Anda di halaman 1dari 2

AIR TERJUN

Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang


mengalir
melalui suatu
formasi
bebatuan yang
mengalami
erosi dan jatuh
ke bawah dari
ketinggian. Ini
terjadi karena
air selalu mengalir ke dataran yang lebih rendah, dan air
mengalir ke dataran yang lebih rendah karena adanya
pengaruh gravitasi bumi. Pembentukan Air terjun biasanya
berawal dari sungai yang masih muda. Pada saat itu, saluran
sungai sering mengalami penyempitan dan erosi. Ketika
jalur sungai mengalami resistensi pada lapisan tanah
kerasnya, erosi pun terjadi dan bergerak secara perlahan-
lahan. 

Hasilnya, peningkatan kecepatan di tepi air sungai terbentuk dan bergerak bersama
beberapa materi dari palung sungai. Pusaran air menghasilkan gerakan berputar bersama pasir dan
bebatuan pada anak sungai. Sesaat kemudian, kapasitas erosi mengalami peningkatan. 

Kejadian tersebut menyebakan peningkatan kecepatan air sungai terjadi dan membentuk
arus yang lebih cepat ke arah bawah menuju ke dasar sungai. Seiring dengan waktu, air sungai
tersebut perlahan-lahan membentuk ngarai atau jurang pada hilir sungai. Nah, proses tersebut –lah
yang akan menghasilkan air terjun. Biasanya, air terjun akan terbentuk setinggi satu setengah meter
pertahunnya.

Setelah itu, akibat makin tingginya tebing pada hilir sungai. Maka arus sungai yang jatuh ke
dasar pun mengalami peningkatan kecepatan. Peningakatan kecepatan tersebut menambahkan
tekanan ke arah blok batu di dasar air terjun. Gerakan tersebut mengikis, menggesek dan memecah
berbagai bebatuan serta tanah keras. 

Formasi tersebut mengarahkan pembentukan gua dangkal untuk menampung berbagai


materi dan air yang jatuh. Terjadilah pengikisan dasar air terjun oleh abrasi. Akibat proses tersebut,
terbentuk kolam renang yang dalam atau sering disebut ngarai (ngarai, kalau tidak salah).atau
plunge pool.

KELOMPOK 4:
1. RANNY WIDYANINGRUM
2. SITI MARFUAH
3. DWI SUKMAWATI
4. ANDI KURNIAWAN

Anda mungkin juga menyukai