Anda di halaman 1dari 9

PETA KONSEP PEWARISAN SIFAT MAKHLUK HIDUP

BERDASARKAN HUKUM MENDEL

HUKUM MENDEL

HUKUM 1
MENDEL

PERSILANGAN
MONOHIBRID
KOMPETENSI DASAR

3.5 menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan


hukum Mendel.

4.5 menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan


peluang dari persilangan makhluk hidup di bidang pertanian dan
peternakan.

Indikator

3.5.4 Menelaah persilangan Monohibrid pada Hukum Mendel 1

3.5.5 Menelaah sifat intermediet pada Hukum Mendel 1

Tujuan
Pembelajaran

Melalui diskusi antara peserta didik dan guru di kelas mengenai


gambar,video, sumber belajar di internet, terkait pewarisan sifat
berdasarkan hukum mendel, dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning

Peserta didik diharapkan dapat:

1. Menelaah pengerjaan soal monohybrid


2. Mengetahui sifat intermediet pada Hukum Mendel 1

Sehingga peserta didik mengembangkan rasa ingin tahu,


bertanggung jawab, dan juga dapat mengembangakan kemampuan
berfikir tingkat tinggi, berfikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
berkreasi, serta dapat mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari
hari
Petunjuk Kerja
Modul

1.Baca terlebih dahulu bagian pendahuluan agar memperoleh


gambaran tentang isi modul dan cara mempelajarinya

2.Setiap kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan tujuan, uraian


materi, dan rangkuman

3. Gunakan literature sebagai tambahan informasi dari buku atau


sumber lain yang relevan

4.Kerjakan setiap kegiatan yang tersedia dalam modul untuk


mengetahui sejauh mana penguasaanmu terhadap isi modul

5.Kegiatan kelompok, dilakukan secara diskusi untuk memperoleh


hasil jawaban

6.Bila dalam mempelajari modul ini ada kesulitan, silahkan


tanyakan kepada guru untuk dapat menjelaskan ulang prosedur kerja
pelaksanaannya
PENDAHULUAN

Hukum Mendel I atau hukum segregasi (pemisahan), mengutip Sumber Belajar Kemdikbud,
adalah pemisahan pasangan alel secara bebas pada saat pembelahan meiosis dalam pembentukan
gamet.  Dalam hukum ini, jumlah kromosom diploid akan diturunkan menjadi haploid. Hukum
Mendel I berlaku pada persilangan dengan satu sifat beda atau monohibrid.

a. Persilangan Monohibrida

Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan / pembastaran dengan satu sifat beda.
Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis berbunga ungu dengan ercis
berbunga putih. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan maka harus dilakukan
monohibridisasi antara individu yang memiliki sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya
(alelnya) yang sama-sama bergalur murni. Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi,
berarti sifat itulah yang dominan. Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara ercis
berbunga ungu dengan ercis berbunga putih berikut ini :

Gambar 1Persilangan Monohibrid dalam Hukum Mendel I: Pengertian dan


Contohnyahttps://images.app.goo.gl/WrNGBkUgXL5KkDor9

Perhatikan gambar persilangan monohibrid di atas. Jika kita perhatikan, keturunan pertama dari
persilangan tersebut merupakan bunga berwarna ungu. Hal ini karena bunga ungu dikode gen P
bersifat dominan dan bunga putih dikode gen p bersifat resesif.

Persilangan monohibrid dari tanaman tersebut, hasilnya menunjukkan pada Filial (F)1 dengan
genotipe Pp dimana karakter gen p (resesif) tertutupi oleh karakter gen P yang berwarna ungu
dan dominan.
Gambar 2 MENDELIAN GENETICS https://images.app.goo.gl/r7q1BN2hDVp9xVap7

Jika kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1) ternyata ada pemisahan
alel, sehingga ada gamet dengan alel P dan ada gamet dengan alel p. Prinsip pembentukan gamet
pada genotif induk yang heterozigot dengan pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum
Mendel I yang disebut Hukum Segregasi (pemisahan) secara bebas (The Law of Segregation of
Allelic Genes).

b. Persilangan Intermediet

Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediet), maka fenotif individu F1 tidak seperti salah
satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif diantara kedua induknya.
Demikian pula perbandingan fenotif F2 nya tidak 3 : 1, melainkkan 1 : 2 : 1, sama dengan
perbandingan genotif F2 nya. Coba perhatikan diagram persilangan monohybrid diantara
Mirabillis jalapa merah galur murni dengan genotif MM dengan tanaman Mirabillis jalapa
berbunga putih galur murni dengan genotif mm berikut ini!

Gambar 3 Persilangan Intermediet: Sejarah, Pengertian, dan Contohnya https://images.app.goo.gl/E3sLKjhgAgjvKB69A


TES FORMATIF

1.Seekor kambing berbulu coklat (CC) disilangkan dengan kambing berbulu putih
(cc). Jika sifat bulu coklat dominan terhadap bulu putih, maka genotipe dan
fenotipe pada F1 seluruhnya adalah . .

a. Cc, coklat
b. CC, coklat
c. cc, putih
d. Cc, putih

2.Sifat turunan yang bisa diamati dengan mata adalah sifat ....

a. Dominan
b. Resesif
c. Genotipe
d. Fenotipe

3.Seorang perempuan bergolongan darah B homozigot menikah dengan laki-laki


bergolongan darah A heterozigot. Kemungkinan golongan darah anaknya adalah
sebagai berikut . . . .

a. A&O
b. B & AB
c. AB & A
d. O&B

4.MM dan mm merupakan contoh...

e. Genotipe
f. Persilangan
g. Fenotipe
h. Mutasi

5.Sifat warna ungu dan buahnya manis merupakan contoh ....

a. Genotipe
b. Persilangan
c. Fenotipe
d. Mutasi
Daftar Pustaka

Michael R.Cumming. 1991. Human heredity (2eds).USA: West Publishing Company.

Moh Amien. 1995. Biologi 3 petunjuk guru,Jakarta: Depdikbud,

Moh Amien.1995. Biologi 3 SMU. Jakarta: Depdikbud,

Suryo, (1994). Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gajah Mada University Press


MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI

HUKUM MENDEL 1
Kelas : XII

Oleh ;

Putri Rohani Gultom 2005113025

Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai