1
3.5.6 Membandingkan pewarisan sifat menurut penyimpangan semu Hukum Mendel
(interaksi, kriptomeri, epistasis/hipostasis, komplementer, polimeri) dari hasil percobaan
4.5.1 Melakukan percobaan persilangan monohibrid dan dihibrida menggunakan kancing
genetika/baling-baling genetika
4.5.2 Membuat bagan persilangan monohibrid dan dihibrid sesuai dengan kehidupan sehari-hari
serta menentukan ratio genotip dan fenotip F1 dan F 2 nya menggunakan sistem papan
catur
4.5.3 Menyelesaikan soal-soal persilangan monohibrid dan dihibrida melalui diskusi
4.5.4 Mempresentasikan bagan persilangan monohibrid dan dihibrid dan menentukan ratio
genotip dan fenotip F1 dan F 2 nya menggunakan sistem papan catur
D. Materi Pembelajaran
Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Keturunan yang dihasilkan
dari perkawinan antar individu mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang
mengikuti aturan tertentu. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola hereditas.
Teori pertama tentang sistem pewarisan yang dapat diterima kebenarannya dikemukakan oleh
Gregor Mendel pada 1865. Teori ini diajukan berdasarkan penelitian persilangan berbagai
varietas kacang kapri (Pisum sativum). Hasil percobaannya, ditulis dalam makalah yang
berjudul Experiment in Plant Hybridization.
2. Sifat Intermediet
Mendel tidak hanya berhenti melakukan satu percobaan, tetapi selalu mengadakan
percobaan-percobaan. Ketika mencoba menyilangkan bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
merah dan putih menghasilkan keturunan F1 merah muda. Setelah dilakukan persilangan
sesama F1 ternyata menghasilkan keturunan F2 yaitu merah, merah muda, dan putih dengan
perbandingan 1 : 2 : 1. Dari hasil percobaan tampak dihasilkan keturunan dengan perpaduan
sifat dari kedua induknya yaitu merah muda, warna ini disebut dengan sifat intermediet.
Warna tersebut terjadi karena dominasi yang tidak sempurna dari warna merah tetapi masih
menampakkan tanda warna merah dominan terhadap warna putih, seperti table berikut :
2
Dari diagram dan tabel dapat dilihat perbandingan fenotipe dan F2 adalah 1 : 2 : 1 =
merah : merah muda: putih, sedangkan perbandingan genotipenya F2 dapat dilihat 1 : 2 : 1
= MM : Mm : mm.
3. Hukum II Mendel atau Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas (The Law Independent
Assortment of Genes) berbunyi “Bila individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua
pasang sifat atau lebih, maka akan diturunkan sifat yang sepasang tak tergantung dari
pasangan sifat yang lain”.
Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang menggunakan dua tanda beda atau dua
pasangan kromosom yang berbeda. Suatu sifat dariorganisme tidak hanya diturunkan
melalui satu jenis alel saja, tetapi beberapa sifat juga dapat diturunkan oleh beberapa alel
secara bersamaan.
Hukum Mendell II (asortasi) gen-gen dari sepasang alela akan memisah selama
meiosis dan akan membentuk gamet kembali secara bebas.
Misalnya, pada individu dengan genotip BbKk à B --->K = BK
B ---> k = Bk
b ---> K = bK
b ---> k = bk
Hukum Mendell II diperoleh pada persilangan genotip dihibrid.
Dari hukum Mendell diatas sifat dominan akan menutupi terhadap sifat resesif ketika
terjadi persilangan (hibrid). Disamping itu dalam persilangan organisme terjadi beberapa
penyimpangan dari hukum Mendell yang biasanya dikenal dengan penyimpangan semu
hukum Mendell.
a. Peristiwa yang termasuk di dalam penyimpangan semu hukum Mendell antara lain:
b. Intermediet muncul ketika sifat dominan bertemu dengan sifat resesif dalam arti
pada kondisi heterozigot sifat dominan tidak lagi sepenuhnya menutupi sifat resesif
karena keduanya memiliki probabilitas sama. Contoh: munculnya warna merah muda
pada persilangan bungan warna merah dan putih.
c. Epistasis dan hipostasis muncul pada persilangan dimana gen dominan atau resesif
menutupi terhadap gen dominan atau resesif yang lain yang bukan alelanya dimana
gen yang menutupi bersifat epistasis dan yang tertutupi bersifat hipostasis. Hasil
persilangan ini akan menghasilkan perbandingan fenotip 12 : 3 : 1. Contoh: warna
gandum bulu ayam, warna tubuh mencit, dll.
d. Kriptomeri muncul karena satu gen dominan yang tidak memunculkan pengaruhnya
jika sendiri tanpa gen dominan lanilla dan apabila gen dominan tersebut bergabung
akan memunculkan individu dengan fenotip baru. Hasil persilangan seperti ini akan
memiliki perbandingan fenotip 9: 3 : 4. Contoh: Hasil persilangan oleh Correns (1912)
pada bunga Linaria maroccana.
3
e. Polimeri muncul akibat terjadi pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda
yang berdiri sendiri Namur mempengaruhi bagian yang sama pada organisme. Hasil
persilangan ini akan menghasilkan perbandingan fenotip 15 : 1. Contoh: kulit gandul,
kulit manusia, dll.
f. Interaksi antargen terjadi karena interaksi saling mempengaruhi antara 2 pasang gen
atau lebih. Tetapi hasil hibrid ini tidak menyimpang dari perbandingan fenotip dihibrid
hukum Mendell yaitu 9 : 3 : 3 : 1, akan tetapi muncul dua sifat baru yang berbeda dari
parentalnya. Contoh: pial pada ayam.
g. Gen Komplementer terjadi akibat interaksi antar gen yang saling melengkapi dan
apabila salah satu gen tidak muncul, maka ekspresi statu karakter akan hilang.
Perbandingan fenotip hasil persilangan ini 9 : 7. Contoh: bisu tuli pada manusia,
pigmen pada kacang Manis (Lathyrus odoratus).
E. Kegiatan Pembelajaran
5
Peserta didik mendiskusikan kembali
5. Verification hasil pengamatannya dan melakukan
(pembuktian) verifikasi dengan data-data atau teori
pada literatur
Pertemuan ke 2: 2 jp
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam, dilanjutkan 10 menit
Pendahuluan dengan meminta salah seorang siswa
memandu do’a selanjutnya menanyakan
kabar siswa dengan memberikan
pertanyaan, “Bagaimana kabar kalian
hari ini?”
b. Guru memotivasi dan member
apersepsi dengan member pertanyaan,
“Bagaimana perbandingan keturunan
yang dihasilkan jika dilakukan
persilangan dengan dua sifat beda?”.
c. Guru menyebutkan indicator
pencapaian kompetensi.
Kegiatan Inti 1. Stimulation Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi 65 menit
(stimulasi atau rangsangan untuk memusatkan
/pemberian perhatian pada topic Pola-pola Hukum
rangsangan) Mendell dengan dengan mengamati bagan
persilangan dihibrid berikut:
6
Problem Peserta didik diminta mengemukakan
statement pertanyaan yang berkaitan dengan hasil
(pertanyaan/ pengamatannya. Contoh:
identifikasi - Berapa sifat beda yang tampak pada
masalah) agan persilangan tersebut?
- Bagaimana perbandingan fenotip dari
hasil persilangan tersebut?
- Bagaimana bisa terjadi perbandingan
tersebut?
- Apakah perbandingan tersebut sama
untuk sifat yang lain?
Data Collection Peserta didik menyimak informasi
(pengumpulan kegiatan pembelajaran yang akan
data) dilakukan.
Peserta didik ke dalam kelompok
mengkaji LKS-2 tentang Hukum
Mendell II.
Melakukan praktikum penyimpangan
semu Hukum Mendell interaksi dengan
menggunakan baling-baling genetika.
Mencatat data pengamatan hasil
percobaan.
Data Prossesing Peserta didik dalam kelompok mengolah
(pengolahan data hasil percobaan LK-2.
data)
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil
(pembuktian) pengolahan data hasil percobaan LK-2 dan
memverifikasi hasil pengolahan tersebut
dengan data atau teori pada buku sumber.
Misalnya dengan cara memeriksa kembali
data.
Generalitazion Mendiskusikan dan menyimpulkan
perbedaan dihibrid dan monohybrid yang
sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
7
Kegiatan a. Siswa diajak menyusun kesimpulan 10 menit
Penutup mengenahi Hukum Mendell II
b. Guru mereviu dengan memberikan
pertanyaan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran
c. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk merefleksi pembelajaran.
d. Guru memberikan tugas untuk
pertemuan berikutnya yaitu membaca
materi penyimpangan semu Hukum
Mendell.
e. Guru mengucapkan salam.
Langkah Alokas
Sintak Model
Pembelajara Deskripsi i
Pembelajaran
n Waktu
Kegiatan d. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta 10
Pendahuluan salah seorang siswa memandu do’a selanjutnya menit
menanyakan kabar siswa dengan memberikan
pertanyaan, “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
e. Guru memotivasi dan member i apersepsi dengan
member pertanyaan, “Bagaimana perbandingan
keturunan yang dihasilkan jika dilakukan persilangan
dengan dua sifat beda?”.
f. Guru menyebutkan indicator pencapaian kompetensi.
Kegiatan Inti 2. Stimulatio Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau 65
n rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic menit
(stimulasi Penyimpangan semu Hukum Mendell dengan dengan
/pemberian mengamati gambar macam pial pada ayam berikut:
rangsangan)
1. Teknik penilaian :
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama:
- Penilaian Sikap : Lembar observasi sikap pada saat praktik “persilangan monohibrid”
- Penilaian Pengetahuan : Soal pilihan ganda, soal uraian
- Penilaian Keterampilan : Lembar pengamatan keterampilan pada saat praktik “persilangan
monohibrid”
b. Pertemuan Kedua :
- Penilaian Sikap : Lembar observasi diskusi persilangan dihibrid
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda
9
c. Pertemuan ketiga:
- Penilaian Sikap : Lembar observasi diskusi persilangan dihibrid
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda
3. Pembelajaran Remedial :
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang
mendapat nilai di bawah 2,67. Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan
pembelajaran remedial, penugasan dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang
belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
4. Pengayaan :
Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mengkaji materi persilangan
dihibrid dan penyimpangan semu Hukum Mendel dalam kehidupan sehari-hari dan atau soal-
soal higher ordered thinking.
Mengetahui, Surabaya,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
10
Lampiran 1: Instrumen Penilaian
A. Instrumen Penilaian Sikap
1. Lembar Observasi Sikap
a. Sikap pada Kegiatan Praktikum
Lembar Penilaian Sikap pada praktikum
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/5
Topik : Persilangan Monohibrid
Judul Praktikum: Persilangan Monohibrid
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku rasa ingin tahu ilmiah: jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan kerja sama dalam observasi dan eksperimen tentang
persilangan monohybrid
11
2 Lembar Penilaian diri
Penilaian diri setelah peserta didik selesai belajar Pola-Pola Hukum hereditas
Penilaian Diri
Topik : pola-pola Hukum Mendel Nama : ………
Kelas : ….........
Setelah mempelajari materi “pola-pola Hukum Mendel”, Anda dapat melakukan penilaian diri
dengan cara memberikan tanda √ pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pertanyaan Sudah Memahami Belum memahami
1 Memahami Hukum
Mendel I dan II
2 Memahami
persilangan
monohibrid dan
dihibrida.
3 Memahami
penyimpangan semu
Hukum Mendel
4. Format Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: Nama peserta didik: ……..
Kejadian : ……. Nomer peserta didik: ….
Tanggal : …….
Catatan Pengamatan Guru:
………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
12
c. Qqrr >< qqrr
d. Qqrr >< qqRr
e. Qqrr >< qqRR
Berdasarkan bagan diatas, fenotip yang berwarna hitam terdapat pada nomor....
A. 1, 2, 3, 5, 7, 9
B. 1, 2, 4, 8, 9, 13
C. 2, 3, 4, 6, 8, 10
D. 3, 5, 6, 8, 10, 12
E. 4, 6, 8, 12, 14, 16
3. Pak Budi menyilangkan galur murni tanaman kacang kapri berbiji bulat-warna kuning
(BBKK) dan tanaman kapri berbiji keriput hijau (bbkk). Persilangan dilakukan sampai
keturunan F2 yang menghasilkan biji sejumlah 3.200 buah. Jumlah keturunan F2 yang
memiliki fenotipe berbiji bulat warna kuning dan berbiji keriput-warna hijau berturut-turut
adalah…
a. 200 dan 600
b. 200 dan 1.200
c. 200 dan 1.800
d. 600 dan 200
e. 1.800 dan 200
4. Pada peristiwa epistasi dan hipostasi dominan, gen hitam (H) epistasis, gen kuning(K)
hipostasis. Jika disilangkan tanaman HhKk (biji hitam) dengan tanaman hhKk ( biji
kuning) akan dihasilkan…
a. Hitam : kuning = 3:1
b. Hitam : kuning =1:1
c. Hitam:kuning:putih= 2:1:1
d. Hitam:kuning:putih = 4:3:1
e. Hitam:kuning:putih = 3:1:1
5. Macam-macam penyimpangan Hukum Mendel antara lain:
1) Interaksi gen
2) Kriptomeri
3) Polimeri
4) Atavisme
5) Epistasis –hipostasis
Yang memiliki perbandingan 15 : 1 dari hasil persilangan F2 adalah . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
13
Kunci Jawaban:
Soal Pilihan Ganda
No 1 2 3 4 5
Jawaban d a e d c
2 Andi
Rubric
No Ketrampilan yang Skor Rubrik
dinilai
1 Persiapan percobaan 20 - alat-alat rapih sesuai keperluan
(menyiapkan alat dan
- bahan-bahan tersedia lengkap
bahan)
10 Ada 1 aspek yang tersedia
14
LK 1 : Persilangan Monohibrid
Indikator :
3.5.7 Menjelaskan Hukum Mendel I
15
LK 3 : Penyimpangan semu hukum Mendel
Indikator :
3.5.6. Membandingkan pewarisan sifat menurut penyimpangan semu Hukum Mendel
(interaksi, kriptomeri, epistasis/hipostasis, komplementer, polimeri) dari hasil
percobaan
Tujuan : mempelajari peristiwa penyimpangan semu Hukum Mendel.
I. PENDAHULUAN
Dalam percobaan-percobaan genetika, para peneliti sering menemukan rasio fenotipe yang ganjil,
seakan-akan tidak lagi mengikuti hukum-hukum Mendel. Misalnya, pada perkawinan antara dua indivi-
du dengan 2 sifat beda, ternyata rasio fenotipe F2 tidak selalu 9 : 3 : 3 : 1. Namun, sering dijumpai per-
bandingan-perbandingan 9 : 7 ; 12 : 3 : 1 ; 15 : 1; 9 : 3 : 4; dan lain-lain. Jika kita teliti betul-betul ang-
ka-angka perbandingan di atas, ternyata juga merupakan penggabungan angka-angka perbandingan
Mendel; 9 : (3 + 3 + 1) = 9 : 7; (9 + 3) : 3 : 1 = 12 : 3 : 1; (9+3+3): 1 = 15 : 1; dan (9 : 3 : (3+1) = 9: 3 :
4 dan seterusnya. Oleh sebab itu, disebut penyimpangan semu karena sebenarnya masih mengikuti Hu-
kum Mendel.
Beberapa peristiwa yang menunjukkan penyimpangan semu di antaranya epistasis dan hipostasis,
kriptomeri, interaksi beberapa pasangan alel, polimeri, serta gen komplementer.
II. ALAT/ BAHAN / SUMBER
Alat dan Bahan : Charta/gambar peristiwa penyimpangan semu Hukum Mendel.
Sumber : Buku biologi SMA Kelas XII IPA dan buku atau media lain yang relevan.
III. RINCIAN KEGIATAN :
16
IV. PERTANYAAN :
17