص أناس من قبل اإلم‪DD‬ام ألداء ه‪DD‬ذه‬
‫الوظيفة ال يمنع غيرهم من القيام بها‪ ،‬وحجتهم أن النصوص الواردة في األمر ب‪DD‬المعروف والنهي عن المنك‪DD‬ر خاص‪DD‬ة ت‪DD‬وجب على ك‪DD‬ل ف‪DD‬رد األم‪DD‬ر‬
‫بالمعروف والنهي عن المنكر‪ ،‬وتجعل كل من رأى منكراً فسكت عليه عاصياً‪ ،‬وتضع على عاتقه أن ينهى عنه أينم‪DD‬ا رآه وكيفم‪DD‬ا رآه‪ ،‬فالتخص‪DD‬يص‬
‫بشرط التفويض من اإلمام تحكم ال أصل له‪ .‬وفضالً عن ذلك فإن اإلمام والحاكم ممن يوجه إليهم األمر بالمعروف والنهي عن المنكر‪ ،‬وإذا كان من‬
‫الواجب أمر اإلمام بالمعروف ونهيه عن المنكر فكيف يحتاج في إذنه لتأدية الواجب‪.‬والرأي األخير هو الرأي الذي جرى عليه العمل في كل العهود‬
‫حتى في األوقات التي خصص فيها الخلفاء والوالة رجاالً معينين لألم‪DD‬ر ب‪DD‬المعروف والنهي عن المنك‪DD‬ر‪ ،‬ف‪DD‬إن ه‪DD‬ذا الخص‪DD‬يص لم يمن‪DD‬ع أي ف‪DD‬رد من‬
‫أفراد األمة عن القيام بهذا الواجب‪ ،‬بل لقد كان بعض األفراد يتصدون إلى الوالة والخلفاء ي‪DD‬أمرونهم ب‪DD‬المعروف وينه‪DD‬ونهم عن المنك‪DD‬ر‪ ،‬ويتص‪DD‬دون‬
‫لتغيير المنكر بأيديهم فال يستطيع الخلفاء والوالة أن يقولوا لمن فعل شيئا ً من ذلك إنك مخطئ (‪. )1‬والذين يش‪DD‬ترطون إذن اإلم‪DD‬ام يقص‪DD‬دون من ه‪DD‬ذا‬
‫الشرط تنظيم األمر بالمعروف والنهي عن المنكر‪ ،‬وال يقصدون تحريمها على من لم ي‪D‬ؤذن ل‪D‬ه‪ ،‬فمن لم ي‪D‬ؤذن ل‪D‬ه إذا وج‪D‬د جماع‪D‬ة يش‪D‬ربون الخم‪D‬ر‬
‫فكسر دنانهم وأراق خمرهم‪ ،‬أو وجد رجالً يزني ولم يستطع منعه إال بقتله فقتله‪ ،‬ال يعتبر أنه ارتكب جريم‪DD‬ة اإلتالف أو جريم‪DD‬ة القت‪DD‬ل؛ ألن الفعلين‬
‫مباحان له بنصوص الشريعة الصحيحة‪ ،‬وإنما يعاقب على مخالفته أمر اإلمام أو استخفافه بأوامر السلطة التنفيذية‪.‬‬
‫بغية المسترشدين صحـ‪ 252 - 251 :‬دار الفكر‬
‫وليس لعامي يجهل حكم ما رآه أن ينكره حتى يعلم أنه مجمع عليه أو في اعتقاد الفاعل وال لعالم أن ينكر مختلف‪DD‬ا في‪DD‬ه ح‪DD‬تى يعلم من فاعل‪DD‬ه أن‪DD‬ه ح‪DD‬ال‬
‫ارتكابه معتقد تحريمه الحتمال أنه قلد من يرى حله أو جهل حرمته ‪-‬إلى أن قال‪ -‬وله أركان‪ :‬األول المحتسب ‪-‬إلى أن ق‪DD‬ال‪ -‬الث‪DD‬انى م‪DD‬ا في‪DD‬ه الحس‪DD‬بة‬
‫وهو كل منكر ولو صغيرة مشاهد فى الحال الحاضر ظاهر للمحتسب بغ‪D‬ير تجس‪D‬س معل‪D‬وم كون‪D‬ه منك‪D‬را عن‪D‬د فاعل‪D‬ه فال حس‪D‬بة لآلح‪D‬اد فى معص‪D‬ية‬
‫انقضت نعم يجوز لمن علم بقرينة الحال أنه عازم على المعصية وعظه وال يجوز التجسس إال إن ظه‪DD‬رت المعص‪DD‬ية كأص‪DD‬وات المزام‪DD‬ير من وراء‬
‫الحيطان وال لشافعي على حنفي في شربه النبيذ‪ D‬وال لحنفي على شافعي في أكل الضب مثال الثالث المحتسب عليه ويكفي في ذلك كون‪DD‬ه إنس‪DD‬انا ول‪DD‬و‬
‫صبيا ومجنونا الرابع نفس االحتساب وله درجات التعري‪DD‬ف ثم الوع‪DD‬ظ ب‪D‬الكالم اللطي‪DD‬ف ثم الس‪D‬ب والتع‪DD‬نيف ثم المن‪DD‬ع ب‪DD‬القهر واألوالن يعم‪DD‬ان س‪DD‬ائر‬

‫‪7|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK‬‬


‫‪Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.‬‬
‫المسلمين واآلخران مخصوصان بوالة األمور زاد ج وينبغى كون المرشد عالم‪DD‬ا ورع‪DD‬ا حس‪DD‬ن الخل‪DD‬ق إذ به‪DD‬ا تن‪DD‬دفع‪ D‬المنك‪DD‬رات وتص‪DD‬ير الحس‪DD‬بة من‬
‫القربات وإال لم يقبل منه بل ربما تكون الحسبة منكرة لمجاوزة حد الشرع‬

‫‪2.‬‬ ‫‪PENGGUNAAN DANA MASJID UNTUK KONSUMSI MASYARAKAT | PP. Darussalam Jajar‬‬
‫‪Deskripsi masalah :‬‬
‫‪Di salah satu masjid daerah kami pada saat prosesi penyembelihan Qurban, hampir‬‬
‫‪semua masyarakat berkumpul dihalaman masjid untuk menyaksikan prosesi penyembelihan‬‬
‫‪Qurban sekaligus menunggu pembagian daging Qurban. Karena jamaah terlalu membludak dan‬‬
‫‪daging kurban diperkirakan tidak cukup ,maka panitia berinisiatif pembagian daging Quban‬‬
‫‪tidak dilakukan dihalaman masjid melainkan dihantarkan kerumah-rumah warga untuk‬‬
‫‪menghindari rebutan daging Qurban dan untuk memudahkan pembagianyan, sementara untuk‬‬
‫‪mencukupi kekurangan daging qurban dan hal – hal lain seperti plastik dan konsumsi panitia‬‬
‫‪dan warga yang hadir, panitia lalu mengambil dana masjid.‬‬
‫‪Pertanyaaan :‬‬
‫‪a. Bolehkah panitia menggunakan dana masjid untuk keperluan konsumsi panitia dan‬‬
‫‪masyarakat yang hadir dalam pemyembelihan prosesi hewan Qurban sebagaimana‬‬
‫?‪deskripsi diatas‬‬

‫‪Jawaban :‬‬

‫‪Diperinci :‬‬
‫‪ Untuk dana wakaf masjid atau dana masjid untuk alokasi khusus (sesuai tujuan‬‬
‫‪pemberi), Hukumnya tidak boleh‬‬
‫‪ Sedangkan dana masolih masjid hukumnya boleh‬‬
‫‪a. apabila bertujuan untuk meramaikan masjid dan atau mendorong masyarakat‬‬
‫‪untuk mau ibadah ke masjid‬‬
‫‪b. ketersediaan dana masolih sudah melebihi kebutuhan internal masjid‬‬

‫‪Referensi :‬‬
‫فتح اإلله المنان للشيخ سالم بن سعيد بكير باغيثان الشافعي صـ‪150 :‬‬
‫سئل رحمه هللا تعالى عن رجل وقف أمواال كثيرة على مصالح المسجد الفالني وهو اآلن معمور‪ ،‬وفي خزنة المسجد من هذا الوقف الشيء الكثير‪،‬‬
‫فهل يجوز إخراج شيء من هذا الوقف إلقامة وليمة مثال يوم الزينة ترغيبا للمصلين المواظبين؟‬
‫فأجاب بقوله‪ :‬الحمد هلل وهللا الموافق للصواب‪ .‬الموقوف على مصالح المساجد كما في مسألة السؤال يجوز الصرف فيه البناء والتجص‪DD‬يص المحكم‬
‫وفي أجرة القيم والمعلم واإلمام والحصر والدهن وكذا فيما يرغب المصلين من نحو قهوة وبخور يقدم من ذلك األهم فاألهم وعليه فيج‪DD‬وز الص‪DD‬رف‬
‫في مسألة السؤال لما ذكره السائل إذا فضل عن عمارته ولم يكن ثم ما هو أهم منه من المصالح قال في بغية المسترش‪DD‬دين نقال عن العالم‪DD‬ة الح‪DD‬بيب‬
‫عبد هللا بن حسين بلفقيه‪ ،‬ويجوز بل يندب للقيم أن يفعل ما يعتاد للمسجد من قهوة ودخون وغيرهما مما يرغب نحو المصلين‪ ،‬وإن لم يعتد‪ D‬قبل ذل‪DD‬ك‬
‫إذا زاد على عمارته‪ .‬وفي فتاوي باسودان‪ ،‬ما وقف للمصالح تدخل فيه العمارة وغيرها مم‪D‬ا ي‪DD‬دعو إلى الجماع‪D‬ة ك‪D‬القهوة وال‪DD‬دخون‪ ،‬وفي مختص‪D‬ر‬
‫فتاوي بامخرمة‪ ،‬الموقوف لمصالح المسجد يجب فيه تقديم األهم فاألهم‬
‫عمدة المفتيى والمستفتي الجزء الثاني صـ ‪294‬‬
‫قال الشيخ جمال الدين عبد ال‪D‬رحمن بن حس‪D‬ن بن عب‪D‬د الب‪D‬اري األه‪D‬دل ق‪D‬ال ابن حج‪D‬ر في فتاوي‪D‬ه‪ :‬وعن البغ‪D‬وي وغ‪D‬يره أن الموق‪D‬وف على مص‪D‬الح‬
‫المسجد أو على المسجد يجوز شراء الحصر والدهن منه والقياس ج‪DD‬واز الص‪DD‬رف إلى الم‪DD‬ؤذن واإلم‪DD‬ام أيض‪DD‬ا والص‪DD‬رف على نح‪DD‬و المن‪DD‬ارة والب‪DD‬ئر‬
‫والبركة ليس من حيث ذاتها بل من حيث انتفاع المسجد كالصرف على رشا للبئر والمؤذن للمنارة انتهى كالم ابن حجر‪ .‬وهو يفيد أن م‪DD‬ا ع‪DD‬اد نفع‪DD‬ه‬
‫للمسجد والمصلين فيه يجوز الصرف عليه من الموقوف على مصالح المسجد من ذلك البركة وموضع خروج الماء منها إلى الخ‪DD‬ارج أو إلى البح‪D‬ر‬
‫فإن ذلك مما يعود نفعه على المصلين في المصلين فإنه يلزم من ذلك كثرة المصلين في المسجد عادة‪.‬‬
‫قالئد الخرائد صـ ‪615‬‬
‫وأفتى شيخنا عبد هللا با فضل بجواز إحداث بركة او أكثر للطهارة بقربه وأن يوقد عليه‪D‬ا في الش‪D‬تاء لحمي الم‪D‬اء إذا ك‪D‬ان ي‪D‬دعو الن‪D‬اس للص‪D‬الة في‪D‬ه‬
‫والظاهر أنه أراد كونها من المصالح ومثله إحداث بئر يحتاج إليها بطريق األولى‬
‫فتاوى بافضال ص ‪111‬‬

‫‪8|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK‬‬


‫‪Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.‬‬
‫وقال في مجموعة الحبيب طه بن عمر السقاف من أثناء كالم ما نصه وأما الصرف منها أو غلة الوق‪DD‬ف في القه‪DD‬وة ونحوه‪DD‬ا فلم أق‪DD‬ف في‪DD‬ه على نق‪D‬ل‬
‫صحيح وظاهر كالم بعض العلماء أنه إن كان في المصروف إليه مصلحة كإحياء المسجد بالقراءة ونحوها جاز الصرف إليه ب‪DD‬المعروف واال فال ‪-‬‬
‫عبد هللا بن عبد الرحمن بن سراج‬

‫بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي صحـ ‪ 104 :‬مكتبة دار الفكر‬
‫ت لَهُ‪َ ،‬ويَ ْستَ ْع ِم ُل ُك ٌل َعلَى َما ُع ِه َد فِ ْي ِه بِالَ نَ ِكي ٍْر‬ ‫ض َع ْ‬ ‫ت ْال َج َوابِ ْي اَ ْل َم ْعرُوْ فَةُ َو َز َوايَاهَا ِم ْن َرحْ بَ ِة ْال َم ْس ِج ِد َوالَ َح ِر ْي ُ َ ِ َ ُ ِ َ ُ ِ‬
‫و‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ٌ‬ ‫ة‬ ‫َّ‬ ‫ل‬ ‫ق‬‫َ‬ ‫ت‬‫س‬‫ْ‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫لْ‬ ‫ب‬ ‫ُ‪،‬‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫( َم ْسَألَةٌ ب) لَ ْي َس ِ‬
‫اس ‪ِ D‬ة‬ ‫َّ‬
‫َس ‪ُ D‬ل الن َج َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ك َويَجُوْ ُز اِإل ْستِن َجا ُء َوغ ْ‬ ‫في َذلِ َ‬‫اف ِ‬ ‫ْ‬
‫ْرفَ ِة نَصِّ َم ْن َواقَفَهَا‪ِ ،‬إ ِذ العُرْ فُ َك ٍ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫اربِهَا َو ُمكث ال ُجنُ ِ‬
‫ب فِ ْي ِه َما َوالَ تَحْ تَا ُج ِإل َى َمع ِ‬ ‫ض ِ‬‫في َم َ‬ ‫ك ْالبَوْ ُل ِ‬ ‫َو ِم ْن َذلِ َ‬
‫ع َع‪َ D‬د َم‬ ‫ٍ‬ ‫ر‬
‫ُوْ‬ ‫‪D‬ز‬‫ْ‬ ‫‪D‬‬‫م‬
‫ِ َ‬ ‫ْنُ‬‫ب‬‫ا‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫‪D‬‬‫َ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ط‬ ‫َأ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ال‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫ة‬
‫ٍ‬ ‫‪D‬‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫ت‬‫ع‬‫ْ‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫‪D‬‬‫ي‬‫ْ‬
‫َ َ َ َ ِ ِ ٍ ُ َ ِ‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫ط‬ ‫ب‬ ‫‪D‬ا‬
‫‪D‬‬‫م‬ ‫ُ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ن‬‫ي‬‫ْ‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫‪D‬‬ ‫ص‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫‪D‬ا‬
‫‪D‬‬‫م‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ٌ‬
‫د‬ ‫ج‬ ‫‪D‬‬ ‫ْ‬
‫س‬ ‫م‬ ‫د‬‫ج‬ ‫‪D‬‬ ‫ْ‬
‫س‬ ‫م‬‫ل‬‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ل‬‫‪D‬‬ ‫ص‬
‫َ ِ ِ ِإ َ َ ِ ِ َ ِ َ َ ِ َ ِ ِ َ ِ َ َ‬ ‫َّ‬ ‫ت‬‫ا‬ ‫‪D‬ا‬
‫‪D‬‬‫م‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫د‬‫ج‬ ‫‪D‬‬ ‫س‬‫ْ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ا‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ه‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ط‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ْ‬
‫ا‬ ‫نَ‬ ‫ْالخَ فِ ْيفَ ِة ِ َ َ َّ َ َ ِ‬
‫م‬ ‫رُّ‬ ‫م‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ا‬ ‫ا‬ ‫م‬‫َأ‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫م‬
‫ف‪ .‬اهـ‬ ‫طلَقا ً لِ ْلعُرْ ِ‬ ‫ْال َم ْس ِج ِديَّ ِة فِ ْي ِه ُم ْ‬
‫حاشية القليوبي الجزء الثالث ص‪108 :‬‬
‫والفرق بين العمارة والمصالح هو أن ما كان يرج‪D‬ع إلى عين الوق‪D‬ف حفظ‪D‬ا وإحكام‪D‬ا كالبن‪DD‬اء وال‪DD‬ترميم والتجص‪D‬يص لإلحك‪D‬ام والس‪D‬اللم والس‪D‬وارى‬
‫والمكانس وغير ذلك هو العمارة‪ ,‬وأن ما كان يرجع إلى جميع ما يكون مصلحة وهذا يشمل العمارة وغيرها من المصالح كالمؤذن واإلمام وال‪DD‬دهن‬
‫للسراج هو المصالح‪ .‬فروع‪ :‬عمارة المسجد هي البناء والترميم والتجص‪DD‬يص لألحك‪DD‬ام والس‪DD‬اللم والس‪DD‬واري والمك‪DD‬انس والب‪DD‬واري للتظلي‪DD‬ل أو لمن‪DD‬ع‬
‫صب الماء فيه لتدفعه لنحو شارع والمساحي وأجرة القيم ومصالحه تشمل ذلك ‪ ,‬وم‪D‬ا لم‪D‬ؤذن وإم‪D‬ام ودهن للس‪D‬راج وقنادي‪D‬ل ل‪D‬ذلك ‪ ,‬والوق‪D‬ف مطلق‪D‬ا‬
‫يحمل على المصالح ‪ ,‬وال يجوز صرف شيء من الوقف ولو مطلقا في تزويق ونقش ونحوهم‪D‬ا ب‪D‬ل الوق‪D‬ف على ذل‪D‬ك باط‪D‬ل ‪ ,‬وق‪D‬ال ش‪D‬يخنا بص‪D‬حة‬
‫الوقف على الستور ولو بحرير وإن كان حراما ‪ ,‬وفيه نظر ثم رجع عنه وال يج‪DD‬وز ص‪DD‬رف م‪DD‬ا وق‪DD‬ف لش‪DD‬يء من ذل‪DD‬ك على غ‪DD‬يره من‪DD‬ه ‪ ,‬وال يج‪DD‬وز‬
‫سراج ال نفع فيه ولو عموما وجوزه ابن عبد السالم احتراما له ودفع الوحشة بالظلمة‪.‬‬
‫تفسير آيات األحكام الجزء األول صـ ‪278‬‬
‫الحكم األول ‪ :‬ما المراد بعمارة المساجد في اآلية الكريمة؟ ذهب بعض العلماء إلى أن المراد بعمارة المساجد هو بناؤها وتشييدها وت‪DD‬رميم م‪DD‬ا ته‪DD‬دم‬
‫منها ‪ ،‬وهذه هي ( العمارة الحسية ) ويدل عليه قوله عليه الس‪DD‬الم ‪ « :‬من ب‪DD‬نى هللا مس‪DD‬جداً ول‪DD‬و ك ِم ْف َحص قط‪DD‬اة ب‪DD‬ني هللا ل‪DD‬ه بيت‪D‬ا ً في الجن‪DD‬ة » ‪ .‬وق‪DD‬ال‬
‫ت َأ ِذنَ هللا َأن تُرْ فَ َع َوي ُْذ َك َر فِيهَ‪D‬ا اس‪D‬مه } [ الن‪D‬ور ‪ ] 36 :‬وه‪DD‬ذه‬ ‫بعضهم ‪ :‬المراد عمارتها بالصالة والعبادة وأنواع القربات كما قال تعالى ‪ { :‬فِي بُيُو ٍ‬
‫هي ( العمارة المعنوية ) التي هي الغرض األسمي من بناء المساجد ‪ ،‬وال م‪DD‬انع أن يك‪DD‬ون الم‪DD‬راد باآلي‪DD‬ة الن‪DD‬وعين ( الحس‪DD‬ية ) و ( المعنوي‪DD‬ة ) وه‪DD‬و‬
‫اختيار جمهور العلماء ألن اللفظ يدل عليه ‪ ،‬والمقام يقتضيه ‪ .‬قال أبو بكر الجصاص ‪ « :‬وعمارة المسجد تكون بمعنيين ‪ :‬أحدهما ‪ :‬زيارته والمكث‬
‫فيه ‪ ،‬واآلخر ‪ :‬بناؤه وتجديد ما استرم منه ‪ ،‬وذلك ألنه يقال ‪ :‬اعتمر إذا زار ‪ ،‬ومنه العمرة ألنها زيارة ال‪DD‬بيت ‪ ،‬وفالن من ُع ّم‪DD‬ار المس‪DD‬اجد إذا ك‪DD‬ان‬
‫كثير المض ّي إليها ‪ ،‬فاقتضت اآلية منع الكفار من دخول المساجد ‪ ،‬ومن بنائها ‪ ،‬وتولّي مصالحها ‪ ،‬والقيام بها النتظام اللفظ لألمرين‬
‫فتح المعين بهامش إعانة الطالبين الجزء الثالث ص ‪ 182 :‬دار الفكر‬
‫ويصرف ريع الموقوف على المسجد مطلقا أو على عمارته فى البناء ولو لمنارته وفى التجصيص المحكم والسلم وفى أجرة القيم ال المؤذن واإلمام‬
‫والحصر والدهن إال إن كان الوقف لمصالحه فيصرف فى ذلك ال فى ال‪DD‬تزويق والنقش وم‪DD‬ا ذكرت‪DD‬ه من أن‪DD‬ه ال يص‪DD‬رف للم‪DD‬ؤذن واإلم‪DD‬ام فى الوق‪DD‬ف‬
‫المطلق هو مقتضى ما نقله النووى فى الروضة عن البغوى لكنه نقل بعده عن فتاوى الغزالى أن‪D‬ه يص‪D‬رف لهم‪D‬ا وه‪D‬و األوج‪D‬ه كم‪D‬ا فى الوق‪D‬ف على‬
‫مصالحه اهـ‬
‫بغية المسترشدين [ص ‪]134‬‬
‫فائدة ‪ :‬ال يجوز للقيم بيع الفاضل مما يؤتى به لنحو المسجد من غ‪DD‬ير لف‪DD‬ظ ‪ ،‬وال ص‪DD‬رفه في ن‪DD‬وع آخ‪DD‬ر من عم‪DD‬ارة ونحوه‪DD‬ا ‪ ،‬وإن اح‪DD‬تيج إلي‪DD‬ه م‪D‬ا لم‬
‫يقتض لفظ اآلتي به أو تدل قرينة عليه ‪ ،‬ألن صرفه فيما جعل له ممكن وإن طال الوقت ‪ ،‬قاله أبو شكيل اهـ فتاوى ابن حجر‪.‬‬
‫اإلنصاف [‪]85/ 7‬‬
‫قوله‪" :‬وما فضل من حصره وزيته عن حاجته جاز صرفه إلى مسجد آخر والصدقة به على فقراء المسلمين"‪.‬هذا المذهب نص عليه‪.‬‬
‫وجزم به في الهداية والمذهب ومسبوك الذهب والمستوعب والخالصة والوجيز وغيرهم‪.‬وقدمه في الفروع وغيره‪.‬وعنه يجوز صرفه في مثله دون‬
‫الصدقة به‪.‬واختاره الشيخ تقي الدين رحمه هللا‪.‬وقال أيضا يجوز صرفه في سائر المصالح وبناء مساكن لمس‪DD‬تحق ريع‪DD‬ه الق‪DD‬ائم بمص‪DD‬لحته‪ .‬ق‪DD‬ال وإن‬
‫علم أن ريعه يفضل عنه دائما وجب صرفه وال يجوز لغير الناظر صرف الفاضل انتهى‪.‬وقال في الفائق وما فضل من حصر المسجد أو زيته س‪D‬اغ‬
‫صرفه إلى مسجد آخر والصدقة به على جيرانه نص عليه‪.‬وعنه على الفقراء وحكى القاضي في ص‪D‬رفه ومنع‪DD‬ه رواي‪D‬تين‪ .‬وك‪DD‬ذا الفاض‪DD‬ل من جمي‪D‬ع‬
‫ريعه ويصرف في مسجد آخر‪.‬ذكره القاضي في المجرد قال القاضي أبو الحسين وهو أصح‪.‬‬
‫الفتاوى الكبرى [‪]429/ 5‬‬
‫ويجوز تغيير شرط الواقف إلى ما هو أصلح منه وإن اختلف ذلك باختالف الزمان‪ ،‬حتى لو وقف على الفقهاء والصوفية واحتاج الن‪DD‬اس إلى الجه‪DD‬اد‬
‫صرف إلى الجند‪ ،‬وإذا وقف على مصالح الحرم وعمارته فالقائمون بالوظائف التي يحتاج إليها المسجد من التنظيف والحفظ والفرش وفتح األبواب‬
‫وإغالقها ونحو ذلك يجوز الصرف إليهم‪ ،‬وقول الفقهاء نصوص الواقف كنصوص الش‪D‬ارع‪ ،‬يع‪D‬ني في الفهم والدالل‪DD‬ة ال في وج‪D‬وب العم‪DD‬ل‪ .‬م‪D‬ع أن‬
‫التحقيق أن لفظ الواقف والموصي والناذر والحالف وكل عاقد يحمل على مذهبه وعادته في خطابه ولغته ال‪DD‬تي يتكلم به‪DD‬ا واف‪DD‬ق لغ‪DD‬ة الع‪DD‬رب أو لغ‪DD‬ة‬
‫الشارع أو ال‪ .‬والعادة المستمرة والعرف المستقر في الوقف يدل على شرط الواقف أكثر مما يدل لفظ االستفاضة‬

‫‪KH.Ja’far Shodiq, Risalah al-Amajid, hal.18‬‬


‫واعلم أن أموال المسجد تنقسم على ثالثة أقسام ‪ ،‬قس‪D‬م للعم‪D‬ارة ك‪D‬الموهوب والمتص‪D‬دق ب‪D‬ه ل‪D‬ه وري‪D‬ع الموق‪D‬وف علي‪D‬ه ‪ ،‬وقس‪D‬م للمص‪D‬الح ك‪D‬الموهوب‬
‫والمتصدق به لها وكذا ريع الموقوف عليها وربح التجارة وغلة أمالكه وثمن ما يباع من أمالكه وكذا ثمن الموق‪DD‬وف عل‪DD‬ه عن‪DD‬د من ج‪DD‬وز بيع‪DD‬ه عن‪DD‬د‬
‫البلى واإلنكسار وقسم مطلق كالموهوب والمتصدق به له مطلقا وكذا ريع الموقوف عليه مطلقا ‪ ,‬وه‪DD‬ذا التقس‪DD‬يم م‪DD‬أخوذ من مفه‪DD‬وم أق‪DD‬والهم فى كتب‬
‫القفه المعتبرة والمعتمدة‪D‬‬
‫‪KH.Ja’far Shodiq, Risalah al-Amajid, hal.18‬‬
‫والفرق بين العمارة والمصالح هو ان ما كان يرج‪D‬ع الى عين الوق‪D‬ف حفظ‪D‬ا وإحكام‪D‬ا كالبن‪DD‬اء وال‪DD‬ترميم والتجص‪D‬يص لإلحك‪D‬ام والس‪D‬اللم والس‪D‬واري‬
‫والمكانس وغير ذلك هو العمارة وأن ما كان يرجع الى جميع ما يكون في‪DD‬ه مص‪DD‬لحة وه‪DD‬ذا يش‪DD‬مل العم‪DD‬ارة وغيره‪DD‬ا من المص‪DD‬الح ك‪DD‬المؤذن واإلم‪DD‬ام‬
‫والدهن للسراج هو المصالح‪.‬‬

‫‪b. Tidak bisakah kehadiran masyarakat dalam rangka menyaksikan‬‬ ‫‪proses‬‬


‫‪penyembelihan qurban di kategorikan sebagai kemaslahatan masjid ? Idem‬‬
‫‪9|HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL FROSSTEK‬‬
‫‪Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.‬‬
c. Sebatas mana kemaslahatan kembali pada masjid?

Jawaban :

Kemaslahatan atau manfaat yang kembali pada masjid baik fisik maupun non fisik, semisal
untuk gaji imam sholat, muadzin, atau menyediakan konsumsi jamaah dan lain-lain.

Referensi :

Idem point A

3. BIRD FARM | PP. Hidayatut Thullab Kamulan

Deskripsi masalah :
Memiliki suara kicauan yang merdu,membuat burung seperti Murai Batu, Kenari, dan
Kacer menjadi primadona bagi Kicau Mania, dan Pecinta Burung Berkicau dari lapisan
masyarakat sampai masyarakat menengah keatas.
Dikalangan Kicau mania atau Pecinta Burung Berkicau ketiga burung tersebut sudah tak
asing lagi bagi mereka. Dikarenakan ketiga burung tersebut menjadi Icon diSetiap kontes
burung dimanapun berada. Murai Batu dengan nama latin Chopsychus Malabaricus, Kenari
dengan nama latin Senirus Canaria, dan Kacer dengan sebutan Chopychus Saularis, banyak
masyarakat kepincut membudidayakan ketiga jenis burung tersebut. Apalagi memiliki harga
yang fantastis, dan permintaan pasar yang cukup tinggi. Untuk yang masih anakan Murai Batu
biasa di bandrol Rp800.000,- sampai Rp1.500.000,-/ekor, dari jenis Kenari Rp300.000,- sampai
Rp4.000.000,- dan Kacer Rp300.000,- sampai Rp500.000,- tergantung dari Seri, Jenis, dan
Kualitas burung tersebut.
Sedangkan untuk pemasarannya sedikit memiliki kendala, dikarenakan banyaknya
pesaing yang menggeluti pembudidayaan tiga burung tersebut, terutama bagi para pemula yang
baru saja menekuni bidang peternakan tersebut. Namun, semua itu menjadi tantangan khusus
bagi mereka, sebagian peternak ada yang membuat trik khusus dengan memberi embel-embel
“JAMIN JANTAN” dalam pemasaranya.
Adapun ketentuan embel-embel “JAMIN JANTAN” yaitu sebagai berikut:
1) Harga lebih mahal daripada harga umumnya.
2) Jika anakan burung tersebut berkelamin betina,pembeli di perkenankan mengembalikan
burung tersebut, dan menuntut biaya pakan dan perawatan.
3) Untuk bisa mengembalikan burung tersebut harus di rawat oleh pembeli minimal 8
bulan.
*Catatan : - Sebagian peternak tidak mengetahui secara pasti jenis kelamin anakan burung
tersebut.
Pertanyaan :
a. Sahkah pemasaran dengan memberi embel – embel jamin jantan?

Jawaban :

Sah Dan diperbolehkan, karena sudah memenuhi syarat-syarat dalam ba’i. kecuali ada
tujuan penipuan maka hukumnya haram.

Referensi :

10 | H A S I L K E P U T U S A N B A H T S U L M A S A I L F R O S S T E K
Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.
‫نهاية الزين (ص‪)233 :‬‬
‫َأ‬
‫ض‪D‬اء ع‪D‬رفي و تغري‪D‬ر فعلي‬ ‫َأ‬ ‫ْ‬
‫ص‪D‬ود من التِ‪َ D‬زام ش‪D‬رطي و قَ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬
‫ص‪D‬ود مظن‪D‬ون نَش‪D‬أ الظن فِي ال َمق ُ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬
‫(و) يثبت ِخيَار النقيضة َوهُ َو َك َما مر ال ُمتَ َعلق بِفَ َوات َمق ُ‬
‫فالمتعلق بِ ْالتِزَ ام شرطي هُ َو ُمخَ الفَة ال َّشرْ ط ِإلَى َما هُ َو أدون َك َما ِإذا َشرط ْال َعاقِد َوصفا َم ْقصُودا ككون ال َعبْد َكاتبا َو َك‪DD‬ون اأْل م‪DD‬ة َح‪ D‬ا ِمال َأو َذات لبن َأو‬
‫تختَل‪DD‬ف بهَ‪DD‬ا اَأْل ْغ‪َ D‬راض َويثبت‬‫صفَات ْال َمبِي‪DD‬ع الَّتِي ْ‬ ‫كثيرتَه َو َكون ال َّدابَّة َك َذلِك فَيصح العقد َم َع َذلِك ال َّشرْ ط َأِلنَّهُ َشرط يتَ َعلَّق بمصلحة العقد َوهُ َو ْالعلم بِ ِ‬
‫(لمشتر) ْال ِخيَار فَوْ رًا ِإذا لم يُوجد ال َّشرْ ط الَّ ِذي َشرطه لفَ َوات َشرطه‬
‫تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي (‪)305 /4‬‬
‫(ولو شرط وصفا يقصد ككون العبد كاتبا أو الدابة) اآلدمي أو غيره (حامال أو لبونا) أي ذات لبن (صح) الشرط لما فيه من المص‪D‬لحة وألن‪D‬ه ال‪D‬تزام‬
‫موجود عند العقد ال يتوقف التزامه على إنشاء أمر مستقبل الذي هو حقيقة الشرط فلم يشمله النهي عن بيع وش‪D‬رط (ول‪DD‬ه الخي‪D‬ار) ف‪DD‬ورا (إن أخل‪D‬ف)‬
‫الشرط الذي شرطه إلى ما هو أدون لفوات شرطه فلو تعذر الفسخ لنحو حدوث عيب عنده فله األرش بتفصيله اآلتي ولو م‪DD‬ات الم‪DD‬بيع قب‪DD‬ل اختب‪DD‬اره‬
‫صدق المشتري بيمينه في فقد الشرط ألن األصل عدمه بخالف ما لو ادعى عيبا قديما ألن األصل السالمة‪.‬‬
‫البيان في مذهب اإلمام الشافعي (‪)281 /5‬‬
‫[فرع‪ :‬عيب الخنثى يرد به]‬
‫ذكر القاضي في (الخناثى)‪ :‬إذا اشترى عبدًا‪ ،‬فبان أنه خنثى قد زال إشكاله‪ ،‬وأنه رجل‪ ،‬فإن كان يبول بالفرجين‪ ..‬فهو عيب؛ ألن ذلك السترخاء في‬
‫المثانة‪ ،‬وهو عيب‪ .‬وإن كان يبول من فرج الرجال ال غير‪ ..‬فال خيار للمشتري؛ ألن ه‪DD‬ذه خلق‪DD‬ة زائ‪DD‬دة ال تنقص العين وال المنفع‪DD‬ة وال القيم‪DD‬ة‪ .‬ول‪DD‬و‬
‫اشترى جارية‪ ،‬فبان أنها خنثى قد زال إشكالها‪ ،‬وأنها امرأة ثبت للمشتري الخيار‪ ،‬سواء بالت من الفرجين أو من ف‪DD‬رج النس‪DD‬اء؛ ألن ذل‪DD‬ك ينقص من‬
‫قيمتها؛ ألن النفس تعاف من مباشرتها‪ .‬وإن اشترى عبدًا‪ ،‬أو أمة‪ ،‬فبان أنه خنثى لم يزل إشكاله‪ ..‬ثبت له الخيار؛ ألنه ربما بان بخالف ما عقد علي‪DD‬ه‬
‫البيع‪.‬‬
‫تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء السابع عشر ص ‪61‬‬
‫والحاصل أن كل شرط مناف لمقتضى العقد إنما يبطل إن وقع في صلب العقد أو بعده وقبل لزومه ال إن تقدم عليه ولو في مجلسه كم‪DD‬ا ي‪DD‬أتي وحيث‬
‫صح لم يجبر على فسخه بوجه وما قبض بشراء فاسد مضمون بدال وأجرة ومهرا وقيمة ولد كالمغصوب‬
‫تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء السابع عشر ص ‪61‬‬
‫قال األصحاب‪ :‬الشرط ضربان ما يقتضيه مطلق العقد وما ال يقتضيه فاألول كاإلقباض واالنتفاع والرد بالعيب ونحوها فال يضر التع‪DD‬رض له‪DD‬ا وال‬
‫ينفع والثاني قسمان ما يتعلق بمصلحة العقد وما ال يتعلق فاألول قد يتعلق بالثمن كشرط الرهن والكفيل وق‪DD‬د يتعل‪DD‬ق ب‪DD‬المثمن كش‪DD‬رط أن يك‪DD‬ون العب‪DD‬د‬
‫خياطا ً أو كاتبا ً وقد يتعلق بهما كشرط الخيار فهذه الشروط ال تفسد العقد وتصح في أنفسها‪ .‬والقس‪DD‬م الث‪DD‬اني‪ :‬نوع‪DD‬ان م‪DD‬ا ال يتعل‪DD‬ق ب‪DD‬ه غ‪DD‬رض ي‪DD‬ورث‬
‫تنازعا وما يتعلق فاألول‪ :‬كشرط أن ال يأكل إال الهريسة وال يلبس إال الخز ونحو ذلك فهذا ال يفسد العقد بل يلغو هكذا قطع به اإلمام والغزالي وقال‬
‫صاحب التتمة لو شرط التزام ما ليس بالزم بأن باع بشرط أن يصلي النواف‪DD‬ل أو يص‪DD‬وم ش‪DD‬هراً غ‪DD‬ير رمض‪D‬ان أو يص‪DD‬لي الف‪D‬رائض في أول أوقاته‪DD‬ا‬
‫فالبيع باطل ألنه ألزم ما ليس بالزم ومقتضى هذا فساد العقد في مسألة الهريسة والثاني كش‪DD‬رطه أن ال يقبض م‪DD‬ا اش‪DD‬تراه أو ال يتص‪DD‬رف في‪DD‬ه ب‪DD‬البيع‬
‫والوطء ونحوهما وكشرط بيع أخر أو قرض وكش‪D‬رط أن ال خس‪D‬ارة علي‪DD‬ه في ثمن‪D‬ه إن باع‪D‬ه فنقص فه‪DD‬ذه الش‪D‬روط وأش‪D‬باهها فاس‪DD‬دة تفس‪DD‬د ال‪DD‬بيع إال‬
‫اإلعتاق على ما سبق‪.‬‬

‫فتح المعين الجزء الثالث صحـ ‪37‬‬


‫(و) يثبت (لمشتر جاهل) بما يأتي (خيار) في رد المبيع (ب) ظهور (عيب قديم) ‪-‬إلى أن قال‪( -‬و) يثبت بتغرير فعلي وهو حرام للتدليس والض‪DD‬رر‬
‫(كتصرية) له‪ :‬وهي أن يترك حلبه مدة قبل بيعه لي‪DD‬وهم المش‪DD‬تري ك‪DD‬ثرة اللبن وتجعي‪DD‬د ش‪DD‬عر الجاري‪DD‬ة‪( ،‬ال) خي‪DD‬ار (بغبن ف‪DD‬احش‪ :‬كظن) مش‪DD‬تر نح‪DD‬و‬
‫(زجاجة‪ :‬جوهرة) لتقصيره بعمله بقضية وهمه من غير بحث (والخيار) بالعيب ولو بتصرية (فوري) فيبطل بالتأخير بال عذر‪ ،‬ويعتبر الفور عادة‬
‫حاشية الجمل‬
‫(قوله بأن يزيد في ثمن إلخ) ومدح السلعة ليرغب فيها بالكذب كالنجش ا هـ‪ .‬شرح م ر وقوله ليرغب فيه‪DD‬ا بالك‪DD‬ذب قض‪DD‬يته أن‪DD‬ه ل‪DD‬و ك‪DD‬ان ص‪DD‬ادقا في‬
‫الوصف لم يكن مثله وهو ظاهر ألن المدح بمجرده ال يحمل المالك على االمتناع من البيع بما دفع فيها أو ال بخالف الزيادة ألن المال‪DD‬ك إذا علم به‪DD‬ا‬
‫يمتنع في العادة من البيع بما دفع له أوال ا هـ‪.‬‬
‫الفقه اإلسالمي وأدلته ‪218 /2‬‬
‫وأما التدليس القولي‪ :‬فهو الكذب الصادر من أحد العاقدين أو ممن يعمل لحسابه حتى يحمل العاقد اآلخر على التعاقد ولو بغبن‪ ،‬كأن يق‪DD‬ول الب‪DD‬ائع أو‬
‫المؤجر للمشتري أو للمستأجر‪ :‬هذا الشيء يساوي أكثر‪ ،‬وال مثيل له في السوق‪ ،‬أو دفع لي فيه سعر كذا فلم أقبل‪ .‬ونحو ذلك من المغريات الكاذبة‪.‬‬
‫ابن حجر الهيتمي ‪,‬تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي‪]4/392, ‬‬
‫َ‬
‫ض َر ِر‪َ ،‬و ِم ْن ث َّم تَخَ ي ََّر هُنَا‪َ ،‬وِإ ْن ف َع‪َ D‬ل‬ ‫َ‬ ‫يس‪ ،‬وْ ال َّ‬ ‫َأ‬ ‫َّ‬
‫ار) بِ َجا ِم ِع الت ْدلِ ِ‬ ‫ت ْال ِخيَ َ‬ ‫ْر َوتَجْ ِعي ُدهُ) فِي اَأْل َم ِة َو ْال َع ْب ِد َعلَى اَأْلوْ َج ِه َح َرا ٌم (ي ُْثبِ ُ‬ ‫(وتَحْ ِمي ُر ْال َوجْ ِه َوتَس ِْوي ُد ال َّشع ِ‬ ‫َ‬
‫اس‪َ ،‬وِإ ْن َك‪DD‬انَ بِفِ ْع‪ِ D‬ل ْالبَ‪DD‬اِئ ِع‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬‫ال‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫‪D‬ا‬
‫‪D‬‬ ‫َ‬
‫غ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ٌ‬
‫ع‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ن‬‫‪D‬‬ ‫ص‬‫ْ‬ ‫م‬‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ذ‬‫َ‬ ‫ن‬ ‫َّ‬ ‫َأ‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ظ‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫إ‬ ‫اَّل‬ ‫و‬
‫ٍ َ ِإ‬ ‫‪،‬‬ ‫ير‬ ‫ص‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ق‬ ‫َ‬ ‫ت‬‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ف‬ ‫ع‬
‫ُ‬ ‫ِئ‬‫ا‬‫َ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫بْ‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫ًا‬ ‫ب‬‫ِ‬ ‫ل‬ ‫َا‬ ‫غ‬ ‫ر‬
‫ٌ‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ت‬‫س‬‫ْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬ ‫ن‬‫َأِل‬ ‫؛‬ ‫ْر‬
‫ِ‬ ‫ع‬ ‫َّ‬
‫ش‬ ‫ال‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫ُّ‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫اَّل‬‫إ‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫ِئ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫غ‬‫َ‬ ‫كَ‬ ‫َذلِ‬
‫‪D‬ار َأ َّما اِإْل ث ُمْ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬
‫ض‪D‬يَّة هَ‪D‬ذا نهُ يُش‪D‬ت ََرط فِي‪ِ D‬ه ذلِ‪D‬كَ الظهُ‪D‬ورُ‪َ ،‬وهَ‪D‬ذا بِالن ْس‪D‬بَ ِة لِل ِخيَ ِ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫اَل‬ ‫َّ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ُّ‬
‫ير ِش َرا ِء ز َجا َج ٍة يَظنهَا َجوْ هَ َرة بَ‪D‬لْ ق ِ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ير ال ُمشت َِري ك َما هُ َو ظا ِه ُر ن َِظ ِ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ص ِ‬ ‫ْ‬
‫لِتَق ِ‬
‫فَ َسيَْأتِي‪َ ،‬و ْال َج ْع ُد هُ َو َما فِي ِه ْالتِ َوا ٌء َوا ْنقِبَاضٌ اَل َك ُمفَ ْلفَ ِل السُّودَا ِن‪َ ،‬وفِي ِه َج َما ٌل َو َداَل لَةٌ َعلَى قُ َّو ِة ْالبَد َِن‬
‫ْس فِي‪ِ D‬ه َكبِ‪DD‬ي ُر‬ ‫ص‪D‬حِّ ) ؛ ْإذ لَي َ‬ ‫ص ْن َعتِ ِه فَ‪َD‬أ ْخلَفَ فَاَل يَتَ َخيَّ ُر بِ‪ِ D‬ه (فِي اَأْل َ‬ ‫َّاز ت َْخيِياًل لِ َ‬ ‫ب نَحْ ِو خَ ب ٍ‬ ‫يق بِ ِمدَا ٍ‪D‬د (ت َْخيِياًل لِ ِكتَابَتِ ِه) ‪َ ،‬أوْ ْإلبَا ُسهُ ثَوْ َ‬ ‫ط ُخ ثَوْ بِ ِه) َأيْ ‪ :‬ال َّرقِ ِ‬ ‫(اَل لَ ْ‬
‫ك لَ ِك ْن نَظَ َر َغ ْي ُرهُ فِي‪ِ D‬ه‪َ ،‬والنَّظَ‪ُ D‬ر‬ ‫ْ‬
‫ف َما َمرَّ‪َ ،‬و ِم ْن ثَ َّم قَا َل ال َما َورْ ِديُّ ‪ :‬اَل يَحْ ُر ُم َعلَى البَاِئ ِع فِ ْع ُل َذلِ َ‬ ‫ْ‬ ‫ث َع ْنهُ بِ ِخاَل ِ‬ ‫ْ‬
‫ير ال ُم ْشت َِري بِ َعد َِم ا ْمتِ َحانِ ِه َوالبَحْ ِ‬ ‫ْ‬ ‫ص ِ‬ ‫ْ‬
‫غ ََر ٍر لِتَق ِ‬
‫ص‪D‬رُ‪،‬‬ ‫ب نَ َد ًما آِل ِخ ِذ ِه‪َ ،‬واَل َأثَ َر لِ ُم َج َّر ِد التَّ َوهُّ ِم َك َما لَوْ ا ْشتَ َرى ُز َجا َجةً يَظُنُّهَا َجوْ ه ََرةً بِثَ َم ِن ْال َجوْ ه ََر ِة؛ َأِلنَّهُ ْال ُمقَ ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ق‬‫ع‬‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫َّ‬ ‫الث‬
‫ِ ٍ ِ َ ِ ِ وْ َ ِ‬ ‫َأ‬ ‫يع‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ع‬ ‫ف‬ ‫لُّ‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫اض ٌح فَيَحْ ُ‬
‫م‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫َو ِ‬
‫ع فِي‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫صلى ُ َعلَ ْي ِه َو َسل َم ‪َ -‬عل َم َم ْن يُخ َد ُ‬ ‫هَّللا‬ ‫َّ‬ ‫ير اَل تَ َرى نَّهُ ‪َ -‬‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ص ِ‬ ‫ْ‬
‫ص َّح ِة البَي ِْع اَل تُ ْعتَبَ ُر َم َع التَّق ِ‬ ‫ْ‬ ‫ضا ال ُمشت ََرطَةَ لِ ِ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َأِل‬
‫وَِإ ْن ا ْستَش َكلَهُ ابْنُ َع ْب ِد ال َّساَل ِم؛ َّن َحقِيقَةَ ال ِّر َ‬ ‫ْ‬
‫ت لَهُ ِخيَارًا‪َ ،‬واَل َأ ْف َس َد ِش َرا َءهُ فَ َد َّل َعلَى َما َذكَرْ نَا ُه‬ ‫ول‪ :‬اَل ِخاَل بَةَ َك َما َمرَّ‪َ ،‬ولَ ْم ي ُْثبِ ْ‬ ‫ْالبَي ِْع َأ ْن يَقُ َ‬
‫إحياء علوم الدين ومعه تخريج الحافظ العراقي الجزء الثالث صـ‪ 308 :‬طبعة دار المنهاج‬
‫س‬ ‫ار ِة َمجْ‪َ D‬رى َرْأ‬ ‫َ‬ ‫‪D‬‬ ‫ج‬‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫ت‬‫ال‬ ‫نَ‬ ‫م‬
‫ِ ِ‬‫ي‬ ‫ر‬ ‫‪D‬‬ ‫جْ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫‪D‬و‬
‫َ َ‬‫‪D‬‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ْ‬
‫‪D‬ط‬ ‫‪D‬‬ ‫َ‬ ‫ق‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫‪D‬‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫بُ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫‪D‬‬ ‫ْالبَابُ الرَّابِ ُع فِي اِإْل حْ َسا ِن فِي ْال ُم َعا َملَ ِة َوقَ ْد َأ َم َر هَّللا ُ تَ َعالَى بِ ْال َع ْد ِل َواِإْل حْ َسا ِن َج ِميعًا َو ْال َع‪ْ D‬د ُل َس‬
‫ِ‬
‫ْأ‬ ‫ْ‬
‫َ‬
‫س َمالِ‪ِ D‬ه ف َك‪ D‬ذا فِي‬ ‫َ‬ ‫‪D‬ر ِ‬ ‫ت ال ُّدنيَا بِ‪َ D‬‬ ‫ْ‬ ‫ْح َواَل يُ َع ُّد ِمنَ الغف ِء َمن قنَ َع فِي ُم َعا َم ِ‬
‫اَل‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫اَل‬‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْال َما ِل َواِإْل حْ َسانُ َسبَبُ ْالفَوْ ِز َونَ ْي ِل ال َّس َعا َد ِة َوهُ َو يَجْ ِري ِمنَ التِّ َجا َر ِة َمجْ َرى الرِّ ب ِ‬
‫ال هللاُ َوَأحْ ِس‪ْ D‬ن َك َم‪DD‬ا َأحْ َس‪D‬نَ هللاُ ِإلَ ْي‪DD‬كَ َوقَ‪DD‬ا َل َع‪َّ D‬ز‬ ‫ان َوقَ ْد قَ َ‬ ‫اب اِإْل حْ َس ِ‬ ‫الظ ْل ِم َويَ َد َع َأب َْو َ‬ ‫ب ُّ‬ ‫َص َر َعلَى ْال َع ْد ِل َواجْ تِنَا ِ‬ ‫ت اآْل ِخ َر ِة فَاَل يَ ْنبَ ِغي لِ ْل ُمتَ َديِّ ِن َأ ْن يَ ْقت ِ‬ ‫ُم َعا َماَل ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْأ‬
‫ب َعل ْي ِه‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ان َوقا َل ُس ْب َحانهُ ِإن َرحْ َم هللاِ ق ِريبٌ ِمنَ ال ُمحْ ِسنِينَ َون ْعنِي بِاِإْل حْ َسا ِن فِ ْع َل َما يَنتفِ ُع بِ ِه ال ُم َعا ِم ُل َوه َُو غ ْي ُر َوا ِج ٍ‬ ‫َ‬ ‫تَ‬ ‫َ‬ ‫َو َج َّل ِإ َّن هللاَ يَ ُم ُر بِال َعد ِل َواِإْل حْ َس ِ‬
‫َأ‬ ‫ْ‬
‫ور ا َّو ُل فِي ال ُمغَابَنَ ِة فَيَ ْنبَ ِغي ْن اَل‬ ‫َأْل‬ ‫ُأ‬
‫اح ٍد ِم ْن ِستَّ ِة ُم ٍ‬ ‫ك الظل ِم َوقَ ْد َذكَرْ نَاهُ َوتُنَا ُل ُر ْتبَةُ اِإْل حْ َسا ِن بِ َو ِ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ب ال َع ْد ِل َوتَرْ ِ‬ ‫ْ‬ ‫ب يَ ْد ُخ ُل فِي بَا ِ‬ ‫َولَ ِكنَّهُ تَفَضُّ ٌل ِم ْنهُ فَِإ َّن ْال َوا ِج َ‬
‫ْح َواَل يُ ْم ِكنُ َذلِكَ ِإاَّل بِ َغ ْب ٍن َما َولَ ِك ْن ي َُراعَى فِي ِه التَّ ْق ِريبُ فَ‪ِD‬إ ْن بَ‪َ D‬ذ َل‬ ‫ون فِي ِه َأِل َّن ْالبَ ْي َع لِل ِّرب ِ‬ ‫احبُهُ بِ َما اَل يُتَغَابَنُ بِ ِه فِي ْال َعا َد ِة فََأ َّما َأصْ ُل ْال ُمغَابَنَ ِة فَ َمْأ ُذ ٌ‬ ‫ص ِ‬ ‫يَ ْغبُنَ َ‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ْ‬
‫ان َو َم ْه َما لَ ْم يَ ُك ْن تَلبِيسٌ لَ ْم‬ ‫ك ِمنَ اِإْل حْ َس ِ‬ ‫ْح ال ُم ْعتَا ِد ِإ َّما لِ ِش َّد ِة َر ْغبَتِ ِه وْ لِ ِش َّد ِة َحا َجتِ ِه فِي ال َحا ِل ِإلَ ْي ِه فَيَ ْنبَ ِغي ْن يَ ْمتَنِ َع ِم ْن قَبُولِ ِه فَ َذلِ َ‬ ‫ْال ُم ْشت َِري ِزيَا َدةً َعلَى الرِّ ب ِ‬
‫ك ْال َغ ْبنَ‬ ‫ك َولَ ِك ْن ِمنَ اِإْل حْ َسا ِن َأ ْن ي ُِحطَّ َذلِ َ‬ ‫ث يُو ِجبُ ْال ِخيَا َر َولَ ْسنَا نَ َرى َذلِ َ‬ ‫َب بَعْضُ ْال ُعلَ َما ِء ِإلَى َأ َّن ْال َغ ْبنَ بِ َما يَ ِزي ُد َعلَى الثُّلُ ِ‬ ‫الزيَا َد ِة ظُ ْل ًما َوقَ ْد َذه َ‬ ‫يَ ُك ْن َأ ْخ ُذ ِّ‬
‫‪11 | H A S I L K E P U T U S A N B A H T S U L M A S A I L F R O S S T E K‬‬
‫‪Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.‬‬
275 :‫يسألونك في الدين والحياة الجزء االول صـ‬
ْ َ
‫دِّينُ يَنهَى َع ِن‬D ‫رِّ ْبحُ) َول ِك ِن ال‬DD‫و ال‬D ْ
َ Dُ‫احةَ ال َمقصُو ِد ِم ْن َو َراِئهَا َوه‬ ْ َ َ‫ض َّمنُ ِإب‬ َ َ‫ك يَت‬َ ِ‫(و ْال َم ْقصُو ُد ِمنَ التِّ َجا َر ِة هُ َو ال ِّر ْب ُح َو َما دَا َم ِمنَ الدِّي ِن قَ ْد بَا َح الت َجا َرةَ فَِإ َّن ذل‬
َ ِّ ‫َأ‬ َ
َ‫ش َأ ِو الَّ ِذي اَل َغ ْبن‬ ‫اح‬D
ِ Dَ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ‫ر‬D
َ Dْ
‫ي‬ َ
‫غ‬ ‫ْح‬ َ ‫ب‬‫ر‬ِّ ‫ال‬ َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬ ‫م‬
ْ ُ ‫ه‬‫ض‬ُ ْ
‫ع‬ َ ‫ب‬ ‫ال‬
َ َ ‫ق‬ ‫د‬ِّ ‫ح‬
َ ْ
‫ال‬ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ َ ‫ه‬ ‫ير‬ ‫د‬
ِ ْ
‫ق‬ َ ‫ت‬ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ‫وا‬ ُ ‫ف‬َ ‫ل‬ َ ‫ت‬ ْ
‫اخ‬ ‫د‬
ِ َ ‫ق‬‫و‬ ‫اس‬
َ ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫ة‬
ِ ‫م‬
َّ ‫َا‬ ‫ع‬ َ‫ن‬‫ي‬ْ َ ‫ب‬ ‫وف‬
ِ ُ ‫ل‬‫ْأ‬ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬ ِّ
‫د‬ ‫ح‬
َ ْ
‫ال‬ ‫ن‬ ‫ع‬
َ ُ
‫د‬ ‫ي‬‫ز‬ َ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ُ ‫ه‬
َ َ ِ‫و‬ ‫ش‬ ‫اح‬
ِ َ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ‫ْح‬‫ب‬ ِّ‫الر‬
ِ ِ ِ ِ ِ
‫ ِه‬Dِ‫ت ب‬ ْ ‫يَّ َر‬D‫ص‬
َ ‫ا‬DD‫و َم‬D َ Dُ‫ لِّ ه‬D‫ك ْال َم َح‬ َ ِ‫ضهُ ْم ِإ َّن َح َّد ْال َم ْعقُو ِل فِي َذل‬ ُ ‫ال بَ ْع‬ َ َ‫ُس َوق‬ ِ ‫ض ِه ْم قَا َل هُ َو َما َكانَ فِي ُحدُو ِد ال ُّسد‬ ِ ‫ث بِبَ ْع‬ ِ ُ‫فِي ِه َواَل ظُ ْل َم َوه َُو َما َكانَ فِي ُحدُو ِد الثُّل‬
َ‫صنِّفِين‬َ ‫ْال َعا َدةُ َو ْال ُم َرا ُد عَا َدةُ ْال ُم ْسلِ ِمينَ ْال ُعقَاَل َء ْال ُم‬

4. ALOKASI SISA DANA HAUL | Panitia FORSSTEK

Deskripsi masalah :
Peringatan haul (kata "haul" dari bahasa Arab, berarti setahun) adalah peringatan
kematian seseorang yang diadakan setahun sekali dengan tujuan utama untuk mendoakan ahli
kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Biasanya, haul
diadakan untuk para keluarga yang telah meninggal dunia atau para tokoh untuk sekedar
mengingat dan meneladani jasa-jasa dan amal baik mereka.
Haul yang penting diadakan setiap setahun sekali dan tidak harus tepat pada tanggal
tertentu alias tidak sakral sebagaimana kita memperingati hari ulang tahun. Hari dan tanggal
pelaksanaan ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu yang berhubungan acara-acara lain
yang diselenggarakan bersamaan dengan peringatan haul itu. Para keluarga mengadakan acara
haul pada hari dan tanggal yang telah disepakati bersama keluarga, pada saat mereka
mempunyai waktu senggang dan bisa berkumpul bersama.
Di pesantren-pesantren, haul untuk para pendiri dan tokoh-tokoh yang berjasa terhadap
perkembangan pesantren dan syi’ar Islam diadakan bersamaan dengan acara tahunan pesantren,
semisal khataman kitab akhir tahun, pertemuan wali santri, atau dzikir akbar tahunan.
Untuk melancarkan kegiatan haul tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit,
biasanya para santri dan alumni dikenai iuran yang telah ditentukan oleh pihak panitia haul.
Selain dari iuran santri dan alumni, juga ada dana sumbangan dari para warga sekitar. Bahkan
dana yang terkumpul jumlahnya melebihi ekspetasi sehingga Setelah kegiatan haul selesai,
dana tersebut masih tersisa banyak.
Pertanyaan :
a. Bagaimana status uang sisa dari acara haul?
b. Apakah boleh di tashorufkan untuk pembangunan?
c. Dan apakah sisa uang tersebut boleh di kelola dengan harapan bisa bertambah?

12 | H A S I L K E P U T U S A N B A H T S U L M A S A I L F R O S S T E K
Selasa s.d. Rabu, 27-28 Desember 2022 M. | 03-04 Jumadil Akhir 1444 H.

Anda mungkin juga menyukai