Gasiyah
Fakultas Teknik, Universitas PGRI Yogyakarta
ABSTRACT
This research aims to develop learning media SerimpiDance using attractive Adobe Flash CS5, easy
to understand and easy to learn its movements.
The study was conductedinStudio of Java ArtSewon, Bantul, Yogyakarta. In the instructional media
of Serimpi Dance, there is variety motion lesson which is demonstrated through video within its count.
The result of this research is an interactive learning media of Serimpi Dance which can be used to
help teachers and student in the process of Serimpi Dance learning. The instructional media of Serimpi
Dance featurs variety motion lesson, movement intent, quizzes, glossary and Serimpi Dance video. The result
of the system test shows that this application fit to use.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembelajar juga akan bosan karena sistem
Tari Serimpi berasal dari daerah Jawa pembelajaran yang dilakukan secara manual
Tengah dan merupakan peninggalan dari dan kurang menarik.
kerajaan Mataram.Sejak dari zaman kuno, Keabstrakan bahan pembelajaran dapat
Tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang dikongkretkan dengan kehadiran media
istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak pembelajaran interaktif berbasis multimedia.
dapat disamakan dengan tari pentas yang lain Dengan demikian, anak didik lebih mudah
karena sifatnya yang sakral. Dulu tari ini mencerna bahan pembelajaran daripada tanpa
hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang bantuan media. Kemajuan bidang komputer
yang dipilih keraton.Serimpi memiliki tingkat khususnya media pembelajaran interaktif
kesakralan yang sama dengan pusaka atau berbasis multimedia memungkinkan untuk
benda-benda yang melambang kekuasaan raja membantu menarik minat generasi muda
yang berasal dari zaman Jawa Hindu. untuk mempelajari Tari Serimpi, karena
Seiring dengan kemajuan zaman, unsur- media ini dibuat sedemikian rupa sehingga
unsur kebudayaan tradisional Jawa pada terlihat menarik dan tidak membosankan
umumnya, termasuk Tari Serimpi mulai ketika dipelajari.
hilang karena kalah dengan budaya modern, Melihat kecederungan bahwa generasi
termasuk tarian modern. Banyak dari generasi muda saat ini memiliki ketertarikan tinggi
muda Jawa saat ini yang bahkan tidak mampu terhadap teknologi khususnya multimedia,
membedakan Tari Serimpi dari tarian lainnya. maka sebuah media pembelajaran berbasis
Saat ini proses belajar Tari Serimpi multimedia akan sangat cocok untuk
biasa dilakukan di sanggar tari. Tari Serimpi memperkenalkan Tari Serimpi kepada
juga tidak jarang diajarkan sebagai materi generasi muda saat ini. Dengan menggunakan
pada kegiatan ekstrakurikuler pada sekolah media pembelajaran interaktif berbasis
menengah. Proses belajar biasa dilakukan multimedia, pembelajar dapat belajar Tari
dengan menghafalkan gerakan instruktur Serimpi di rumah dengan menggunakan
secara bertahap, dalam durasi waktu tertentu. komputer dan speaker sebagai alatnya, karena
Dalam hal ini, gerakan Tari Serimpi dipotong di zaman sekarang mayoritas generasi muda
menjadi beberapa bagian berdasarkan waktu, mempunyai komputer sendiri. Keuntungan
kemudian dilatih per bagian secara berurutan. lain dari media pembelajaran ini yaitu dapat
Metode ini memiliki kelemahan yaitu menghemat biaya dan waktu latihan dapat
pembelajar harus datang ke tempat latihan ditentukan sesuai kemauan sendiri. Selain itu,
atau sanggar tari dan biasanya waktu musim pada media ini terdapat penjelasan gerakan-
hujan malas untuk berangkat latihan. gerakan dasar Tari Serimpi. Generasi muda
Keterbatasan biaya dan waktu juga lebih tertarik untuk mempelajari Tari Serimpi
merupakan kelemahan metode ini. Waktu karena media ini dibuat semenarik mungkin
pelatihan terbatas karena setiap latihan agar pembelajar tidak mudah bosan.
ditentukan oleh jadwal yang telah ditetapkan.
dilakukan diperoleh informasi bahwa 53% Luciana, Ningsih , Heny. 2011, Pembuatan Media
responden menjawab tampilan program Pembelajaran IPS Kelas V SD dengan
menarik, 50% responden menjawab mudah Macromedia Flash . Skripsi. Teknik
dalam memahami materi, 60% responden Informatika Universitas PGRI
menjawab media pembelajaran ini efektif, Yogyakarta. Yogyakarta.
60% responden menjawab mudah dalam Munadi, Yuhdi. 2008. Media Pembelajaran. Gaung
menjalankan program dan 60% responden Persada Pers. Jakarta.
menjawab materi yang ditampilkan Munardi, A.M. 2002. Indonesian Heritage:Seni
lengkap. Hasil pengujian sistem Pertunjukan. Jakarta:Buku Antar
menunjukkan bahwa aplikasi ini layak Bangsa
digunakan. Putra, Udin S. Winata dkk. 2002. Materi dan
Pembelajaran IPS SD. Universitas
B. Saran Terbuka. Jakarta
Saran yang dapat diberikan untuk Ristiana, Ester. 2012. Media Pembelajaran Bahasa
pengembangan aplikasi media pembelajaran Inggris Untuk Siswa Sekolah Dasar
Tari Serimpi ini yaitu media pembelajaran Tari Kelas II Menggunakan Macromedia
Serimpi nantinya dirancang menggunakan Flash. Skripsi. Teknik Informatika
animasi dalam menampilkan ragam gerakan Universitas PGRI Yogyakarta.
Tari Serimpi dan menampilkan potongan video Yogyakarta.
ragam Tari Serimpi. Usman, Basyiruddin dan Asnawir.2002. Media
Pembelajara.Jakarta: Ciputat
DAFTAR PUSTAKA Pers
Yulianto, Aris. 2008.Sistem Pembelajaran
Arief, S. Sadiman. 2006. Media Pendidikan: Anatomi Tubuh Manusia dengan
Pengertian, Pengembangan dan Macromedia Flash. Skripsi. Teknik
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Informatika Universitas PGRI
Grafindo Persada. Yogyakarta. Yogyakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Guru dan Anak Wahana Komputer. 2012. Beragam Desain Game
Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Edukasi Dengan Adobe Flash CS5.
Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: Yogyakarta:Andi Publisher.
PT. Rineka Cipta. Wibawanta, W. 2006.Membuat Game dengan
Dwi Rahmawati, Elita. 2012. Pengembangan Media Macromedia Flash.Yogyakarta: Penerbit
Pembelajaran Tari Topeng Patih Andi.
Senggreng Dalam Pembelajaran Seni Tari
Kelas VIII Kompetensi Ekspresi Berupa
VCD Di Smp Negeri 2 Sumberpucung.
Skripsi. Fakultas Sastra Universitas Negeri
Malang. Malang.
Kendall, K.E., dan J.E. Kendall.2003.Analisis dan
Perancangan Sistem. Alih Bahasa oleh
Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany. Jilid
Ke-1. Edisi Ke-5, PT. Prenhallindo.
Jakarta