Anda di halaman 1dari 19

MENGENAL PRINSIP DAN UNSUR

PEMBENTUK BANGUN RUANG TIGA DIMENSI

Dosen Pengampu:
Eka Sulistyawati Sudirman, M.Pd.

Disusun oleh:
Adhly Nur Hakim
Andini Amalia Putri
Nurdella Sintya 
Sischa Dwi Puspita Ningrum

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.

Makalah ini berjudul "Mengenal Prinsip dan Unsur Pembentuk Bangun


Ruang 3 Dimensi". Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Geometri
Ruang yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Ruang dan
memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai prinsip dan unsur-unsur yang
membentuk bangun ruang tiga dimensi.

Dalam penulisan makalah ini, penulis telah mengumpulkan berbagai


sumber dan referensi yang relevan untuk mendukung pembahasan yang
disampaikan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan kontribusi
yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mereka yang sedang belajar
mengenai geometri tiga dimensi.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
dan menjadi inspirasi bagi pembaca.

Kediri, 24 Februari 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................II

DAFTAR ISI........................................................................................................III

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Bangun Ruang Tiga Dimensi................................................................3

B. Bentuk dan Unsur Pembentuk Bangun Ruang........................................................3

C. Penamaan dan Penulisan Titik, Garis, dan Bidang.................................................7

D. Aksioma/Prinsip Titik, Garis, dan Bidang..............................................................9

E. PENERAPAN SOAL...........................................................................................12

BAB 3....................................................................................................................13

PENUTUP.............................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................13

B. Saran....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

III
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Geometri tiga dimensi merupakan cabang matematika yang mempelajari


bentuk dan ukuran dari benda-benda ruang tiga dimensi. Geometri tiga
dimensi menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
bidang teknik, arsitektur, dan seni. Banyak benda-benda yang kita temui
dalam kehidupan sehari-hari memiliki bentuk dan ukuran tiga dimensi, seperti
gedung, jembatan, mobil, dan lain sebagainya.

Pemahaman tentang prinsip dan unsur-unsur pembentuk bangun ruang tiga


dimensi sangat penting dalam memahami dan merancang benda-benda
tersebut. Prinsip-prinsip dan unsur-unsur ini menjadi dasar dalam memahami
dan mengaplikasikan konsep geometri tiga dimensi dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu, pemahaman yang baik tentang geometri tiga dimensi juga
sangat berguna dalam bidang pendidikan, terutama dalam pembelajaran
matematika.

Namun, banyak orang yang merasa kesulitan dalam memahami konsep-


konsep dasar dalam geometri tiga dimensi, terutama prinsip dan unsur-unsur
pembentuk bangun ruang tiga dimensi. Oleh karena itu, penulis merasa perlu
untuk menyusun makalah ini sebagai salah satu upaya untuk membantu
pembaca dalam memahami konsep-konsep dasar dalam geometri tiga dimensi.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan penjelasan yang


lengkap dan mudah dipahami tentang prinsip dan unsur-unsur pembentuk
bangun ruang tiga dimensi. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat menjadi
sumber referensi yang berguna bagi pembaca yang ingin mempelajari dan
memahami geometri tiga dimensi secara lebih mendalam.

IV
B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud bangun ruang 3 dimensi?

2) Apa saja unsur pembentuk bangun ruang 3 dimensi ?

3) Bagaimana penulisan dan penamaan dari unsur 3 dimensi?

4) Apa saja prinsip-prinsip dari unsur pembentuk bangun


ruang 3 dimensi ?

C. Tujuan Penulisan

1) Menjelaskan pengertian dari bangun ruang 3 dimensi


2) Menyebutkan dan menjelaskan pembentuk bangun ruang 3 dimensi
3) Menjelaskan cara penulisan dan penamaan dari unsur 3 dimensi
4) Menjelaskan prinsip dari unsur pembentuk bangun ruang 3 dimensi

Dengan tujuan-tujuan tersebut, penulis berharap bahwa makalah ini dapat


memberikan manfaat yang besar bagi pembaca dan dapat menjadi
referensi yang berguna dalam mempelajari geometri tiga dimensi.

V
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bangun Ruang Tiga Dimensi

Bangun ruang tiga dimensi adalah bangun ruang yang mempunyai tiga
dimensi atau tiga ukuran yang berbeda, yaitu panjang, lebar, dan tinggi.
Bangun ruang tiga dimensi ini dapat dilihat dari berbagai sisi dan sudut
pandang, sehingga kita dapat memahami bagaimana bentuk dan ukuran
bangun ruang tersebut secara keseluruhan.1

Dalam geometri
tiga dimensi, terdapat
beberapa jenis bangun
ruang seperti kubus,
balok, prisma, tabung,
kerucut, dan bola.
Setiap bangun ruang

https://cdn.utakatikotak.com/20210123/20 1 ini mempunyai sifat-


sifat dan karakteristik
yang berbeda, dan dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti teknik,
arsitektur, dan seni.

Dalam pembelajaran geometri tiga dimensi, salah satu konsep penting


yang harus dipahami adalah jarak dan sudut dalam ruang tiga dimensi. Konsep
jarak dan sudut ini sangat penting dalam penerapan geometri tiga dimensi
dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang teknik dan arsitektur.

B. Bentuk dan Unsur Pembentuk Bangun Ruang

1
Gibiliso,S. Geometry Demystified(New York: McGraw Hill,2003),160-162

VI
Bangun ruang tiga dimensi dibentuk oleh tiga unsur pembentuk utama,
yaitu titik, garis, dan bidang. Titik adalah suatu lokasi dalam ruang yang tidak
memiliki dimensi. Garis adalah gabungan dua titik dalam ruang, yang
membentuk suatu lintasan dengan dimensi satu. 2

Sedangkan bidang adalah gabungan tiga atau lebih titik dalam ruang
yang membentuk suatu permukaan datar dengan dimensi dua. Dengan
menggunakan ketiga unsur pembentuk tersebut, kita dapat membentuk
berbagai macam bangun ruang tiga dimensi, seperti kubus, bola, prisma, dan
lain sebagainya.3

Unsur-unsur pembentuk bangun ruang, yaitu:

1. Garis adalah gabungan dua titik


Titik
dalam ruang, yang membentuk suatu
lintasan dengan dimensi satu. Garis
Bidang
memiliki panjang, tetapi tidak
memiliki lebar dan ketebalan, dan Garis
sering kali digunakan sebagai
pembentuk sisi pada objek tiga dimensi.
2. Bidang adalah gabungan tiga atau lebih titik dalam ruang yang membentuk
suatu permukaan datar dengan dimensi dua. Bidang memiliki luas, tetapi
tidak memiliki ketebalan dan sering kali digunakan sebagai pembentuk sisi
atau permukaan pada objek tiga dimensi
3. Titik sudut adalah perpotongan tiga bidang sisi atau perpotongan tiga rusuk atau
lebih. Titik juga bisa diartikan suatu lokasi dalam ruang yang tidak memiliki
dimensi dan digunakan sebagai dasar pembuatan garis maupun bidang serta objek
tiga dimensi.

Unsur-unsur yang ada pada beberapa bangun ruang:4

a) Balok

2
Suharjana.A,Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya(Yogyakarta: PPPPTK
Matematika,2008),31-37
3
Ibid. (Suharjana, 2008)
4
Suharso.A, Model Pembelajaran interaktif bangun ruang 3D berbasis augmented
reality(Indoensia:Majalah Ilmiah Solusi,2012),4

VII
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi
yang masing-masing berbentuk persegipanjang yang setiap sepasang-
sepasang sejajar dan sama ukurannya. Sifat-sifat balok :
 Mempunyai 6 sisi yang umumnya berbentuk persegi
panjang(ABCD, BCGF, CDHG, ADHE, ABFE, dan
EFGH)
 Mempunyai 8 titik sudut (A, B, C, D, E, F, G, dan
H).
 Mempunyai 12 rususk (AB, BC, CD, AD, AE, BF, CG, DH, EF,
FG, GH, dan EH)Kubus
b) Kubus
Bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi
berbentuk persegi dengan ukuran yang sama. Sifat-sifat kubus :
 Mempunyai 6 sisi yang berbentuk persegi (PQRS, QRVU,
SRVW, PSWT, PQUT, dan, TUVW)
 Mempunyai 8 titik sudut (P, Q, R, S, T, U, V, dan W)
 Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang (PQ = QR = RS = PS =
PT = QU = RV = SW = TU = UV = VW = WT)
c) Prisma Segitiga
Bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah daerah segitiga yang
sejajar serta tiga daerah persegipanjang yang saling berpotongan
menurut garis-garis yang sejajar. Sifat-sifat prisma tegak segitiga:
 Memiliki 2 sisi berbentuk segitiga (ABC dan DEF), dan 3 sisi
berbentuk persegipanjang (ABDE, BCEF, dan ACDF)
 Memiliki 9 rusuk (AB, BC, AC, DE, EF, DF, AD, BE, dan CF)
 Memiliki 6 titik sudut Limas Segi empat.
d) Limas segiempat adalah
Bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah
segiempat dan empat daerah segitiga yang mempunyai satu
titiksudut persekutuan. Sifat-sifat limas segiempat:
 Memiliki 1 sisi berbentuk segiempat dan 4 sisi
berbentuk segitiga.

VIII
 Memiliki 8 rusuk.
 Memiliki 5 titiksudut dan salah satu titik sudutnya disebut titik
puncak.
 Sisi alasnya berbentuk segiempat dan sisi lainnya berbentuk
segitiga
e) Tabung
Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua
daerah lingkaran yang sejajar dan sama ukurannya serta
sebuah bidang lengkung yang berjarak sama jauh ke porosnya
dan yang simetris terhadap porosnya memotong kedua daerah
lingkaran tersebut tepat pada kedua daerah lingkaran itu.
Sifat-sifat tabung:
 Memiliki 2 sisi berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk
bidang lengkung (selimut tabung)
 Memiliki 2 rusuk lengkung
 Tidak memiliki titik sudut
 Sisi alas dan sisi atas sama bentuk dan ukuran, yaitu berbentuk
lingkaran.
f) Kerucut
Kerucut adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah
daerah lingkaran dan sebuah bidang lengkung yang simetris
terhadap porosnya yang melalui titik pusat lingkaran tersebut. Sifat-
sifat kerucut:
 Memiliki 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi
berbentuk bidang lengkung (selimut kerucut).
 Memiliki 1 rusuk lengkung.
 Tidak memiliki titik sudut.
 Memiliki 1 titik puncak.
g) Bola
Bla merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi
oleh satu bidang lengkung.
Unsur-unsur bola dapat diuraikan sebagai berikut.

IX
 Memeliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung
 Tidal memiliki rususk
 Tidak memiliki titik sudut

C. Penamaan dan Penulisan Titik, Garis, dan Bidang

Kita sudah familiar dengan Titik, Garis dan Bidang dari Aljabar. Kita
membuat grafik pada bidang koordinat dan pasangan berurutan mewakili titik
dan garis. Dalam geometri, istilah-istilah ini memiliki arti yang mirip. Tidak
seperti objek di dunia nyata yang memodelkan bentuk, titik, garis dan bidang
ini tidak memiliki ukuran sebenarnya. 5

Garis terdiri dari titik-titik dan tidak memiliki ketebalan atau lebar.
Titik-titik pada garis yang sama dikatakan kolinear. Bidang adalah bidang
datar yang terdiri dari titik-titik. Titik-titik yang terletak pada bidang yang
sama disebut coplanar. Sebuah bidang tidak memiliki kedalaman dan
membentang tak terhingga ke segala arah Titik sering digunakan untuk
menamai garis dan bidang. Dari pernyataan tersebut bahwa titik, garis dan
bidang memiliki penamaan dan penulisan di dalam bangun ruang. Berikut
penamaan dari titik, garis dan bidang:6

a) Titik

Titik adalah salah satu unsur yang tidak terdefinisikan, tidak


mempunyai berat dan ukuran maka dari itu titik disimbolkan dengan noktah.

.
Penamaan titik menggunakan huruf kapital seperti titik A, titik P dan
sebagainya.

Contoh titik pada bangun ruang seperti gambar di bawah ini :

5
Boyd,et al, Geometry(New York: Mc Graw Hill Glencoe,2004),6
6
Fioiani D.A, Modul 2 Pendalaman Materi Matematika (Jakarta: GTK Dikdas,2021), 64-66

X
Pada gambar di samping terdapat titik-titik di
setiap sudut kubus yaitu titik A, titik B, titik C,
titik D, titik E, titik F, titik G dan titik H.

b) Garis

Garis adalah salah satu unsur yang

m tidak terdefinisikan karena gagasan abstrak


B yang lurus, memanjang kedua arah, tidak
terbatas. Terdapat 2 cara dalam penamaan garis
A
yaitu: (a) Garis yang dinyatakan dengan huruf
kecil contoh garis m, garis n dan sebagainya ; (b) Garis yang dinyatakan
dengan perwakilan dua buah titik ditulis dengan huruf kapital seperti garis
AB, garis KL dan sebagainya.

Contoh pada bangun ruang seperti berikut:

Terdapat garis yang sejajar antara lain

 Garis GE sejajar dengan garis FB


 Garis HD sejajar dengan garis EC
 Garis GF
sejajar dengan garis HE
 Garis AB sejajar dengan garis DC
c) Bidang

Bidang merupakan salah satu yang


tidak terdefinisikan karena memiliki
permukaan rata yang abstrak meluas ke
segala arah, tidak terbatas dan tidak
memiliki ketebalan.

XI
Penamaan pada bidang dapat menggunakan huruf kecil seperti α (Alpha),
β (Beta), γ (Gamma) yang diletakkan di daerah dalam bidang tersebut dan
menggunakan huruf kapital.

Gambar di samping merupakan bidang dari


ABCD.

Contoh bidang dalam bangun ruang yaitu:


Terdapat 6 bidang pada kubus yakni;

ABCD=DCGH = ABDC=EFHG= ADHE=BCGF

D. Aksioma/Prinsip Titik, Garis, dan Bidang

Bangun tiga dimensi adalah gabungan titik, garis, dan permukaan yang
tidak semua bagiannya terletak pada bidang yang sama. Misalnya. enam
permukaan dinding, lantai, dan langit- langit sekolah, ruangan membentuk
sosok tiga dimensi.

Terdapat istilah aksioma yang paling umum digunakan dalam matematika.


Pengertian aksioma adalah pernyataan dasar yang diterima sebagai benar
tanpa bukti. Aksioma juga dikenal sebagai postulat atau asumsi dasar.
Aksioma digunakan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, fisika,
dan logika.. Ada beberapa aksioma sebagai berikut :7

7
Slaught, Lennes.Plane and Solid Geometry with Problems and Applications(Boston: Allyn and
Bacon), 279-281

XII
Aksioma 1: Jika dua titik dari garis lurus terletak pada bidang, seluruh garis
terletak pada bidang.

Karena sebuah garis tidak berujung, maka dari aksioma ini bahwa sebuah
bidang tidak terbatas ke segala arahnya.

Aksioma 2: Melalui tiga titik tidak semua dalam garis lurus yang sama hanya
satu bidang yang dapat dilalui.

Aksioma 3: Jika dua bidang memiliki titik yang sama, maka mereka
setidaknya memiliki titik yang sama.

Teorema adalah pernyataan yang diasumsikan benar sehingga pernyataan


yang kebenarannya dapat ditunjukkan melalui pembuktian yaitu dengan
teorema.

TEOREMA 1. Dua bidang yang berpotongan memiliki garis lurus yang sama,
dan tidak ada titik yang sama di luar garis ini.

BUKTI :

1. Jika dua bidang berpotongan, mereka harus memiliki setidaknya dua titik
yang sama (Ax.18).
2. kedua titik menentukan suatu garis lurus yang mana terletak seluruhnya di
setiap bidang (Ax. 16). Oleh karena itu, ada garis lurus yang sama untuk
kedua bidang. Sekarang buktikan bahwa kedua bidang ini tidak memiliki
titik persekutuan di luar garis ini kecuali jika bidangnya identik.

TEOREMA 2. Sebuah bidang ditentukan oleh (1) sebuah garis dan sebuah
titik yang tidak berada dalam garis tersebut, (2) dua garis yang berpotongan,
(3) dua garis sejajar.

Bukti:

XIII
1) Misalkan I garis yang diberikan dan P titik di luar. Ambil dua titik A dan
B pada 1. Kemudian A, B, dan P tentukan sebuah bidang, yang kita sebut
M (AX.17). Ambil dua titik lainnya dan D pada 1. Kemudian C. D. dan P
menentukan sebuah bidang, yang kita sebut y ( Ax. 17) dari (Ax. 16), N
berisi titik A dan B. Oleh karena itu y adalah bidang yang ditentukan
oleh . B, dan P, karena mengandung titik- titik ini, yaitu N adalah bidang
yang sama dengan M.Oleh karena itu satu dan hanya satu bidang yang
ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik bukan pada garis tersebut.
2) Misalkan 4 dan 4 adalah dua garis yang berpotongan. Ambil 4
persimpangan 1 dan 2, dan B dan C titik lainnya, satu di 7, dan yang
lainnya di 4. Kemudian 4, B, dan C menentukan bidang M di mana
keduanya dan 1 bohong, karena A dan B bohong pada 4, dan 4 dan c pada
4 (Ax. XVI). Sekarang M adalah satu- satunya bidang di mana 4 dan 4
terletak, untuk tiga titik lainnya E, F, G, pada 1, dan 7, (tidak semuanya
pada garis yang sama) menentukan bidang yang sama M, karena mereka
semua terletak di dia. Oleh karena itu, dua garis berpotongan menentukan
sebuah bidang.
3) Misalkan 1 dan 4 adalah dua garis sejajar. Menurut definisi, dan 4 terletak
pada bidang M. Sekarang M adalah satu- satunya bidang di mana l, dan l,
terletak, untuk tiga titik A, B, C, pada 4, dan 4 (tidak semuanya pada garis
yang sama) tentukan bidang M ini, karena semuanya terletak di dalamnya.
Oleh karena itu, dua garis sejajar menentukan sebuah bidang.

Prinsip dalam geometri adalah pandangan atau keyakinan yang


membimbing tindakan atau keputusan dalam pemecahan masalah geometri.
Prinsip dalam geometri berfungsi sebagai panduan atau aturan untuk
memahami sifat dan hubungan antara objek geometri. Berikut contohnya:

PRINSIP TIGA TITIK. Misalkan P, Q, dan R adalah tiga titik geometris


yang berbeda, tidak ada dua titik yang terletak pada garis yang sama.
Kemudian titik- titik ini menentukan satu dan hanya satu bidang X (unik atau
spesifik). Dua pernyataan berikut selalu benar, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 7-1:8
8
Gibiliso,S. Geometry Demystified(New York: McGraw Hill,2003)138-139

XIV
 P, Q, dan R terletak pada bidang yang sama X
 X adalah satu- satunya bidang di mana ketiga titik terletak

Untuk menunjukkan bahwa suatu permukaan meluas tanpa batas dalam 2D,
kita harus imajinatif. Ini tidak semudah menunjukkan bahwa sebuah garis
memanjang tanpa batas dalam ID, karena tidak ada cara yang baik untuk
menggambar panah di tepi bidang bidang seperti kita menggambarnya di
ujung segmen garis. Merupakan kebiasaan untuk menggambar bidang sebagai
persegi panjang dalam perspektif; mereka muncul sebagai persegi panjang,
jajaran genjang, atau trapesium saat dirender pada halaman datar. Ini tidak
apa- apa, asalkan dipahami bahwa permukaan meluas tanpa batas dalam 2D.

PRINSIP GARIS BERPOTONGAN. Misalkan garis L dan M berpotongan


di titik P. Kemudian kedua garis tersebut mendefinisikan bidang X yang
unik. Dua pernyataan berikut selalu benar, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 7-2:

 L dan M terletak pada bidang X yang sama


 X adalah satu- satunya bidang di mana kedua garis terletak

PRINSIP GARIS DAN TITIK. Misalkan L sebuah garis dan P sebuah titik
yang tidak berada pada garis tersebut. Kemudian garis L dan titik P
mendefinisikan bidang unik X. Dua pernyataan berikut selalu benar:

 L dan P terletak pada bidang yang sama X


 X adalah satu- satunya bidang di mana L dan P terletak

E. PENERAPAN SOAL

1. Sebutkan unsur-unsur dari bangun ruang 3 dimensi berserta cara penulisannya?


Jawab:
- Titik, Notasi: A
- Garis, Notasi: AB
- Bidang, Notasi: α , β , γ atau Bidang ABCD
2. Perhatikan gambar dibawah ini !

XV
Misalkan burung yang
hinggap diatas sebagai
titik A dan kabel yang
dihinggapi sebagai
garis m dan burung
yang hinggap
dibawahnya sebagai
titik B dan kabel yang dihinggapinya sebagai garis n .

a) Lalu bagaimana hubungan antara keduanya?


b) Dari gambar tersebut buat kesimpulan yang berkaitan dengan aksioma
1 apakah termasuk kedalam aksioma 1 atau tidak?

Jawab:

a) Burung A (titik A) berada di dalam kabel m (garis m ¿ lalu burung B


(titik B) berada diluar kabel m ( garis m¿
b) Aksioma 1 : Jika dua titik dari garis lurus terletak pada bidang, seluruh
garis terletak pada bidang.
Gambar tersebut tidak menerapkan aksioma 1 karena aksioma memuat
dua titik dari garis lurus yang garisnya terletak pada bidang, sedangkan
gambar tersebut hanya memuat 2 titik yang letaknya berbeda dan tidak
memuat bidang sehingga tidak memenuhi dari definisi aksioma 1

XVI
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan

Bangun ruang tiga dimensi adalah bangun ruang yang mempunyai tiga
dimensi atau tiga ukuran yang berbeda, yaitu panjang, lebar, dan tinggi.
Bangun ruang tiga dimensi ini dapat dilihat dari berbagai sisi dan sudut
pandang,

Bangun ruang tiga dimensi dibentuk oleh tiga unsur pembentuk utama,
yaitu titik, garis, dan bidang.

Titik dapat diberi nama dengan huruf kapital, seperti A, B, C, dan


seterusnya. Kadang-kadang, titik juga dapat dinamai dengan huruf kecil,
seperti p, q, dan r. Garis dapat diberi nama dengan satu huruf kapital, seperti
AB, CD, EF, dan seterusnya. Namun, jika garis memiliki nama yang lebih
spesifik, misalnya garis yang merupakan sisi segitiga, maka garis tersebut
dapat dinamai dengan huruf kecil, seperti BC, AC, atau AB. Bidang dapat
diberi nama dengan tiga huruf kapital yang disusun secara berurutan, seperti
ABC, DEF, dan seterusnya. Namun, jika bidang memiliki nama yang lebih

XVII
spesifik, seperti bidang yang merupakan alas suatu bangun ruang, maka
bidang tersebut dapat dinamai dengan satu huruf kapital, seperti A, B, atau C

Aksioma adalah pernyataan dasar yang diterima sebagai benar tanpa bukti.
Aksioma juga dikenal sebagai postulat atau asumsi dasar. Aksioma digunakan
dalam berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, fisika, dan logika.

B. Saran

Konsep dan unsur pembentuk bangun ruang tiga dimensi adalah penting
dalam pemodelan geometri dan desain objek tiga dimensi. Dalam dunia nyata,
objek-objek tiga dimensi sangatlah umum, mulai dari bangunan, kendaraan,
perhiasan, hingga objek-objek di dunia digital seperti animasi dan game.. Oleh
karena itu, diharapkan makalah ini dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai unsur pembentuk bangun ruang tiga dimensi, serta prinsip dan
aksioma yang terkait dengan pembentukannya.

DAFTAR PUSTAKA

Cindy J. Boyd, Jerry Cummins, Ccarol Malloy, John Carter, alfinio Flores. (2004).
Geometry. New York, United States of Amerika: Mc Graw Hill. Retrieved
Februari 24, 2023.

Fionani, A. D. (n.d.). Modul Pendidikan Profesi Guru. In M. 2. Matematika, Geometri.


PPPPT Matematika. Retrieved Februari 24, 2023.

Gibilisco, S. (2003). Geometry Demystified. New York, United States of America.:


MaGraw Hill. Retrieved Februari 24, 2023.

Slaught, Lennes. (1911). PLANE AND SOLID GEOMETRY. BOSTON, Amerika serikat:
Allyn and Bacon. Retrieved February 25, 2023.

Suharjana, A. (2008). Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya. (T. sulanti, Ed.)
Yogyakarta, Indonesia: PPPPTK Matematika. Retrieved Februari 24, 2023.

Suharso, A. (2012). Model pembelajaran interaktif bangun ruang 3D berbasis augmented


reality. Majalah Ilmiah SOLUSI, 11(24).Retrived Februari 26,2023

Sari, N. L. I. (2012). Asyiknya Belajar Bangun Ruang dan Sisi Datar. PT Balai Pustaka
(Persero).

XVIII
XIX

Anda mungkin juga menyukai