Anda di halaman 1dari 13

PANJI KEADILAN

Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum


Universitas Muhammadiyah Bengkulu
P-ISSN: 2599-1892, E-ISSN: 2622-3724
Volume 2, Nomor 1, Januari 2019

KERUSAKAN LINGKUNGAN DIAKIBATKAN AKTIVITAS PERTAMBANGAN


EMAS DI KABUPATEN LEBONG, BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR
32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGLOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN LEBONG

Anggriyen Prayoga
Universitas Muhammadiyah Bengkulu, email: anggriyen.p@gmail.com

ABSTRAK
Pertambangan Emas di Kabupaten Lebong terdapat di Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong
Utara, Kabupaten Lebong yang dijakdikan sumber mata pencarian masyarakat. Pada saat ini aktivitas
pertambangan emas di Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong terjadi
pengerusakan lingkungan. Penelitian ini bersifat empiris yaitu suatu penelitian yang menjelaskan dan
menjabarkan tentang perlindungan dan penglolaan pertambangan emas di Desa Lebong Tambang,
Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa upaya
perlindungan dan penglolaan pertambangan emas Di desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong
Utara, Kabupaten Lebong terkait dengan pengawasan, pengendalian, perencanaan, dan pemanfaatan
belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan penglolaan
lingkungan hidup. Dikarenakan masih terdapat banyak hambatan dalam menglola lingkungan
pertambangan baik secara internal maupun eksternal. Adapun hambatan internal dan eksternal
seperti, Belum efektifnya penerapan dan penegakan Hukum Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang perlindungan dan penglolaan Lingkungan Hidup, Kurangnya kordinasi antara Pemerintah
Daerah dengan Badan Lingkungan Hidup, terbatasnya anggaran dan sarana perasarana, kurangnya
petugas khusus keamanan, kesadaran hukum masyarakat dan lemahnya penegakan hukum preventif
dan represif.
Kata kunci: perlindungan; penglolaan; pertambangan emas

ABSTRACT
Golden mining in Lebong regency is located in Lebong Tambang Village, North Lebong district,
Lebong regency which is used as a source of community livelihood. At this time, gold mining activity
in Lebong Tambang village North Lebong district, Lebong regency were damage by the environment.
This research is empirical, this research explain and describe about protection and management
golden mining in Lebong Tambang Village, North Lebong district, Lebong regency, based on the
result it can be seen the protection and management in Lebong Tambang Village, North Lebong
district, Lebong regency, related observation, control, planning and utilization is not appropriate of
constitution No. 32 of 2009 about protection and management of environtment. Due to, there are still
many obstacles in manage the great mining environtment both internal or external. As for internal
and external obstacles such as, ineffectiveness application and enforcement of constitution No. 32 of
2009 about the protection and management of the environtment, lack of coordination between the
regional government and environmentan agency , the limit of budget and infrastructure, lack of
security officer, sense of justice in community and weakness preventive and repressive law
enforcement.
Keywords: protection; management; golden mining
Anggriyen Prayoga 93
Kerusakan Lingkungan Diakibatkan Aktivitas Pertambangan Emas di kabupaten Lebong,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

PENDAHULUAN transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan


Indonesia merupakan negara yang keadilan.1
cukup luas dan memiliki sumber daya alam Perlindungan dan penglolaan
yang berlimpah. Hal ini didasarkan pada lingkungan hidup menuntut
letak indonesia yang berada pada garis dikembangkannya suatu sistem yang
yang dilalui katulistiwa sehinga terpadu berupa suatu kebijakan nasional
menyebabkan iklim teropis dan hal itu juga perlindungan dan penglolaan lingkungan
berpengaruh terhadap sumber daya alam hidup yang harus dilaksanakan secara taat
yang berlimpah. Begitu pula secara dan konsekuen dari pusat sampai
geologis indonesia berada pada pertemuan kedaerah. Kerusakan dan bencana
tiga lempeng yang memungkinkan muncul lingkungan hidup sebagai akibat penglolaan
deretan gunung api yang secara otomatis kawasan hutan yang mengabaikan kelest
akan mendukung pertumbuhan tanaman lingkungan hidup.2 Kekayaan sumberdaya
dan kaya akan barang tambang galian. alam yang dimiliki indonesia membuat
Dalam penglolaan sumberdaya alam yang sebagian pihak untuk memanfatkannya
dimiliki tentu harus memperhatikan karena dapat memberikan penghasilan
keseimbangan antara produksi dan proteksi yang besar dalam kegiatan ekonomi
artinya dalam pemanfatannya manusia misalnya seperti pertambangan, perikanan,
harus mampu memperhatikan kehutanan industri, pariwisata.
pelestariannya. Berdasarkan ketentuan Undang-
Dengan adanya Undang-Undang No Undang diatas, bahwa pengerusakan hutan
32 Tahun 2009 adalah adanya penguatan mempunyai dampak negatif untuk
yang terdapat dalam Undang-Undang No kelestarian alam, kerusakan yang
32 Tahun 2009 tentang prinsip-prinsip diakibatkan adanya aktivitas pertambangan
perlindungan dan penglolaan lingkungan emas oleh manusia mengakibatkan
hidup yang didasarkan pada tata kelola rusaknya kelestarian hutan, sehingga
pemerintah yang baik karena dalam setiap terganggunya ekosistem yang ada di dalam
proses perumusan dan penerapan kawasan hutan.
instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta 1
Kaelan dan Ahmad Zubaidi, 2010, Pendidikan
Kewarganegaraan, Paradigma Yogyakarta,
penangulangan dan penegakan hukum hlm 128.
mewajibkan pengintegrasian aspek
2
Iskandar, 2015, Hukum Kehutanan, Prinsip
Hukum Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
Dalam Kebijakan Penglolaan Kawasan Hutan
Berkelanjutan, Mandar Maju, hlm 5.
94 Panji Keadilan Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum
P-ISSN: 2599-1892, E-ISSN: 2622-3724
Volume 2, Nomor 1, Januari 2019

Seperti halnya di wilayah kabupaten makanan baik melalui tumbuhan maupun


lebong dengan adanya aktifitas hewan, yang giliranya akan sampai pada
pertambangan emas di desa lebong tubuh manusia. Manusia boleh saja
tambang kecamatan lebong utara menikmati hasil bumi tapi harus adanya
kabupaten lebong, yang mengakibatkan kesadaran dan penangulangan kembali
kerusakan lingkungan di wilayah tersebut. agar apa yang mereka nikmati sekarang
Pertambangan kurangnya penglolaan dan bisa dinikmati generasi yang akan datang.3
perlindungan dari pemrintah hingga Hal ini juga tercantum dalam
mengakibatkan pertambangan tidak konstitusi indonesia yaitu pasal 33 ayat (3)
terkendali, mengakibatkan lingkungan Undang-Undang dasar 1945 amandemen
menjadi rusak. Seharusnya dalam ke empat menyebutkan:
memanfaatkan hasil alam tentu harus Bumi dan air yang terkandung
memperhatikan Undang-Undang yang didalamnya dikuasai oleh negara, dan
berlaku. dipergunakan untuk sebesar-besarnya
Di Kabupaten Lebong, para kemakmuran rakyat, oleh karena itu harus
penambang juga mengunakan bahan kimia dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk memisahkan biji emas dengan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
tanah/batuan. Dalam peroses rakyat.4
penambangan emas merkuri digunakan Dengan adanya undang-undang di
sebagai bahan kimia pembantu yang sesuai atas masyarakat bisa untuk menikmati hasil
dengan sifatnya berfungsi untuk mengikat bumi untuk kemakmuran, sehubung
butiran-butiran emas agar mudah dalam dengan penelitian saya ini saya ingin
pemisahan. Keberadaan merkuri dalam meningkatkan kesadaran dari masyarakat
lingkungan berdampak secara langsung akan pentingnya hutan dan lingkungan
bagi manusia khususnya bagi para pekerja dalam kehidupan, karena manusia bisa
pada peroses pemisahan biji emas dengan hidup tanpa emas tapi tidak tanpa oksigen.
memulai proses inhalasi, maupun Berdasarkan uraian diatas, penulis
berdampak tidak langsung bagi tumbuhan tertarik melakukan penelitian dan
maupun hewan akibat dari pembungan
3
limbah baik limbah cair maupun limbah Sumber dari Observasi Penulis dan
Wawancara dengan Teguh Penambang
padat. Akibat yang ditimbulkan dari Emas,Pada Tanggal 25 Januari 2018.
4
Abdullah Marlang dan Rina Maryana, 2015,
terbuangnya merkuri pada aliran sungai
Hukum Konservasi Sumberdaya Alam Hayati
dan air tanah, akan masuk kedalam rantai dan Ekositem, Jakarta: Mitra Wacana Media,
hlm 12.
Anggriyen Prayoga 95
Kerusakan Lingkungan Diakibatkan Aktivitas Pertambangan Emas di kabupaten Lebong,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

menggangkat permasalahan tersebut HASIL PENELITIAN


kedalam suatu karya ilmiah berbentuk Dampak Aktivitas Pertambangan
artikel yang berjudul: Kerusakan Emas Terhadap Lingkungan di
Lingkungan yang Diakibatkan Aktivitas Kabupaten Lebong.
Pertambang Emas Di Kabupaten Lebong Kabupaten Lebong secara historis
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 memiliki sejarah yang cukup panjang dalam
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan catatan sejarah di Indonesia, catatan
Penglolaan Lingkungan Hidup. sejarah tersebut merupakan saksi bahwa
Kabupaten Lebong memiliki nilai historis
METODE PENELITIAN yang cukup tinggi, Suku Rejang merupakan
Metode penelitian yang digunakan satu komunitas masyarakat di Kabupaten
dalam penelitian ini adalah metode Lebong yang memiliki tata cara dan adat
penelitian empiris. Adapun metode istiadat yang dipegang teguh sampai
penelitian penelitian hukum yang berfungsi sekarang.6
untuk dapat meneliti sebagai mana Selain memegang teguh adat, budaya
kerjanya hukum di suatu lingkungan Suku Rejang ini memiliki satu budaya yang
masyarakat, dikarenakan dalam penelitian unik dari kebiasaan dan tata cara hidup
hukum empiris ini ialah meneliti orang mereka sehari-hari, dari beberapa catatan
dalam hubungan hidup di masyarakat maka sejarah yang membuktikan keunikan Suku
metode penelitian hukum empiris, dapat Rejang adalah sebagai berikut: John
juga dikaitkan sebagai penelitian hukum Marsden, Residen Inggris di Lais (1775-
sosiologis sebab penelitian hukum yang 1779), memberikan keterangan tentang
diambil ialah dari fakta-fakta yang ada di adanya empat Petulai Rejang, yaitu
dalam suatu masyarakat badan hukum Joorcalang (Jurukalang), Beremanni
atau badan pemrintah.5 (Bermani), Selopo (selupu) dan Toobye
(Tubay). J.L.M Swaab, Kontrolir Belanda di
Lais (1910-1915) mengatakan bahwa jika
Lebong di angap sebagai tempat asal usul
bangsa Rejang, maka Merigi= harus
berasal dari Lebong. Karena orang-orang
merigi memang berasal dari wilayah
5
Bambang Sunggono. 2016. Metode Penelitian
Hukum. Pt. Raja Grafindo Persda. Jakarta.
hlm 18. 6
Jurnal Kabupaten Lebong indonesia peradaban
, Pada Tanggal 23 juli 2018
96 Panji Keadilan Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum
P-ISSN: 2599-1892, E-ISSN: 2622-3724
Volume 2, Nomor 1, Januari 2019

Lebong, karena orang-orang Merigi di serta pranata sosial dalam mengatur proses
wilayah Rejang (Marga Merigi di Rejang) ruang pemerintahan adat bagi warga
sebagai penghuni berasal dari Lebong, juga komunitasnya. Menurut riwayat yang tidak
adanya larangan menari antara Bujang dan tertulis suku bangsa Rejang bersal dari
Gadis di waktu Kejai karena mereka berasal Empat Petulai dan tiap-tiap Petulai di
dari satu keturunan yaitu Petulai Tubei. Pimpin oleh seorang Ajai. Ajai ini berasal
Dr. J.W Van Royen dalam laporannya dari Kata Majai yang mempunyai arti
mengenai “Adat-Federatie in de pemimpin suatu kumpulan masyarakat.
Residentie’s Bengkoelen en Palembang” Dalam zaman Ajai ini daerah Lebong yang
pada pasal bengsa Rejang mengatakan sekarang masih bernama Renah Sekalawi
bahwa sebagai kesatuan Rejang yang atau Pinang Belapis atau sering juga di
paling murni, dimana marga-marga dapat sebut sebagai Kutai Belek Tebo.
dikatakan didiami hanya oleh orang-orang Pada masa Ajai masyarakat yang
dari satu Bang dan harus diakui yaitu bekumpul sudah mulai menetap dan
Rejang Lebong. merupakan suatu masyarakat yang
Pada mulanya suku bangsa Rejang komunal didalam sisi sosial dan
dalam kelompok-kelompok kecil hidup kehidupannya sistem Pemerinatahan
mengembara di daerah Lebong yang luas, komunial ini disebut dengan Kutai. Keadaan
mereka hidup dari hasil-hasil Hutan dan ini ditunjukkan dengan adanya kesepakatan
sungai, pada masa ini suku bangsa Rejang antara masyarakat tersebut terhadap hak
hidup Nomaden (berpindah-pindah) dalam kepemilikan secara komunal. Semua
tatanan sejarah juga pada masa ini disebut ketentuan dan praktek terhadap hak dan
dengan Meduro Kelam (Jahiliyah), dimana kepemilikan segala sesuatu.8
masyarakatnya sangat mengantungkan Layaknya daerah di Nusantara
hidupnya dengan sumber daya alam dan lainnya, Bengkulu pun memiliki sejarah
lingkungan yang tersedia.7 panjang dalam hempasan kolonialisme.
Barulah pada zaman Ajai mereka Prasasti, catatan sejarah, dan beberapa
mulai hidup menetap terutama di Lembah- bukti historis lainnya hingga kini masih
lembah di sepanjang sungai Ketahun, pada dapat ditemukan sebagai bukti perlawanan
zaman ini suku bangsa Rejang sudah rakyat dalam mengusir penjajah. Ketika
mengenai budi daya pertanian sederhadan membuka catatan sejarah itu, ternyata

7
Ibid, Jurnal Kabupaten Lebong indonesia 8
Ibid, Jurnal Kabupaten Lebong Indonesia
peradaban , Pada Tanggal 23 Juli 2018. Peradaban, Pada Tanggal 23 Juli 2018.
Anggriyen Prayoga 97
Kerusakan Lingkungan Diakibatkan Aktivitas Pertambangan Emas di kabupaten Lebong,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

terbuka juga bahwa selain rempah-rempah, Maatschappij Redjang Lebong


kaum imperialis itu juga mencari emas. menghasilkan 659 kilogram emas dan
Jauh sebelum itu pada abad 13, perburuan 3.859 kilogram perak, dan perusahaan
emas telah dilakukan oleh para raja di Mijnbouw Maatschappij Simau
sepanjang pulau Sumatera. Sebut saja Raja menghasilkan 1.111 kilogram emas dan
Pagaruyung Sultan Daulat Mahkota 8.836 kilogram perak. Setidaknya, dua
Alamsyah yang memerintahkan Tuanku perusahaan ini berhasil meraup 130 ton
Imbang Jaya untuk mencari daerah baru emas selama berproduksi kurang dari
yang tanahnya mengandung emas di setengah abad (1896-1941).
daerah Kerinci, Jambi. Setelah menemukan Jejak-jejak sisa penambangan yang
tambang emas di Kerinci, perburuan urat dilakukan Belanda di Bengkulu masih dapat
emas pun dilanjutkan ke daerah lain. ditemui di Ulu Ketenong, Tambang Sawah,
Hingga mencapai pedalaman Lebong, Lebong Donok, Lebong Simpang, Lebong
Bengkulu. Kabupaten Lebong merupakan Tandai, Kabupaten Lebong. Dalam
salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu. beberapa literature, ternyata tidak saja
Kawasan ini dikelilingi barisan Taman Belanda yang ikut menikmati manisnya
Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). emas di daerah ini. Inggris, Spanyol, China,
Dari sinilah pusat penghasil emas dan dan Arab ditengarai memiliki andil dalam
eksploitasi pertambangan di Bengkulu proses eksploitasi tersebut.9
dimulai. Dominasi kelompok elite dalam hal Catatan ini dapat dilihat di beberapa
ini raja dalam penguasaan emas tergerus wilayah di Desa Lebong Tandai di mana
ketika Perusahaan tambang Belanda, mulai kelima negara tersebut sempat
melakukan kegiatan penambangan di meninggalkan jejak berupa tulisan,
Bengkulu setelah ditemukannya formasi petilasan dan juga makam. Di beberapa
Lebong pada tahun 1890. Penambangan desa yang telah disebutkan itu, banyak
emas tertua di antaranya dilakukan oleh ditemukan sisa peninggalan penggalian
perusahaan Mijnbouw Maatschappij emas berupa, pabrik, ruang bioskop,
Redjang Lebong dan Mijnbouw tempat prostitusi, dan sebagainya. Usai
Maatschappij Simau yang berada di masa imperialis, pada kisaran tahun 1980
Lebong, Bengkulu. Kedua perusahaan itu masuk perusahaan penanaman modal
merupakan penyumbang terbesar ekspor
emas perak Hindia Belanda. Misalnya, pada
9
Ibid, Jurnal Firmansyah Menyusuri Jejak
Masuknya Tambang di Bengkulu. Pada
tahun 1919 perusahaan Mijnbouw Tanggal 23 Juli 2018
98 Panji Keadilan Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum
P-ISSN: 2599-1892, E-ISSN: 2622-3724
Volume 2, Nomor 1, Januari 2019

asing melakukan penambangan di daerah gelundung alat pengolahan emas, tentu


itu. Ratusan kepala keluarga yang sangat berbahaya bagi lingkungan sekiar
merupakan keturunan para pekerja tambang karena tidak jauh dari pemukiman
tambang pada era kolonialisme yang penduduk, berbentuk sumur kedalaman
dibawa dari Pulau Jawa harus pindah ke hinga 50 meter.
lokasi lain, dan mendapatkan kompensasi Berdasarkan wawancara dengan
rumah dan pertanian baru. Kabar angin Zamhari Kepala Badan Lingkungan Hidup
menyebutkan, bukan penambangan yang Kabupaten Lebong, kerusakan lingkungan
dilakukan di wilayah itu melainkan yang diakibatkan pertambangan emas di
“menggali harta karun”. Hingga kini, Desa Lebong Tambang Kecamatan Lebong
beberapa daerah yang masih mengandung Utara Kabupaten Lebong, kerusakan pada
emas ditambang oleh rakyat dan beberapa lingkungan pasti akan terjadi apalagi
perusahaan skala besar.10 pertambangan yang tidak jauh dari
pemukiman penduduk pertmabangan
Dampak Aktivitas Pertambangan dalam skala kecil pun pasti dapat merusak
Emas Terhadap Lingkungan di juga.11 Berdasarkan wawancara dengan
Kabupaten Lebong. Asep warga Desa Lebong Tambang,
Ada tiga pertambangan emas yang Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten
masih aktiv di Kabupaten Lebong yaitu Lebong untuk saat ini bentuk fisik
pertambangan di Desa Tambang Sawah kerusakan lingkungan baru terjadi
terletak di Kecamatan Pinang Belapis, di disekitaran pertambangan ada 1 (satu)
Desa Air Putih Kecamatan Pinang Belapis, rumah dan sekolah yang sudah terkena
pertambangan Lebong Tambang di dampak dari pertambangan rakyat tersebut
Kecamatan Lebong Utara. tepatnya SMPN 02 Kabupaten Lebong
Dari tiga pertambangan ada satu sekarang bangunan sekolah itu tidak bisa
yang perludiperhatikan yaitu pertambangan lagi digunakan karena dapat
Lebong Tambang pertambangan yang tidak membahayakan siswa yang sekolah disana,
jauh dari lokasi pemukiman penduduk, ada didinding smp dan lantai sudah retak
sekitar 800 jiwa yang membuka bahkan sudah ada yang roboh itu semua
pertambangan dilokasi Lebong Tambang karna adanya pertambangan dibawah
dan ribuan lobang galian ratusan

Ibid, Jurnal Firmansyah Menyusuri Jejak


10 11
Hasil Wawancara Dengan Zamhari, Kepala
Masuknya Tambang di Bengkulu. Pada Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Lebong,
Tanggal 23 Juli 2018. Pada Tanggal 20 juli 2018
Anggriyen Prayoga 99
Kerusakan Lingkungan Diakibatkan Aktivitas Pertambangan Emas di kabupaten Lebong,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

sekolah sehingga mengakibatkan lantai dan penambang dikabupaten lebong


dinding sekolah menjadi retak.12 pemerintah sudah memberi teguran untuk
Berdasarkan wawancara dengan penambang yang mengunkan bahan kimia
Ujang penambang di Kabupaten Lebong, berupa merkuri/sainida.
para penambang juga mengunakan bahan Dalam Undang-Undang Nomor 32
kimia untuk memisahkan biji emas dengan Tahun 2009 tercantum jelas dalam Bab X
tanah/batuan. Dalam peroses bagian 3 pasal 69 mengenai larangan
penambangan emas merkuri digunakan dalam perlindungan dan pengelolaan
sebagai bahan kimia pembantu yang sesuai lingkungan hidup yang meliputi larangan
dengan sifatnya berfungsi untuk mengikat melakukan pencemaran, memasukkan
butiran-butiran emas agar mudah dalam benda berbahaya dan beracun (B3),
pemisahan.13 memasukkan limbah ke media lingkungan
Keberadaan merkuri dalam hidup, melakukan pembukaan lahan
lingkungan berdampak secara langsung dengan cara membakar, dan lain
bagi manusia khususnya bagi para pekerja sebagainya. Larangan-larangan tersebut
pada peroses pemisahan biji emas dengan diikuti dengan sanksi yang tegas dan jelas
memulai proses inhalasi, tercantum pada Bab XV tentang ketentuan
maupunberdampak tidak langsung bagi pidana pasal 97-123. Salah satunya adalah
tumbuhan maupun hewan akibat dari dalam pasal 103 yang berbunyi: Setiap
pembungan limbah baik limbah cair orang yang menghasilkan limbah B3 dan
maupun limbah padat. tidak melakukan pengelolaan sebagaimana
Akibat yang ditimbulkan dari dimaksud dalam Pasal 59, dipidana dengan
terbuangnya merkuri pada aliran sungai pidana penjara paling singkat 1 (satu)
dan air tanah, akan masuk kedalam rantai tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan
makanan baik melalui tumbuhan maupun denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00
hewan, yang gilirannya akan sampai pada (satu miliar rupiah) dan paling banyak
tubuh manusia. Inilah yang sekarang Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
menjadi konflik antar pemrintah dan

12
Hasil Wawancara Dengan Asep Warga Desa
Tambang Sawah, Kecamatan Lebong Utara,
Kabupaten Lebong. Pada Tanggal 23 Juli
2018.
13
Hasil Wawancara Dengan Ujang, Penambang
kabupaten Lebong, Pada Tanggal 21 Juli
2018.
100 Panji Keadilan Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum
P-ISSN: 2599-1892, E-ISSN: 2622-3724
Volume 2, Nomor 1, Januari 2019

Upaya yang Dilakukan dalam f. konflik dan penyebab konflik yang timbul
Perlindungan dan Pengelolaan akibat pengelolaan.
lingkungan Hidup Akibat Aktivitas Berdasarkan hasil wawancara dengan
Pertambangan Emas di Kabupaten Zamhari Kepala Badan Lingkungan hidup
Lebong. Kabupaten Lebong belum adanya
Perlindungan dan Pengelolaan perencanaan terhadap lingkungan yang
Lingkungan Hidup (PPLH) menurut UU no rusak akibat aktivitas pertambangan emas
32 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat (2) adalah di Kabupaten Lebong, sejauh ini pihak
upaya sistematis dan terpadu yang badan lingkungan hidup Kabupaten
dilakukan untuk melestarikan fungsi Lebong, baru melakukan pemantau dan
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pengecekan rutin disejumlah
pencemaran dan/atau kerusakan pertambangan yang ada di Kabupaten
lingkungan hidup yang meliputi Lebong, lokasi pertambangan adalah
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, sebagi berikut: Tambang Sawah, Pinang
pemeliharaan, pengawasan, dan Belapis, Lebong Tamban.
penegakan hukum.
Pemanfaatan
Perencanaan Menurut pasal 12 ayat (2) Undang-
Menurut pasal 5 Undang-Undang Undang nomor 32 Tahun 2009 tentang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan penglolaan lingkungan
perlindungan dan penglolaan hidup, pemanfaatan sumber daya alam
menyebutkanPerencanaan perlindungan dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan
dan pengelolaan lingkungan hidup daya tampung lingkungan hidup dengan
dilaksanakan melalui tahapan inventarisasi memperhatikan:
lingkungan hidup. Inventarisasi lingkungan a. keberlanjutan proses dan fungsi
hidup dilaksanakan untuk memperoleh data lingkungan hidup;
dan informasi mengenai sumber daya alam b. keberlanjutan produktivitas lingkungan
yang meliputi: hidup; dan
a. potensi dan ketersediaan c. keselamatan, mutu hidup, dan
b. jenis yang dimanfaatkan kesejahteraan masyarakat.
c. bentuk penguasaan Dengan memanfaatkan sumber daya
d. pengetahuan pengelolaan alam, bisa meningkatkan penghasilan
e. bentuk kerusakan dan masyarakat, tapi dalam kenyataannya,
Anggriyen Prayoga 101
Kerusakan Lingkungan Diakibatkan Aktivitas Pertambangan Emas di kabupaten Lebong,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

dalam pemanfatan sumber daya alam para kimia sejenis merkuri.14 akan tetapi
penambang sering lupa akan dampak yang kegiatan ini dirasa perlu ditingkatkan,
akan ditimbulkan setelah aktivitas karena pihak badan lingkungan hidup
pertambangan yang dikelola oleh rakyat, Kabupaten Lebong belum optimal dalam
mereka hanya bisa memetik hasilnya saja menyelenggarakan kegiatan ini, jika
tanpa peduli akan keselamatan dan kegiatan ini dlakukan secara optimal maka
kerusakan yang ditimbulkan. masyarakat dirasa akan lebih peduli
terhadap lingkungan.
Pengendalian Dalam hal melakukan pemulihan
Menurut Undang-Undang Nomor 32 terhadap lingkungan hidup, belum adanya
Tahun 2009 Tentang Perindungan Dan pemulihan dari kerusakan yang ditimbulkan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 13 akibat aktivitas pertambangan emas karna
Ayat 2 menyebutkan Pengendalian kerusakan yang diakibatkan pertambangan
pencemaran dan/atau kerusakan emas masih dalam betuk kecil karna
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pertambangan yang ada dikabupaten
pada ayat (1) meliputi: lebong rata-rata pertambangan rakyat.
a. pencegahan;
b. penanggulangan; dan Pemeliharaan
c. pemulihan. Menurut Pasal 57 ayat (1) Undang-
Berdasarkan hasil wawancara dengan Undang Lingkungan Hidup tentang
Saipul penambang di Desa lebong perlindungan dan pengelolaan Lingkungan
Tambang Kabupaten Lebong. Dalam hal Hidup, Pemeliharaan lingkungan hidup
melakukan pencegahan dan dilakukan melalui upaya:
penanggulangan aktivitas pertambangan a. konservasi sumber daya alam;
emas dikabupaten lebong, pihak badan b. pencadangan sumber daya alam;
lingkungan hidup Kabupaten Lebong dan/atau
melakukan pengecekan rutian kelokasi c. pelestarian fungsi atmosfer.
pertambangan dan untuk para penambang Berkaitan dengan pemeliharaan
yang mengunakan bahan kimia pihak lingkungan hidup, pihan badan lingkungan
badan lingkungan hidup memberi saksi hidup kabupaten lebong belum
administrasi untuk penggunaan bahan melaksanakan dengan optimal, dikarnakan

14
Hasil Wawancara Dengan Saipul, Penambang
Desa Lebong Tambang Kabupaten Lebong,
Pada Tanggal 22 Juli 2018.
102 Panji Keadilan Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum
P-ISSN: 2599-1892, E-ISSN: 2622-3724
Volume 2, Nomor 1, Januari 2019

bentuk kegiatan dan data mengenai tahun 2009 tentang perlindungan dan
kerusakan lingkungan hidup baik itu data penglolaan lingkungan hidup.
kerusakan lingkungan, sempel tanah, Menurut pasal 71 ayat (1) Undang-
sempel air belum dimiliki pihak badan Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
lingkungan hidup, artinya pihan badan perlindungan dan penglolaan lingkungan
lingkungan hidup kabupaten lebong tidak hidup, menyebutkan bahwa, mentri,
melaksanakan pemeliharaan lingkungan gubernur, atau bupati/walikota sesuai
hidup. Hal ini merupakan fakta dilapangan dengan kewenangannya wajib melakukan
sangat memperlihatkan banyaknya pengawasan terhadap ketaatan
kerusakan lingkungan akibat aktivitas penanggung jawab usaha dan kegiatan
pertambangan emas dan belum adanya atas ketentuan yang ditetapkan dalam
pengecekan tanah dan air apakah peraturan perundang-undangan dibidang
mengandung bahan kimia atau tidak itu perlindungan dan penglolaan lingkungan
kita tidak tau, pihak badan lingkungan hidup.
hidup kabupaten lebong mimimnya Berdasarkan hasil wawancara dengan
keseriusan dalam menjaga dan menglolah Zamhari Kepala Badan Lingkungan Hidup
lingkungan hidup. Kabupaten Lebong. Dalam hal melakukan
pengawasan pihak Badan Lingkungan
Pengawasan Hidup Kabupaten Lebong hanya memantau
Pengawasan lingkungan hidup adalah aktivitas pertambangan emas dikabupaten
kegiatan yang dilaksanakan secara lebong.15
langsung atau pun tidak langsung oleh
aparat pengawasan lingkungan hidup Penegakan Hukum
daerah untuk mengetahui ketataan Menurut Undang-Undang Nomor 32
penangung jawab usaha atau kegiatan tahun 2009 tentang perlindungan dan
terhadap peraturan dalam melakukan penglolaan Lingkungan Hidup, ada 3 cara
pengendalian pencemaran lingkungan, penegakan hukum yang bisa dilakukan
dalam hal ini peran masyarakat memeliki dalam upaya perlindungan lingkungan
hak dan kesempatan yang sama dan hidup, tiga penegakan hukum itu adalah:
seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam 1. Penegakan hukum admistrasi
perlindungan dan penglolaan lingkungan 2. Penegakan hukum pidana
hidup, sebagi mana tercantum dalam pasal
Ibid,Hasil Wawancara Dengan Zamhari,
15

70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Kepala Badan Lingkungan Hidup Dikabupaten


Lebong
Anggriyen Prayoga 103
Kerusakan Lingkungan Diakibatkan Aktivitas Pertambangan Emas di kabupaten Lebong,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

3. Penegakan hukum perdata dan Pencemaran Laut, Jakarta:


Berdasarkan wawancara dengan Lembaga Oceadogi Nasional, LIPI.
Zamhari Kepala Badan Lingkungan Hidup Bambang Sunggono. 2012. Metode
Kabupaten Lebong, dalam hal melakukan Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja
penegakan hukum terhadap kerusakan Grafindo Persada.
lingkungan yang diakibatkan aktivitas Daud Silalahi. 2001. Hukum Lingkungan
pertambangan emas di kabupaten lebong, Dalam Sistem Penegakan Hukum
pihak Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lingkungan Indonesia Bandung.
Lebong hanya melakukan teguran berupa Desni Bram. 2013. Politik Hukum
sanksi administrasi terhadap seseorang Penglolaan Lingkungan Hidup,
yang mengunakan bahan kimia seperti Malang: Setara Press.
merkuri. Dalam penegakan hukum badan Hadid Muhjad. 2015. Hukum Lingkungan
lilngkungan hidup Kabupaten Lebong belum Sebuah Pengantar Untuk Konteks
melakukan penegakan hukum pidana Indonesia: Yogyakarta: GENTA
maupun penegakan hukum perdata Publishing.
sehingga dalam penegakan hukum dinilai Iskandar. 2015. Hukum Kehutanan, Prinsip
masih perlu ditingkatkan agar kerusakan Hukum Pelestarian Fungsi
lingkungan yang diakibatkan aktivitas Lingkungan Hidup Dalam Kebijakan
pertambangan emas dikabupaten lebong Penglolaan Kawasan Hutan
tidak terus terjadi. Berkelanjutan, Mandar Maju.
Jhon Salindeho. 1987. Masalah Tanah
DAFTAR PUSTAKA Dalam Pembangunan, Jakarta: Sinar
Buku Grafika.
Abdulla Marlang dan Rina Maryana. 2015. Kaelan dan Ahmad Zubaidi. 2010.
Hukum konservasi sumberdaya alam Pendidikan Kewarganegaraan,
hayati dan ekositem, Jakarta: Mitra Yogyakarta: Paradigma.
wacana Media. Muhammad Akib. 2014. Hukum Lingkungan
Amirudin dan ZainalAsikin. 2004. Pengantar Perspektif Global dan Nasional,
Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Pt. Raja Grafindo Persada Ridwan HR. 2011. Hukum Administrasi
Aprilia Soegiarto. 2005. Bibliografi Negara, Jakarta: Raja Grafindo
Beranotasi Tentang Lingkungan Laut Perseda.
104 Panji Keadilan Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum
P-ISSN: 2599-1892, E-ISSN: 2622-3724
Volume 2, Nomor 1, Januari 2019

Saifudin Azhar. 2011. Metode Penelitian, Sumber Lain


Yogyakarta: Pusat Pelajar. Energi dan Sumber Daya mineral,
Siti Sundari Rangkuti. 2005. Hukum http://simlingkungan.minerba.esdm.g
Lingkungan dan Kebijakan o.id/forumasgm/?p=815, Pada
Lingkungan Nasional, Surabaya: Tanggal 15 juni 2018.
Airlangga University Pres. Jurnal Firmansyah Menyusuri Jejak
Siti Sundari Rangkuti. 2015. Hukum Masuknya Tambang di Bengkulu.
Lingkungan dan Kebijakan Pada Tanggal 23 juli 2018.
Lingkungan Nasonal Edisi Keempat, Jurnal Kabupaten Lebong Indonesia
Surabaya: Airlangga University Press Peradaban, Pada Tanggal 23 juli
Kampus C (UAP). 2018.
Soedjono. 2006. Pengaman Hukum
Terhadap Pencemaran Lingkungan
Akibat Industri, Bandung: Alumni. .
Ulfah Utami. 2008. Konservasi Sumberdaya
Alam Persfektif Isalam dan Sains,
Malang: UINMalang Press.
Wirjono Prodjodikoro. 1991. Asas-Asas Ilmu
Negara Hukum dan Politik, Jakarta:
Eresco.
Zaunudin Ali. 2014. Metode Penelitian
Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Penglolaan
Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemrintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
Tentang Kehutanan.

Anda mungkin juga menyukai