Dosen Pengampu:
Eka Sulistyawati Sudirman, M.Pd.
Disusun oleh:
Adhly Nur Hakim
Andini Amalia Putri
Nurdella Sintya
Sischa Dwi Puspita Ningrum
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
dan menjadi inspirasi bagi pembaca.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................III
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
E. PENERAPAN SOAL...........................................................................................12
BAB 3....................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IV
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
V
BAB II
PEMBAHASAN
Bangun ruang tiga dimensi adalah bangun ruang yang mempunyai tiga
dimensi atau tiga ukuran yang berbeda, yaitu panjang, lebar, dan tinggi.
Bangun ruang tiga dimensi ini dapat dilihat dari berbagai sisi dan sudut
pandang, sehingga kita dapat memahami bagaimana bentuk dan ukuran
bangun ruang tersebut secara keseluruhan.1
Dalam geometri
tiga dimensi, terdapat
beberapa jenis bangun
ruang seperti kubus,
balok, prisma, tabung,
kerucut, dan bola.
Setiap bangun ruang
1
Gibiliso,S. Geometry Demystified(New York: McGraw Hill,2003),160-162
VI
Bangun ruang tiga dimensi dibentuk oleh tiga unsur pembentuk utama,
yaitu titik, garis, dan bidang. Titik adalah suatu lokasi dalam ruang yang tidak
memiliki dimensi. Garis adalah gabungan dua titik dalam ruang, yang
membentuk suatu lintasan dengan dimensi satu. 2
Sedangkan bidang adalah gabungan tiga atau lebih titik dalam ruang
yang membentuk suatu permukaan datar dengan dimensi dua. Dengan
menggunakan ketiga unsur pembentuk tersebut, kita dapat membentuk
berbagai macam bangun ruang tiga dimensi, seperti kubus, bola, prisma, dan
lain sebagainya.3
a) Balok
2
Suharjana.A,Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya(Yogyakarta: PPPPTK
Matematika,2008),31-37
3
Ibid. (Suharjana, 2008)
4
Suharso.A, Model Pembelajaran interaktif bangun ruang 3D berbasis augmented
reality(Indoensia:Majalah Ilmiah Solusi,2012),4
VII
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi
yang masing-masing berbentuk persegipanjang yang setiap sepasang-
sepasang sejajar dan sama ukurannya. Sifat-sifat balok :
Mempunyai 6 sisi yang umumnya berbentuk persegi
panjang(ABCD, BCGF, CDHG, ADHE, ABFE, dan
EFGH)
Mempunyai 8 titik sudut (A, B, C, D, E, F, G, dan
H).
Mempunyai 12 rususk (AB, BC, CD, AD, AE, BF, CG, DH, EF,
FG, GH, dan EH)Kubus
b) Kubus
Bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi
berbentuk persegi dengan ukuran yang sama. Sifat-sifat kubus :
Mempunyai 6 sisi yang berbentuk persegi (PQRS, QRVU,
SRVW, PSWT, PQUT, dan, TUVW)
Mempunyai 8 titik sudut (P, Q, R, S, T, U, V, dan W)
Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang (PQ = QR = RS = PS =
PT = QU = RV = SW = TU = UV = VW = WT)
c) Prisma Segitiga
Bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah daerah segitiga yang
sejajar serta tiga daerah persegipanjang yang saling berpotongan
menurut garis-garis yang sejajar. Sifat-sifat prisma tegak segitiga:
Memiliki 2 sisi berbentuk segitiga (ABC dan DEF), dan 3 sisi
berbentuk persegipanjang (ABDE, BCEF, dan ACDF)
Memiliki 9 rusuk (AB, BC, AC, DE, EF, DF, AD, BE, dan CF)
Memiliki 6 titik sudut Limas Segi empat.
d) Limas segiempat adalah
Bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah
segiempat dan empat daerah segitiga yang mempunyai satu
titiksudut persekutuan. Sifat-sifat limas segiempat:
Memiliki 1 sisi berbentuk segiempat dan 4 sisi
berbentuk segitiga.
VIII
Memiliki 8 rusuk.
Memiliki 5 titiksudut dan salah satu titik sudutnya disebut titik
puncak.
Sisi alasnya berbentuk segiempat dan sisi lainnya berbentuk
segitiga
e) Tabung
Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua
daerah lingkaran yang sejajar dan sama ukurannya serta
sebuah bidang lengkung yang berjarak sama jauh ke porosnya
dan yang simetris terhadap porosnya memotong kedua daerah
lingkaran tersebut tepat pada kedua daerah lingkaran itu.
Sifat-sifat tabung:
Memiliki 2 sisi berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk
bidang lengkung (selimut tabung)
Memiliki 2 rusuk lengkung
Tidak memiliki titik sudut
Sisi alas dan sisi atas sama bentuk dan ukuran, yaitu berbentuk
lingkaran.
f) Kerucut
Kerucut adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah
daerah lingkaran dan sebuah bidang lengkung yang simetris
terhadap porosnya yang melalui titik pusat lingkaran tersebut. Sifat-
sifat kerucut:
Memiliki 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi
berbentuk bidang lengkung (selimut kerucut).
Memiliki 1 rusuk lengkung.
Tidak memiliki titik sudut.
Memiliki 1 titik puncak.
g) Bola
Bla merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi
oleh satu bidang lengkung.
Unsur-unsur bola dapat diuraikan sebagai berikut.
IX
Memeliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung
Tidal memiliki rususk
Tidak memiliki titik sudut
Kita sudah familiar dengan Titik, Garis dan Bidang dari Aljabar. Kita
membuat grafik pada bidang koordinat dan pasangan berurutan mewakili titik
dan garis. Dalam geometri, istilah-istilah ini memiliki arti yang mirip. Tidak
seperti objek di dunia nyata yang memodelkan bentuk, titik, garis dan bidang
ini tidak memiliki ukuran sebenarnya. 5
Garis terdiri dari titik-titik dan tidak memiliki ketebalan atau lebar.
Titik-titik pada garis yang sama dikatakan kolinear. Bidang adalah bidang
datar yang terdiri dari titik-titik. Titik-titik yang terletak pada bidang yang
sama disebut coplanar. Sebuah bidang tidak memiliki kedalaman dan
membentang tak terhingga ke segala arah Titik sering digunakan untuk
menamai garis dan bidang. Dari pernyataan tersebut bahwa titik, garis dan
bidang memiliki penamaan dan penulisan di dalam bangun ruang. Berikut
penamaan dari titik, garis dan bidang:6
a) Titik
.
Penamaan titik menggunakan huruf kapital seperti titik A, titik P dan
sebagainya.
5
Boyd,et al, Geometry(New York: Mc Graw Hill Glencoe,2004),6
6
Fioiani D.A, Modul 2 Pendalaman Materi Matematika (Jakarta: GTK Dikdas,2021), 64-66
X
Pada gambar di samping terdapat titik-titik di
setiap sudut kubus yaitu titik A, titik B, titik C,
titik D, titik E, titik F, titik G dan titik H.
b) Garis
XI
Penamaan pada bidang dapat menggunakan huruf kecil seperti α (Alpha),
β (Beta), γ (Gamma) yang diletakkan di daerah dalam bidang tersebut dan
menggunakan huruf kapital.
Bangun tiga dimensi adalah gabungan titik, garis, dan permukaan yang
tidak semua bagiannya terletak pada bidang yang sama. Misalnya. enam
permukaan dinding, lantai, dan langit- langit sekolah, ruangan membentuk
sosok tiga dimensi.
7
Slaught, Lennes.Plane and Solid Geometry with Problems and Applications(Boston: Allyn and
Bacon), 279-281
XII
Aksioma 1: Jika dua titik dari garis lurus terletak pada bidang, seluruh garis
terletak pada bidang.
Karena sebuah garis tidak berujung, maka dari aksioma ini bahwa sebuah
bidang tidak terbatas ke segala arahnya.
Aksioma 2: Melalui tiga titik tidak semua dalam garis lurus yang sama hanya
satu bidang yang dapat dilalui.
Aksioma 3: Jika dua bidang memiliki titik yang sama, maka mereka
setidaknya memiliki titik yang sama.
TEOREMA 1. Dua bidang yang berpotongan memiliki garis lurus yang sama,
dan tidak ada titik yang sama di luar garis ini.
BUKTI :
1. Jika dua bidang berpotongan, mereka harus memiliki setidaknya dua titik
yang sama (Ax.18).
2. kedua titik menentukan suatu garis lurus yang mana terletak seluruhnya di
setiap bidang (Ax. 16). Oleh karena itu, ada garis lurus yang sama untuk
kedua bidang. Sekarang buktikan bahwa kedua bidang ini tidak memiliki
titik persekutuan di luar garis ini kecuali jika bidangnya identik.
TEOREMA 2. Sebuah bidang ditentukan oleh (1) sebuah garis dan sebuah
titik yang tidak berada dalam garis tersebut, (2) dua garis yang berpotongan,
(3) dua garis sejajar.
Bukti:
XIII
1) Misalkan I garis yang diberikan dan P titik di luar. Ambil dua titik A dan
B pada 1. Kemudian A, B, dan P tentukan sebuah bidang, yang kita sebut
M (AX.17). Ambil dua titik lainnya dan D pada 1. Kemudian C. D. dan P
menentukan sebuah bidang, yang kita sebut y ( Ax. 17) dari (Ax. 16), N
berisi titik A dan B. Oleh karena itu y adalah bidang yang ditentukan
oleh . B, dan P, karena mengandung titik- titik ini, yaitu N adalah bidang
yang sama dengan M.Oleh karena itu satu dan hanya satu bidang yang
ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik bukan pada garis tersebut.
2) Misalkan 4 dan 4 adalah dua garis yang berpotongan. Ambil 4
persimpangan 1 dan 2, dan B dan C titik lainnya, satu di 7, dan yang
lainnya di 4. Kemudian 4, B, dan C menentukan bidang M di mana
keduanya dan 1 bohong, karena A dan B bohong pada 4, dan 4 dan c pada
4 (Ax. XVI). Sekarang M adalah satu- satunya bidang di mana 4 dan 4
terletak, untuk tiga titik lainnya E, F, G, pada 1, dan 7, (tidak semuanya
pada garis yang sama) menentukan bidang yang sama M, karena mereka
semua terletak di dia. Oleh karena itu, dua garis berpotongan menentukan
sebuah bidang.
3) Misalkan 1 dan 4 adalah dua garis sejajar. Menurut definisi, dan 4 terletak
pada bidang M. Sekarang M adalah satu- satunya bidang di mana l, dan l,
terletak, untuk tiga titik A, B, C, pada 4, dan 4 (tidak semuanya pada garis
yang sama) tentukan bidang M ini, karena semuanya terletak di dalamnya.
Oleh karena itu, dua garis sejajar menentukan sebuah bidang.
XIV
P, Q, dan R terletak pada bidang yang sama X
X adalah satu- satunya bidang di mana ketiga titik terletak
Untuk menunjukkan bahwa suatu permukaan meluas tanpa batas dalam 2D,
kita harus imajinatif. Ini tidak semudah menunjukkan bahwa sebuah garis
memanjang tanpa batas dalam ID, karena tidak ada cara yang baik untuk
menggambar panah di tepi bidang bidang seperti kita menggambarnya di
ujung segmen garis. Merupakan kebiasaan untuk menggambar bidang sebagai
persegi panjang dalam perspektif; mereka muncul sebagai persegi panjang,
jajaran genjang, atau trapesium saat dirender pada halaman datar. Ini tidak
apa- apa, asalkan dipahami bahwa permukaan meluas tanpa batas dalam 2D.
PRINSIP GARIS DAN TITIK. Misalkan L sebuah garis dan P sebuah titik
yang tidak berada pada garis tersebut. Kemudian garis L dan titik P
mendefinisikan bidang unik X. Dua pernyataan berikut selalu benar:
E. PENERAPAN SOAL
XV
Misalkan burung yang
hinggap diatas sebagai
titik A dan kabel yang
dihinggapi sebagai
garis m dan burung
yang hinggap
dibawahnya sebagai
titik B dan kabel yang dihinggapinya sebagai garis n .
Jawab:
XVI
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangun ruang tiga dimensi adalah bangun ruang yang mempunyai tiga
dimensi atau tiga ukuran yang berbeda, yaitu panjang, lebar, dan tinggi.
Bangun ruang tiga dimensi ini dapat dilihat dari berbagai sisi dan sudut
pandang,
Bangun ruang tiga dimensi dibentuk oleh tiga unsur pembentuk utama,
yaitu titik, garis, dan bidang.
XVII
spesifik, seperti bidang yang merupakan alas suatu bangun ruang, maka
bidang tersebut dapat dinamai dengan satu huruf kapital, seperti A, B, atau C
Aksioma adalah pernyataan dasar yang diterima sebagai benar tanpa bukti.
Aksioma juga dikenal sebagai postulat atau asumsi dasar. Aksioma digunakan
dalam berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, fisika, dan logika.
B. Saran
Konsep dan unsur pembentuk bangun ruang tiga dimensi adalah penting
dalam pemodelan geometri dan desain objek tiga dimensi. Dalam dunia nyata,
objek-objek tiga dimensi sangatlah umum, mulai dari bangunan, kendaraan,
perhiasan, hingga objek-objek di dunia digital seperti animasi dan game.. Oleh
karena itu, diharapkan makalah ini dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai unsur pembentuk bangun ruang tiga dimensi, serta prinsip dan
aksioma yang terkait dengan pembentukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Cindy J. Boyd, Jerry Cummins, Ccarol Malloy, John Carter, alfinio Flores. (2004).
Geometry. New York, United States of Amerika: Mc Graw Hill. Retrieved
Februari 24, 2023.
Slaught, Lennes. (1911). PLANE AND SOLID GEOMETRY. BOSTON, Amerika serikat:
Allyn and Bacon. Retrieved February 25, 2023.
Suharjana, A. (2008). Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya. (T. sulanti, Ed.)
Yogyakarta, Indonesia: PPPPTK Matematika. Retrieved Februari 24, 2023.
Sari, N. L. I. (2012). Asyiknya Belajar Bangun Ruang dan Sisi Datar. PT Balai Pustaka
(Persero).
XVIII
XIX