Anda di halaman 1dari 26

Drg. Megananda HP, M.

Kes
 Flora normal :
Sekelompok mikroorganisme yang mendiami kulit,
selaput mukosa, atau bagian tubuh lain manusia yang
normal serta sehat atau secara alamiah menghuni tubuh
manusia

 Kulit dan mukosa selalu dihuni oleh Flora normal, yang


tdd dari 2 jenis yaitu :
a. Flora menetap = resident
b. Flora sementara = transien
 Flora yang menetap : mikroorganisme yang relatif tetap

 Flora sementara : mikroorganisme nonpatogen atau


potensial patogen yang mendiami kulit atau selaput
mukosa selama beberapa jam, hari atau minggu.

Mikroorganisme ini berasal dari lingkungan sekitarnya


Asal Mula Flora Normal Tubuh Manusia
 Sebelum lahir : janin tdk punya flora normal
 Ketika dilahirkan : mendapat flora normal dari jalan
lahir ibunya
 Mikroba diperoleh lewat kontak permukaan,
penelanan dan penghisapan.
 Setelah lahir beberapa jam : mikroba jumlahnya
makin banyak dan beragam, karena menemukan
kondisi yang sesuai untuk pertumbuhannya
 Setiap bagian tubuh punya flora normalnya yang khas
 Yang mempengaruhi mikrobiota normal adalah
:kesehatan umum, nutrisi, kegiatan hormon, usia
Flora Normal Rongga Mulut
 Kelembaban yang tinggi, adanya
makanan lingkungan ideal bagi
pertumbuhan bakteri
 Pada waktu lahir RM steril
 Kondisi hangat, air liur ( air,as amino,
protein lipid, KH dll) mrpk sumber
nutrisi bagi MO
MULUT SEBAGAI EKOSISTEM :

 Mukosa mulut dibatasi oleh epitel squamosa


bertingkat
 Ada struktur : gigi, kelenjar ludah
 Gusi yang mengelilingi gigi
 Cairan gusi : eksudat yang keluar dari saku gusi
 Saliva : membasahi perm. mukosa mulut

Mikroflora dapat tumbuh !!!


Lanjutan....
 Terdiri dari macam-macam kelompok mo :
yaitu : bakteri ------------- predominan ± 350 sp
jamur / fungi
mycoplasma
protozoa ( Entamoeba , Trichomonas)
virus
 Mulut suatu ekosistem yang unik & selektif
ada hubungan timbal balik antara
organisme hidup dan lingkungannya
JENIS MIKRO ORGANISME MULUT

 Berdasarkan keberadaannya di mulut :


1. Flora Komensal = Resident
Hidup berdampingan dalam keseimbangan
dengan inangnya
Relatif tetap
Jika hubungan terggg penyakit
2. Flora Sementara / Transien
Bertahan dalam waktu yang tidak terlalu lama
misalnya : Bakteri Coliform
Lingkungan
HABITAT Sekitar
(inang)
-Saliva
-Cairan Gusi
-pH
-Potensial redoks
Flora -dll
Rongga
Mulut

Flora
Lainnya
HABITAT FLORA RONGGA MULUT :

1. Mukosa bukal, sifat koloni terpisah-pisah


2. Dorsum lidah, koloni sangat padat, ada papila-
papila lidah, potensial redoks rendah flora
anaerob >>
3. Permukaan gigi, adanya plak yang merupakan
biofilm alamiah
Plak : supra gingiva
sub gingiva
Permukaan licin gigi : koloni bakteri <<
Pit & fisur : koloni >>>
4. Epitel Saku Gusi, walaupun merupakan tempat yang
sempit, di epitel sulkus gusi kolonisasi bakteri berperan
penting dalam proses gingivitis dan periodontitis
5. Saliva , bukan merupakan tempat kolonisasi,
mikroflora disini terbawa dari tempat-tempat lain, ada
bakteri yang predominan, keberadaan flora disini
dapat dijadikan indikator kerentanan sso terhadap
penyakit ttt.
Misalnya : Jumlah S. mutans karies
Penderita TBC, Varicella Zozter Virus dll
6. Protesa / peralatan lain, jika tidak higienis :
reservoir bakteri dan jamur (Candida sp)
Proses adanya Flora normal
mulut
 Steril
 Bbrp jam sesudah lahir ada
peningkatan jumlah MO spt :
Streptokokus, Neisseria, Veilonella,
Actinomyces, laktobasilus
 Hari ke 2 : Streptococcus salivarius
 Setelah gigi pertama muncul : bakteri
anaerob obligat spt : Bacteroides dan
bakteri fusiform
Bakteri yang dapat diisolasi dari rongga mulut :

 Bakteri Gram Positif

Kokus : Streptococcus ( S. mutans, S. sanguis, S.


salivarius, S. milleri, S.mitis ) = viridans grup
Micrococcus (Stomatococcus mucilagenosus)
Peptostreptococcus (anaerob)
Batang / Filamen :
Actinomyces, Lactobacillus, Eubacterium,
Propionibacterium
Bakteri yang dapat diisolasi dari rongga mulut :

 Bakteri Gram Negatif


Kokus : Neisseria, Veillonella
Batang / Filamen :
- Haemophillus sp, Actinobacillus sp
- Genus-genus yang obligat anaerob :
Porphyromonas (P. gingivalis, P. endodonta-
lis)
Prevotella (P melaninogenica, P intermedia)
Fusobacterium, Leptotrichia dll
“ Black pigmented anaerobes” peny periodontal
 Mikroorganisme Lain yang diisolasi dr rongga mulut :

 Spirochaeta, tdp pada gingival crevice (SAKU GUSI)


 Jamur, terutama Candida albicans
 Protozoa, termasuk Entamoeba gingivalis,
Selenomonas dan Trichomonas
 Jumlah total mikroorganisme rongga mulut
dipertahankan dengan 4 proses utama :

1. Pergantian epitel yang cepat dengan deskuamasi


2. Faktor imunologi inang, seperti IgA di saliva
3. Aksi pembersihan oleh aliran saliva
4. Kompetisi antara organisme rongga mulut dalam
memperebutkan makanan dan tempat
perlekatannya.
( Gambar …….)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kolonisasi mo
di rongga mulut
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme :

 Lingkungan mikro yang berbeda-beda di r mulut,


bakteri secara kualitatif dan kuantitatif berbeda.
A. Faktor Anatomis
Retensi bakteri tgt dari :
- kontur gigi
- topografi (mis : fisura-fisura oklusal)
- susunan gigi
- kualitas tambalan / restorasi yang tdk baik
B. Saliva
Asal : 1. Kel ludah mayor (Parotis, submandibularis,
sublingual)
2. Kel ludah minor ( labial, lingual, bukal,
palatal)
Kandungan : - Bahan anorganik : Na+, K+,Ca++,Cl-
bikarbonat, fosfat
- Bahan organik : protein, glikoprotein
(mucin)
- Faktor pertahanan utk melawan kuman
Peranan :
 Pembentukan pellicle, lapisan yang
memfasilitasi penempelan bakteri
 Sumber nutrisi (KH, protein)
 Menghambat pertumbuhan bakteri2 eksogen
(lisosim, lactoferin, Ig bakteri mati
 Mempertahankan pH kapasitas buffer
C. Cairan Gusi
 Mengusir mo keluar dari saku gusi
 Sumber nutrisi bakteri di sulkus
 Mempertahankan pH
 Menyediakan faktor-faktor pertahanan tubuh :
IgG,IgM, IgA
 Kandungan sel darah putih : 95 % netrofil , fungsi
fagositosis
D. Faktor Bakteri
 Bakteri satu dengan lainnya saling berinteraksi sehingga :
M(+) pertumbuhan
M(--) pertumbuhan
 Toksin bakteri dapat membunuh bakteri lain
mis : S. salivarius enosin S.pyogenes mati
 Hasil metab bakt (asam-asam karboksilat) pH ↓
membunuh bakteri lain
 Hasil metab bakteri dipakai sebagai nutrisi bakteri lain :
mis : Veillonella memakai asam yang dihasilkan S. mutans
F. FAKTOR-FAKTOR LAIN yang mempengaruhi

 pH lingkungan
 Obat-obatan antibiotika, mis antibiotika broad
spectrum, bakteri oral ↓, jamur ↑
 Diet / makanan :
KH >> hasil metab bakteri (asam )>>>
bakteri asidogenik/asidofilik >>>
 Faktor iatrogenik : perawatan gigi, skeling
NUTRISI FLORA MULUT

• Sisa-sisa makanan
Dari Inang • Kandungan saliva
• Cairan Gusi

• Hasil2 metabolisma dari


Dari
bakteri lain, mis : di dalam
mikroorganisme plak.
lainnya
Perubahan Flora Normal menjadi Patogen

 Flora normal penetap tidak berbahaya, mungkin


bermanfaat
 Flora normal dapat menimbulkan penyakit bila :
1. Jumlahnya menjadi berlebihan,
2. Berpindah tempat
3. Terjadi kerusakan jaringan akibat trauma

Anda mungkin juga menyukai