Anda di halaman 1dari 3

Gereja Bethel Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gereja Bethel Indonesia

Logo Gereja Bethel Indonesia

Klasifikasi Protestan

Orientasi Pentakosta, Karismatik, Evangelikal

Struktur organisasi Pastoral Sinodal

Pemimpin Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham

Pendiri Pdt. H.L. Senduk

Didirikan 6 Oktober 1970

Sukabumi, Jawa Barat

Pecahan/pemekaran dari Gereja Bethel Injil Sepenuh[1]

Memisahkan diri Gereja Bethany Indonesia, Gereja Tiberias

Indonesia, Gereja Berita Injil, Gereja Suara

Kebenaran Injil, Gereja Mawar Sharon

Situs web https://bppgbi.org/

Gereja Bethel Indonesia (disingkat GBI) adalah suatu kelompok


atau sinode gereja Kristen Protestan di Indonesia yang bernaung di
bawah Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Selain PGI, GBI juga
merupakan anggota dari Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili
Indonesia (PGLII), dan Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI).
Daftar isi

 1Sejarah pendirian
o 1.1Pengakuan Iman
 2Badan Pengurus Pusat
o 2.1Dewan Pendiri
o 2.2Majelis Pertimbangan
o 2.3Pengurus Pusat
o 2.4Badan Pekerja Daerah
o 2.5Majelis Pekerja Lengkap
 3Sekolah teologi
 4Sinode baru
 5Referensi
 6Pranala luar

Sejarah pendirian[sunting | sunting sumber]


GBI berdiri sebagai hasil pekabaran Injil dari Bethel Pentacostal Temple
Inc., Seattle, Washington, Amerika Serikat, yang mengutus dua orang
misionarisnya, Rev. Van Klaveren dan Rev. Groesbeek ke Indonesia. Groesbeek
memberitakan Injil di Bali kemudian di Cepu dan bertemu dengan Van Gessel.
Beberapa tahun kemudian, Groesbeek pindah ke Surabaya, dan seterusnya
ke Batavia tahun 1926. Dengan semakin banyaknya jemaat yang dibuka sehingga
memperoleh pengakuan dari pemerintah Hindia Belanda dengan nama De
Pinksterkerk in Indonesia. Tahun 1932 didirikanlah satu gedung gereja di Surabaya,
dan mendirikan pelajaran alkitab yang diberi nama Studi Tabernakel, kemudian pada
tahun 1935 menjadi Sekolah Alkitab di Surabaya NIBI.[2]
Pada 6 Oktober 1970, di Sukabumi, Jawa Barat, Pdt. H.L. Senduk (Ho Liong Seng)
dan rekan-rekannya membentuk sebuah organisasi gereja baru bernama Gereja
Bethel Indonesia (GBI) sebelumnya Pdt. H.L. Senduk pernah bergabung di
organisasi GPdI namun memisahkan diri lalu mendirikan (GBI). Gereja ini diakui oleh
pemerintah secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 41 tanggal 9 Desember 1972.
Pdt. H.L. Senduk melayani GBI Jemaat Petamburan, dibantu oleh istrinya, Pdt.
Helen Theska Senduk, Pdt. Thio Tjong Koan, dan Pdt. Harun Sutanto. Pada
tahun 1972, Pdt. H.L. Senduk[3] memanggil anak rohaninya, Pdt. S.J. Mesach dan
Pdt. Olly Mesach untuk membantu pelayanan di GBI Jemaat Petamburan. Saat itu,
Pdt. S.J. Mesach telah menjadi Gembala Sidang "GBI Jemaat Sukabumi", yang
telah dilayaninya sejak tahun 1963. Demikianlah GBI terus mengalami
perkembangan dan hadir bukan hanya sebagai pentakosta karismatik terbesar
di Indonesia /gereja aras nasional tetapi telah menjadi gereja internasional yang
tersebar di seluruh dunia.[2]
Pengakuan Iman[sunting | sunting sumber]
Aku percaya bahwa:

1. Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah firman


Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus.
2. Allah yang Maha Esa itulah Allah Tritunggal yaitu Bapa dan
Anak dan Roh Kudus, tiga pribadi dalam satu hakikat.
3. Yesus Kristus Juruselamat dan Pengantara kita adalah Anak
Allah yang tunggal, dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan
oleh perawan Maria, telah disalibkan, mati, dikuburkan dan
dibangkitkan pada hari yang ketiga dari antara orang mati, naik
ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai
Tuhan dan Raja segala raja.
4. Semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan
Allah, sehingga harus bertobat dan berbalik kepada Allah untuk
menerima pengampunan dosa.
5. Pembenaran dan kelahiran baru terjadi karena iman di dalam
darah Yesus Kristus yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
6. Setiap orang yang bertobat harus dibaptis secara selam dalam
Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dalam Nama Tuhan
Yesus Kristus.
7. Penyucian hidup adalah buah kelahiran baru karena percaya
dalam darah Yesus Kristus yang dikerjakan oleh kuasa firman
Allah dan Roh Kudus; karena itu kesucian adalah asas dan
prinsip hidup umat Kristen.
8. Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang
yang telah disucikan hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus
adalah berkata-kata dengan bahasa roh sebagaimana
diilhamkan oleh Roh Kudus.
9. Perjamuan Kudus dilakukan untuk meneguhkan persekutuan
kita dengan Tuhan dan satu dengan yang lain sebagai gereja.
10. Kesembuhan ilahi tersedia dalam korban penebusan Yesus
untuk semua orang yang percaya.
11. Tuhan Yesus Kristus akan turun dari sorga untuk
membangkitkan semua umat-Nya yang telah mati di dalam Dia
dan mengangkatnya bersama-sama semua umat-Nya yang
masih hidup lalu bertemu dengan Dia di angkasa, kemudian Ia
akan datang kembali bersama orang kudus-Nya untuk
mendirikan Kerajaan seribu tahun di bumi ini.
12. Pada akhirnya semua orang mati akan dibangkitkan, orang
benar akan bangkit pada kebangkitan yang pertama dan
menerima hidup kekal, tetapi orang jahat akan bangkit pada
kebangkitan yang kedua dan menerima hukuman selama-
lamanya.

Badan Pengurus Pusat[sunting | sunting sumber]


Kegiatan sehari-hari Sinode dipimpin oleh Badan Pengurus Pusat (BPP) yang
terdiri atas Ketua Umum dan beberapa Ketua, Sekretaris Umum dan beberapa
Sekretaris, Bendahara Umum dan beberapa Bendahara, serta Ketua-Ketua
Departemen dan Ketua-ketua Biro.

Anda mungkin juga menyukai