Anda di halaman 1dari 3

Manusia menjadi malu dan bersembunyi dari Allah karena dosa membuat manusia menjadi tidak

berharga dan tidak merasa aman(Kejadian 3:7-11) manusia menjadi insecure karena dosa (Kejadian
4:9-16) kain tidak menyesali perbuatannya,lamekh seolah dapat lebih menyakiti jika ia disakiti (23-
24),bahkan dia merasa Tuhan tidak adil atas konsekuensi yang diberikan meskipun Dia telah
menyatakan kasihnya dalam konsekuensi yang kita terima,sehingga kita mengandalkan kekuatan
kita sendiri untuk mengahadapi kehidupan selanjutnya dengan mengejar kekayaan,kekuasaan dan
pembuktian diri/prestasi.Orang yang berhasil karena mengandalkan kekuatannya sendiri tidak
berarti di mata Tuhan,bahkan keberhasilannya akan mendatangkan kecelakaan karena
kesombongan dan obsesi yang berlebih atas kemampuannya sendiri.Ciri ciri kesadaran akan
keberhargaan diri sendiri dapat diintropeksi melalui beberapa hal berikut:

-Mengembangkan potensi diri kita,kita menyadari bahwa Tuhan memberi kita bakat,kelebihan,dan
kemampuan yang lebih yang asalnya dari Tuhan.

-Menghargai orang lain tanpa memandang status maupun jenis dan rupanya.

-Menghargai waktu dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin,mengisi waktu dengan hal yang
bermanfaat,daripada melakukan hal yang sia sia ataupun membuang waktu untuk menyesali
kenyataan hidup.

-Menghargai keberhargaan dirinya(imago dei) yaitu kebenaran bahwa kita segambar dan serupa
dengan Allah.

-Mampu memimpin dan bekerja sama,ketika kita sadar akan potensi hidup kita,maka kita tidak
pernah menghindar ketika diberikan tanggung jawab dan menjalaninya dengan meminta Tuhan
sebagai Kepalanya.

-Bertanggung jawab tidak hanya mengenai menyelesaikan apa yang diberikan,tetapi juga
menyadari,dan tidak melemparkan kesalahan terhadap orang lain atas kesalahan yang terjadi.

-Sadar akan kelebihan dan kekurangan,terkadang kita merasa diri kita sudah lebih baik sehingga kita
tidak pernah bisa berkembang,kita tidak pernah bisa menjadi orang yang mengenal dan
memperbaiki kekurangan kita.

-Berani belajar dari kekurangan,ketika kita menerima konsekuensi atas kesalahan kita,kita harus
intropeksi bagian mana yang salah,apa yang harus diubah,bukan hanya disadari dan disesali tapi juga
mengambil aksi untuk mengubahnya.

-Memaklumi kesalahan orang lain,poin ini penting,memaklumi bukan berarti membiarkan namun
kita menegur dan tidak lagi mengungkit kesalahan,memberi kesempatan untuk orang tersebut
berubah sama seperti Tuhan selalu memberi kesempatan kepada kita untuk kita berubah.

-Mampu memberi solusi,kita yang sadar akan keberhargaan diri kita pasti kita tau bagaimana cara
keluar dari berbagai macam situasi karena kita mengerti bahwa hidup kita dipimpin oleh Tuhan dan
Dialah jalan keluar dan solusi untuk setiap persoalan.

-Cerdas emosi berarti mampu mengontrol emosi kita,seringkali kita tidak menerima atas setiap
teguran,setiap masukan yang diberikan,atau seringkali kita marah karena seseorang mengingatkan
kembali kesalahan kita,justru disitulah kita harus sadar apa yang harus diubahkan bukan berfokus
pada reaksinya.
-Tidak mudah terbawa arus berarti kita berani menolak,berani menyatakan apa yang salah itu salah
dan apa yang benar itu benar,terkadang kita terbawa suasana karena kita takut,kita sungkan untuk
menyatakan kebenaran,tetapi orang yang self esteem nya sehat akan tegas dengan hal tersebut.

Berikut juga beberapa hal yang harus kita periksa dalam diri kita mengenai self esteem yang tidak
sehat:

-Takut mengambil resiko,hidup tidak pernah luput dari yang namanya resiko,bahkan ketika kita
melakukan suatu yang baik pun ada resikonya,apalagi yang buruk,jadi pertajam komunikasi kita
kepada Tuhan untuk mengetahui mana keputusan yang harus kita ambil dalam mengatasi masalah.

-Mudah putus asa atau gagal,ini salah satu sifat yang sangat menghambat pertumbuhan rohani kita
dan salah satu penyebab yang membuat kita kehilangan kesadaran akan keberhargaan hidup kita.

-Merasa tidak dikasihi,poin ini sangat fatal,ketika kita masih merasakan ini dan mencari kasih ke
seluruh penjuru dunia ini,kita tidak akan pernah bisa mengembalikan kesadaran kita akan
keberhargaan diri kita karena sesungguhnya sebelum kita dilahirkan,Tuhan sudah lebih dulu
mengasihi dan menebus dosa kita.

-Merendahkan orang lain,merasa diri lebih hebat,merasa orang lain tidak pernah bisa melalui apa
yang kita lalui,kesombongan adalah awal kehancuran.

-Mudah terbawa arus,dunia ini memiliki arus yang tak terhitung jumblahnya untuk diikuti,tapi
kembali lagi kepada kita,apakah kita serupa dengan dunia?

-Blaming behavior,mengintimidasi,ini adalah salah satu sifat yang harus dibuang jika kita masih
merasa melakukannya,karena lewat intimidasi dan perkataan kita yang menyakitkan dapat
berpengaruh besar terhadap hidup seseorang.

Problem dari dalam

Ada 2 cara memulihkan low self esteem

1.Mengakui,bicara jujur,apa adanya,tidak melempar kesalahan ini adalah salah satu langkah penting
untuk kita membangun kembali keberhargaan hidup kita.

2.Memulihkan kesadaran tentang keberhargaan diri,ketika kita merasa ada yang salah dengan diri
kita,segera kita harus mencari tahu,bukan menyesali,tapi menemukan pusat/titik awal masalahnya
untuk mengembalikan self esteem dalam diri kita.

Self esteem tidak berbicara mengenai apa yang kelihatan dari penampilan luar kita,tetapi apa yang
ada di dalam hati dan pikiran kita,ketika kita menanamkan nilai yang benar bahwa hidup kita begitu
berharga,maka sikap dan perilaku kita akan menunjukan bahwa hidup kita berharga,dan itu berlaku
juga dengan sebaliknya.Kepercayaan diri juga merupakan suatu anugrah atau sifat yang timbul
ketika apa yang ada di dalam diri kita itu benar,Musa pernah merasa ragu atas janji Tuhan bahwa ia
dapat menuntun orang israel keluar dari tanah mesir,namun berkat ketaatannya dia mampu
melakukannya,namun ada resiko yang harus diterimanya yakni ia tidak dapat masuk ke dalam tanah
yang dijanjikan Tuhan kepada leuhurnya.Saul juga demikian,dia meragukan Samuel yang notabene
seorang nabi yang menjadi perantara Tuhan yang telah memberitahukan bahwa dia akan menjadi
raja,seringkali kita ada di posisi yang sama seperti mereka,namun kita harus sadar,apa yang sedang
kita alami melalui pencobaan dan tekanan bukan untuk membuat kita terpuruk,tetapi membuat kita
bangkit dan menyadari bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang terpilih dan kita tidak berasal dari
dunia ini,sehingga kita mampu bertransformasi,mengubah cara hidup kita,dan Tuhan akan lakukan
bagiannya.Kita bisa belajar dari kisah Yehuda bagaimana dia menemukan pusat/penyebab mengapa
dia memiliki self esteem yang tidak sehat,dia menyadari bahwa ayahnya diperlakukan secara tidak
adil juga,dan dia mematahkan kutuk tersebut sehingga dia berubah menjadi orang yang
memperdulikan saudara saudaranya bahkan dia memperdulikan perasaan ayahnya yang sempat dia
lukai,dia mengganti energi negatif yang selama ini dia tanamkan dalam dirinya dan menjadi energi
positif yang ditujukan kepada orang lain.Membuang rasa iri dan dengki karena rasa ketidak adilan
yang diterimanya membuatnya sadar dan menemukan titik balik untuk mengubah hidupnya

Anda mungkin juga menyukai