Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR


PANCASILA (P5)

Disusun oleh ; 1.Nur Kholifatur Rohmah


2.Hasnawiya
3.Anggie Bertha Zulaima
4.Citra Suci Ramadhani
5.Syifa Anisa Aulia Syafitri

SMA NEGERI 1 LABUHAN MARINGGAI


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini kami sampaikan Laporan Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) Tahun 2024. Dapat dilaporkan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut telah selesai
dilaksanakan dengan baik.

Labuhan Maringgai, 29 Januari 2024

Penulis
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak dan
Ibu Guru pada Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Seni Budaya Lampung bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan orang tua yang selalu
mendukung kelancaran tugas kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Labuhan Maringgai, 29 Januari 2024

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tari Sigeh pengunten memiliki berbagai versi mengenai asal-usulnya, tarian ini
dipengaruhi oleh Tari Gending Sriwijaya yang berasal Sumatera Selatan. Sumatera Selatan
dahulu merupakan tempat berdirinya sebuah Kerajaan yaitu Sriwijaya. Pendapat lain
mengatakan bahwa tari ini diilhami dari tari yang bernama Tari Tepak dari Mesuji Wiralaga.
Mesuji Wiralaga adalah satu wilayah yang terletak di sebelah utara provinsi Lampung,
berbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan.
Pada saat itu daerah ini di pimpin oleh seorang pesirah yang bernama Pangeran
Muhammad Ali. Di wilayah ini terdapat Tari penyambutan yang di sebut Tepak. Penyajian
tari ini di senggalarakan pada acara perkawinan adat, pengangkatan seorang Pasirah dan
penyambutan tamu. Tari Tepak ini kemudian dikenal sebagai tari Sembah (Sigeh Pengunten).
Pada tahun 1989 diadakan pertemuan seluruh ketua adat yang ada di daerah Lampung.
Pertemuan dilaksanakan di Gedung Wanita di daerah Durian Payung Bandar Lampung.
Pertemuan ini bertujuan untuk membentuk identitas budaya masyarakat Lampung. Saat itu
tari Sigeh Pengunten sudah dibakukan namun kostum dan iringannya, belum di seragamkan.
Salah satu kesepakatan yang dicapai pada saat itu adalah penetapan tari Sigeh Pengunten
sebagai identitas budaya masyarakat.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah yang dibuat adalah
sebagai berikut:
1. Apakah tarian sigeh pengunten meiliki peran penting dalam budaya Lampung?
C.Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperkenalkan lebih dalam Seni Budaya Lampung salah satunya Tari Sigeh
Pengunten.
D.Agenda
1. Menentukan Kelompok
2. Menentukan tema (judul)
3. Latihan dan melaksanakan gladi
4. Menentukan kostum untuk menampilkan kegiatan tersebut
5. Menentukan waktu dan tempat pengumpulan hasil kerja
E.Waktu dan Tempat
Waktu : Kamis, 18 Januari 2024
Tempat : Ruang Kelas X.6 SMA NEGERI 1 LABUHAN MARUNGGAI
F.Hasil Kegiatan
Memperkenalkan lebih dalam Seni Budaya Lampung, khususnya Tari Sigeh Pengunten.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Tari Sigeh Penguten merupakan kesenian
tradisional yang ditarikan oleh penari putri berkelompok yang jumlahnya ganjil, minimal
lima penari atau lebih. Meskipun tarian ini mempunyai ketentuan harus berjumlah ganjil,
namun tidak ada makna khusus dari jumlah ganjil tersebut. Jumlah ganjil pada tari ini hanya
untuk kebutuhan komposisi saja. Dengan formasi menyudut kedepan. Setiap penari
mempunyai peran masing-masing, satu penari menjadi ratu yang berada di depan dan sisanya
sebagai pengiring ratu yang berada di belakang ratu. Tari Sigeh Penguten mempunyai
gerakan yang sangat lemah gemulai. Dari gerakannya tersirat kesopanan yang ingin
ditunjukkan muli-muli Lampung. Tari Sigeh Penguten mempunyai gerakan-gerakan yang
sangat menunjukkan penghormatan kepada para tamu salah satunya dengan cara para penari
menundukkan kepala. dengan posisi duduk. Pada saat pertengahan di Tari Sigeh Penguten ini,
penari paling depan atau ratu yang membawa kotak kecil yang berisi sekapur sirih,
mempersembahkan sekapur sirih yang ada di dalam kotak kecil kepada tamu kehormatan
sebagai ungkapan rasa hormat antara tuan rumah kepada para tamu.
LAMPIRAN

DOKUMENTASI PENGUMPULAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai