FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Departemen Biologi Oral

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

FLORA NORMAL

Flora normal = flora endogen = komensal

Kumpulan mikroorganisma yang berada pada lokasi

tertentu pada permukaan dalam dan luar tubuh
manusia dalam keadaan sehat
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Flora normal Oral Microbiology: PD Marsh & MV Martin

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Predominant .ora in different niches of the human body. Compiled from

references: (3), (913).
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Non patogen, sebagian opportunistic

patogen ( perbedaan dg patogen )

non patogen pada lokasi lain bisa menjadi

Sifat patogen di lokasi lain
flora
normal
Habitat: pd lokasi tertentu, menetap dan
berkembang biak

Memberikan nutrisi bagi host vitamin

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Menciptakan lingkungan yg
Sifat flora menghalangi pertumbuhan patogen
normal kompetisi : . reseptor
. Nutrisi endogen
Menghasilkan zat anti bacteriocin, fatty
acid, peroxide
Imun sistim Menyebabkan sirkulasi
Menguntungkan sekretori antibodi Cross reaction dg
bakteri patogen
Menghasilkan vitamin B and vitamin K
dalam intestine.
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Sifat flora
normal 1. Dapat menyebabkan penyakit pada
kondisi berikut:
Immunocompromised
Menempati yang bukan habitatnya

Merugikan 2. Beberapa Flora normal RM bersifat

pathogen dan oportunistik pathogen
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

RESIDENT MIKROFLORA
. Menetap di lokasi tertentu
FLORA . Flora normal
NORMAL
RONGGA
TRANSIENT MIKROFLORA
MULUT
. Sementara.. Jam/hari

resident transient bisa menyebabkan penyakit

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Habitat flora normal RM: PD Marsh & MV Martin

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

- Habitat pd:
Jaringan keras : Gigi
Jaringan lunak : Buccal & vestibular mucosa, Palatum,
Lidah, Dasar mulut, Gingiva

FLORA NORMAL
RONGGA MULUT

- Sangat kompleks, + 700 spesies

- Komensal , opportunistic patogen
- Pd. kondisi normal stabil ----- Microbial
homeostasis
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

- Sangat kompleks, bervariasi, khas pd tiap lokasi

Kondisi ekologi tiap lokasi berbeda

FLORA NORMAL
RONGGA MULUT

Kondisi bisa berubah disebabkan ok.

Pergantian dari gigi sulung ke permanen
ekstraksi gigi
pemakaian denture
dental treat
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Faktor Psikokimia
Temperatur
KONDISI Tekanan oksigen
LINGKUNGAN Konsentrasi ion hidrogen
YANG nutrisi
MEMPENGARUHI
KEBERADAAN
FLORA RONGGA Host
MULUT

Bakteri
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Tekanan oksigen
Aerob mukosa buccal,
FAKTOR palatum, dorsum
PSIKOKIMIA lidah
Anaerob sub gingiva,
plak mature
Fakultatif anaerob

Temperatur
Sangat bervariasi, 15,40 C-680 C
Pd. Sulkus gingiva 33-360 C
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

FAKTOR
PSIKOKIMIA
Konsentrasi ion Hidrogen (pH)
- asam / alkali/netral
- diregulasi oleh saliva optimum
pH ditentukan oleh sisi yang
dibasahi oleh saliva
- konsumsi KH . Asam
dinetralisir oleh saliva, bakteri
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

NUTRISI

FAKTOR
PSIKOKIMIA Endogen.. Jaringan dan cairan tubuh

- saliva mengandung as. amino,

peptida, protein, glikoprotein,
Eksogen amylase, vitamin,gas
- cairan krevicular komponen
Diet lemak, plasma, albumin, glikoprotein,haem
protein - Jaringan tubuh
karbohidrat, cnt. Jar.periodontal. Yg diurai oleh
Vitamin, mineral enzim bakteri
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

FAKTOR HOST CAIRAN KREVIKULAR

. Antibodi IgG
. Komplemen

SALIVA HOST GENETIC

. Antibodi sIgA,IgA
menghambat perlekatan m.o
. Glikoprotein
. Faktor non-spesifik : lizosim,
laktoferin, laktoperoksidase
- P. gingivalis.. Orang
berkulit hitam
-F. Nucleatum.. orang kulit
putih
-Aa . Orang Afrika
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Interaksi dengan bakteri lain

Bisa merangsang atau
FAKTOR BAKTERI menghambat bakteri lain
cth. A.viscousus ~ P.gingivalis

Kemampuan melekat
- bersifat spesifik
colisin/ bakteriocin cnt. Streptococcus salivarius
membunuh bakteri perm epitel
patogen Streptococcus mutans
gigi
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

TAHAP PERKEMBANGAN
DAN EKOLOGI FLORA
NORMAL

Birth: sterile mouth within 4-12 hours (lactobacilli,

streptococci)
Neonate (Streptococcus salivarius, staphylococci,
Neisseriae, Moraxella catarrhalis
Teeth appear (Streptococcus mutans, Streptococcus
parasanguis)
Gingival crevice area (Anaerobic species, yeasts)
Puberty (Bacteroides, spirochetes)

108 bacteria/mL of saliva; potentially >700 species

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

PERUBAHAN FLORA RM DENGAN BERTAMBAHNYA USIA

Oral Microbiology: PD Marsh & MV Martin

FLORA NORMAL RONGGA MULUT

FLORA NORMAL RM DALAM KONDISI SEHAT

Oral Microbiology: PD Marsh & MV Martin

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

DISTRIBUSI BAKTERI PADA BERBAGAI PERMUKAAN DALAN RONGGA MULUT

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

GAMBARAN SINGLE SEL BAKTERI (BY ELEKTRON MIKROSKOP)

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

GAMBARAN SINGLE SEL BAKTERI (BY ELEKTRON MIKROSKOP)

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Struktur yang bervariasi akibat kolonisasi

mikroorganisme yang berurutan pada
permukaan gigi, restorasi & bagian lain dari
rongga mulut, terdiri dari komponen saliva
seperti musin, sel-sel epitel yang mengalami
diskuamasi, debris & mikroorganisme yang
DENTAL tertanam dalam matriks gelatin ekstraseluler.
PLAQUE W.H.O 1961

Deposito lunak yang membentuk biofilm yang

melekat pada permukaan gigi atau permukaan
keras lainnya dalam rongga mulut, termasuk
restorasi yang bisa dilepas & tetap
Bowen, 1976
ORAL MIKROBIOTA
- Gigi - plak
- Mukosa

MEKANISME PERLEKATAN MIKROORGANISMA DI RONGGA

MULUT
- Kemampuan melekat
- Reseptor
Bakteri Host - gigi
adesi -mukosa

spesifik

adesin reseptor
ADESIN
- polisakarida,asam teikoat, carbohydrat-
binding protein(lectin)
- terdapat pada : . Komponen dinding sel
. Fimbriae, pili, kapsul/
glicocalix dsb
Adesin-reseptor spesifik :
- Tissue tropism .jaringan tertentu
Cnth. S.salivarius ..pd. Perm. Epitel
S.mutans .. Pd. Perm. gigi
- Spesies specificity
- Genetic specificity within a species

Suatu bakteri mempunyai ber-macam adesin

Pada suatu jaringan host mempunyai bermacam-
macam reseptor
MEKANISME PERLEKATAN

1. Non-spesifik :docking interaction

- interaksi hidrofobik
lipofilik adesin kontak dg reseptor
hidrofobik
- gaya tarik elektrostatik

- atomic and molecular vibration

resulting from fluctuating dipolar of
similar frequency
- Recruitment and trapping by biofilm
interacting with the bacterial glicocalix
2. Spesifik/ stereochemical interaction :
anchoring I
- key and lock
- adesin - reseptor
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

1. Pembentukan dental pelikel

FASE
PEMBENTUKAN 2. Kolonisasi awal
PLAK

3. Koloni sekunder dan pematangan

plak
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Pembentukan dental pelikel sangat

cepat

Tidak ada bakter maupun

produknya
1. PEMBENTUKAN
PLAK
Terdiri dari protein dan
glikoprotein.

Mengandung treonin, serin, dan

alanin tinggi & sedikit prolin
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Phase I : Transport to the surface

Phase II : Initial adhesion

2. KOLONISASI
AWAL
Phase III : Attachment

Phase IV : Colonisation of the surface

and biofilm formation
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

SEKUNDER
KOONISASI

Adheren pada bakteri sudah ada dalam

massa plak.
3. KOLONISASI Prevotella intermedia
SEKUNDER DAN
PEMATANGAN
Prevotella loeschii
PLAK Fusobacterium nucleatum
Porphyromonas gingivalis
Capnocytophaga
 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Acquired Pellicle Acquired Pellicle Acquired Pellicle

Tooth surface Tooth surface Tooth surface

Stage 1: Pellicle formation Stage 2: Initial Adherence Stage 3: Aggregation

Acquired Pellicle Acquired Pellicle

Tooth surface Tooth surface

Stage 5: Dispersal Stage 4: Maturation

Proses maturasi plak

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

DISTRIBUSI BAKTERI PD PLAK GIGI DALAM 3 MINGGU

Oral Microbiology: PD Marsh & MV Martin

 FLORA NORMAL RONGGA MULUT

PERBEDAAN MATURE PLAQUE PD SUPRA DAN SUB GINGGIVA

Oral Microbiology: PD Marsh & MV Martin

FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Struktur Corn cob

FLORA NORMAL RONGGA MULUT

Ko- agregasi pada plak mature

FLORA NORMAL RONGGA MULUT

KOMPLEK DENTAL BIOFILM

TERIMA KASIH