Mikrobiologi Periodontal
Terminologi dan Penjelasan
1. Pelikel yang didapatkan (acquired pellicle) :
Bahan organik yang terdiri dari peptida, protein, dan glikoprotein yang terbentuk pada
permukaan gigi dan berfungsi sebagai tempat perlekatan bakteri.
2. Aggregatibacter actinomycetemcomitans
• Bakteri berbentuk batang (rod) nonmotil anaerobik fakultatif gram negatif
• Bagian dari green complex
• Sangat terkait dengan patogenesis pola periodontitis molar-insisivus (dulunya
disebut periodontitis agresif terlokalisasi)
• Klon yang sangat leukotoksik dikenal sebagai JP2 (serotipe b)
3. suksesi alogenik
Perubahan komposisi komunitas bakteri karena faktor eksternal nonmikroba
(misalnya, merokok).
4. suksesi autogenik
Perubahan komposisi komunitas bakteri karena faktor mikroba (misalnya, interaksi
antarbakteri).
5. kalkulus
Deposit keras yang terbentuk oleh mineralisasi plak dental, umumnya ditutupi oleh
lapisan plak dental yang tidak termineralisasi (dianggap sebagai faktor retensi plak).
6. Candida albicans
• Infeksi mukosa dan aliran darah
• Berhubungan dengan kandidiasis
7. koagregasi
Fenomena bakteri yang berbeda secara genetik menempel satu sama lain oleh molekul
tertentu dan mempengaruhi pertumbuhan biofilm multispesies.
9. Virus Coxsackie A
• virus picorna; virus RNA strai tunggal tidak berselubung
• Berhubungan dengan herpangina dan penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand,
foot and mouth disease)
11. disbiosis
• Perubahan komposisi bertahap dalam komunitas mikroba
• Penurunan jumlah spesies yang berdampak baik dan peningkatan jumlah
spesies patogen
12. echovirus
• Picornavirus, virus RNA strai tunggal tak berselubung
• Berhubungan dengan herpangina dan sindrom Guillain-Barré
17. Gingipain
Faktor virulen yang dihasilkan oleh Porphyromonas gingivalis. Berasal dari
kelompok protease sistein, memiliki peran penting dalam adesi, degradasi jaringan,
dan respon host.
24. Leukotoksin
Faktor virulensi yang dihasilkan oleh A. actinomycetemcomitans yang memiliki efek
leukotoksik (pembentuk pori) pada sel imun.
25. Lipopolisakarida
• Endotoksin yang terdiri dari lipid dan polisakarida yang terdiri dari antigen O pada
membran luar bakteri gram negatif
• Diakui oleh reseptor tol-like 4
• Menginduksi respon imun yang kuat
27. Niche
Ruang/struktur fungsi dalam sistem ekologi yang sangat cocok bagi organisme.
Contohnya adalah:
• Permukaan keras intraoral dan supragingiva
• Daerah subgingiva yang berdekatan dengan permukaan keras
• Epitel bukal dan palatal, dasar mulut
• Dorsal lidah
• Tonsil
• Saliva
34. Translokasi
Transmisi intraoral dari bakteri dari 1 niche ke niche lainnya melalui saliva, probing
dll.
12. Dampak dari inflamasi gingiva dan saliva pada pembentukan plak
• Pembentukan plak lebih cepat di sekitar permukaan gigi yang menghadap margin
gingiva yang mengalami inflamasi dibandingkan dengan tempat yang menghadap
gingiva sehat
• Peningkatan produksi cairan sulkus gingiva (seperti pada inflamasi) meningkatkan
pembentukan plak
18. Gingipain
• Faktor virulensi diuraikan oleh P. gingivalis
• Protein multifungsi yang memainkan peran penting dalam adhesi, degradasi
jaringan, dan penghindaran respons host
• Bertanggung jawab atas setidaknya 85% dari total aktivitas degradasi protein host
• Tiga enzim, diklasifikasikan sebagai “Arg-gingipains” (RgpA dan RgpB) atau “Lys-
gingipains” (Kgp) berdasarkan kemampuannya untuk memotong ikatan arginin– atau
lisin–peptida
19. Leukotoksin
Virulensi yang dihubungkan dengan A, actinomycetecommitans memiki kemampuan
unutk menghambat secara langsung komponen penting dari sistem imun manusia (e.g
neutrofil, immunoglobulin, komplemen).
20. Faktor Virulensi yang membantu adesi pada permukaan host ke mikroba
lainnya (koaggregasi)
• Fimbriae (fimbria mayor dan minor P. gingivalis)
• Pili (A. actinomycetemcomitans)
• Adhesin (protein selubung utama T. denticola)
Inti
Pengantar
Banyak spesies bakteri menkolonisasi rongga mulut sejak lahir. Interaksi bakteri
berasal dari berbagi mode pertahanan (misalnya, resistensi antibiotik) hingga bersaing
untuk sumber daya yang tersedia (misalnya, komensal yang bermanfaat bagi host
dengan tidak membiarkan pertumbuhan spesies patogen). Rongga mulut juga dapat
dikolonisasi oleh yeast, protozoa, dan virus. Bab ini menjelaskan berbagai
mikroorganisme dan biofilm plak yang berdampak pada kesehatan dan penyakit pada
periodonsium.
• Gambar 5.2 Plak Dental: Pembentukan Biofilm. Gambar tersebut menunjukkan berbagai langkah
dalam pembentukan biofilm plak. Pembentukan pelikel Semua jaringan keras dan lunak di dalam rongga
mulut dilapisi dengan lapisan organik dari air liur, pelikel, yang terdiri dari lapisan basal yang lebih tipis
(sulit dihilangkan) dan lapisan globular yang lebih tebal (mudah dihilangkan). Pelikel ini, dibentuk oleh
adsorpsi glikoprotein saliva ke permukaan gigi, mengandung lebih dari 180 protein, termasuk reseptor
pelikel yang berfungsi sebagai tempat perlekatan bakteri. Adhesi dan perlekatan bakteri—transpor awal
bakteri ke permukaan gigi terjadi dengan sedimentasi mikroba, aliran cairan, gerakan brown, dll. Bakteri
awalnya berasosiasi secara tidak langsung dengan pelikel oleh kekuatan fisik tarik-menarik dan tolak-
menolak. Jumlah gaya tarik-menarik dan gaya tolak menolak yang menyebabkan interaksi pelikel bakteri
direpresentasikan sebagai energi Gibbs total. Kemudian, ikatan menjadi lebih kuat dan ireversibel karena
interaksi adhesin pada permukaan bakteri dengan reseptor pelikel saliva (misalnya, glikoprotein gp340)
saliva. Kolonisasi bakteri dan bakteri maturasi plak yang menempel langsung ke pelikel melalui adhesin
(penjajah primer) sekarang mengekspos reseptor untuk mengikat bakteri lain (kolonisasi sekunder),
menghasilkan koadhesi. Proliferasi bakteri menghasilkan pembentukan mikrokoloni yang bertempat
dalam matriks polisakarida ekstraseluler yang disekresikan oleh bakteri (misalnya, streptokokus). Sistem
sirkulasi primitif yang terdiri dari saluran cairan antara koloni dibentuk untuk memungkinkan pertukaran
nutrisi dan pembuangan limbah. Biofilm plak yang mengalami maturasi, menghasilkan lebih banyak
bakteri anaerob di lapisan yang lebih dalam. Transisi dari plak dental supragingiva awal ke plak matur
yang bertempat di bawah margin gingiva melibatkan pergeseran populasi mikroba dari organisme gram
positif ke jumlah bakteri gram negatif yang lebih tinggi.
Pembentukan dan maturasi plak terjadi dalam beberapa tahap, yang terpenting adalah
pembentukan pelikel, perlekatan dan adesi bakteri pada permukaan gigi, kolonisasi
bakteri, serta pertumbuhan dan pematangan plak (Gbr. 5.2).
Berikut adalah beberapa mekanisme dimana faktor virulensi pada patogen periodontal
berperan dalam proses penyakit periodontal:
• Pembentukan patogen periodontal dekat dengan jaringan host (adhesin, fimbriae, atau
pili)
• Penghindaran pertahanan host (kapsul, leukotoksin)
• Penghapusan pertahanan host (leukotoksin, kolagenase, protease imunoglobulin)
• Kolonisasi dan proliferasi patogen (protease untuk sumber makanan)
• Penghancuran jaringan periodontal—faktor turunan mikro (kolagenase,
lipopolisakarida, asam lipoteikoat, invasin, asam butirat) atau faktor turunan host
(matriks metaloprotease, sitokin, prostaglandin)
Kesimpulan
Telah menjadi pendapat di khayalak luas bahwa penyakit periodontal bukanlah infeksi
yang disebabkan oleh bakteri tertentu, dalam pengertian umumnya, karena respon host
terhadap bakteri memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit. Pergeseran
paradigma ini tidak berarti bahwa mempelajari patogen periodontal yang diduga, faktor
virulensinya, atau peran dalam memicu reaksi imun yang tidak teratur di dalam host
menjadi kurang penting. Faktanya, pentingnya mikrobiologi periodontal semakin
digarisbawahi karena:
• Sinergi polimikrobial dapat memfasilitasi respons host yang merusak, dan penting
untuk memahami fenomena ini dengan lebih baik.
• Pengenalan aktivitas menguntungkan dari beberapa kelompok spesies komensal dapat
membuka strategi baru untuk perawatan penyakit periodontal, seperti penggunaan
probiotik atau terapi penggantian mikroba.
Korelasi Klinis
Manakah Dari Model Hipotesis Plak yang Diusulkan Paling Sesuai dengan
Berbagai Penyakit Mulut? Model Manakah yang Menjadi Dasar Keputusan
Perawatan Penyakit Periodontal?
Semua hipotesis yang tersedia tidak dapat menggabungkan perilaku mikroba dan host
yang sebenarnya yang mengarah pada pemeliharaan kesehatan atau peralihan ke
penyakit. Tetapi jika kita harus memilih yang paling cocok, poin-poin tertentu perlu
dipertimbangkan:
• Untuk proses karies, model yang paling cocok adalah hipotesis plak ekologis. Model
ini berasumsi peran karbohidrat yang dapat difermentasi dan perubahan lingkungan
mikro lainnya dalam ekologi plak sebagai penyebab proses demineralisasi.
• Model sinergi polimikroba dan dysbiosis (PSD) yang baru-baru ini dijelaskan untuk
periodontitis menyoroti pentingnya gagasan bahwa bakteri selain spesies "red complex"
klasik dapat memiliki peran kunci yang serupa dalam periodontitis. Model PSD saat ini
adalah yang paling ekstensif; namun, ini hanya dimodelkan untuk periodontitis.
Pertanyaan
1. Materi berwarna kuning keabu-abuan pada gambaran klinis di atas adalah:
___________
a.Plak gigi
b.Materi alba
c. Jaringan nekrotik
d.sisa makanan
2. Seperti apa sampel plak di bawah mikroskop fase kontras untuk kasus penyakit
periodontal nekrotikans (NPD)?
a.Semua bakteri kokoid
b.Semua bakteri berfilamen
c.Kombinasi batang motil dan bakteri kokoid
d.Kombinasi bakteri spiral berfilamen dan motil
3. Bakteri spesifik apa yang paling mungkin ada dalam sampel plak dari lesi yang
terkena NPD?
a.P. gingivalis dan P. intermedia
b.P. gingivalis, T. denticola, dan T. forsythia
c.F. nucleatum dan T. denticola
d.F. nucleatum dan P. gingivalis
4. Mikroorganisme spesifik apa yang diharapkan pada sampel plak dari lesi yang
terkena denture stomatitis?
a.F. nucleatum dan T. denticola
b.C. albicans
c.T. tenax
d.F. nucleatum dan P. gingivalis
Bab ini dikembangkan dari Bab 8 di Newman and Carranza's Clinical Periodontology
(Edisi ke-13), dan merupakan ringkasan dari banyak bagian penting dari bab ini.
Pembaca didorong untuk membaca bab referensi untuk pemahaman yang lengkap
tentang topik penting ini.
Hipotesis Plak Non- Hipotesis Plak Spesifik Hipotesis Plak Hipotesis Keystone/ Sinergi
Spesifik Ekologis Model Polimikrobial dan
Disbiosis
Gambaran klinis berasal dari Newman, M.G., Takei, H.H., Klokkevold, PR, et al. (2019). Periodontologi Klinis
Newman dan Carranza (edisi ke-13). Philadelphia: Elsevier.
1. Jawaban: c
Penjelasan: Kasus klinis penyakit periodontal nekrotikans (gingivitis, periodontitis, dan
stomatitis) ditandai dengan nekrosis dan ulserasi bagian koronal papila interdental dan margin
gingiva, dengan nyeri, margin gingiva merah cerah yang mudah berdarah, mirip dengan
presentasi klinis di atas.
2. Jawaban: d
Penjelasan: Jaringan yang terkena NPD biasanya terdampak bakteri spiral berfilamen dan motil.
Hal ini berkaitan dengan mikrobiologi spesifik penyakit tersebut.
3. Jawaban: c
Penjelasan: Meskipun semua bakteri yang ditemukan akan ada, sampel akan didominasi oleh F.
nucleatum (berfilamen) dan treponema (spiral motil). Kombinasi ini merupakan ciri
mikrobiologis dari NPD.
4. Jawaban: b
Penjelasan: Meskipun bakteri dan sel epitel akan ditemukan dalam sampel, sampel akan
menunjukkan sel ellipsoidal memanjang dan bentuk hifa spesies candida.