HUKUM MENDEL
HUKUM 1
MENDEL
PERSILANGAN
MONOHIBRID
KOMPETENSI DASAR
Indikator
Tujuan
Pembelajaran
Hukum Mendel I atau hukum segregasi (pemisahan), mengutip Sumber Belajar Kemdikbud,
adalah pemisahan pasangan alel secara bebas pada saat pembelahan meiosis dalam pembentukan
gamet. Dalam hukum ini, jumlah kromosom diploid akan diturunkan menjadi haploid. Hukum
Mendel I berlaku pada persilangan dengan satu sifat beda atau monohibrid.
a. Persilangan Monohibrida
Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan / pembastaran dengan satu sifat beda.
Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis berbunga ungu dengan ercis
berbunga putih. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan maka harus dilakukan
monohibridisasi antara individu yang memiliki sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya
(alelnya) yang sama-sama bergalur murni. Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi,
berarti sifat itulah yang dominan. Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara ercis
berbunga ungu dengan ercis berbunga putih berikut ini :
Perhatikan gambar persilangan monohibrid di atas. Jika kita perhatikan, keturunan pertama dari
persilangan tersebut merupakan bunga berwarna ungu. Hal ini karena bunga ungu dikode gen P
bersifat dominan dan bunga putih dikode gen p bersifat resesif.
Persilangan monohibrid dari tanaman tersebut, hasilnya menunjukkan pada Filial (F)1 dengan
genotipe Pp dimana karakter gen p (resesif) tertutupi oleh karakter gen P yang berwarna ungu
dan dominan.
Gambar 2 MENDELIAN GENETICS https://images.app.goo.gl/r7q1BN2hDVp9xVap7
Jika kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1) ternyata ada pemisahan
alel, sehingga ada gamet dengan alel P dan ada gamet dengan alel p. Prinsip pembentukan gamet
pada genotif induk yang heterozigot dengan pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum
Mendel I yang disebut Hukum Segregasi (pemisahan) secara bebas (The Law of Segregation of
Allelic Genes).
b. Persilangan Intermediet
Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediet), maka fenotif individu F1 tidak seperti salah
satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif diantara kedua induknya.
Demikian pula perbandingan fenotif F2 nya tidak 3 : 1, melainkkan 1 : 2 : 1, sama dengan
perbandingan genotif F2 nya. Coba perhatikan diagram persilangan monohybrid diantara
Mirabillis jalapa merah galur murni dengan genotif MM dengan tanaman Mirabillis jalapa
berbunga putih galur murni dengan genotif mm berikut ini!
1.Seekor kambing berbulu coklat (CC) disilangkan dengan kambing berbulu putih
(cc). Jika sifat bulu coklat dominan terhadap bulu putih, maka genotipe dan
fenotipe pada F1 seluruhnya adalah . .
a. Cc, coklat
b. CC, coklat
c. cc, putih
d. Cc, putih
2.Sifat turunan yang bisa diamati dengan mata adalah sifat ....
a. Dominan
b. Resesif
c. Genotipe
d. Fenotipe
a. A&O
b. B & AB
c. AB & A
d. O&B
e. Genotipe
f. Persilangan
g. Fenotipe
h. Mutasi
a. Genotipe
b. Persilangan
c. Fenotipe
d. Mutasi
Daftar Pustaka
HUKUM MENDEL 1
Kelas : XII
Oleh ;
Kelompok 5