Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pelaksanaan siklus I terjadi perbandingan antara prasiklus dengan

siklus I yaitu pada prasiklus nilai tertinggi adalah 70 dannilai terendah adalah

30 dengan siswa yang tuntas 12 siswa dari 30 siswa dengan presentase ke tidak

tuntasan sebesar 70% dan nilai ketuntasan 30% dengan rata-rata hasil belajar

siswa sebesar 58 sehingga dilakukan perbaikan pada siklus II. Setelah

melakukan perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD sedikit mengalami peningkatan pada siklus I dengan nilai

tertingginya 80, nilai terendahnya adalah 40 dengan jumlah siswa yang tuntas

12 orang dengan presentase 55% dan presentase ketidak tuntasan sebesar 45%

dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 67.25.

Pada siklus II sudah mengalami peningkatan hasil belajar siswa maupun

guru. Yang dapat dilihat dari pencapaian indikator yaitu dengan nilai 95 d an

nilai terendah 60 dengan siswa yang tuntas sejumlah 27 orang dan yang tidak

tuntas 3 orang dari 30 siswa dengan presentasi ketuntasan 85% dan presentasi

ketidaktuntasan sebesar 15% dengan rata-rata hasil belajar siswa adalah 79.30

yang sudah mengalami peningkatan dengan kriteria sangat baik. Dari

percobaan kedua siklus tersebut yaitu siklus I dan siklus II dapat dilakukan

perbandingan diantara keduanya yaitu pada siklus I belum mengalami

peningkatan dengan kriteria cukup yang perlu dilakukan perbaikan pada siklus

II. Kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II yaitu mengalami peningkatan

60
61

dengan kriteria sangat baik sehingga penggunaan model pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD pada proses pembelajaran sangat mempengaruhi

prestasi belajar siswa karena mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II.

Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik

fisik maupun non fisik merupakan suatu aktivitas. Jadi teori ini sesuai dengan

apa yang telah dilakukan oleh peneliti dalam meningkatkan aktivitas siswa

dalam belajar dengan menggunakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan

hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Welak Datak.

B. Saran

Dari kegiatan peneliti yang dilakukan dan melihat hasil yang diperoleh,

peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam proses pembelajaran guru

dapat memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab

pertanyaan.

2. Proses pengumpulan data sintaks Kooperatif Tipe STAD sebaliknya setiap

siswa memiliki tugas yang berbeda agar siswa tidak bekerja sama dengan

siswa lain.

3. Pada kegiatan presentasi berikutnya siswa lain diwajubkan untuk

berkomentar, bertanya dan menyaggah siswa yang sedang presentasi untuk

meningkatkan antusiasme siswa.

4. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD sangat disarankan untuk

diterapkan dalam pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


62

5. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat diterapkan dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan sikap siswa pada sikap kerja sama,

tanggung jawab, tolenrasi, jujur dan percaya diri.

6. Peran guru dalam pembelajaran sebaiknya tidak dominan, sehingga nantinya

siswa tumbuh menjadi manusia yang mandiri, aktif dan berinisiatif.

7. Ketegasan guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan agar siswa

tidak menyepelekan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai